Bacalah atas nama Tuhanmu yang menciptakan. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Mulia, Yang mengajar manusia dengan Pena. Dia mengajarkan manusia Apa Yang Tidak Diketahuinya, dan Dia memberikan Hikmah kepada Siapa yang Dia Kehendaki.
Senin, 25 Juli 2022
Tangga Nafsu Dalam Perspektif Surat Al Fatihah
Pancasila dalam Perspektif Rukun Islam
Minggu, 24 Juli 2022
Esensi Kalimat Bismillahirrahmanirrahim dalam Surat Al-Fatihah
Sabtu, 23 Juli 2022
Tiga Jenis Golongan Manusia dan Perumpamaan Amalannya
By Mang Anas
Tiga perumpamaan amalan manusia dan Penjelasan maknanya
1. Orang yang ketinggalan kereta
Yakni orang yang datang ke stasiun kereta dengan membawa banyak sekali barang dan macam-macam perbekalan, tapi begitu orang tersebut sampai di stasiun, ternyata kereta terakhir itu baru saja berangkat. Orang yang ketinggalan kereta tersebut tampak sangat menyesal, sangat kecewa dan terlihat sangat menyalahkan dirinya sendiri.
Makna dari Perumpamaan : Ini adalah jenis manusia yang merasa dirinya telah banyak beramal dan berbuat banyak kebajikan. Tetapi ternyata dihadapan Tuhan semua amalannya itu tidak ada yang diterima. Hakikat dari amalannya itu seperti debu yang ditiup angin, alias sia-sia belaka.
Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang kafir, orang-orang musyrik dan orang-orang munafik. Dan sebagian dari orang-orang yang mengaku dirinya beriman tetapi mereka sangat gila hormat, mabok pujian dan manakala beramal maka yang diharapkannya adalah sanjungan dari manusia [ pencitraan ]. Kebodohannya itu membuatnya tidak dapat menyadari bahwa hakikat dari apa yang dilakukannya itu adalah sebuah kejahatan terhadap Tuhan, karena hakikat Riya adalah pembajakan dan perampokan terhadap hak-hak Tuhan.
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًاۗ (١٠٣)
Katakanlah (Muhammad), “Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?” (Q.S. Al-Kahf ayat 103)
اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا (١٠٤)
(Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya. (Q.S. Al-Kahf ayat 104)
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ وَلِقَاۤىِٕهٖ فَحَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَزْنًا (١٠٥)
Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat. (Q.S. Al-Kahf ayat 105)
ذٰلِكَ جَزَاۤؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوْا وَاتَّخَذُوْٓا اٰيٰتِيْ وَرُسُلِيْ هُزُوًا (١٠٦)
Demikianlah, balasan mereka itu neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok. (Q.S. Al-Kahf ayat 106)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًاۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْاۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ (٢٦٤)
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S. Al-Baqarah ayat 264)
2. Orang yang naik kereta tetapi tidak membawa bekal apapun juga
Yakni orang yang naik kereta, tetapi selama dalam perjalanan orang tersebut tidak membawa bekal sama-sekali. Maka sepanjang perjalanan orang tersebut keadaannya sangat memprihatinkan. Ia terlihat sangat tersiksa setiap kali harus melihat teman seperjalanan yang ada dikanan - kirinya bisa makan minum dengan sepuasnya, dan bahkan dapat menikmati apa saja yang diinginkannya. Sementara dirinya sendiri ada dalam keadaan sangat haus dan lapar. Dan anehnya lagi dalam perjalanan tersebut setiap orang terlihat hanya sibuk dengan urusannya sendiri. Disana tidak ada rasa simpati, orang-orang tidak saling peduli, dan hati mereka sama sekali tidak merasa tergerak untuk saling menolong.
Makna dari Perumpamaan : Ini tipikal orang yang membatasi dirinya sudah merasa cukup dengan hanya menjadi orang baik-baik, tetapi ia sangat enggan berbagi kebaikan kepada orang lain. Ia memang tidak pernah mencuri barang milik orang lain , tidak menipu, tidak mengganggu, dan apalagi menindas. Tetapi ia memiliki watak sangat kikir, egois, tidak peduli dan sangat enggan berbagi. Maka ia hanya memiliki sangat sedikit amal kebaikan dan bahkan sama sekali tidak memiliki amal.
