Halaman

Sabtu, 28 November 2020

Hakekat Orang - orang Shaleh.

 By Mang Anas

♤ Orang - orang Shaleh = Hakekat mereka adalah Para penyanggah bumi, tulang pungguh kehidupan alam semesta. Hakekat mereka adalah simpul - simpul sistem dalam kehidupan alam semesta, tanpa mereka kehidupan dibumi ini akan hancur luluh dan akan dengan cepat menuju kemusnahan.

♤ Siapakah para Sholikhin itu = Hakikat dari Shalihin adalah para pecinta, para penyeru,  para penganjur , para pelaku dan para pemangku kebaikan yang didalam dirinya telah bersemayam Ruh Ar - Rahman.

Mereka itu terdiri dari para Amir / penguasa yang adil,  termasuk dalam kelompok ini juga adalah Para da'i yang ikhlas yang menyeru manusia untuk kembali ke jalan Tuhan,  para relawan, para pekerja yang beriman yang sabar yang ikhlas dan yang mencintai pekerjaannya, para pengusaha yang jujur yang adil yang peduli dan yang memperhatikan nasib para karyawannya,  para Aktivis Sosial kemasyarakatan, para aktivis lingkungan, para aktivis dibidang penegakan hukum dan HAM yang beriman yang ikhlas dan yang sejalan dengan ketentuan hukum yang digariskan oleh Allah Swt,  serta para pribadi atau kelompok yang peduli pada kehidupan orang banyak. Mereka inilah yang disebut sebagai Hamba hamba Allah yang shaleh, karena telah dituangkan kedalam dirinya Ruh Ar - Rahman. Manusia jenis ini disadari atau tidak, bila ia berbicara maka ia berbicara dengan substansi dari  kalamNya, iapun menghiasi dirinya  dengan sifat - sifatNya, ia memandang segala sesuatu dengan cara pandangNya,  dan bila mereka bergerak atau bertindak itupun atas dasar perintah dan kehendakNya semata. Itulah Auliya Allah dalam pengertian yang sebenarnya, hakekat mereka adalah para kekasih Allah dan para Khalifah yang dikuasakan untuk mengurus dan mewarisi Bumi.

Hakekat mereka ini sebenarnya  adalah merupakan perpaduan, yaitu perpaduan dari yang lahir dengan yang batin. Secara lahirnya mereka adalah sosok - sosok basyariyah, mereka manusia biasa dengan dengan darah dan daging, tetapi didalam batin- batin mereka ada sosok yang bekerja secara kasat mata, inilah yang disebut dengan rijalul ghaib, yakni sosok yang membimbing dan yang menggerakan manusia yang dhohiriyah tersebut. Itulah maksud makna dari tembung dalam firman Allah " Waddhohiru wal Batinu " ( yang dhohir dan yang batin ) dan " Wa kaana Allahu Saein Mukhit "  ( dan Allah Maha meliputi segala sesuatu ).

♤ Predikat Shalihin ini mengandung pengertian yang sangat luas, tercakup didalamnya para Nabi dan Para Rasul, para Sidhikin dan para Syuhada. Sekalipun dalam terminologi al Qur' an ( disuatu ayat ) predikat shalihin ini pernah disebut secara khusus ( dipisahkan dengan tiga predikat lainnya ). Hal itu tentu punya maksud lain, yaitu berupa pemisahan berdasarkan masing - masing fungsinya yang khusus. 

Sebagai penjelasan tambahan bahwa dibalik yang dhohir ada yang batin, dibalik yang umum terdapat yang khusus, dan dibalik yang mencakup ada yang dicakupi. Semua itu penjelasannya ada pada doa yang sering kita baca didalam shalat shalat kita , yaitu ucapan doa disaat kita duduk dan ber - Tasyahud, " - Assalamu Alaina -  wa'ala Ibadillahi Shalihin - ".

Ucapan " - Assalamu Alaina -" itu pada hakekatnya adalah doa untuk kesejahteraan lahiriyah kita dan adapun  ucapan " Wa'ala Ibadillahi Shalihin " , itu adalah suatu doa atau ucapan yang sebenarnya  ditujukan untuk menyempurnakan batin kita sendiri tetapi diutarakan dengan cara yang khusus yang rahasianya hanya bisa dibuka atau diketahui dengan jalan khasaf, yaitu berupa terjadinya efek timbal balik, dimana doa yang kita kirim kepada para Ibadillahi Sholihin atau para Auliya dan Rijalul Ghaib itu nantinya akan mereka balas,  mereka semua akan turut mendoakan kita. Itulah yang disebut dengan istilah " Berkah ". Dengan adanya berkah ini maka cahaya rohani kita akan terus berbinar sehingga nantinya akan bisa terbang ke alam yang lebih tinggi, yakni negeri qurbah atau alam kedekatan dengan Al Haq.

Tafsir atas Surat An-Nahl 16: ayat 125

Inspirasi dari kisah Nuh AS dalam kitab Fusus Al - Hikam,

Ibnu Arabi.

By Mang Anas


Tafsir atas Surat An-Nahl 16: ayat 125

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ 

" Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk ".


a. Tafsir atas penggalan Ayat " " Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik "


♤ Bil Hikmah = Tafsir dari kata " Bil Hikmah " ini jika  dipahami secara hakekat ini mengandung perintah dan anjuran bahwa sebelum kita melakukan aktivitas dakwah atau memberikan seruan kepada orang atau sekelompok orang hendaklah terlebih dahulu kita memahami, memotret dan memetakan kondisi orang - per orang yg hendak kita beri seruan tersebut , mulai dari latarbelakang kehidupannya, cara pandangnya terhadap sesuatu, kecendrungan atau orientasi kehidupannya, masalah masalah yang dihadapinya dan sebagainya,  baru setelah semua itu dilakukan maka kita menyampaiakan pesan pesan kita  kepada mereka atau kita berbuat sesuatu untuk mereka tetapi dengan tetap berpijak diatas landasan riset dan temuan fakta - fakta itu, selanjutnya kita baru coba penuhi apa saja yang menjadi kebutuhannya baik berupa kebutuhannya yang lahir maupun yang batin ( ini yang disebut dengan batinnya dakwah, yaitu memahami kondisi kebatinan orang yang hendak kita seru / disebut juga dengan istilah seruan dimalam hari, lihat kisah Nuh AS dalam al Quran ), Tahapan penyusunan Strategi dan Doa.


