Halaman

Selasa, 06 April 2021

Karomah Bacaan Tasbih : Kisah Penyelamatan Nabi Yunus dari perut ikan

By Mang Anas


Al Qur'an Surat  As - Saffat ( 37 )  ayat 139 - 148 

وَاِنَّ يُوْنُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ

Sesungguhnya Yunus benar-benar termasuk para rasul. ( QS. [37]:139) 

اِذْ اَبَقَ اِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ

(Ingatlah) ketika dia berlari ke kapal yang penuh muatan, ( QS.[37]:140)

فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَۚ

kemudian dia ikut diundi, maka dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian). ( QS.[37]:141)

فَالْتَقَمَهُ الْحُوْتُ وَهُوَ مُلِيْمٌ

Dia kemudian ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. ( QS. [37]:142)

فَلَوْلَآ اَنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ ۙ

Seandainya dia bukan golongan orang yang banyak bertasbih kepada Allah, ( QS. [37]:143)

لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَۚ

niscaya dia akan tetap tinggal di perutnya (ikan) sampai hari Kebangkitan( QS. [37]:144)

۞ فَنَبَذْنٰهُ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ سَقِيْمٌ ۚ

Kami kemudian melemparkannya (dari mulut ikan) ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. ( QS.[37]:145)

وَاَنْۢبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّنْ يَّقْطِيْنٍۚ

Kami kemudian menumbuhkan tanaman sejenis labu untuknya. ( QS. [37]:146)

وَاَرْسَلْنٰهُ اِلٰى مِائَةِ اَلْفٍ اَوْ يَزِيْدُوْنَۚ

Kami mengutusnya kepada seratus ribu (orang) atau lebih, ( QS. [37]:147)

فَاٰمَنُوْا فَمَتَّعْنٰهُمْ اِلٰى حِيْنٍ

lalu mereka beriman. Maka, Kami menganugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu. ( QS. [37]:148)




Sabtu, 03 April 2021

Makna Ta'wil Surat An Nas

By Mang Anas


a. Makna Terjemah : 

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Katakanlah ( Wahai Muhammad ), “aku berlindung kepada Tuhan manusia,

مَلِكِ النَّاسِۙ

raja manusia,

اِلٰهِ النَّاسِۙ

sembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ

dari (golongan) jin dan manusia.”


b. Ta'wil Surat An - Nas [ Makna Jagat Gede ] 

    " Berlindung dari Fitnah Dajjal "

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Katakan, aku bersandar kepada Rabb yang mengendalikan semua Asma 

مَلِكِ النَّاسِۙ

aku memasrahkan diriku kepada Malik yang berkuasa atas semua sifat, 

اِلٰهِ النَّاسِۙ

aku berlindung kepada Ilah yang menjadi asal dari semua dzat [ materi ]

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

dari konspirasi aliansi jahat yang tersamar [ Sistem Dajjal ]

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ

yang tidak menghendaki jiwa orang orang yang beriman tumbuh dan berkembang [ mencapai kesempurnaannya ] #

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

yang diaktori oleh bangsa Jin [ Dajjal dan Agen agennnya ] dan manusia [ yang memuja kebebasan dan hawa nafsu ].


c. Ta'wil Surat An - Nas [ Makna Jagat Cilik 1 ] 

    " Berlindung dari Jerat Hawa Nafsu "

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Katakanlah, aku berlindung kepada Rabb, yang memelihara jiwa manusia 

مَلِكِ النَّاسِۙ

aku berlindung kepada Malik, yang menguasai jiwa manusia

اِلٰهِ النَّاسِۙ

Aku berlindung kepada Ilah, Yang menciptakan jiwa manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

dari kecendrungan memanjakan hawa nafsu dan dari putusnya kebersamaan hati dengan Tuhan

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ

yang membuat jiwa manusia secara permanen terbelenggu di Alam Materi 

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

akibat kuatnya pengaruh hawa nafsu yang memancar dari elemen dasar sifat penciptaan Jin [ Api & udara ] dan sifat elemen dasar penciptaan Adam [ Air & Tanah ] yang mendominasi susunan tubuh jasmani manusia @


D. Ta'wil Surat An - Nas [ Makna Jagat Cilik 2 ] 

    " Berlindung dari Sikap bias,  ketidak cermatan dan kurang teguhnya pendirian " 

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Serukan dengan Rahsa mu, Aku berlindung kepada Rabb - yang menjaga dan memelihara hati Manusia

مَلِكِ النَّاسِۙ

Aku Berlindung Kepada Al - Malik yang Maha Berkuasa membolak - balikkan hati manusia

اِلٰهِ النَّاسِۙ

Aku berlindung kepada Ilah yang mengilhamkan insting jahat dan potensi takwa dalam diri Manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

Dari sikap bias, ketidak cermatan dan kurang - teguhnya pendirian

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ

Akibat dari adanya tarir - ulur kekuasaan, perebutan pengaruh dan gesekan kepentingan

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Antara bangsa Jin [ Fitrah Syetan ] dan Fitrah diri manusia.