Dalam terminologi Qur'an kelompok ini digambarkan sebagai para penghuni " A'raf " seperti dalam firman-nya,
وَبَيْنَهُمَا حِجَابٌۚ وَعَلَى الْاَعْرَافِ رِجَالٌ يَّعْرِفُوْنَ كُلًّا ۢ بِسِيْمٰىهُمْۚ وَنَادَوْا اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْۗ لَمْ يَدْخُلُوْهَا وَهُمْ يَطْمَعُوْنَ (٤٦)
Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada tabir dan di atas A‘raf (tempat yang tertinggi) ada orang-orang yang saling mengenal, masing-masing dengan tanda-tandanya. Mereka menyeru penghuni surga, “Salamun ‘alaikum” (salam sejahtera bagimu). Mereka belum dapat masuk, tetapi mereka ingin segera (masuk). (QS. Al-A'raf ayat 46)
۞ وَاِذَا صُرِفَتْ اَبْصَارُهُمْ تِلْقَاۤءَ اَصْحٰبِ النَّارِۙ قَالُوْا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ (٤٧)
Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang zalim itu.” (QS. Al-A'raf ayat 47)
وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ الْاَعْرَافِ رِجَالًا يَّعْرِفُوْنَهُمْ بِسِيْمٰىهُمْ قَالُوْا مَآ اَغْنٰى عَنْكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ (٤٨)
Dan orang-orang di atas A‘raf (tempat yang tertinggi) menyeru orang-orang yang mereka kenal dengan tanda-tandanya sambil berkata, “Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan, (ternyata) tidak ada manfaatnya buat kamu. (QS. Al-A'raf ayat 48)
اَهٰٓؤُلَاۤءِ الَّذِيْنَ اَقْسَمْتُمْ لَا يَنَالُهُمُ اللّٰهُ بِرَحْمَةٍۗ اُدْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَآ اَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَ (٤٩)
Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah, bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?” (Allah berfirman), “Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak ada rasa takut padamu dan kamu tidak pula akan bersedih hati.” (QS. Al-A'raf ayat 49)
وَنَادٰٓى اَصْحٰبُ النَّارِ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ اَنْ اَفِيْضُوْا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاۤءِ اَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُۗ قَالُوْٓا اِنَّ اللّٰهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكٰفِرِيْنَۙ (٥٠)
Para penghuni neraka menyeru para penghuni surga, “Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah dikaruniakan Allah kepadamu.” Mereka menjawab, “Sungguh, Allah telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir,” (QS. Al-A'raf ayat 50)
الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَهُمْ لَهْوًا وَّلَعِبًا وَّغَرَّتْهُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۚ فَالْيَوْمَ نَنْسٰىهُمْ كَمَا نَسُوْا لِقَاۤءَ يَوْمِهِمْ هٰذَاۙ وَمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ (٥١)
(yaitu) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. Al-A'raf ayat 51)
Saya memiliki keyakinan, bahwa kebanyakan dari kita dan orang - orang yang mengaku dirinya beriman yang hidup di zaman ini, adalah merupakan calon penghuni A'raf. Karena seperti apa yang dapat kita lihat dan sama-sama saksikan, bahwa akhir-akhir ini kebanyakan dari kita, baik selaku individu, sebagai warga negara dan dalam kepasitasnya sebagai warga masyarakat, terlihat lebih sibuk menuntut hak dibanding melaksanakan kewajibannya. Diri kita ini pada dasarnya rata - rata hanya pandai menuntut, menilai, menonton dan hanya pandai berbicara. Sangat sedikit sekali yang benar-benar ingin tandang, dan aktif berbagi kebaikan terhadap sesama. Lebih sedikit lagi adalah orang yang rela mewakafkan hidupnya demi kepentingan kemanusiaan dan kemaslahatan bersama. Jauh dari apa yang digambarkan Allah swt,
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ (٢٠)
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. (Q.S. At-Taubah ayat 20)
3. Orang yang naik kereta dengan membawa bekal yang cukup
Yakni orang yang naik kereta dengan membekal perbekalan yang cukup memadai. Maka sepanjang perjalanan orang tersebut terlihat bisa makan minum sepuasnya, dan bahkan dapat menikmati apa saja yang diinginkannya.
Makna dari Perumpamaan : Ini adalah jenis manusia yang selalu istiqomah dan sangat konsisten dalam beramal, dan ditambah lagi amalannya itu kebanyakan dilakukan dengan ikhlas, dan diniatkan semata karena Allah SWT. Ia adalah orang yang benar-benar baik dan memiliki watak sangat suka berbagi kebaikan terhadap sesamanya.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا ۙ (١٠٧)
Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal, (Q.S. Al-Kahf ayat 107)
اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ (٧٥)
Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam. (Q.S. Al-Furqan ayat 75)
قَالَ اللّٰهُ هٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ صِدْقُهُمْۗ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ (١١٩)
Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (Q.S. Al-Ma'idah ayat 119)
وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْاَنْهٰرُۚ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدٰىنَا لِهٰذَاۗ وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَآ اَنْ هَدٰىنَا اللّٰهُۚ لَقَدْ جَاۤءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّۗ وَنُوْدُوْٓا اَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ (٤٣)
dan Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sesungguhnya rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran.” Diserukan kepada mereka, “Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu, karena apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-A'raf ayat 43)
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا لَا يَبْغُوْنَ عَنْهَا حِوَلًا (١٠٨)
mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana. (Q.S. Al-Kahf ayat 108)
Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah kebaikan
-------®-------
Keterangan :
Bekal adalah simbol hakikat dari amalan, dan kereta adalah simbol dari amalan yang bisa diangkut atau yang diterima dan yang tercatat didalam kitab di illiyin.
Rabu, 20 Juli 2022
Makna Spiritual Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur
By Mang Anas
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ (١٩٠)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (Q.S. Ali 'Imran ayat 190)
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Q.S. Ali 'Imran ayat 191)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ (١٦)
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. (Q.S. Al-Anbiya' ayat 16)
Gambar : Letak IKN Sebagai Ibu Kota Negara dan Jantung Nusantara
1.Mengapa pulau Kalimantan bentuknya persis seperti Semar ?