♤ Wa mau' idhotil hasanah = Selanjutnya sampaikanlah materi pesan dakwah itu sesuai dengan takaran akal penerimannya dan dalam bahasa yang mereka pahami serta dengan cara dan tutur kata yang lembut dan dengan kalimat kalimat yang menyentuh hati. Tetapi esensi maknanya tetap jelas bahwa pesan itu disampaikan semata untuk kebaikan, keselamatan dan kesejahteraan lahir dan batin mereka sendiri. Pesan itupun harus dibungkus, dikemas dan dilabeli dengan semangat Rahmatal lil'alamin dan jangan dikotori dengan nafsu mengislamkan orang, membangga - banggakan  prestasi dan hasil kerja dakwahnya kepada manusia.


♤ Wa jadilhum billati hia akhsan =  Ini dilakukan hanya kepada audien yang cukup terpelajar, audien - audien yang cerdas/pintar tetapi pemahaman ilmunya belum sampai menyantuh tataran hakekat. Mereka belum bisa menangkap sinyal -  sinyal ketuhanan baik dalam tanda - tandanya yang dhohir ( Wujud - wujud Tuhan yang dhohir barupa wujud wujud ciptaan yang ada dilangit dan bumi ) maupun yang batin ( tanda yang tersembunyi yang hanya bisa disibak dengan jalan kasyaf ). 

♤ Untuk dua yang terahir ini dalam kisah Nuh AS ini disebut Seruan disiang Hari, dakwah ditataran dhohir, seruan diwilayah akal dan logika , tahapan bimbingan dan implementasi / pendampingan.



b. Tafsir atas penggalan Ayat " Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk "


Rujuka tafsir atau penjelasan atas ayat ini adalah peristiwa yang pernah menimpa Rasulallah ketika beliau mendakwahkan Islam dihadapan penduduk Thaif. 

Ada banyak rahasia Allah yang saat itu ditutup atau disamarkan dan baru kemudian terkuak hikmahnya beberapa tahun kamudian, yakni kala penduduk Thaif juga ahirnya beriman dan berbondong - bondong menerima Islam. Dimana dengan Islamnya penduduk Thaif yang rata rata merupakan suku arab yang berwatak berani, liar dan bertubuh kuat, dakwah islam itu ahirnya berkembang begitu pesat, sebab bangsa Thiaf adalah rata - rata prajurit yang berani, mereka kuat dimedan laga serta saat menemui kesulitan merekapun tidak gampang berputus asa.

Itulah penjelasan dari tembung firman Allah diatas, bahwa " Dia lebih mengetahui siapa yang bakal disesatkan dan juga mengetahui siapa yang bakal diberiNya petunjuk ". Ayat ini mengingatkan kita semua agar saat mimilih sasaran dakwah janganlah didasarkan pada praduga semata, apalagi punya praduga jelek dan belum apa -apa kita sudah menjustifikasi bahwa orang tersebut tidak mungkin beriman atau mereka tidak mungkin bisa bertobat. Pelajaran yang dapat dipetik dari penggalan ayat ini adalah, bahwa Allah itu memiliki rahasia masa lalu, masa kini dan masa depan hamba - hambanya. Ia sengaja menyembunyikan sesuatu itu dari kita dan itu semata - mata untuk menguji, apakah dalam situasi ketidakpastian dakwah itu, saat menghadapi sesuatu yang hasilnya sulit ditebak ( bil ghaibi ) kita ini tetap memiliki tekad , tetap ulet, tetap sabar, tetap kuat dan tetap berani ( yu'minuna ) atau malah sebaliknya  kita ini malah mundur dan putus asa ( khusrin ).

Peristiwa Thaif itu bila dipandang secara kasat mata ( menurut pandangan awam ) itu merupakan batu ujian yang sengaja diberikan oleh Allah Swt kepada Rasulnya, yakni Nabi Muhammad SAW untuk menjajagi seberapa tebal tekad beliau, kesabaran dan juga keberaniannya dalam mendakwahkan pesan pesan ilahi yang diembannya. 

Tetapi para ahli hakikat akan memandang peristiwa itu dari sisi batinnya, yakni rahasia Allah yang ada dan yang tersembunyi dibalik peristiwa itu.

Mereka akan memandang peristiwa itu semata ditujukan sebagai ibrah, yakni ibrah dari Allah Swt melalui lakon yang difigurkan oleh RasulNya agar umatnya juga mencontoh caranya, yakni cara Rasulallah SAW dalam mengembangkan dakwah.


                          Indramayu, 28 Nopember 2020

Kamis, 26 November 2020

Tafsir Isyari Surat Ad - Dukhan Ayat 1 sd 8

By Mang Anas

Tafsir Isyari :

------  ☆☆☆  --------

 QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 1

حمٓ

"Ha Mim"

Huruf  “ ح “  memiliki makna  حمد atau Muhammad, pada ayat ini  huruf  ح   menjadi huruf pertama dari kata   حم dan juga menjadi huruf pertama dari kata   حمد

Adapun huruf  " م " merupakan kepanjangan dari kata  علم , yakni pengetahuan wahyu yang berupa Al Quran , disini huruf  م  merupakan huruf terahir dari kata  حم  dan juga menjadi  huruf terahir dari kata  علم .

Pemaknaan huruf  م  sebagai  علم  yang maksudnya adalah Al Qur’an itu penjelasannya kita dapati pada Surat Ar – Rahman berikut ini, 

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 1)

الرَّحْمٰنُ

"(Allah) Yang Maha Pengasih,"

(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 2)

عَلَّمَ الْقُرْءَانَ

"Yang telah mengajarkan Al-Qur'an."

Jadi bila penjalasan diatas  kita runtut maka kata  حم    itu memiliki pengertian, Sungguh Muhammad itu adalah seorang utusan yang kepadanya Allah telah mengajarkan ilmu dan hikmah berupa Al Qur’an yang diwahyukan, yang diturunkan pada suatu malam yang diberkahi untuk memberikan peringatan kepada umat manusia.

Dengan demikian maka seluruh kandungan makna mulai dari  ayat 2 sampai dengan ayat 7 itu dapat diringkas dalam dua huruf saja yakni  huruf    ح  dan  م  

Itulah rahasia huruf  ح   dan  م    pada kata  حم    pada ayat pertama dari surat ini ( Surat Ad – Dukhan ), dan itulah rahasia maknanya termasuk rahasia peletakan huruf – hurufnya, kenapa huruf  ح  diletakan didepan sementara huruf   م  diletakan dibelakang.

