By Mang Anas
Lintasan Hati Bagian 1
1.Al Hamdu :
Al Hamdu adalah seperangkat anugerah yang Allah swt berikan kepada manusia, baik yang berupa potensi yang ada di dalam diri ( potensi bawaan ) maupun potensi potensi yang berada diluar dirinya, seperti anugerah ditundukannya alam semesta, diutusnya nabi dan rasul serta diwariskannya petunjuk petunjuk ketuhanan sebagaimana yang tertera dalam kitab suci.
Dan nanti pada Yaumul Hisab, terhadap jiwa jiwa manusia, anugerah " Al Hamdu " itulah yang akan ditanyakan dan dimintai pertanggung jawaban, untuk apa dipergunakan dan mengapa ?
2. Lafi Khusrin :
Yaitu Orang yang Hatinya mati karena Jarang diasah, mereka tidak peka dalam melihat tanda tanda adanya kekuasaan Tuhan. Mereka punya mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat, mereka punya telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar dan mereka punya akal, mereka punya hati tetapi tidak dipergunakan untuk berpikir dan mereka malas untuk merenung. Mereka itu buta, tuli dan bisu. Martabat mereka hina layaknya seekor keledai dan bahkan lebih hina lagi.
2. Ayat ayat yang berhubungan dengan Ar Rohman & Ar Rohim = Lahaula, Yagfiru liman yasa, Khayata dunnya laibun,
a. Lahaula :
ini Ibarat Sumber Utama Tegangan atau Asal Muasal dari daya dan kekuatan atau ibarat mesin Pengisi Daya atau Mesin Pembangkit Listrik yang bertegangan Tinggi ----> Otoritas ini Mutlak hanya dimiliki Allah Swt.
b. Illah Billah :
Ibaratnya baterai dari sebuah HP, ia baru bisa memiliki daya hanya apabila terlebih dahulu mendapat limpahan daya dari sumber tegangan melalui proses isi daya ---> ini otonomi yang diberikan Allah swt kepada Manusia dan Jin ( otonomi terbatas ).
c. Yaghfiru liman yasa wa yuaddibu man yasa,
# Yaghfiru liman yasa :
ketentuan ini berlaku dimaqom asbab.
# wa yuaddibu man yasa :
ketentuan ini berlaku dimaqom tajrid.
d. Khayata Dunnya Laibun :
Gurat takdir dan warna Kehidupan semua Mahluk sudah ditentukan oleh yang Maha Kuasa semenjak mereka masih berada di alam Al Hamdu ( Esensi Nur Muhammad ) ---> yaitu sebagian terbesar diletakan pada kodrat Ar- Rohman dan sebagian kecil diletakkannya pada kodrat Ar- Rohim, sebagian manusia ada yang ditempatkan ditempat yang jauh dariNya, ada yang diletakan ditengah tengah atau sedang ( gurat takdir Ar Rahman ), dan juga ada yang sengaja ditempatkan didekat diriNya ( gurat takdir Ar Rahim ). Tetapi hakekat dari semuanya itu adalah permainan atau " Laibun " dari sang Maha Rahman, yang tujuannya semata mata untuk menguji manusia. Seberapa besar kesungguhannya, seberapa tebal tekadnya, serta seberapa gigih usahanya untuk tetap istiqomah dijalan taat dan upayanya dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Ini semua Ibarat permainan bola, semua pemain harus bermain diposisinya masing masing, dan mereka semua harus bertanggung jawab untuk bisa bermain cantik, bisa bertahan atau menyerang di atau dari zona pertahanannya masing masing.
Dengan demikian yg disebut dengan Maqom Tajrid & Asbab itu tidak lain hanyalah permainan takdir yang sengaja dilekatkan oleh Ar Rahman kepada masing masing hambanya supaya mereka berusaha untuk bisa bermain secantik mungkin sesuai dengan bidang tugas dan pembagian fungsinya masing masing.
Dimata Tuhan ; Kaya atau Miskin, Susah atau Senang, Jelek atau Cantik, Mulia atau Hina, Bodoh atau Pintar, Penguasa atau Rakyat biasa semua berkedudukan sama. Hanya tingkat ketaqwalah yang nantinya akan dilihat dan yang akan dinilai. Siapa yang bisa bermain cantik di zonanya masing masing itulah yang disebut sebagai orang orang yang beruntung ( Mutaqin ), mereka itulah yang akan dibalasi dengan surga. Dan adapun mereka yang malas, yang lemah semangat dan tidak bersungguh sungguh dalam memainkan lakonnya itulah yang disebut dengan " khosirun " atau orang orang yang rugi.
