Halaman

Minggu, 30 Juli 2023

Makna Terbitnya Matahari Dari Barat Sebagai Pertanda Datangnya Hari Kiamat


By. Mang Anas 

Terbitnya matahari dari barat adalah makna simbolik dari bangkitnya Islam di belahan bumi Eropa dan di benua Amerika, serta sekaligus akan menjadi pertanda datangnya hari kiamat. 

Pengaruh iman Kristen di belahan bumi Eropa dan benua Amerika pada masanya akan menjadi merosot tajam, dan agama Islam pada saatnya akan dipilih, di imani serta akan dianut oleh bagian terbesar penduduk Eropa dan juga di benua Amerika. 

Hati dan jiwa-jiwa mereka pada saat itu akan menjadi condong kepada dinul haq [ agama Islam ] dan al-Qur'an pada saat itu akan menjadi buku yang paling banyak dibeli, dibaca, diminati  serta dipelajari, dan lalu kemudian di imani. 

وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖۚ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ (١٥٩)

Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab yang tidak beriman kepadanya [ Isa Al-Masih ] menjelang kematiannya [ di akhir zaman ]. Dan pada hari Kiamat dia [ Isa Al-Masih ] akan menjadi saksi mereka. (Q.S. An-Nisa' ayat 159)

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِۗ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِۗ ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ  ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ  كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَۗ وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ (٢٩)

Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. ( Q.S. Al-Fath ayat 29)

Masa itu diperkirakan akan terjadi pada paruh abad ke 21 [ sekitar tahun 2040 - 2070 M ] setelah berbagai bencana, huru-hara besar serta perang besar melanda dunia.

Fenomena tersebut diatas sebenarnya sudah dinubuatkan secara samar dalam Al-Qur'an surat Al Bayyinah ayat 1 - 3

  لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ (١)

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan [ agama mereka ]  sampai datang kepada mereka " Al-Bayyinah " [ bukti yang nyata ], (Q.S. Al-Bayyinah ayat 1)

رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ (٢)

[ yaitu turunnya ] seorang Rasul dari Allah [ Isa Al-Masih atau Al Mahdi ] yang membacakan kepada mereka suhuf yang suci, (Q.S. Al-Bayyinah ayat 2)

فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌۗ (٣)

di dalamnya terdapat [ isi ] kitab-kitab yang lurus [ yang sebelumnya kitab-kitab itu oleh para ulama ahli kitab dibengkokkan dan juga dicampur-adukkan ] (Q.S. Al-Bayyinah ayat 3)

Yang maknanya secara tersirat dapat ditafsirkan sebagai berikut, " bahwa akan tiba masanya dimana orang orang Kristen yang tinggal di kedua belahan dunia tersebut pada akhirnya akan tersadar dan lalu kemudian mereka  akan beramai ramai menolak doktrin iman kekristenan mereka [ yaitu doktrin tritunggal atau doktrin trinitas ] yang notabene sebenarnya merupakan penyusupan ajaran Dajjal [ Talbis Iblis ], sebagaimana firman Allah swt,


 وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًاۗ (٨٨)

Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.” (Q.S. Maryam ayat 88)

لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا اِدًّا ۙ (٨٩)

Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, (Q.S. Maryam ayat 89)

تَكَادُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْاَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا ۙ (٩٠)

hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, (karena ucapan itu), (Q.S. Maryam ayat 90)

اَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمٰنِ وَلَدًاۚ (٩١)

karena mereka menganggap (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. (Q.S. Maryam ayat 91)

وَمَا يَنْۢبَغِيْ لِلرَّحْمٰنِ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًاۗ (٩٢)

Dan tidak mungkin bagi (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. (Q.S. Maryam ayat 92)

اِنْ كُلُّ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اِلَّآ اٰتِى الرَّحْمٰنِ عَبْدًاۗ (٩٣)

Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba. (Q.S. Maryam ayat 93)


Terbitnya matahari [ terang ] di Eropa dan Amerika itu akan terjadi segera, dan itu sudah dinubuatkan oleh Allah SWT dalam QS. An-Nisa' ayat 159 [ lihat diatas ], dimana nantinya Isa Al-Masih ditugaskan oleh Allah SWT untuk menyeru manusia  diranah batin sedangkan  Al Mahdi ditugaskan untuk menyeru manusia pada ranah dohir, dan Allah SWT menghendaki keduanya dimenangkan atas Dajjal ". Sebagai mana firma-Nya, 