Tentu saja penggunaan kombinasi huruf – huruf ini beserta peletakanya mengandung rahasia, dan penjelasan diatas  kiranya hanya mewakili sebagian dari sekian banyak penjelasan yang terkait dengan pemecahan rahasia kode – kode huruf  yang banyak terdapat dalam Al Qur’an. 

------- ☆☆☆ --------

QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 2 

وَالْكِتٰبِ الْمُبِينِ

"Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas,"

♤ Kata " jelas " disini mengandung substasi makna Petunjuk, yakni hakekat Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana firman Allah dalam surat al - Baqarah : 185, 

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ 

" Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). "

Dengan adanya bimbingan wahyu yang menjadi petunjuk ini maka manusia akan dapat mengenali jalannya, yakni menemukan jalan pulangnya menuju Allah. Ia tidak tersesatkan oleh nafsu dan tidak pula akan jatuh dalam prangkap iblis yang akan membuatnya gagal untuk kembali sehingga tidak bisa menyatukan dirinya dengan Allah sebagaimana firmannya, 

إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمُسْتَقَرُّ

" Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. " ( Al-Quran 75:12 )


------ ☆☆☆ -----------

QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 3 

إِنَّآ أَنْزَلْنٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ  ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

"sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan."

♤ Penggunaan kata kami disini  mengandung pengertian bahwa Allah Swt menurunkan Al Qur’an itu tidak secara langsung melainkan melalui perantara Jibril sebagaimana Firmannya, 

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ  ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌ

"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Tinggi, Maha Bijaksana." ( QS. Asy-Syura 42: Ayat 51 )

وَكَذٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا  ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِى مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْإِيمٰنُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُورًا نَّهْدِى بِهِۦ مَنْ نَّشَآءُ مِنْ عِبَادِنَا  ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِىٓ إِلٰى صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) roh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus," (QS. Asy-Syura 42: Ayat 52)

Dan selanjutnya  melalui lisan Rasulallah lah Allah Swt memberikan peringatan kepada seluruh umat manusia. Adapun kata " malam " pada ayat itu bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang ada dibalik dada, yang maksudnya adalah dasar hati yang paling dalam, paling rahasia dan yang paling sulit dijajagi, sebagaimana para penyair sering menggunakan kata malam sebagai kiasan untuk sesuatu yang tidak nampak atau untuk menggambarkan sesuatu obyek yang tersembunyi dan tidak dapat dilihat. Sehingga pemaknaan ayat itu bisa juga diartikan : 

" sesungguhnya Kami menurunkan wahyu al Qur'an itu kedalam dadanya, yang telah kami berkahi ".


----- ☆☆☆ --------

QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 4 

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

"Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh Hikmah,"

♤ Wahyu itu berikut penjelasannya sejatinya merupakan suatu pengajaran yang isi kandungannya sangatlah luas, sangat dasyat dan sangat dalam. Suatu pengetahuan yang tidak mungkin bisa ditampung oleh dada manusia biasa. Oleh karenanya maka pada malam yang penuh barokah itu Allah pun berkenan membukakan dada rasulallah SAW dan meluaskannya hingga melebihi luasnya langit dan bumi, sebab keagungan ilmu dan hikmah dari al - qur'an itu tidak mungkin bisa ditampungkan kedalam dada manusia, kecuali jika dada manusia itu luasnya telah melebihi langit dan bumi. Inilah makna rahasia dibalik penggunaan kalimat " penuh hikmah " pada ayat diatas. Setelah itu maka Allah pun kemudian memerintahkan Jibril untuk menjelaskan pengajaran hikmah itu setelah Jibril sebelumnya dibekali dengan Ilmu - Nya, sehingga rasulallah SAW pun ahirnya dapat memahaminya, sebagaimana firmannya dalam Surat Al - Qiyaamah 75 : ayat 16 - 19.

لَا تُحَرِّكْ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِۦٓ

" Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. " ( Al-Quran 75:16 )

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُۥ وَقُرْءَانَهُۥ

" Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya." ( Al-Quran 75:17 )


فَإِذَا قَرَأْنَٰهُ فَٱتَّبِعْ قُرْءَانَهُۥ

" Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu." ( Al-Quran 75:18 )

ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُۥ

" Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. "  ( Al-Quran 75:19 )

Yaitu berupa segala penjelasan yang menyangkut , 

-------- ☆☆☆ ---------

QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 5 

أَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَآ  ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ

" urusan dari sisi Kami. Sungguh, Kamilah yang mengutus Rasul-rasul,"

♤ Kata " urusan dari kami " disini mengandung pengertian yang sangat penting dan serius, yaitu sehubungan amanat agung yang dulu pernah diberikan Allah Swt kepada manusia, yakni penugasannya sebagai khalifah dimuka bumi, padahal sebagaimana dikatakan oleh Allah Swt sendiri bahwa kondisi manusia itu sebenarnya " sungguh amat zalim dan amat bodoh, "  hal itu disinggung dalam firmannya dalam surat Al - Ahzaab 33 ayat 72 berikut ini, 

إِنَّا عَرَضْنَا ٱلْأَمَانَةَ عَلَى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱلْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا ٱلْإِنسَٰنُ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

" Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, "

Oleh karenanya maka Allah pun kemudian  
secara silih berganti mengutus rasul rasulnya untuk memberikan pengajaran dan agar menjadi pendamping dan pembimbing bagi manusia, supaya manusia dari waktu ke waktu serta dari generasi ke genarasi senantiasa dapat meningkatkan kapasitas dirinya, baik dalam bentuk keimanan, kapasitas moral, penguasaan ilmu pengetahuan, peradaban, kepemimpinan dan kapasitas kemanusiaanya. Sehingga upayanya untuk mengatur, menjaga dan memakmurkan bumi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya serta bersesuaian dengan kehendak Allah Swt.