Itulah sebenarnya hakekat hidup dan kehidupan itu, itulah rahasia permainannya. Maka bersabar dan bertahanlah serta bermainlah dengan sungguh sungguh sesuai dengan perannya masing masing,
-----♤♤♤------
Seri Pengetahuan ilmu Hakikat,
RAHASIA Surat AL - FATIHA :
Hakikat dari surat al - Fatiha adalah Misteri Diri Manusia. Didalam surat al- Fatiha itu Allah Swt meletakkan tiga buah rahasianya didalam diri manusia, yaitu :
A. Rahasia Asmanya
B. Rahasia Takdirnya
C. Rahasia Jalan Menuju Diri-Nya.
♡ Didalam diri manusia itu Allah Swt meletakkan 48 Asma-Nya, yaitu Asma- asma yang dulu pernah diajarkannya kepada Nabi Adam AS. Dengan 48 Asma itulah dahulu nabi Adam AS dibentuk oleh Allah Swt menjadi makhluk-Nya yang paling Sempurna [ Fi Ahsani Takwim ] sehingga kemudian sebagian besar para Malaikat dan Iblis serta mahluk - makhluk Tuhan lainnya diperintahkan -Nya supaya bersujud, menghamba, dan menjadi palayannya. Rahasia Asma ini tersembunyi didalam kalimat " Al Hamdu lillahi robbil 'alamim".
♡ Pada masing- masing diri manusia juga Allah Swt kemudian meletakkan takdirnya, yang tujuannya tidak lain adalah untuk menguji siapa diantara hambanya yang dapat memahami dengan benar siapa hakikat dirinya, untuk apa ia ada, apa peran yang harus dijalaninya dan bagaimana cara menjalankannya. Rahasia Takdir ini tersembunyi didalam kalimat " Ar Rahman dan Ar Rahim ".
♡ Di dalam diri manusia Allah Swt juga menanamkan sebuah kompas dan peta jalan menuju diri- Nya. Pada peta jalan itu Allah Swt menggambarkan bahwa jalan menuju dirinya itu hanya akan bisa ditempuh lewat dua buah rute, yaitu " rute Na'budu " dan " rute Nasta'in ".
Para hamba-Nya yang ditempatkan- Nya didalam garis takdir Ar Rahman maka baginya disediakan Rute Na' budu. Siapa saja yang oleh Allah Swt ditempatkan pada rute ini maka untuk bisa sampai kapada- Nya diperlukan kerja ekstra keras [ sebab garis takdirnya berada dimaqom kasbi ]. -------> inilah jalan bagi para Syuhada wa Solihin.
Adapun bagi para hamba yang Allah Swt tempatkan didalam garis takdir Ar Rahim maka baginya disediakan Rute Nasta'in. Siapa saja yang oleh Allah Swt ditempatkan pada rute ini maka jalannya menuju diri-Nya akan dimudahkan karena Allah Swt menempatkannya dimaqom Tajrid. Terhadap kelompok ini Allah Swt meletakkan sebuah tugas, yaitu menjadi pembimbing rohani atas manusia.------> Inilah jalan bagi para Ambiya wal Mursalin serta kelompok Sidiqin [ para Mursyid ].
Kebalikan dari keduanya adalah jalan para hamba yang tersesat serta tidak dapat menemukan jalan pulang, yaitu mereka yang malah memilih jalan Tagut [ jalan Syetan ] yakni kelompok " Al Magdhub dan Ad Dholin ". Karena mereka saat hidup didunia tidak kunjung dapat memahami siapa dirinya, untuk apa ia ada serta saat hidup didunia tidak dapat menjalankan perannya dengan benar. Pada dasarnya mereka ini adalah orang orang yang malas, yang terperdaya dan tersandra oleh nafsunya sendiri.
------♤♤♤ -------
Lintasan Hati Bagian 2
# Part 1
Fadzilah yang dianugerahkan kepada seorang hamba sebagai buah dari dzikir :
1. Dzikir Subkhanallah = anugerah ilmu, yaitu ilmu yang didapat sebagai buah dari ilham.
2. Dzikir Alkhamdulillah = anugerah Hikmah, yaitu kemampuan untuk memahami kesejatian dari segala sesuatu ( kasafy ) yang diimplementasikan sesuai dengan situasi dan kondisi.