يُرِيدُونَ لِيُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَـٰفِرُونَ

Mereka [ Dajjal dan para pengikutnya ] ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka [ melalui berbagai saluran media, penerbitan buku-buku dan berbagai lembaga tink- tank mereka ], tetapi Allah [ justru ] menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya". , [ Surat As-Saff (61) Ayat 8 ]

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَيَأْبَى ٱللَّهُ إِلَّآ أَن يُتِمَّ نُورَهُۥ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَـٰفِرُونَ

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. [ Surat At-Taubah (9) Ayat 32 ]

هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُشْرِكُونَ

Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. [ Surat At-Taubah (9) Ayat 33 ]

لِيُحِقَّ ٱلْحَقَّ وَيُبْطِلَ ٱلْبَـٰطِلَ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُجْرِمُونَ

agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa ( para pengikut Dajjal ) itu tidak menyukainya. [ Surat Al-Anfal (8) Ayat 8 ]

وَيُحِقُّ ٱللَّهُ ٱلْحَقَّ بِكَلِمَـٰتِهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُجْرِمُونَ

Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). [ Surat Yunus (10) Ayat 82 ]

هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُشْرِكُونَ

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. [ Surat As-Saff (61) Ayat 9 ]

Demikianlah, dan semoga artikel ini bermanfaat.



Kamis, 13 Juli 2023

Hakikat Makna kata مُخْلِصِينَ [ Mukhlisin ]

Serial Ilmu Huruf,

By. Mang Anas 


فَٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَـٰفِرُونَ

" Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya) " [ Surat Ghafir (40) Ayat 14 ]

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

" Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus ". [ Surat Al-Bayyinah (98) Ayat 5 ]

A. Secara bahasa kata مُخْلِصِينَ berasal dari kata dasar خ-ل-ص yang berarti bersih, bening, sejati, murni, terang, benar atau hakiki. Dan adapun secara ilmu huruf maka kata مُخْلِصِينَ artinya sebagai berikut,

1. Makna huruf  خ [ Kho ]

♤ Huruf خ pada kata مُخْلِصِينَ itu bermakna dada dalam kondisi batinnya yang terberkati. Dimaknai demikian karena huruf خ itu terbentuk dari gabungan dua huruf, yaitu dari  ح dan ن. Dimana huruf  ح itu dimaknai sebagai dada [ karena bentuknya menyerupai sebuah organ dada ] dan huruf ن nya bermakna berkat atau anugerah rohani. Agar anda bisa menangkap logika pemaknaannya maka coba imajinasikan bentuk huruf ن itu sebagai  suatu   bentuk yang  menyerupai sebuah mangkok kecil dan lalu diatasnya setetes embun yang sangat bening lagi murni jatuh perlahan dan dengan sangat lembutnya masuk kedalam mangkok. Itulah gambaran imajinasinya  mengapa huruf خ pada kata atau kalimat مُخْلِصِينَ  itu kita maknai sebagai berkat,  rahmat dan anugerah rohani yang dimasukkan kedalam dada orang orang yang beriman yang dikasihi dan yang dikehendaki-Nya.

Surat An-Nisa (4) Ayat 69

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَـٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّـٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَـٰٓئِكَ رَفِيقًۭا

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, [ anugerah hikmah huruf  خ ] yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

2. Makna huruf ل [ Lam ]

♤ Huruf ل terbentuk dari dua huruf yakni dari huruf أ dan huruf ر. Huruf Alif bermakna " hablum minallah " sedangan huruf ر nya bermakna " hablum minannas ". Dengan demikian maka makna huruf ل dalam kasus ini dimaknai sebagai tali atau sebagai tempat bergantung atau bantolan dalam bahasa jawa [ lihat bentuk huruf ل yang menyerupai sebuah pancing atau sebuah alat pengait ], maka hakikat huruf ل pada kata مُخْلِصِينَ adalah esensi As-Somad yang bersemayam didalam dada setiap manusia. Dan hakikat As-Somad itulah yang kemudian disebut sebagai entitas Nur Muhammad atau insting ketuhanan yang ada pada setiap diri manusia. Entitas itu ditanam pada saat manusia masih berbentuk sperma [ dibentuk di alam bapak atau alam bawah sadar manusia ], perhatikan ayat Al Quran berikut ini. 

