Tafsir Ayat - ayat Sifat Seri 1 ;
By Mang Anas
1. Atas nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Esensi makna dari huruf Ba [ب] yang terdapat di dalam kalimat
آلله الرحمن الرحيم بِسۡمِ
tersebut diatas dijabarkan maknanya oleh Al Quran didalam kalimat Al Hamdu [ ٱلۡحَمۡدُ ] yang terdapat pada ayat kedua. Sedangkan hakikat dari Al Hamdu [ ٱلۡحَمۡدُ ] adalah perwujudan dari sifat Allah yang Ar- rahman dan Ar- rahim [ الرحمن الرحيم ]. Dan adapun kalimat اسم الله [ yang terdapat di dalam rangkaian kalimat Bismillah itu ] dijabarkan maknanya pada kalimat رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ [ pada ayat 2 ]. Dengan demikian maka hakikat dari huruf Ba [ ب ] adalah الحمد , yang didalamnya kedua sifat Allah yang paling utama itu termanifestasi dalam wujud penciptaan alam semesta beserta semua makhluk yang tinggal didalamnya. Sedangakan hakikat dari
اسم للله adalah رب العلمين atau lebih kongkrit lagi dapat dikatakan bahwa esensi dari kalimat آلله بِسۡمِ itu adalah kalimat ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ .
Dan adapun esensi dari kalimat
ٱلرَّحۡمَٰنِ
ٱلرَّحِيمِ sebagaimana yang terdapat pada ayat yang ke tiga
itu fungsinya tidak lain adalah sebagai penegasan dari dua sifat yang melekat
pada diri Allah Swt sebagaimana yang tertera pada ayat sebelumnya [ yaitu ayat pertama ] dan yang kemudian pada ayat
yang ke tiga kedua sifat Allah itu telah
bermanifestasi menjadi sifat pada diri Rabbull
Alamin [ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ].
Demikianlah maka berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka bisa disimpulkan bahwa esensi kalimat
آلله الرحمن الرحيم بِسۡمِ itu memiliki makna yang identik dan sama persis dengan kalimat ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣ dan bahkan hakikat isi dan makna substansi kedua ayat itu sebenarnya adalah tunggal. Sebagaimana manunggalnya esensi Dzat Allah dengan semua sifat-sifat -Nya , dalam hal ini adalah Allah dalam kedudukannya sebagai Rabbal Alamin [ penguasa jagat raya ]. Demikianlah penjelasan makna Al Fatiha mulai dari ayat 1 hingga 3.
Dan jika diantara para ahli fiqh kemudian terdapat perbedaan pandangan mengenai kedudukan Basmalah dalam surat Al Fatiha, maka berdasarkan penjelasan diatas maka perbedaan itu hakikatnya bukanlah suatu pertentangan. Membaca Al Fatiha dalam shalat dengan Basmalah [ yang dihukumi wajib dalam Mazhab Syafii ] dan membaca Al Fatiha dalam shalat tanpa Basmalah [ dan membacanya dihukumi makruh menurut Mazhab Khanafi ], pendapat keduanya adalah sah. Bagi yang membaca Basmalah maka berarti dia telah Man-taukidkan kalimat mulia itu dengan pengulangan bacaannya pada kalimat
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣
sedangakan untuk mereka yang meniadakan Basmalah dalam bacaan Al Fatihanya maka apa yang oleh sementara orang dianggap menanggalkan itu hakikatnya adalah tidak, karena hakikat bacaan Basmalah itu secara implisit sebenarnya sudah terkandung didalam kalimat
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٢ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ٣ .
Dan adapun hakikat Al Hamdu [ ٱلۡحَمۡدُ ] yang merupakan esensi dari misteri huruf BA [ ب ] dan yang didalamnya sifat Allah yang Ar-rahman dan Ar-rahim [ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ] termanifestasi adalah bermakna sebagai berikut :
1. Bahwa Hakikat Al Hamdu itu adalah “ Anugerah Pendengaran,
Penglihatan, dan Hati atau Pikiran [
Fuad ] yang diberikan Allah Swt kepada Jin dan Manusia “ selaku makhluk-Nya
yang utama sebagaimana firmannya,
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ
لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ
ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٧٨
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar
kamu bersyukur. [ QS. An Nahl 78 ]
وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ
وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ٧٨
Dan Dialah yang telah menciptakan
bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi
sedikit sekali kamu bersyukur. [ QS. Al Mukminun 78 ]
ثُمَّ سَوّٰىهُ وَنَفَخَ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِهٖ وَجَعَلَ
لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ٩
Kemudian Dia menyempurnakannya dan
meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran,
penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit
sekali kamu bersyukur. [ QS. As Sajdah 9 ]
2. Bahwa Hakikat dari Al
Hamdu adalah Anugerah wahyu dan hakikat kenabian yang diturunkan Allah Swt dalam
kehidupan bangsa Jin dan umat Manusia yang fungsinya adalah selaku pembimbing
dan pemandu kehidupan bagi keduanya, dan
sebagai pedoman agar keduanya dapat kembali dan agar dapat mengenali jalan
pulangnya kepada Allah Swt, sebagaimana firman-Nya,
لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ
فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ
وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ
مُّبِيْنٍ ١٦٤
Sungguh, Allah
telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus
seorang Rasul di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, meskipun sebelumnya, mereka
benar-benar dalam kesesatan yang nyata. [ QS. Al Imran 164 ]
3. Bahwa hakikat Al Hamdu
adalah “ Segala fasiliatas penunjang kehidupan yang ada pada alam semesta yang
telah Allah anugerahkan kepada Jin dan Manusia untuk dikelola dan diambil
manfaatnya untuk sebaik baik kegunaan berdasarkan tuntunan yang tertera didalam
kitab- kitab Allah Swt.
وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْاَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ
فِيْهَا مَعَايِشَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ࣖ ١٠
Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. [ Al A’raf 10 ]
وَسَخَّرَ لَـكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
"Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir." ( QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 13)
اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَۗ نَحْنُ قَسَمْنَا
بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ
بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗوَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ
مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ ٣٢
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat
Tuhanmu ? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan
Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka
kumpulkan. [ Az Zukhruf 32 ]
وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ
وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَّوْزُوْنٍ ١٩
Dan Kami telah menghamparkan bumi dan
Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala
sesuatu menurut ukuran. [ Al Hijr 19 ]
وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَّسْتُمْ
لَهٗ بِرٰزِقِيْنَ ٢٠
Dan Kami telah
menjadikan padanya sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu, dan (Kami
ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya. [ Al Hijr 20
]
Semoga ulasan singkat ini bermanfaat.