2. Mengapa Provinsi Kalimantan Timur Akhirnya dipilih sebagai posisi Ibu kota baru 🇲🇨 republik ini ?
3. Apa kesan yang muncul dibenak saudara tentang letak Ibu Kota Negara [ IKN ] di Kalimantan Timur pada gambar diatas ?
4. Bukankah itu adalah gambar kaki kanan sang Semar yang sedang berjalan dan melangkah ke depan ?
5. Mengapa dalam gambar itu [ yaitu pulau Kalimantan ] sang Semar tampak menghadap ke Timur ?
6. Mengapa pula dalam gambar pulau Kalimantan itu sang Semar tampak seperti sedang mengekspos bagian tubuhnya yang sebelah kanan ?
♠️Hubungkan fakta-fakta tersebut diatas dengan kedua ayat dibawah ini :
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ يَسْعٰى نُوْرُهُمْ بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ بُشْرٰىكُمُ الْيَوْمَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۚ (١٢)
"Pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung.” (Q.S. Al-Hadid ayat 12)
يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْۗ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ (٨)
Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. (Q.S. As-Saff ayat 8)
7. Apakah menurut saudara fakta -fakta itu terjadi karena faktor kebetulan belaka atau itu merupakan design takdir dari Allah SWT. Adakah design takdir itu ada hubungannya dengan peran bangsa ini kedepan, negeri dengan jumlah penduduk mayoritas Islam terbesar dimuka bumi ?
8. Atau adakah bangsa ini kedepan ditakdirkan menjadi sosok Semar dan ia harus menjadi pembimbing rohani umat manusia dimuka bumi ?
9. Apakah filosofi Pancasila kita sudah mencerminkan secara utuh filosofi agung dari sang Semar ?
10. Apakah semua fakta-fakta diatas secara keseluruhan merupakan suatu kebetulan belaka. Ataukah itu memang cerminan gambaran besar takdir dari bangsa ini ?
وَمِمَّنْ خَلَقْنَآ اُمَّةٌ يَّهْدُوْنَ بِالْحَقِّ وَبِهٖ يَعْدِلُوْنَ (١٨١)
Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil (Q.S. Al-A'raf ayat 181)
◇ Substansi nilainya sudah tercermin dalam kelima sila dalam Pancasila
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ (١١٠)
Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali 'Imran ayat 110)
◇ Substansi nilainya sudah tercermin di beberapa pasal dalam Undang-undang dasar 1945 " menghapuskan penjajahan diseluruh dunia, perdamaian abadi dan menegakkan ketertiban dunia "
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًاۗ (١٤٣)
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas ( apa yang diperbuat oleh) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (Q.S. Al-Baqarah ayat 143)
◇Merupakan sikap dasar dari pendirian negara-negara non blok.
🌖 Filosofi Semar dan Maknanya :
♠️Semar merupakan simbol dari ketuhanan dan sekaligus kebertuhanan. Artinya, Semar memiliki sifat-sifat ketuhanan sekaligus juga kemanusiaan. Tokoh ini memiliki karakter fisik lucu, bahkan bisa dibilang cukup aneh. Tapi, dalam cerita pewayangan, ternyata tokoh Semar ini mendapatkan posisi terhormat dalam karakternya. Ia adalah seorang penasihat sekaligus pengasuh para ksatria. Selain itu, karakter Semar ini merupakan tokoh dengan karakter yang sederhana, jujur, tulus, berpengetahuan, cerdas, cerdik, juga memiliki mata batin yang tajam. Raut wajah Semar yang selalu tersenyum dan juga mata yang selalu sembab mengeluarkan air mata, ini merupakan simbol dari sikap welas asih dan kepekaan hati sang Semar terhadap penderitaan manusia disekelilingnya.
♠️Nama asli Semar adalah Ismaya [ yang nyata ] yang merupakan kebalikan sifat dari adiknya, yaitu Manikmaya [ yang semu ]. Nama lainnya yaitu Ki Lurah Badranaya [ sosok Semar sebagai khalifah dan wakil Tuhan dimuka bumi ]. Nama tersebut melambangkan bahwa sosok Semar itu berasal dari alam lahut [ alam ketuhanan ] yang kemudian menjelma dalam wujud manusia dengan rupa rakyat jelata. Maka Semar hidup sangat miskin, tetapi hatinya tidak pernah terikat dengan hal-hal keduniaan. Yang demikian itu melahirkan konsekuensi bahwa hakikat Semar adalah seorang Arif-billah dan sekaligus seorang Waliyullah. Maka dalam interaksinya dengan manusia, Semar selalu berbicara dan menasihati siapapun yang dipandang perlu untuk diberinya nasehat.
♠️Dari segi fisik, Semar memiliki bentuk tubuh bulat yang mana bentuk tubuh bulat itu melambangkan keadaan batinnya yang seluas samudera dan bahkan alam semesta. Wajahnya terlihat keriput, tua, tetapi dia memiliki kuncung sehingga membuatnya terlihat seperti anak-anak. Itu adalah cermin dari matangnya daya pikir dan sekaligus juga simbol dari kesucian dan kemurnian hatinya. Semar nampak seperti sosok lelaki, tetapi juga nampak seperti memiliki payudara, ia bukanlah pria dan bukan pula wanita. Yang demikian itu adalah simbol dari diri Semar selaku manusia yang berkepribadian universal, dan tipikal diri Semar sebagai manusia yang benar-benar telah sepenuhnya merdeka. Ia tidak lagi mengikat dirinya dengan sesuatu, baik itu persepsi orang, label label moral dipermukaan, atribut fisik keagamaan, serta identitas - identitas non substansial lainnya.