♤ Dan pasca wafatnya Rasulallah SAW selaku penutup para nabi ( khotamul ambiyin ) maka kehadiran para pembimbing pun pasti akan terus berlanjut, hanya saja kali ini kapasitasnya bukan lagi sebagai seorang nabi dan rasul akan tetapi sebagai pewaris.  Dan kepada para pewaris itu nantinya Allah akan menganugerahkan ilmunya, yakni ilmu yang diberkahi berupa pengajaran huruf   حم  ini, mereka inilah orang - orang yang nantinya akan dipilih oleh Allah Swt untuk dianugerahi ilmu yang diilhamkan, yaitu berupa pengetahuan yang suci dan mendalam guna menafsirkan kembali substansi konteks dari ayat - ayat suci. Mereka itulah sejatinya para pewaris, yakni pewaris ilmu dari para nabi. Melalui merekalah nantinya penjabaran substansi makna, roh dan maksud dari kandungan ayat ayat suci al Quran ini akan terus menerus dikembangkan sesuai dengan pergesaran sudut pandang, alasan kebutuhan dan konteks jamannya. Disini al Qur'an tidak lagi dipandang sebagai sebuah teks yang mati tetapi ia adalah al Qur'an yang hidup,  yakni al - Qur'an yang sebagai Ruh ( Qs. Asy-Syura 42: Ayat 52)


--------☆☆☆ ------------

QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 6

رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ  ۚ إِنَّهُۥ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

"sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui,"

♤  Hikmah di wahyukannya Al Qur' an adalah Rahmat dari Tuhan Semesta alam kepada umat manusia. Adapun maksud dan pengertian dari kalimat " sungguh Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui " dalam ayat ini adalah bahwa ' Sungguh Allah Maha Mendengar jeritan fitrah - fitrah manusia dan mengetahui kecendrungannya ', yakni jeritanya untuk ingin kembali kepada Allah, deburan rasa rindunya, dan kecendrungan untuk bergantung dengan kuat kepada asmanya As Somad, maka Allah pun mendengar kerinduan mereka dan menyerunya untuk kembali, karenanya Allah Swt kemudian menurunkan wahyu - wahyu- Nya kepada para nabi dan rasul-Nya sebagai pemberi peringatan kepada umat manusia agar mereka dapat mengenali kembali fitrahnya. Sebagaimana firmannya, 

Al-Quran : Al -A' raaf 7:172

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ

" Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", yaitu :

------- ☆☆☆ -----------

QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 7 

رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ  ۖ إِنْ كُنْتُمْ مُّوقِنِينَ

"Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; jika kamu orang-orang yang meyakini."

♤  Diserunya fitrah - fitrah manusia oleh Allah Swt agar mau kembali kepadaNya sebagaimana mana telah dijelaskan pada tafsir ayat 6 diatas,  adalah semata untuk mengingatkan manusia agar setiap diri mampu mengenali kembali asal usul keberadannya.

Adapun maksud dari kalimat " jika kamu orang-orang yang meyakini ", adalah meyakini akan adanya Tuhan yang Maha Pencipta dan yang Memelihara Langit dan Bumi serta meyakini bahwa , 

-------- ☆☆☆ -----------

QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 8

لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ رَبُّكُمْ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ

" Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu."

Sekian, semoga bermanfaat. 

Indramayu, 27 Nopember 2020

Mang Anas


Makna Tersirat Huruf Huruf

 Wedaran Makna Huruf Huruf 

      ت ط ب س ي ء  

By Mang Anas


A. Simbol Huruf - huruf Taroki.

1. Huruf ت  = Titik pertama dari huruf  ت adalah simbol kebumian ( Adam ) sementara titik yang kedua merupakan simbol Kelangitan ( Cahaya Allah Swt ) yang mengandung arti  " Man Arofa nafsahu faqod arofa robbahu ", barang siapa yang mengenali entitas dirinya maka ia akan mengenali entitas Tuhannya.
2. Huruf ط  = Simbol Alam Wahyu dan Ilham
3. Huruf ب  = Simbol Kesempurnaan, Hakikotul Muhammadiyah / Nur Muhammad. Huruf " ب " adalah hakikat dari Fana Billah. Lebure rasha maraning Dzat --> yaitu sirnanya entitas makhluk dihadapan Allah, hingga yang tinggal hanyalah rasha, yaitu rasha manunggal dengan Allah Swt.

 
Catatan :
♤ Allah = Nama Dzat
♤ Nur Muhammad = Wujud Pantulan Cahaya dari Dzat ( Rasha ).

B.  Makna tersirat  Hurif  Tajalli 

1. Huruf  س  =  Simbol dari Darma,  huruf س  itu sendiri adalah jiwa dari Surat  Al - Asrh, pada huruf س berdiri tiga huruf alif yang saling bersambung, Hakikat huruf  " س " itu sendiri sebenarnya adalah hakikat dari lafadz Jalalah atau lafadz " الله "  yang dibuka. Yakni sifat Rububiyyah Allah yang digelar dalam ranah kemakhlukan atau penisbatan sifat sifat Allah yang disandangkan kepada mahluknya. tiga huruf alif itu masing memiliki makna : 
   a. Amanu :  Hati, jiwa dan pikiran yang sudah bertauhid. Pribadi yang dhohir dan batinnya telah diliputi oleh cahaya Allah Swt.
   b. Amilus Sholiha : meliputi sejumlah keadaan Mental dan prilaku  Kreatif, Produktif , pro - aktif, efektif dan efesien dalam semangat iman dan pengabdian kepada Allah. Dengan demikian keberadaan dirinya didunia ini tidak saja bermanfaat bagi diri dan keluarganya tetapi juga  untuk banyak orang disekitarnya.
   c. Sobbil khaqi - Sobbi Sobri : hakikat dari kata " Sobbi " itu sendiri adalah silaturahim atau menjalin tali kasih diantara sesama, memupuk dan memelihara ikatan persaudaraan. " Ghirroh " atau semangat untuk hidup bersama serta tekad untuk saling menyelamatkan.
 ♤ Adapun sifat - sifat Allah yang digelar dan disandangkan kepada mahluknya yang terdapat dalam  huruf " س " adalah Allah sebagai cahaya langit dan bumi ( Amanu ), Allah yang Maha Pencipta ( Amilus Sholiha ) dan Allah yang maha pengasih dan penyayang ( Sobbil khaqi, Sobbi Sobri )
  ♤ Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat dari huruf " س " itu adalah ; Beriman, berkarya dan berkasih - sayang.
2. Huruf ي  =  Huruf  "ي "  memiliki dua titik yang diletakan dibawah, dua titik itu melambangkan kondisi lahir dan batin seseorang yang tidak lagi membutuhkan pujian dan pengharapan dikala dia beramal dan melakukan perbuatan perbuatan baiknya. Huruf  " ي " itu sendiri adalah hakikat dari Surat Al Ikhlas, oleh karenanya orang orang yang disandangi dengan huruf  ي  itu pribadinya akan  sangat lembut dan sangat tulus. Iapun akan bersikap sangat mandiri, tidak ada lagi ewuh - pakewuh, ia tidak merasa terikat dengan apapun juga kecuali kepada Allah Swt. Ia tidak berharap puji dan penghargaan dari siapapun juga termasuk dari Allah Swt.  Ia tidak takut pada cacian orang orang yang suka memaki dan iapun tidak gentar jika harus dihukum mati. Pengabdiannya, hidupnya, matinya, tindakanya dan keputusannya semua  karena atas dasar rasa taat, rasa hormat dan besarnya cinta kepada Allah. 
3. Huruf  ء  = itu diartikan sebagai buah dari dharma, yaitu berupa hakikat pahala atau hakikat  surga para sufi . Yakni melihat wajah Tuhan. Itulah makanya kenapa huruf hamzah " ء " sering menjadi sandangannya Alif " أ ".
    