Surat Al-A'raf (7) Ayat 172

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَـٰذَا غَـٰفِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Serta perhatikan pula ayat quran berikut ini, 

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ  قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ  فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ (٢٥٦)

" Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus [ yaitu esensi Huruf ل ]. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. " (Q.S. Al-Baqarah ayat 256)

Esensi As-Somad atau esensi Nur Muhammad  atau esensi huruf ل itu akan terpancar kuat dan sangat maksimal pada diri para nabi dan rasul [ مِّنَ ٱلنَّبِيِّـۧنَ ], dan secara berurutan kepada diri para wali-wali Allah [ وَٱلصِّدِّيقِينَ ], pada diri para syuhada  [ وَٱلشُّهَدَآءِ ] dan baru kemudian pada diri orang orang soleh [ وَٱلصَّـٰلِحِينَ ]. Simaklah kembali surat An-Nisa (4) Ayat 69 diatas. 

3. Makna huruf ص

♤ Dan adapun Makna dari huruf ص [ sho ] adalah tarikan magnet atau kecenderungan jahat dari nafsu dan atau syahwat jasmani. Dan tarikan magnet ص atau kecenderungan jahat itu akan muncul dengan sangat kuat pada kondisi dimana kelamin dan perut diri manusia itu belum terberkati [ belum dianugerahi berkat huruf خ ], hal itu terjadi karena potensi Nur Muhammad [ huruf ل ] yang ada pada dirinya tidak pernah diurus, dirawat dan lupa diberdayakan.

Tetapi pada diri  مُخْلِصِينَ  [ mukhlisin ] munculnya kecenderungan syahwat atau nafsu itu dapat teratasi berkat adanya perangkat خ dan ل yang terus menguat didalam dirinya. Penguatan خ dan ل itu hanya akan terjadi jika ia rajin melakukan taqarub, yaitu dengan terus menerus bergerak semakin dekat ke kutub ketuhanan [ yang dalam kasus ini adalah medan magnit positif dari huruf ل ] dan pada saat yang sama ia terus menerus bergerak semakin menjauhi kutub Tagut [ yaitu medan magnit negatif huruf ص, yang esensinya adalah simbol syahwat dan hawa nafsu ]. 

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُۗ  فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ (٣٦)

Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah [ dianugerahi hikmah huruf خ ] dan ada pula yang tetap dibiarkan dalam kesesatan [ hidup terpasung di kubangan huruf ص ] . Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S. An-Nahl ayat 36)

B. Bagaimana Cara Mencapai Kemurnian Hati

Pemurnian hati itu dapat dicapai dengan cara meningkatkan kualitas ibadah, utamanya adalah ibadah- ibadah yang oleh Allah swt  sedari awal memang didesain, dirancang dan dimaksudkan untuk memperkuat dan mempertebal rasa keimanan manusia kepada Tuhan-Nya, yaitu melalui serangkaian syariat ibadah makhdoh seperti shalat, dzikir, tirakat, puasa, meditasi dan suluk, dan kemudian mentadaburi quran dan kitab-kitab suci lainnya, serta bisa juga melalui serangkaian kegiatan ibadah haji dan umroh [ yang hakikatnya adalah sebuah ziarah, yakni menziarahi tempat-tempat dimana pantulan cahaya ilahi diyakini berada dan terkonsentrasi dengan sangat tinggi dan kuat ]. Hal mengenai adanya pantulan cahaya ilahi itu oleh para ahli rasha [ ahli sirr ] akan dapat dirasakan dengan kuat dan nyata sekali dan juga dengan penglihatan oleh para ahli kasyaf [ penyaksian secara visual lewat mata batinnya ]. 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (٨)

Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”  (Q.S. At-Tahrim ayat 8)

Dan adapun yang dimaksud dengan kualitas ibadah disini adalah " ibadah yang meng-hati " atau ibadah yang dilakukan dengan sepenuh penghayatan, serta dilakukan dengan niat lurus, bersih, dan semurni-murninya. Diniatkannya hanya untuk taqarub kepada Allah,  dan yang dilakukan semata sebagai sebuah bentuk pertobatan kepada Allah SWT.  Tidak boleh didalamnya ada agenda keduniaan yang terselip, baik yang kecil, yang tersembunyi dan bahkan yang tersamar [ disinilah diperlukan adanya guru Mursyid sebagai pembimbing ]. 

C. Ayat-ayat Al Quran Yang Berhubungan dengan kata Mukhlisin 

Surat Al-A'raf (7) Ayat 29

قُلْ أَمَرَ رَبِّى بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا۟ وُجُوهَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍۢ وَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ

Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya)".