----------- ☆☆☆ -----------------

1. Keterangan :

#. Dasar Penta'wilan ayat 4 - 6 dengan pemaknaan tersebut diatas adalah :

Asy-Syams 91: ayat 7 - 10

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّىٰهَا 

demi jiwa serta ( tahapan - tahapan ) penyempurnaan (ciptaan)nya, - Asy-Syams 91:7

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا 

maka Dia mengilhamkan kepadanya ( jiwa itu ) kejahatan dan ketakwaannya, - Asy-Syams 91:8

قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا 

sungguh beruntung orang yang menyucikan ( jiwa ) nya ( yang senantiasa ber-dzikir dan mengingat Allah ), - Asy-Syams 91:9

وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا 

dan sungguh rugi orang yang mengotorinya . ( yang jarang dzikir dan sering melalaikan Allah ).- Asy-Syams 91: 10


@. 1. Elemen dasar penciptaan Jin [ Api & Udara ] : ditundukan dengan shalat ---> Ruku, Sujud dan Salam

     ♤ Api ---> unsur dohir dari api adalah adanya panas didalam tubuh manusia , adapun unsur batin anasir api yang bisa berdampak terhadap kejiwaan manusia adalah munculnya rasa sombong, rasa marah, sikap ingin dipuji,  munculnya ambisi  dan timbulnya rasa percaya diri

     ♤ Udara ---> unsur dohir dari udara adalah adanya rasa dingin didalam tubuh manusia, adapun unsur batin dari anasir udara yang berdampak terhadap kejiwaan manusia adalah munculnya sikap keras hati, munculnya motivasi untuk berbuat sesuatu demi mendapatkan sesuatu, munculnya sifat energik,  daya tahan, ketekunan dan keuletan

     2. Elemen dasar penciptaan Manusia [ Air & Tanah ] : ditundukan dengan Puasa

     ♤ Air ---> unsur dohir dari air adalah adanya unsur basah didalam tubuh manusia , adapun unsur batin dari air yang dapat memunculkan pengaruh tertentu bagi kejiwaan manusia adalah timbulnya nafsu syahwat, munculnya sikap rakus, dan adanya rasa kasih sayang 

     ♤ Tanah ---> unsur dohir dari tanah adalah adanya unsur kering didalam tubuh manusia, adapun unsur batin dari tanah yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan manusia adalah adanya rasa ingin selalu mendapatkan kepuasan , adanya rasa butuh terhadap yang lain,  mendambakan ketenangan, rasa nyaman dan kecendrungan untuk selalu berusaha mencari sandaran.


2. Perjalanan jiwa dialam rohani dan Tahapan - tahapan penyempurnaannya :

   a. Alam Kegelapan : Bentuk Laku, Riyadoh & Mujahadah ( QS. 66 : 6, QS 5 : 105, QS. 41 : 35 )

             1.  Nafsu Amarah ( Unsur Api )

        [ Alam Nasut : Alamnya orang Syariat ]

                                         |

                                        ◇

           2. Nafsu Lawwamah ( Unsur Udara ) 

     [ Alam Malakut : Alamnya Orang Tharekat ]

                                         | 

                                        ◇

             3.  Nafsu Mulhammah ( Unsur Air ) 

    [ Alam Malakut : Alamnya Orang Tharekat ]

                                          |

                                         ◇

b. Alam Antara : inilah Titik Fitrah / Titik Nol,  Dalam posisi ini sang Salik menunggu Allah menyapa, ia sangat mengharap rahmat dan kehendak Tuhan agar dirinya disapa dan diperkenankan Tuhan masuk  ke hadirat- Nya  (  alam jabarut ).