♠️Semar adalah sosok dewa memiliki kekuatan-kekuatan yang tidak akan pernah terkalahkan oleh siapapun yang berani menentangnya : ia tidak pernah lapar [ tidak memiliki pamrih ], tidak mengantuk [ diri yang selalu waspada agar tidak terjerembab dalam perbuatan dosa ], tidak jatuh cinta [ hatinya tidak pernah terikat dengan dunia ], tidak sedih [ tidak merasa memiliki, maka ia tidak akan pernah merasa kehilangan sesuatu ], tidak merasa capai [ karena hakikat dari semua daya dan kekuatan itu datangnya dari Allah yang Maha Perkasa dan bukan dari dirinya ], tidak pernah sakit [ karena semua penderitaan dan cobaan kehidupan itu hakikatnya adalah takdir dari yang Maha Kuasa, yang dengannya sebenarnya manusia tengah diasah agar dapat terus meningkatkan kualitas dirinya ], tidak pernah kepanasan atau kedinginan yang artinya, dia tidak pernah terpengaruh oleh kekuatan -kekuatan yang berasal dari luar dirinya. Semua kekuatan-kekuatan tersebut diatas disimbolkan pada fisik Semar dengan kuncung yang berjumlah delapan. Delapan karakter Semar tersebut diatas adalah merupakan cerminan tajalli sifat -sifat Tuhan sebagaimana yang tergambar pada ayat kursi berikut ini,
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ (٢٥٥)
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha tinggi, Maha besar. (Q.S. Al-Baqarah ayat 255)
♠️Pada bentuk tangannya juga terlihat bahwa tangan yang satu menghadap ke atas dan tangan yang lain menghadap ke bawah sebagai simbol bahwa rezeki yang datang kepada kita agar dimintakan kepada yang ada di atas, tetapi ketika sudah mendapatkannya jangan lupa untuk selalu berbagi kepada yang ada di bawah kita. Berbagi kepada siapapun, dari strata sosial apa pun, dari warna kulit apa pun. Warna kulit hitam pada Semar menyimbolkan bumi, lambang dari sikap ikhlas, rendah hati, dan tidak menyombongkan diri.
♠️Semar mampu menjadi teman, kerabat, rekan, atau partner yang senantiasa objektif, kritis, tegas dan terbuka. Antitesis dari Semar adalah Krisna. Krisna merupakan rakyat yang mendewa. Dia lahir dari seorang dewa. Yang demikian ini dapat diinterpretasikan bahwa Krisna merupakan rakyat yang bergaya seperti pemimpin. Tetapi terlepas dari itu semua, kita tetap dapat mengambil hikmah dari kebijaksanaan Krisna.
Begitulah gambaran dari sosok Semar dan karakter sejatinya.
♠️ Makna Simbolik Pulau Kalimantan
◇Seperti yang tergambar dalam lanskap pulau Kalimantan pada gambar diatas, dimana didalam pulau itu ketiga negara dengan penduduk mayoritas muslim harus berbagi wilayah [ yakni negara Malaysia, kerajaan Brunai Darussalam dan negara Republik Indonesia ]. Maka bila kedepan ketiga bangsa itu ditakdirkan Tuhan untuk menjadi sosok Semar bagi dunia [ menjadi guru jagat ] dan menjadi pemain penting dalam percaturan politik global, maka syarat utama yang harus dimiliki oleh para pemimpinnya adalah, tajalli dari delapan karakter sifat-sifat Semar tersebut diatas, yakni penjelmaan substansi dari saripati ayat- ayat kursi. Atau dengan kata lain masing-masing pihak harus bisa mewarisi secara sempurna kedelapan sifat dan karakter Semar tersebut diatas sesuai dengan tabiat dan peranannya masing-masing.
◇ Peran Bangsa Malaysia
a. Selaku kepala dari Semar, yang organnya terdiri atas otak, mata, telinga, hidung dan mulut. Maka bangsa Malaysia kedepan memang ditakdirkan untuk mengambil peran sebagai pusat lembaga Think- thank, penguasa teknologi informasi dan menjadi tulang punggung kaum muslimin dalam urusan politik dan diplomasi. Bagi Malaysia peran itu dirasa cukup wajar dan masuk akal, mengingat Malaysia adalah negara multi ras yang dominan serta menjadi satu-satunya negeri serumpun yang menjadikan bahasa nasionalnya terdiri atas empat bahasa, yaitu bahasa Melayu, bahasa Inggris, Bahasa Mandarin [ Tionghoa ] dan Bahasa Tamil [ India ]. Empat Bahasa utama yang dimasa yang akan datang akan mendominasi dunia.
b. Selaku Punggung dan Tulang belakang, maka peran Malaysia adalah menjamin stabilitas kawasan, menopang kekuatan pertahanan dan keamanan, mendorong pertumbuhan ekonomi dikawasan serta menegakkan prinsip- prinsip kehidupan bersama.
◇ Peran Brunai Darussalam
a. Selaku tengkuk [ jitok : bs.jawa ] dari Semar maka Brunai Darussalam akan berperan sebagai radar, yaitu menjadi pusat data dan informasi intelijen bagi kepentingan negara-negara serumpun.
b. Selaku punggung atas, maka Brunai-darussalam sangat dibutuhkan dalam menopang tugas - tugas yang diemban oleh dua saudaranya, yaitu Indonesia dan Malaysia.