3. Dzikir La ilaha illa Allah = anugerah Poros atau Pewaris, Yaitu pribadi hamba yang didudukan dalam posisi khalifah setelah dinyatakan lulus mengatasi segala bentuk ujian hidup [ berhasil menundukan hawa nafsu ].
4. Dzikir Allahu Akbar = anugerah Wadah, yakni berupa diluaskannya dada si hamba oleh Allah swt sehingga ilmu dan hikmah yang terkandung didalam al quran karim itu bisa masuk kedalam dadanya, kedua duanya dapat ditampung dan berhasil dikuasainya.
# Part 3
Makna Simbolis Dari Bangunan Kabah Yang Berbentuk Kubus : Memiliki 4 Sisi dan 4 Sudut
♤ 4 Sisi melambangkan unsur Dhohirnya Manusia yaitu : Tanah - Air - Api dan Angin
♤ 4 Sudut melambangkan unsur Batinnya Manusia yaitu : Akal - Nafs /Jiwa - Ruh dan Rasha
♤ Sari pati Tanah mewujudkan Akal, Saripati Air mewujudkan Nafs/ Jiwa, Saripati Api mewujudkan Roh dan Saripati angin mewujudkan Rasha.
♤ Komposisi dan Kombinasi dari ke - delapan Unsur Dhohir dan Batin manusia itu akan sangat mempengaruhi keadaan hati seseorang. Karena hakekat dari Hati adalah wadah dari semua unsur nafsu. Bahkan bisa dikatakan bahwa hakekat dari hati adalah Nafsu itu sendiri.
# Jenis, Sifat, Corak, Warna, Watak dan Tabiat Nafsu yang ada didalam diri seseorang itu sangat dipengaruhi oleh sifat intraksi, kadar percampuran unsur unsur, kohesitas dan intensitas hubungan yang terjadi antar empat unsur dhohir dan batin tersebut diatas. Sifat hubungan itu sangat mirip dengan sistem Equalizer pada perangkat elektronik atau hukum elektroda dalam ilmu elektro atau Hukum Reaksi pencampuran dalam ilmu kimia.
Dengan demikian maka yang disebut dengan Mujahadah atau perang melawan hawa nafsu itu pada hakekatnya adalah bagaimana upaya dan cara kita dalam menakar, meracik, mencampur unsur unsur, menyambung dan mengkombinasikan ke - empat unsur dhohir dan batin tersebut diatas sehingga menghasilkan susunan, komposisi dan kombinasi yang paling harmonis. Tetapi disinilah justru letak kerumitannya, karena komposisi unsur yang membentuk nafsu dalam diri setiap manusia itu kadarnya berbeda beda, kombinasinya juga cendrung unik, dan keragamannya mirip dengan sidik jari.
Oleh karenanya agar upaya menundukan hawa nafsu itu bisa berhasil maka kita dituntut untuk terlebih dahulu dapat mengenali diri kita yang cendrung unik itu, selanjutnya perlu memahami seluk beluk Hawa Nafsu, baru kemudian kita bermujahadah, dengan banyak berdoa dan berdzikir kepada Allah Swt agar kita senantiasa mendapatkan bimbingan dan pertolongan - dariNya.
Hakekat dzikir adalah men - thawafkan ke-delapan unsur tersebut diatas agar ia senantiasa bergerak mengitari inti hati ( Ka'bah didalam diri ), maka manakala kedelapan unsur itu terus menerus bergerak, berputar dan berpusing mengikuti gerak thawaf dengan intensitas yang semakin naik, maka sebagai mana tehnik fusi dalam pemurnian atom lambat laun ke-delapan unsur itu akan akan mencapai titik kemurniannya. Inilah yang disebut dengan titik Nol, yaitu suatu keadaan dimana setiap unsur atau anasir nafsu sudah mampu menyelaraskan dirinya secara sempurna dengan unsur unsur dan anasir lainnya. Maka dalam keadaan ini setiap unsur dan anasir dari nafsu itu telah mencapai titik keseimbangannya ( Mutmainnah ).
# Part 4
Bedaran lafadz Dhikir ;
Laa khaula wala kuwwata illa billah = Nafsu Mutmainnah, yaitu Manunggalnya unsur Iman, Ikhtiar dan Sabar dalam 1 pribadi secara berkekalan.