                             Huruf "  ب  " Makrifat
                            ⊙                     ⊙
                       ⊙                                ⊙
                   ⊙                                        ⊙
     Huruf " س " Dharma                Huruf " ط"  Ilham/Wahyu
               ⊙                                                ⊙
             ⊙                                                     ⊙
               ⊙                                                 ⊙
      Huruf " ي " Ikhlas                      Huruf " ت " Tafakur
                  ⊙                                         ⊙
                     ⊙                                 ⊙
                          ⊙                      ⊙
                          Huruf "  ء " Buah dari Amal



                                                                                          Indramayu, 23 Nov 2020 
  
  Mang Anas
                                                                                                  

Jumat, 20 November 2020

Tafsir Hurufi Surat At - Tin

Surat At – Tin  Dalam Perspektif Tafsir Hurufi

By Mang Anas

Tafsir At – Tin 95 ayat 1

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ 

 “ Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun “ , 

Kedudukan dan simbolisasi dari ayat ini adalah huruf  :  ت

Yang Artinya “ Man Arofa Nafsahu faqod Arofa Robbahu “ yakni barang siapa yang dapat memahami eksistensi dirinya maka ia akan dapat pula memahami eksistensi Tuhannya “.

Kata   التين  sebagaimana yang tertera pada ayat diatas itu diartikan sebagai simbol Kebumian, yang maksudnya adalah manusia. 

“ Demi Manusia yang Aku Ciptakan, yakni Manusia yang Mengenal dirinya . " 

Sedangkan kata  الزيتن   itu sendiri dikonotasikan sebagai simbol  Kelangitan, yang maksudnya adalah Allah Swt,  sebagaimana diterangkan dalam surat An -Nur 24:35

" pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api ".

dengan demikian kata Az-zaitun itu bisa diartikan dengan “ Demi Nur atau Cahaya Allah Swt atau demi Tuhan yang telah mentajalikan diriNya lewat realitas dan wujud wujud ciptaan,  Yang dengannya ( melalui Tajalli ) itu tanda - tanda  keberadaan Tuhan  ahirnya dapat dikenali , diketahui dan  dipahami oleh manusia “. 

Simbol huruf  ت  juga bisa diartikan sebagai perlambang bertemunya nabi Musa AS dengan nabi Khidir AS. Dua sosok manusia yang berasal dari dimensi alam yang berbeda, yaitu kisah pertemuan Musa AS  yang berasal dari dimensi Nasut dengan sosok Khidir yang berasal dari dimensi Lahut.  Perjumpaan antara dua sosok manusia suci yang mewarisi pengetahuan yang berbeda, yakni Khidir AS yang membawa pengetahuan langit dengan Musa AS yang sangat memahami hukum - hukum ( syariat ) di bumi. Pertemuan itu juga merupakan persinggunan antara dua wujud, yaitu wujud manusia yang dhohir dengan dirinya yang batin dan antara dunia syariat dengan batinnya yang hakekat.


♤♤♤♤♤----♤♤♤♤♤

Tafsir At – Tin 95 ayat 2

وَطُورِ سِينِينَ 

“ Demi gunung Sinai “, 

Kedudukan dan simbolisasi dari ayat ini adalah huruf  :  ط  yang dinisbatkan kepada diri nabi Musa AS, kala masih didudukan pada maqom wahyu. Seorang rasul yang  sangat diistimewakan oleh Allah Swt yang kisahnya paling banyak memenuhi halaman al qur'an. sebagaimana dituturkan pada surat Thaa Ha ayat 11 – 13.  Saat beliau menerima wahyu dilembah suci yang bernama Tuwa  ( nama salah satu lembah yang ada dideretan bukit Thursina ) :

فَلَمَّآ أَتَىٰهَا نُودِىَ يَٰمُوسَىٰٓ 

“ Maka ketika dia mendatanginya (ke tempat api itu) dia dipanggil, “Wahai Musa! ( Qs Thaa Ha 20:11 )

إِنِّىٓ أَنَا۠ رَبُّكَ فَٱخْلَعْ نَعْلَيْكَۖ إِنَّكَ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى 

Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa. ( Qs. Thaa Ha 20:12 )

وَأَنَا ٱخْتَرْتُكَ فَٱسْتَمِعْ لِمَا يُوحَىٰٓ 

Dan Aku telah memilih engkau, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu) “ . ( Qs.Thaa Ha 20:13 )


♤♤♤♤♤------♤♤♤♤♤

Tafsir At – Tin 95 : ayat 3

وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ 

“Dan demi negeri (Mekah) yang aman ini“.

Kedudukan dan simbolisasi dari ayat ini adalah huruf : ب , Pada maqom inilah hakikat dari segala wujud itu disibakkan, demikian juga hakikat unsur dhohir dan batinya, inilah simbol pencapaian tertinggi manusia dalam hal kemakrifatan dan penguasaan ilmu pengetahuan ( wa 'alama adama asma a kullaha ). 

Inilah maqom bapak kita Adam AS dan maqom Muhammad SAW, juga maqom para nabi dan rasul - rasulnya yang utama serta para Auliya Allah yang agung yang tersebar diseluruh penjuru bumi dan langit. 