◇ Lalu apa peran bangsa Indonesia ?
a. Selaku leher dari Semar maka ia harus dapat menopang tegaknya kepala [ yaitu bangsa Malaysia ]. Agar kepala itu dapat menjalankan segala fungsinya dengan baik dan benar.
b. Selaku dada yang organnya terdiri atas hati, jantung dan paru-paru, maka tugas bangsa Indonesia adalah mendamaikan, kemudian menuntun dan mengarahkan bangsa- bangsa hingga tercipta tata kehidupan dunia yang tertib, rukun, aman dan damai. Serta agar segala bangsa selalu hidup dalam Tuhan dan menjunjung tinggi prinsip- prinsip kemanusiaan.
c. Adapun selaku kedua tangan dari Semar, maka fungsi bangsa Indonesia adalah menjaga, merawat, mengatur dan melindungi segala bangsa. Dan segala apa yang menjadi penopang dari keberadaannya.
d. Selaku Perut maka fungsi bangsa Indonesia adalah memimpin usaha penataan ekonomi dunia yang berkeadilan, serta melestarikan potensi sumber daya alam yang ada demi kelangsungan hidup manusia, dan jaminan kesejahteraan bagi generasi dibelakangnya.
e. Selanjutnya adalah, selaku pantat maka fungsi bangsa Indonesia adalah memimpin upaya pengendalian pencemaran lingkungan dan berupaya maksimal mengatasi sebab- sebab dan dampak dari perubahan iklim.
f. Dan yang terakhir adalah selaku kedua kaki maka bangsa ini ditakdirkan untuk memimpin dunia, darinya akan lahir seorang " Mahdi " yang diberkati. Seorang Semar yang akan menjadi soko guru bagi jagat raya. Lihat dan cermati sudut dari " Hajar Aswad ", bukankah sudut itu langsung mengarah ke kita, tepatnya ke pulau Jawa. Sudut itu tidak mengarah ke wilayah Iran atau Pakistan [ dua negara muslim yang mampu membuat senjata nuklir ] tetapi mengarah tepat ke pulau Jawa. Tempat dimana komunitas muslim moderat yang cinta damai tinggal, dan juga merupakan suku terbesar dinegeri ini.
♠️ Fenome Akhir Zaman
Pernahkah saudara berpikir, apa makna sisi dan makna sudut- sudut ka'bah itu. Tahukan saudara bahwa sisi - sisi dari ka'bah itu adalah simbol dari diri manusia yang dohir, yaitu unsur Api, Angin, Air dan Tanah. Sementara sudut - sudut ka'bah adalah menjadi perlambang dari diri manusia yang batin, yaitu Ruh, Sirr, Nur dan Dzat Insan yang hakikatnya berupa cahaya.
Lihatlah sudut " Ruh ", atau rukun Iraki [ yaitu sudut ka'bah yang mengarah ke negeri Irak ], betapa negeri itu sekarang kondisinya hancur berantakan karena dilanda perang yang berkepanjangan.
Lihat pula sudut " Sirr ", atau rukun Syami [ sudut ka'bah yang mengarah ke negeri Syam atau Suriah ], betapa negeri itu sekarang juga kondisinya hancur lebur diporak- perandakan oleh perang saudara.
Lalu lihatlah lagi sudut " Nur ", atau rukun Yamani [ sudut ka'bah yang mengarah ke negeri Yaman ], bukankah kehancuran yang sama juga sekarang sedang melanda negeri itu.
Lalu bagaimana dengan pertahanan terahir, yaitu sudut " Dzat ", atau rukun Hajar Aswad, yaitu sudut yang mengarah ke negeri Oman dan Indonesia ? Adakah situasi bencana yang terjadi di kedua negeri yang diberkati itu ? Apa saja kesamaan karakter dari kedua bangsa yang menerima pancaran cahaya Hajar Aswad itu ? Lalu apa kira - kira yang bakal terjadi jika kedua bangsa [ yang mewakili entitas dzat ] itu bila ikut terseret kedalam konflik ? Akankah itu menjadi pertanda kiamat atau akhir dari dunia ?
Gambar : Peta Penggolongan Jiwa Manusia dan Persebarannya dimuka Bumi
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًاۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (١١٥)
Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An'am ayat 115)
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِۗ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِۗ ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَۗ وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ (٢٩)
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir [ para Dajjalis : yaitu kaum yang mempraktekkan tata kehidupan materialisme, kapitalisme, imperialisme, kolonialisme dan hedonisme ], tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka [ yaitu terhadap orang -orang yang sama -sama beriman dan taat kepada Tuhannya, yang mengusahakan perdamaian dan memelihara kehidupan. Serta terhadap orang-orang yang memiliki cita-cita ingin menegakkan keadilan dan mengusahakan kesejahteraan bersama ]. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu tumbuh menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath ayat 29)
Demikianlah dan semoga Tulisan ini bermanfaat.