# Part 5
Bedaran Maksud Ayat مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ :
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
" Diturunkan dari Rabbil 'alamiin. " - Al-Quran 56:80
Penjelasan :
تنزيل = Cetak biru, Copy-an atau turunan
من رب = dari sistem alam semesta
Kata " Min Rabbil 'alamiin" Disini mengandung pengertian bahwa hakekat al quran itu sebenarnya merupakan copy atau cetak biru dari sistem alam semesta, oleh karenanya jika manusia itu mampu merealisasikan nilai nilai isi kandungan al quran maka kehidupannya pasti akan bisa selaras dengan alam. Dan ia dipastikan akan bisa mengemban tugas ke khalifahannya.
# Part 6
Takwil Alif Lam Ro :
الٓر ۚ تِلْكَ ءَايٰتُ ٱلْكِتٰبِ وَقُرْءَانٍ مُّبِينٍ
" Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al Quran yang memberi penjelasan. "- QS. 15 : 1
Makna Takwil الٓر
تِلْكَ = أ --------> dengan ini
ءَايٰتُ ٱلْكِتٰبِ = ل --------> kami jelaskan tanda - tanda kekuasaan kami baik yang dilangit maupun yang ada dibumi
وَقُرْءَانٍ مُّبِينٍ = ر ------> dan tanda - tanda itu sesungguhnya dapat kamu lihat dengan jelas
-------- ☆☆☆ ---------
Part 7
Takwil
الٓمٓصٓ
"Alif Lam Mim Sad." -(QS. Al-A'raf 7: Ayat 1)
ال = Al Quran ini adalah kitab yang diturunkan kepada
م = Muhammad dan para pewarisnya
ص = Dengan cara di curahkan ke dalam dada Muhammad dan dada pewarisnya, agar dengan kitab itu mudah - mudahan engkau dapat menyadarkan orang orang kafir dan mengajari orang orang yang beriman supaya mereka lebih mengenal Allah dan lebih mendekat lagi kepada - Nya.
Dengan demikian subtansi makna dari المص itu dijabarkan secara gamblang oleh ayat ke 2 :
كِتٰبٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُنْ فِى صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِۦ وَذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِينَ
" Hai Muhammad dan para pewarisnya _ (Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu ; maka janganlah engkau sesak dada karenanya _ yang maksudnya janganlah engkau merasa enggan atau merasa keberatan saat diberi tugas, _ dengan bekal kitab itu mudah - mudahan engkau dapat menyadarkan mereka _ orang orang kafir _ dan mengajari orang orang yang beriman _ supaya mereka dapat lebih mengenal Allah dan bertambah dekat dengan - Nya ." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 2
----- ♤♤♤ -----
Takwil Makna Simbol Huruf طسٓ
طسٓ ۚ تِلْكَ ءَايٰتُ الْقُرْءَانِ وَكِتَابٍ مُّبِينٍ
"Tha Sin. Inilah ayat-ayat Al-Qur'an, dan Kitab yang jelas," - ( QS. An-Naml 27: Ayat 1)
هُدًى وَبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِينَ
"petunjuk dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman," - ( QS. An-Naml 27: Ayat 2)
الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ بِالْأَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
"(yaitu) orang-orang yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, dan mereka meyakini adanya akhirat." - ( QS. An-Naml 27: Ayat 3)
Penjelasan Makna Takwil Huruf طسٓ [ Gotong - Royong ].
ط = ۚ تِلْكَ ءَايٰتُ الْقُرْءَانِ وَكِتَابٍ مُّبِينٍ ♡ هُدًى وَبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِينَ
س = الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ بِالْأَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Dengan demikian makna dari huruf :
Huruf Tho_ ط _ = Adalah sebuah Kitab atau ayat - ayat Al Quran yang berfungsi sebagai petunjuk dan pembawa berita gembira bagi orang - orang yang beriman.
Huruf Sin _ س _ = adalah tiga sifat atau tiga amalan yang menjadi ciri orang - orang yang beriman, yaitu mendirikan Shalat, menunaikan kewajiban zakat serta mereka sangat meyakini adanya kehidupan ahirat.
Takwil kalimat عَرْشُهُۥ عَلَى الْمَآءِ
وَهُوَ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُۥ عَلَى الْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَّبْعُوثُونَ مِنۢ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوٓا إِنْ هٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa, dan 'Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah), "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati," niscaya orang kafir itu akan berkata, "Ini hanyalah sihir yang nyata."- (QS. Hud 11: Ayat 7)
وَكَانَ عَرْشُهُۥ عَلَى الْمَآءِ = Dapat diartikan, Allah itu bersemayam di hati [ Jiwa ], mengingat Air atau Maa itu sendiri adalah merupakan perlambang dari jiwa.