Surat Yunus (10) Ayat 22

هُوَ ٱلَّذِى يُسَيِّرُكُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا كُنتُمْ فِى ٱلْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِم بِرِيحٍۢ طَيِّبَةٍۢ وَفَرِحُوا۟ بِهَا جَآءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌۭ وَجَآءَهُمُ ٱلْمَوْجُ مِن كُلِّ مَكَانٍۢ وَظَنُّوٓا۟ أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ ۙ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ لَئِنْ أَنجَيْتَنَا مِنْ هَـٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّـٰكِرِينَ

Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur".

Surat Luqman (31) Ayat 32

وَإِذَا غَشِيَهُم مَّوْجٌۭ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ فَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌۭ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍۢ كَفُورٍۢ

Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.


Semoga Tulisan ini bermanfaat,



Rabu, 12 Juli 2023

Tiga Cara Terhubung Dengan Tuhan

Mang Anas 

Ada tiga cara dapat ditempuh oleh manusia dalam berhubungan dengan Tuhan. Yaitu dengan menyebut, dengan mengingat dan dengan mengalami. 

1. Yang termasuk katagori terhubung dengan Tuhan dengan cara menyebut adalah dengan memanggil namaNya : seperti membaca asmaul husna atau dengan memanggil dan menyebut nama-nama Tuhan di dalam doa, baik secara lisan maupun didalam hati. 

Termasuk katagori ini adalah memanggil, menyebut atau mengucapkan kalimat ya ghafar, ya rahman, ya rakhim, ya wadud, ya karim, Allah, Illalah, Hu dan sebangsanya.

2. Katagori yang kedua, manusia terhubung dengan Tuhan lewat kesadarannya, yaitu dengan mengingatnya, inilah yang sesungguhnya disebut dzikir. 

Yang dimaksud dengan dzikir adalah rasa sambung atau terhubungnya rasa batin kita kepada Tuhan secara berkekalan, tanpa huruf tanpa suara [ yang wujudnya berupa menetapnya rasa ikhsan didalam hati ]. Dengan demikian dzikir itu bukanlah pekerjaan menyebut atau mengulang - ulang bacaan tertentu baik dengan lisan maupun didalam hati.  

Yang Termasuk dalam katagori ini adalah merasakan hakikat la ilaha illallahu, merasakan hakikat La ila haila anta, merasakan hakikat Allahu akbar, merasakan hakikat Subkhanallah, merasakan hakikat alhamdulillah, merasakan hakikat lahaula wala quata illah billah dst disetiap saat didalam batinya dan kemudian rasa itu terpancar keluar menjadi praktek kesehariannya.

3. Katagori yang ketiga adalah manusia bisa saja mengalami suatu fenomena yang disebut dengan fenomena ketuhanan : yang dimaksud dengan fenomena ketuhanan adalah suatu hal atau keadaan yang dialami manusia dalam peristiwa kasyaf dan wushul.

Adapun yang dimaksud dengan kasyaf adalah suatu keadaan terbukanya hijab, yang dengannya maka akan tampak dihadapannya beragam fenomena yang terjadi dialam batinnya [ yaitu dialam jiwa atau dialam imajinasinya ].

Sedangkan yang dimaksud dengan wushul adalah keadaan seorang hamba [ karena kehendak Allah SWT ] tiba-tiba ditarik masuk kehadirat-Nya dan lalu dihilangkan semua sifat -sifat kemakhlukanya,  sehingga dalam keadaan itu eksisten diri hamba menjadi hilang-lenyap, dan yang tinggal atau yang disadarinya hanyalah eksisten Tuhan semata. 

Atau dengan kata lain yang disebut wushul itu adalah " wong sing wis pernah ngerasakna dewek kahanane dadi pengeran " [ orang yang pernah merasakan sendiri rasanya duduk diposisi Tuhan ]

Termasuk dalam katagori ini adalah hakikat kalimat La ilaha ila ana.




Selasa, 11 Juli 2023

Kenapa Para Penerima Wahyu disebut Nabi ?

Serial Ilmu Huruf,

By Mang Anas 


Kata " Nabi " dalam bahasa Arab itu berasal dari kata dasar  نبأ yang artinya berita. Dan adapun berdasarkan kajian ilmu huruf maka kata  ن ب أ  bermakna sebagai berikut,

1. Makna huruf ن ---->  huruf ن adalah bangun garis lengkung yang bentuknya menyerupai sebuah wadah dan lalu diatas bertengger sebuah titik. Bermakna diri seorang hamba yang menyandang wahyu atau diri seorang hamba yang menjadi lokus turunnya sebuah wahyu. 