Minggu, 10 Juli 2022
Orang-orang Yang Berhak Mendapatkan Syafa'atul Udzma di Hari Kiamat
Jumat, 08 Juli 2022
Makna Perjumpaan Musa dan Khidir dalam Perspektif Jagat Gede dan Jagat Alit
By Mang Anas
فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا (٦٥)
Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami. (Q.S. Al-Kahf ayat 65)
قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا (٦٦)
Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” (Q.S. Al-Kahf ayat 66)
قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا (٦٧)
Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku. (Q.S. Al-Kahf ayat 67)
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا (٦٨)
Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (Q.S. Al-Kahf ayat 68)
قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا (٦٩)
Dia (Musa) berkata, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun.” (Q.S. Al-Kahf ayat 69)
قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا (٧٠)
Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu.” (Q.S. Al-Kahf ayat 70)
A. Makna Khidir Melubangi Dinding Perahu
فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ خَرَقَهَاۗ قَالَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَاۚ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا اِمْرًا (٧١)
Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya?” Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar. (Q.S. Al-Kahf ayat 71)
قَالَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا (٧٢)
Dia berkata, “Bukankah sudah aku katakan, bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?” (Q.S. Al-Kahf ayat 72)
قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا (٧٣)
Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.”( Q.S. Al-Kahf ayat 73)
Adapun Makna Takwilnya dari QS.Al-Kahf ayat 71 diatas Adalah : Petunjuk Khidir Mengenai Sifat-sifat Dajjal dan Bahayanya bagi Kehidupan Umat Manusia
اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى الْبَحْرِ فَاَرَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَاۗ وَكَانَ وَرَاۤءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا (٧٩)
Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu. (Q.S. Al-Kahf ayat 79)
🟢 Makna perahu milik orang miskin.
® Makna Jagat Gede, selanjutnya disingkat JG : adalah simbol dari potensi sumberdaya alam yang ada di negara negara miskin [ dunia ketiga ] yang selama ini menjadi incaran bangsa-bangsa dari negara maju.
© Makna Jagat Alit, selanjutnya disingkat JA : adalah potensi " Al-Hamdu " yang ada pada diri setiap manusia. Yakni berupa anugerah Pendengaran, Penglihatan dan Hati Nurani. Disediakannya segala sumber penghidupan mereka dibumi, dan diutusnya para nabi dan rasul - rasul dengan membawa kitab-kitab suci untuk diajarkan kepada umatnya masing-masing sebagaimana firman-Nya,
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ (٧٨)
Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.( Q.S. Al-Mu'minun ayat 78)
وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْاَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَايِشَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ࣖ (١٠)
Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (Q.S. Al-A'raf ayat 10)
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةًۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِۗ (٢١٣)
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. (Q.S. Al-Baqarah ayat 213)
🟢 Dan adapun makna dari Raja Lalim yang akan merampas setiap perahu yang kondisinya baik,
® Makna JG : adalah simbol dari sosok Dajjal yang sekarang ini berbentuk kekuatan kolonialis - Imperialis yang dipimpin oleh Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan kelompok negara negara maju lainnya. Kelompok ini, berusaha mengatur dan menguasai potensi sumber daya alam yang ada di negara negara dunia ketiga, demi sebesar - besarnya kemakmuran dan kesejahteraan bangsa mereka.
© Makna JA : Raja lalim yang akan merampas setiap perahu adalah simbol dari Medan Magnet Kuasa Tagut [kuasa kegelapan] yang mencoba menarik manusia lewat potensi fujuroh [ fitrah jahat ] yang ada didalam dirinya, sebagaimana firman-Nya,
وَالَّذِيْنَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوْتَ اَنْ يَّعْبُدُوْهَا وَاَنَابُوْٓا اِلَى اللّٰهِ لَهُمُ الْبُشْرٰىۚ فَبَشِّرْ عِبَادِۙ (١٧)
Dan orang-orang yang menjauhi tagut (dan) tidak menyembahnya serta kembali kepada Allah, mereka pantas mendapat berita gembira; sebab itu sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, (Q.S. Az-Zumar ayat 17)
وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ (٧)
demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, (Q.S. Asy-Syams ayat 7)
فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ (٨)
maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, (Q.S. Asy-Syams ayat 8)
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ (٩)
sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), (Q.S. Asy-Syams ayat 9)
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ (١٠)
dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (Q.S. Asy-Syams ayat 10)
🟢 Dan hakikat makna dari peristiwa Khidir melubangi dinding perahu
® Makna JG : adalah suatu bentuk ikhtiar cerdik yang harus dilakukan oleh bangsa-bangsa dari dunia ketiga dalam rangka menghalangi keinginan bangsa-bangsa dari negara maju itu itu dengan baik, efektif dan bijak. Agar disatu sisi bangsa-bangsa dari negara dunia ketiga itu dapat menyelamatkan sumberdaya alam mereka dari ekploitasi dan penjarahan negara-negara maju lewat perusahaan- perusahaan trans-nasional dan multi-nasional mereka. Tetapi secara bersamaan negara-negara dunia ketiga juga tidak dikenai sanksi, atau dimusuhi atau diperangi baik secara ekonomi maupun militer. Serta urusan politik dalam negerinya tidak dicampuri dan apalagi sampai diobok-obok lewat konspirasi politik adu domba, afiliasi oligarki jadi- jadian dan pemasangan rejim boneka.