                                         |

        4.  Nafsu Mutmainnah ( Unsur Tanah ) 

         [ Alam Barzah / Titik Fitrah / Titik Nol ]

                                          |

                                         ◇

c. Alam Terang  :  pada titik ini Tuhan berkenan untuk Menyapa dan memanggil hambanya,  dan disini sang Salik dianugerahi Jubah kehormatan, Jubah Makrifat ( QS. Al - Fajr 89 : 27 - 30 )

                                          |

           5. Nafsu Rodiyah  + 6. Nafsu Mardiyah

               [ Alam Jabarut : Alam Makrifat ]

                                          |

                                         ◇

                           7. Nafsu Kamilah 

                  [ Alam Lahut : Alam Hakekat ]

Pada titik ini Allah Swt berkenan menganugerahi hambanya gelar " Abdullah ", Gelar tertinggi yang bisa dicapai oleh seorang Salik. Selanjutnya sang " Abdullah " akan dibawa oleh Tuhan untuk turun kembali kealam insan tetapi sudah dalam kondisi yang jauh berbeda, karena mulai saat itu ia sudah disifati dengan sifat sifat Tuhan, ia akan memandang segala sesuatu dengan cara pandang Tuhan dan segala perbuatannya sudah menjadi perpanjangan dari perbuatan - perbuatan Tuhan. inilah yang disebut dengan kebersatuan dan Fana - Billah.

3. Kedudukan Rabb adalah pemilik semua Asma, dari Rabb lah semua asma itu berasal,  Rabb lah yang mewujudkan segala ketentuan Qodho itu menjadi Qodar melalui mekanisme peristiwa hukum sebab - akibat ( hukum sunatullah ).  Hakekat asma asma adalah tali - tali simpul dari mekanisme kerja yang ada pada sistem alam semesta.

Dari asma asma lah semua makhluk  diciptakan. Dan fungsi dari makhluk makhluk ciptaan itu tidak lain adalah sebagai bagian dari mata rantai sistem kerja yang berlaku pada alam semesta. Makanya disamping asma asma induk maka asma asma juga memiliki beberapa varian yaitu berupa sub dari asma asma. Ia bisa merupakan hirarki dari sistem kerja para malaikat, hirarki sistem kerja benda benda langit, hirarki kekuasaan pada manusia, hirarki kekuasaan pada mahluk dari golongan jin, sistem air, sistem udara, mekanisme kerja gunung gunung dan sebagainya. 

Semua mekanisme kerja yang berlaku pada sistem yang terbentuk dari asma asma itu ada dalam kendali Robb. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa Rabb adalah Pengendali  Sistem Alam Semesta ( Operator Alam semesta ) dan Al - Malik adalah yang menciptakan hukum hukumnya ( Pencipta Software yang berlaku di alam semesta ) sedangkan Ilahun adalah yang menciptakan semua bahan atau materi yang ada di alam semesta ( Pencipta Hardware alam semesta ).

4. Unsur Fitrah Manusia itu terdiri dari dua elemen yaitu elemen Jin ( unsur Api & Udara )  dan elemen asli manusia ( Air & Tanah ) ----> Tugas manusia adalah memenej agar semua unsur itu bisa stabil dan agar masing masing elemen dasar itu dapat menempatkan dirinya pada tempatnya yang pas dan masing masing didudukan pada titik keseimbangannya. Itulah hakikat Insan - Kamil, hakekat Titik NOL / Titik Fitrah. 

Satu satunya ikhtiar yang dapat dilakukan untuk mencapai kondisi titik fitrah itu adalah dengan men- dawamkan laku dzikir. Sebab laku dzikir itu mekanisme kerjanya sangat mirip  dengan Tehnik Fusi dalam pemurnian atom, agar atom atom itu dapat mencapai derajat pemurniannya maka biji biji atom itu harus mengalami proses fusi terlebih dahulu, caranya biji biji atom harus dipusingkan sebanyak jutaan kali didalam sebuah alat pemutar yang disebut dengan mesin sentrifugal.

Itulah mekanisme kerja dzikir dalam diri manusia, dimana keempat unsur dasar pembentuk nafsu manusia yaitu dua dari elemen Jin ( Unsur Api & Udara ) serta dua dari elemen dasar penciptaan manusia ( Air & Tanah ) harus terus menerus di- thawafkan mengelilingi inti hati ( Baitullah ) yang ada di dalam dada manusia. Melalui proses itu maka keempat unsur nafsu itu akan dapat mencapai proses pemurniannya. Hal itu ditandai dengan dicapainya titik keseimbangan diantara ke empat unsur tersebut diatas.


Wallahu 'alam

---- @@@ -------

Catatan : 

# Gaya Gravitasi Api ( Iblis ) dan Udara ( Ifrit ) : Unsur Jin  ------> Cendrung menarik ke Atas

# Gaya Gravitasi Air ( Eva )  dan Tanah ( Adam ) :  Unsur Manusia ------> Cendrung Menarik ke Bawah

# Fungsi Dzikir adalah  ------> untuk menstabilkan sifat sifat yang terbentuk dari unsur Iblis,unsur Ifrit dan unsur Hawa / Eva sehingga ketiga unsur itu betul betul bisa bersinergi dan dapat berfungsi selaras dengan unsur dasar pembentuk manusia ( Yaitu Tanah / Adam ).