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اِفْكُ ِۨافْتَرٰىهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَۚ فَقَدْ جَاۤءُوْ ظُلْمًا وَّزُوْرًاۚ (٤)

Dan orang-orang kafir berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia (Muhammad), dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. (Q.S. Al-Furqan ayat 4)

وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا (٥)

Dan mereka berkata, “(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.” (Q.S. Al-Furqan ayat 5)

قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ  فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا (٦)

Katakanlah (Muhammad), “(Al-Qur'an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”  (Q.S. Al-Furqan ayat 6)

وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ  لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ (٧)

Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia, (Q.S. Al-Furqan ayat 7)

اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ وَقَالَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا (٨)

atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau (mengapa tidak ada) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari (hasil)nya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” (Q.S. Al-Furqan ayat 8)

اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا (٩)

Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).  (Q.S. Al-Furqan ayat 9)

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰىۚ (٢)

kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, (Q.S. An-Najm ayat 2)

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى (٣)

dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. (Q.S. An-Najm ayat 3)

اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ (٤)

Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), (Q.S. An-Najm ayat 4)

عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ (٥)

yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,  (Q.S. An-Najm ayat 5)

2. Makna Huruf ب  ----> huruf ب posisi titiknya tersembunyi  dibawah wadah, ia bermakna sebuah hakikat firman [ firman Allah ] yang disampaikan tanpa huruf dan suara dan atau yang disampaikan dari balik tabir. Disini huruf ب itu diartikan sebagai media wahyu, atau hakikat Jibril, dan kadang juga disebut sang rasa sejati. 

۞ تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ(  ٢٥٣ )  

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia dengan Rohulkudus. (Q.S. Al-Baqarah ayat 253)

۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ (٥١)

Dan tidaklah patut bagi seorang manusia [ biasa ] bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana. (Q.S. Asy-Syura ayat 51)

3. Dan adapun makna huruf أ pada kata نبأ adalah simbol dari diri Allah SWT  sebagai subyek wahyu atau Sang Pemilik Firman. [ lihat Q.S. Al-Furqan ayat 6, diatas ]


Demikian semoga penuturan ini bermanfaat.



Minggu, 02 Juli 2023

Perbandingan Pemaknaan Al Quran Surat Al-Bayyinah Dalam Perspektif Eskatologi Islam Dengan Pemaknaan Depag RI

By. Mang Anas 


لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ (١)

Pemaknaan Depag RI :

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata, (Q.S. Al-Bayyinah ayat 1)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab [ yang Menuhankan Isa Al-Masih ] dan orang-orang musyrik, mereka tidak akan bisa lepas ( dari kesesatannya ) sampai datang kepada mereka " Al-Bayyinah ", ( Q.S. Al-Bayyinah ayat 1 )


------------♡------------

رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ (٢)

Pemaknaan Depag RI :

(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an), (Q.S. Al-Bayyinah ayat 2)

Pemaknaan Eskatologi  [ Ilmu Akhir Zaman] :

[ yaitu Isa Al Masih ] seorang Rasul dari Allah yang [ yang menjelang hari kiamat ] akan membacakan [ kepada mereka ] " Suhuf yang disucikan" ( Q.S. Al-Bayyinah ayat 2 )


------------♡------------

فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌۗ (٣)

Pemaknaan Depag RI :

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar). (Q.S. Al-Bayyinah ayat 3)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Yang di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus [ yang kebenaran hujah-hujahnya tidak bisa dibantah, ditolak atau dipatahkan ]. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 3)


------------♡------------

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُۗ (٤)

Pemaknaan Depag RI :

Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 4)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab [ Yaitu  kaum Nasrani dimasa lalu ] melainkan setelah datang kepada mereka " Al-Bayyinah " [ yaitu berbagai keterangan dalam kitab Injil yang disampaikan oleh Isa Al-Masih dalam bahasa yang sangat lugas dan fasih.  Dan didalamnya terdapat berbagai macam pengajaran berupa hakikat hidup, nilai-nilai ketauhidan dan pesan-pesan moral yang disampaikan dalam bentuk ibarat dan perumpamaan yang mudah dimengerti dan gampang dipahami orang ]. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 4) 


------------♡------------

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ (٥)

Pemaknaan Depag RI :

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (Q.S. Al-Bayyinah ayat 5)

Pemaknaan Eskatologi  [ Ilmu Akhir Zaman] :