♤♤♤♤♤-----♤♤♤♤♤

Tafsir At-Tin 95 ayat : 4

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ 

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,

Ayat ini dinisbatkan pada sosok bapak kita Adam AS, dimana ia diciptakan oleh Allah Swt dengan bentuk yang paling sempurna,  dan  didudukan oleh Allah Swt pada martabat yang setinggi – tingginya ( martabat huruf  ب ) , dan tingkatan ini dicapai oleh Adam AS karena penguasaan pengetahuannya terhadap semua benda benda ciptaan, inilah maksud dari ayat itu. Penafsiran serupa dikemukakan oleh Syaekhul Akbar Ibnu Arabi ( lihat Fusus Al Hikam ). 

Adapun dalam konteks al Qur'an rujukan tafsir dari ayat ini  adalah beberapa firman Allah Swt berikut ini, 

Al-Baqarah 2:30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ 

“ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” 

Maksud dari kalimat “ “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”  Adalah bahwa Allah Swt tanpa sepengetahuan para malaikat dan juga iblis telah menganugerahkan kepada Adam AS rahasia Siir - Nya, yakni peta jalan Ketuhanan yang berupa roh dari surat Al- Fatiha dan roh dari surat Al- Ikhlas serta pengetahuan rahasia alam semesta yang esensinya merupakan roh dari ayatul kursy . Berkat mapping dan chip itulah, bapak kita Adam AS  sekalipun harus menjalani hukuman dalam pembuangan, yakni dikeluarkan dari negeri Qurbah  ( Alam Kedekatan ) dan ditempatkan di alam Jauh yakni Alam Hijab ( Bumi ) ahirnya bisa kembali.

Al-Baqarah 2:31

وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ 

“ Dan Dia ajarkan kepada Adam ( melalui Siir – nya )  nama-nama ( hakikat dari wujud dhohir dan batin benda benda ciptaan )  semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”


Al-Baqarah 2:32

قَالُوا۟ سُبْحَٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ 

“ Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”


Al-Baqarah 2:33

قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ أَنۢبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ 

Lalu “ Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam! Beritahukanlah ( maksudnya presentasikan )  kepada mereka nama-nama itu! (meliputi nama, sifat, kandungan unsur, fungsi, manfaat dan mekanisme kerja dari semua benda itu ) ” Setelah dia (Adam) menyebutkan ( mem – Presentasikan ) nama-namanya, Dia berfirman, “Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?”


Al-Baqarah 2:34

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ 

“ Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” ( karena ketinggian derajat & Maqomnya ) Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir “, 

Iblis secara diam diam memendam rasa dengkinya kepada Adam,  karena ia sangat berharap sanjung dan puji dari Allah itu jatuh kepadanya dan bukan kepada Adam, dan semua itu terjadi karena Iblis merasa bangga dengan asal usul dirinya serta banyaknya ibadah yang dipersembahkannya jika dibanding dengan Adam yang diciptakan oleh Allah Swt jauh setelahnya.

Al-Baqarah 2:35

وَقُلْنَا يَٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ 

Dan Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga ( surga disini adalah hakikat dari huruf ب  : Baladin Amin atau Negeri Qurbah ) dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini ( pohon nafsu ), nanti kamu termasuk orang-orang yang zhalim!”

" Al-Quran menyebut manusia sebagai makhluk terunggul serta khalifah Allah Swt di muka bumi bahkan para malaikat pun bersujud kepadanya. Akan tetapi pada saat yang sama, Al-Quran juga menjelaskan kelemahan, ketergesaan, kesombongan dan ketamakan yang dimiliki manusia. Manusia memiliki potensi untuk berkembang dan sempurna, namun pada saat yang sama juga berpotensi menyimpang dan tergelincir.
Manusia berada di antara dua pilihan untuk sempurna atau tersesat. Jika memilih untuk mencapai kesempurnaan, maka para malaikat tidak akan dapat menandinginya, namun jika memilih jalan kegelapan, maka manusia akan lebih hina dari binatang.
Mengetahui potensi, kemampuan dan kekuatannya sendiri, akan menjadi sumber seluruh amal perilakunya menuju kesempunaan. Kemampuan manusia memilih itu sendiri yang akan menjadi alasan mengapa dia akan dimintai pertanggung jawaban atas perbuatannya.
Semakin dalam manusia mengenali dirinya, maka semakin banyak pula potensi yang akan terbuka baginya. Ketika manusia telah mengenali diri dan kepribadiannya, maka pencapaian menuju kesempurnaan sudah bukan lagi menjadi opsi melainkan keharusan baginya " ( Imam Al - Ghazali , Kitab Misykatul Anwar )


♤♤♤♤♤-----♤♤♤♤♤

Tafsir Surat At-Tin 95 ayat  5

ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ 

“ kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya “,

     Sandaran Tafsir dari ayat ini adalah Al- Qu'ran surat Al-Baqarah 2:36 dan 2 : 38

Al-Baqarah 2:36 

فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيْطَٰنُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِۖ وَقُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّۖ وَلَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٍ 

“ Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana ( Negeri Qurbah). Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain ( yakni mereka yang berada di jalan Allah yaitu orang orang yang beriman yang menempuh jalan NA’ BUDU dan jalan NASTA’IN, akan berhadapan secara langsung dengan orang - orang yang menempuh jalan Thagut yakni mereka yang ada di jalan AL-MAGDHUB dan AL – DHOLIN, lihat surat Al Fatiha ) Dan bagi kamu ( penempuh kedua jalan yang saling bertentangan itu ) ada tempat tinggal dan kesenangan ( sesuai kecendrungannya masing – masing, yakni sebagian dari mereka akan cendrung/ menyenangi aspek aspek kehidupan yang sifatnya kerohanian dan sebagian lagi akan cendrung pada pengagungan  aspek kehidupan jasmani, dan kedua kedua kelompok itu akan hidup bersama );di bumi sampai waktu yang ditentukan.”


Al-Baqarah 2:38

قُلْنَا ٱهْبِطُوا۟ مِنْهَا جَمِيعًاۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّى هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَاىَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ 

Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”


♤♤♤♤♤-----♤♤♤♤♤

Tafsir Surat At-Tin 95: ayat 6

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ 

“ kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya “ ( Kenikmatan yang bakal diperolehnya di negeri Qurbah, yakni berupa kenikmatan melihat wajah Tuhan, puncak dari segala kenikmatan para penghuni surga )

Ayat diatas secara makna tersambung dengan kisah Adam AS pada ayat berikut di dalam surat al Baqarah,

Al-Baqarah 2:37

فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ 

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.