© Makna JA : agar manusia dapat membentengi dirinya dari tarikan medan magnet kekuatan Tagut itu, maka manusia diberi petunjuk oleh Tuhan lewat perantara nabi-nabinya untuk senantiasa memelihara dan mendirikan shalat dan agar selalu mendawamkan dzikir kepada-Nya,
a. Janji dan ancaman iblis kepada manusia,
قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَۙ (١٦)
(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, (Q.S. Al-A'raf ayat 16)
ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ (١٧)
kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Q.S. Al-A'raf ayat 17)
قَالَ رَبِّ ..... وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ (٣٩)
Ia (Iblis) berkata, “.....dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, (Q.S. Al-Hijr ayat 39)
اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ (٤٠)
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (Q.S. Al-Hijr ayat 40)
اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌ اِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِيْنَ (٤٢)
Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat. (Q.S. Al-Hijr ayat 42)
b. Petunjuk Allah kepada manusia untuk mengatasi ancaman iblis,
قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ (٢٥٦)
...sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S. Al-Baqarah ayat 256)
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ (٤٥)
Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-'Ankabut ayat 45)
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى (١٣٢)
Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan agar mereka sabar dalam mengerjakannya. (Q.S. Taha ayat 132)
B. Makna Khidir membunuh anak kecil.
فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙقَالَ اَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً؈ۢبِغَيْرِ نَفْسٍۗ لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُّكْرًا ۔ (٧٤)
Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.” (Q.S. Al-Kahf ayat 74)
۞ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا (٧٥)
Dia berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?” (Q.S. Al-Kahf ayat 75)
قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا (٧٦)
Dia (Musa) berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku.” (Q.S. Al-Kahf ayat 76)
Adapun Makna Takwilnya QS. Al-Kahf ayat 74 diatas adalah : Penjelasan Khidir Mengenai Kondisi Moral dan Karakter Kepribadian Para Pengikut Dajjal Serta Petunjuk Dalam Menanggulanginya.
وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَآ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًاۚ (٨٠)
Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran (Q.S. Al-Kahf ayat 80)
فَاَرَدْنَآ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا (٨١)
Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya). (Q.S. Al-Kahf ayat 81)
🟢 Makna Anak Kecil yang dibunuh oleh Khidir karena khawatir kalau dia dibiarkan tumbuh hingga usia dewasa akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran,
® Makna JG : Makna takwil dari peristiwa anak kecil yang dibunuh oleh Khidir, adalah prinsip agar kita tidak membiarkan bibit bibit dosa dan kemaksiatan yang selama ini sering disokong atas nama hak asasi manusia, kebebasan dan sekularisme itu terus tumbuh dan berkembang, menjadi semakin besar dan merajalela, hingga pada akhirnya menjadi sangat sulit untuk diatasi. Dan membuat semua upaya amar makruf - nahi mungkar menjadi mandul, dan bahkan sama sekali tidak berdaya.
Pencegahan itu musti dilakukan demi menghindari datangnya azab dan murka Allah SWT sebagai mana firman-Nya,
۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ (٥٩)
Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang jelek, yang menyia-nyiakan salat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan tersesat, (Q.S. Maryam ayat 59)
اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّكُمْ وَاَرْسَلْنَا السَّمَاۤءَ عَلَيْهِمْ مِّدْرَارًا ۖوَّجَعَلْنَا الْاَنْهٰرَ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ (٦)
Tidakkah mereka memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukannya di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu. Kami curahkan hujan yang lebat untuk mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan generasi yang lain setelah generasi mereka. (Q.S. Al-An'am ayat 6)
© Makna JA : Adapun makna jagat alitnya adalah hendaklah kita jangan membiasakan atau keseringan menindas perasaan hati nurani kita sendiri, setiap kali perasaan hati nurani itu muncul dan mencoba memprotes tindakan atau keputusan -keputusan kita yang bertentangan dengan tabiat kesucian dan kemurniannya.
Kebiasaan menindas dan mengabaikan nasihat hati nurani itu jika terus dilanjutkan akan mengakibatkan matinya potensi hati nurani dan membuat diri manusia itu jatuh pada derajat yang serendah- rendahnya sebagaimana firman-Nya,
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُۗ اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ وَاِنْ تَدْعُهُمْ اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْٓا اِذًا اَبَدًا (٥٧)
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya. (Q.S. Al-Kahf ayat 57)
اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ (٢٣)
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S. Al-Jasiyah ayat 23)
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ (١٧٩)
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (Q.S. Al-A'raf ayat 179)
C. Makna Khidir dan Musa Membangun Kembali Dinding Rumah Yang Roboh
فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗۗ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا (٧٧)
Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.” (Q.S. Al-Kahf ayat 77)
قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا (٧٨)
Dia berkata, “Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya. (Q.S. Al-Kahf ayat 78)
Adapun Makna Takwilnya QS. Al-Kahf ayat 77 diatas adalah : Petunjuk Khidir Mengenai Cara Orang- orang Beriman dan Semua Umat Beragama Harus Melindungi Dirinya dari Buruknya Pengaruh Dajjal
وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًاۚ فَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ (٨٢)
Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.” (Q.S. Al-Kahf ayat 82)
🟢 Makna penduduk kampung yang tidak ramah
® Makna JG : penduduk kampung yang tidak ramah adalah simbolisasi dari watak dan karakter bangsa -bangsa kolonialis-imperialis yang biasanya sangat rasis, suka memaksakan kehendak, sombong dan egois.