Dan [  Isa Al-Masih ] tidak menyuruh mereka kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas, dan menaati-Nya semata karena agama, dan agar mereka melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang tegak lagi lurus. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 5)


------------♡------------

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ (٦)

Pemaknaan Depag RI :

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.(Q.S. Al-Bayyinah ayat 6)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik ( kelak mereka akan kami masukkan ) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka adalah sejahat-jahat makhluk [ karena telah menfitnah Isa Al-Masih dan menisbatkan kepadanya suatu perkataan yang sangat mungkar terhadap Allah, dan karena mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ]. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 6)


------------♡------------

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ (٧)

Pemaknaan Depag RI :

Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 7)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Sungguh, orang-orang yang beriman [ kepada Tuhannya Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaqub, Musa, Isa dan Muhammad, dan kemudian mereka berusaha memelihara keimanannya itu dengan memperbanyak shalat, berdzikir, mendatabburi isi kandungan kitab-kitab suci, berpuasa dan berhaji ] dan kemudian mengerjakan kebajikan [ Yaitu berjihad, membayar zakat dan menginfakkan hartanya dijalan Allah, kemudian ia berlaku adil dan berbuat baik terhadap sesama ], mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 7)


------------♡------------

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ  ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ (٨)

Pemaknaan Depag RI :

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.  (Q.S. Al-Bayyinah ayat 8)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai ; mereka hidup kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang selalu berusaha mencari jalan untuk mendekat diri kepada Tuhannya.  (Q.S. Al-Bayyinah ayat 8)


Keterangan : 

1. Dasar penafsiran Q.S. Al-Bayyinah ayat 1-3 tersebut diatas adalah Al Qur'an ayat berikut,

وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖۚ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ (١٥٩)

[ Kelak diakhir zaman ] Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab tidak beriman kepadanya [ Isa Al-Masih ] menjelang kematiannya. Dan pada hari Kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka. (Q.S. An-Nisa' ayat 159)

2. Hendaklah pula diketahui bahwa dari sekian banyak nabi dan Rasul yang mashur, hanya ada lima dari mereka yang diketahui pernah menerima suhuf, kelima nabi dan rasul itu adalah :

a. Nabi Adam as, 10 suhuf
b. Nabi Syits as, 50 suhuf
c. Nabi Idris as, 30 suhuf
d. Nabi Musa as, 10 suhuf
e. Nabi Ibrahim as, 10 suhuf

Dengan demikian maka kiranya menjadi kurang tepat jika kalimat " rasul dari Allah " sebagaimana yang tertera  pada ayat ke dua diatas itu ditafsirkan sebagai nabi Muhammad Saw. Sebab seperti yang telah sama-sama kita ketahui, nabi Muhammad itu tidak pernah menerima wahyu dalam bentuk suhuf. 

3. Disebutkan dalam banyak kitab hadits dan bahkan juga termuat dalam al quran, bahwa satu-satunya nabi yang akan diturunkan Allah SWT  diakhir zaman adalah Isa Al-Masih. Dan tugas pertama yang akan ditunaikannya adalah mematahkan simbol salib [ meluruskan iman kaum Nasrani ].  Dan yang kedua beliau akan membunuh babi yang maksudnya adalah akan menegakkan kembali ketentuan  hukum syariat sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Zabur, Taurat, Injil, Al-Quran dan Suhuf para nabi. Barulah setelah itu beliau kemudian memerangi Dajjal serta Menghalau invasi Ya'juj Wa Ma'juj.

4. Yang dimaksudkan dengan Suhuf disini adalah lembaran kitab - kitab suci yang elemennya berupa cahaya. Dalam kondisi terselimuti oleh kekuatan ruhul qudus nantinya Al-Masih akan membacakan Suhuf-suhuf itu dihadapan orang orang Nasrani.
Penjelasannya itu akan disampaikannya dalam perspektif ilmu sejati [yaitu logika ilmu hakikat atau perspektif supra logika ]. Dengan begitu dipastikan tidak akan ada seorangpun dari kalangan kaum Nasrani yang akan dapat menyangkal kebenaran yang disampaikannya, baik dengan dalil akli, filosofi maupun dalil Nash. Maka pada hari itu semua kaum Nasrani akan menjadi tunduk. Berbagai keterangan dan penjelasan yang disampaikan Isa Al-Masih itu akan membuat mereka menjadi paham sepaham -pahamnya.

Semoga penafsiran surat Al Bayyinah dengan perpekstif eskatologi ini dapat memperkaya wawasan para pecinta Al Quran dan para pemerhatinya.