♤♤♤♤♤-----♤♤♤♤♤

At-Tin 95:7

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ 

Maka apa yang menyebabkan ( mereka yang mengikuti Thagut itu ) mendustakanmu (tidak mempercayai keteranganmu tentang berita akan datangnya) hari pembalasan setelah ( semua keterangan yang disampaikan lewat wahyu ) itu ( turun dan didakwahkan kepada mereka ) ?


♤♤♤♤♤-----♤♤♤♤♤

At-Tin 95:8

أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ 

Bukankah Allah hakim yang paling adil? 

Maksudnya bukankah Allah telah memberimu semua sarana  yang dibutuhkan untuk menuntunmu menemukan petunjuk agar dengannya kamu dapat menyempurnakan diri ( yaitu menemukan titik  ب  mu sendiri ). Jika saja semua sarana yang ada pada kalian itu  kalian pergunakan sebagaimana mestinya ( melalui titik  ت  mu ) dan kalian pun bersedia membuka diri, maka pasti petunjuk Ku akan datang ( berupa huruf  ط ), yaitu melalui apa - apa yang ada pada diri kalian sendiri, berupa anugerah pendengaran, penglihatan, Fitroh  dan hati nurani maupun dari apa - apa yang ada disekelilingmu berupa tanda tanda kekuasaan Tuhan yang bisa kamu lihat dan amati, yaitu rahasia penciptaan dirimu sendiri, rahasia susunan unsur dari benda - benda yang ada disekelilingmu dan kesempurnaan cara kerjanya, rahasia  alam raya dan kesempurnaan sistem yang mengaturnya, hikmah diutusnya para nabi dan rasul dan kitab kitab suci yang diwariskanya, yang dengannya kalian bisa belajar untuk mendapat petunjuk. Atas dasar itulah maka kelak kalian akan dimintai pertanggung jawaban dan Aku sendirilah yang akan mengadili kalian dan yang akan memutuskan perkara  yang ada diantara kalian. Disana hisab Ku sangatlah cepat, dan kamu akan mendapati kitab yang terbuka ( Al Isra : 13 ) ,isi kitab itu sangatlah lengkap dan didalam kitab catatan amal itu tidak akan kamu dapati apapun yang tertinggal baik yang kecil dan yang besar melainkan tercatat semuanya. Dan Tuhanmu tidak akan menzalimi seorang juapun ( Al Kahf : 49 ). Pada hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan ( Al Jasiyah : 28 ).

Demikianlah nantinya Aku akan mengadili kalian dan pasti semua akan kami putuskan dengan seadil adilnya. 

Semoga bermanfaat

Indramayu, 21 November 2020

Mang Anas 




Jumat, 13 November 2020

RAHASIA AS SHOMAD

RAHASIA AS SHOMAD


Jika Engkau yakin bahwa Engkau hanya akan sampai kepada AKU setelah lenyapnya semua keburukan Mu dan sirnanya semua hasrat Mu, maka Engkau selamanya tak akan pernah sampai kepada-KU

Tetapi, jika AKU yang menghendaki Mu sampai kepada-KU, AKU akan menutupi sifat Mu dengan sifat-sifat-KU dan watak Mu dengan watak-KU, AKU akan membuat Mu sampai kepada-KU dengan kebaikan yang AKU berikan kepada Mu, bukan dengan kebaikan yang Engkau persembahkan kepada-KU

Engkau tak akan sampai kepada-KU sekalipun Engkau melakukan riyadhah (olah batin) dan mujahadah berusaha menghilangkan aib dan semua keinginan yang tak layak bagi Mu, seperti keinginan untuk meraih kekuatan, kehormatan, kekayaan, dan kekuasaan

Itu adalah sifat-sifat inti dan watak yang sudah melekat pada seorang hamba dan tak dapat terlepas darinya, Wushul (sampai) kepada AKU adalah anugerah-KU yang AKU berikan kepada Mu, bukan karena usaha Mu sendiri

Hal ini pernah AKU isyaratkan dalam sebuah hadis Qudsi :

"Hamba-hamba-KU terus mendekatkan dirinya kepada-KU, dengan ibadah-ibadah sunnah sampai AKU mencintainya, Dan, jika AKU mencintainya, AKU akan menjadi pendengarannya yang digunakannya untuk mendengar, AKU menjadi penglihatannya yang digunakan untuk melihat, AKU menjadi tangannya yang digunakan untuk memukul, dan AKU menjadi kakinya yang digunakan untuk berjalan"

Seorang wali tidak pernah sampai (wushul) kepada AKU selama dia memiliki Syahwat, keinginan, dan pilihan, Walaupun AKU sudah memberi jalan baginya, dia tetap tidak akan sampai kepada-KU

Namun, jika AKU menginginkan untuk mendekatkan hamba itu kepada-KU, AKU-lah yang akan mengaturnya, yaitu dengan menampakkan sifat-sifat-KU yang tinggi dan suci, sehingga akan menghilangkan sifat-sifat hamba-KU yang buruk

Saat itu, hamba KU tersebut tidak lagi memiliki keinginan dan pilihan, kecuali yang AKU pilihkan dan AKU inginkan untuknya

inilah rahasia doa yang sering dilantunkan manusia didalam sholatnya, walaupun pada hakikatnya mereka tidak mengetahui dibalik perkataan yang mereka lantunkan itu

SIRRULLAH adalah SIRNYA MUHAMMAD,

ALLAHU SHOMAD adalah RAHASIA ALLAH,

RAHASIA ALLAH itu ada pada RAHASIA MUHAMMAD

ALLAHU SHOMAD itu adalah hanya ALLAH TEMPAT BERGANTUNG (berhentilah engkau pada saat selesai mengucapkan kalimah ini, kemudian berdoalah, mintalah engkau didalam hatimu apa-apa yang menjadi hajatmu, setelah selesai berdoa maka selesaikanlah membaca surah Al-ikhlas itu hingga akhir)

Karena SESUNGGUHNYA AKULAH YANG MELIPUTI KEKOSONGAN DAN KETIADAAN DIRIMU ITU, maka INGATLAH KARENA KEKOSONGAN DIRIMU ITULAH, dan KETIADAAN DIRIMU ITULAH, SINGGASANAKU

dan DISITULAH AKU BERSEMAYAM, BUKAN PADA JASAD MU, BUKAN PADA JIWAMU, BUKAN DI HATIMU, DAN BUKAN JUGA PADA RUHMU

Betapa indahnya BAGI YANG MENGERTI, ingatlah APABILA NYATA KETIADAAN DIRIMU ITU, maka NYATALAH AKU YANG ADA, oleh KARENA ITU matikanlah dirimu SEBELUM ENGKAU MATI

Maka SIAPAKAH YANG ADA SETELAH KEMATIAN DIRIMU ITU..? tidak lain ADALAH AKU ( AL HAQ) LAH YANG ADA....