© Makna JA : adapun makna jagat alit-nya adalah zahir, atau kulit atau tampilan luar dari nafsu amaroh dan nafsu sufiyah yang ada pada setiap diri manusia. Zahirnya nafsu itu mewujud pada sifat egois, sombong dan protektif yang ada pada diri manusia, serta sifat serakahnya akan kepemilikan pada harta benda dunia. Sebagaimana firman-Nya,
۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ (٣٦)
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri, (Q.S. An-Nisa' ayat 36)
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَلَى النَّارِۗ اَذْهَبْتُمْ طَيِّبٰتِكُمْ فِيْ حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَاۚ فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُوْنَ ࣖ (٢٠)
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan kepada mereka), “Kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu dan kamu telah bersenang-senang (menikmati)nya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).” (Q.S. Al-Ahqaf ayat 20)
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ (١٤
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Q.S. Ali 'Imran ayat 14)
🟢 Makna bangunan yang roboh
® Makna JG : bangunan yang roboh.adalah simbol dari telah bobroknya tatanan moral, akhlak, dan nilai-nilai kemanusiaan dilingkungan keluarga dan masyarakat kaum Dajjalis [ kelompok pemuja hawa nafsu ] dan para pendukungnya.
© Makna JA : adapun makna jagat alitnya adalah runtuhnya iman dan kekuatan hati nurani didalam diri seseorang. Karena cahaya iman dan potensi hati nurani itu tidak dijaga dan dirawatnya dengan baik. Hal itu terjadi karena mereka meninggalkan Tuhan [ malas mendirikan shalat, malas melakukan hening, tafakur ataupun meditasi ], mereka hanya menyibukkan dirinya dengan urusan dunia dan sibuk memuaskan hasrat hawa nafsunya. "Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang jelek, yang menyia-nyiakan salat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan tersesat, " (Q.S. Maryam ayat 59) dan " Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (Q.S. Al-A'raf ayat 179)
🟢Makna dari Khidir dan Musa membangun kembali bangunan yang roboh
® Dalam Makna Jagat Gede [ JG ] : adalah ajaran tentang pentingnya membersihkan atau memurnikan diri kita kembali dan juga kaum mudanya, yang selama ini latah dan banyak terpapar oleh nilai nilai sekularisme, kebebasan dan HAM versi kaum Dajjalis yang disponsori oleh kelompok negara-negara maju, atas nama penghargaan terhadap HAM dan demokratisasi.
© Dan adapun makna jagat alitnya [ JA ] adalah : wajibnya setiap diri untuk masuk dan mengikat dirinya kedalam zawiyah - zawiyah sufi atau kelompok-kelompok spritual yang tujuannya benar - benar murni kepada Tuhan, dan semata untuk mendapatkan ridha dari-Nya. Bukan kelompok klenik atau supranatural yang ujung -ujungnya hanya mencari kesaktian atau ilmu per-dukunan.
🟢 Makna dari harta peninggalan kedua orang tuanya yang saleh
◇Makna JG : adalah pentingnya semua umat beragama untuk terus mengawal, memelihara dan melestarikan nilai nilai luhur mereka sendiri agar bisa diwariskan secara utuh dan sempurna kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka. Serta tidak membiarkan anak keturunannya terpapar oleh paham sekularism, kebebasan dan nilai nilai HAM kaum Dajjalis, sehingga mereka kehilangan jati diri, pandangannya menjadi sesat dan menyimpang jauh dari agama.
◇ Makna JA : Dan adapun makna perspektif jagat alitnya adalah, pentingnya memperhatikan selalu suara hati, mengasah, menggosok, mempertajam dan membuatnya agar selalu berkilau. Dengan wajah hati yang berkilau itu, maka saat ia dihadapkan kepada wajah Tuhan [ yang dalam hal ini adalah Al Quran sebagai cermin ] maka wajah hati itu pasti akan dapat mengenali siapa dirinya. Karena hakikat dari Al Quran [ yang merupakan kitab Garing ] adalah potret dari dirinya sendiri [ yang merupakan wujud kitab Teles ].
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْرَاۤءِيْلَ ۖوَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَاۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا ۩ (٥٨)
Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis. (Q.S. Maryam ayat 58)
اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْۚ ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ (٢٣)
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk. (Q.S. Az-Zumar ayat 23)
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ (٢)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (Q.S. Al-Anfal ayat 2)
🟢 Dan adapun makna dari dua Anak Yatim
◇Makna JG : adalah generasi laki-laki dan perempuan yang merupakan keturunan baik-baik keluarga umat beragama dan orang orang beriman yang sudah terputus dari akar budaya asalnya. Yakni keluarga para imigran dari kalangan keluarga muslim dan umat beragama lainnya serta anak- keturunannya yang karena suatu hal harus tinggal dinegara - negara kaum Dajjalis. Mereka inilah yang seharusnya menjadi prioritas untuk terlebih dahulu iman dan akidahnya diselamatkan dan mendapatkan pertolongan, karena posisinya yang rentan dan paling tidak kedap pengaruh.
◇ Makna JA : dan adapun makna dari dua Anak Yatim adalah, diri orang-orang yang mengaku beriman tetapi mereka tidak berusaha menambatkan dirinya kepada pembimbing spiritual yang manapun serta tidak berusaha hidup dilingkungan orang-orang salih. Orang-orang seperti ini adalah seperti seekor domba yang lepas dari kawanannya. Ia menjadi sangat rentan dimangsa kawanan srigala dan binatang buas lainnya.
Demikianlah, semoga tulisan ini bermanfaat