Setelah AKU YANG ADA, maka SELAIN DIRIKU ADALAH hanya BAYANGAN, hanya KEKOSONGAN... dan sesungguhnya AKULAH YANG MELIPUTI KEKOSONGAN DAN KETIADAANMU ITU

SELAMAT DATANG dalam SENANDUNG KEMATIAN MU, itulah makna ALLAHU SHOMAD, itulah MAKNA SURAH AL IKHLAS, itulah MAKNA WUSHULNYA DIRIMU kepadaku

Catatan : Menurut saya artikel itu meski cukup pendek tapi isinya padat dan sangat bagus.Kentara sekali jika ini adalah pengalaman penulisnya sendiri, ia pelaku yang berpengalaman dan dia sedang mencoba menceritakan Jalanya.

Selasa, 10 November 2020

IMAN HADIAH TERBESAR ALLAH SWT KEPADA UMAT MANUSIA


By Mang Anas

Tafsir Isyari Surat Al Baqarah 2 : Ayat 122


Pendahuluan 

     Pernyataan bahwa " Iman adalah anegerah terbesar yang pernah diberikan Tuhan kepada manusia ", sebenarnya bukan sesuatu yang baru, sebab para khotib dan Penceramah telah sering menggembar - gemborkan pernyataan itu dimimbar mimbar mereka, tetapi kenyataannya hanya sedikit sekali orang yang benar benar pernah merasakan arti keberadaan iman itu dihati mereka lewat pengalaman rohani mereka sendiri. 

Lalu muncul pertanyaan kenapa kebanyakan orang tidak pernah benar benar bisa merasakan Arti keberadaan Iman itu dihati mereka, dan sangat sedikit sekali orang yang menyadarinya.  Nah, Itulah problem utama kehidupan kita dan yang sekaligus menjadi pertanyaan terbesar kita, kenapa fenomena seperti itu yang justru terjadi dalam kehidupan kita. 

Akar masalahnya dari fenomena crodit ini sebenarnya  sangat sederhana. 

Kita sejauh ini telah terlalu banyak memberi perhatian pada akal kita sementara perhatian kita pada hati kita sendiri sangatlah minim, bahkan hampir tidak sama sekali. Dalam keseharian dan bahkan disepanjang waktu kita ini terlalu sibuk dengan urusan uang, materi dan pemuasan nafsu jasmani, energi hidup kita secara total difokuskan untuk itu. Kita terlalu malas untuk merenung dan telah kehilangan semangat untuk berada dekat dengan Tuhan.

Maka wajarlah jika kemudian Iman kita menjadi kurang terpelihara, sebab ia telah kita biarkan tumbuh merana. Sekalipun kita ini mengakui dirinya orang beriman, tetapi jika tetap seperti itu cara kita merawat iman, maka kita akan tetap gagal untuk bisa benar benar mencerna Arti dan Nilai keberadan Iman itu dihati kita ( jika ada ), jadi pernyataan betapa berharganya Iman dan betapa tinggi nilainya tetaplah sekedar bunyi dari sebuah pernyataan.  Bagi kebanyakan orang pernyataan itu sulit untuk bisa dicerna dan apalagi dirasakan, oleh karenanya ia akan tetap menjadi sebuah misteri dalam hidup kebanyakan orang. 

Ada banyak sekali orang yang sepanjang hidupnya tidak pernah merasakan apa itu manisnya iman dan bahkan hingga kematianya. Hal itu dikarenakan mereka sepanjang hidupnya tidak pernah mengalami sendiri pengalaman Dzauk ( Sambung Rasa Terhadap Tuhan ). Dan sepanjang pengalaman keberagamaan kita tetap saja datar seperti itu ( semua biasa biasa saja ) maka hampir bisa dipastikan mereka tidak akan bisa merasakannya. 

Arti Iman dan Kedudukannya Bagi Manusia

Bahwa ada atau tidak adanya jejak iman didasar hati kita itu sangatlah menentukan bagaimana prospek hidup kita dimasa yang akan datang, apakah kita nanti oleh Allah Swt akan dikatagorikan sebagai golongan kanan ( As Khabul Yamin ), kelompok yang selamat, atau kah kita nanti justru akan bernasib naas, dikatagorikan sebagai golongan kiri ( As Khabul Simal ), kelompok yang celaka.

Dan jika sekarang kita telah tahu seperti itulah arti pentingnya iman dan kedudukanya bagi kita, bukankah Hidayah Iman itu sangatlah berarti, bukankah iman itu berarti hadiah dari Allah kepada kita, hadiah yang paling besar dan anugerah yang  sangat menentukan nasib dan masa depan kita ( dinegeri ahirat ).

Apa Yang Membuat Bani Israil Istimewa dimata Allah Swt :      

Tafsir Al Baqarah : 122 Berdasar Pengalaman Dzauk.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰبَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِىَ الَّتِىٓ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّى فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعٰلَمِينَ

"Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu)."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 122)

A. Apa Nikmat Yang dimaksud, Hati & Rasaku menjawab  : Imam,  Iman adalah anugerah Tuhan yang paling besar, nikmat terbesar yang pernah diterima oleh manusia.

Tidak ada anugerah yang kebesarannya melebihi Nikmat Iman, jadi Iman adalah Puncak dari segala Anugerah. Dan karena Anugerah inilah oleh Allah Swt Bani Israil diperintahkan untuk mensyukurinya, yakni dengan terus - menerus merawat, memupuk dan selalu memeliharanya. Serta agar mereka berupaya untuk mewariskanya dari generasi ke gererasi. Itulah makna Rahasia dari ayat ini.

Pertanyaannya, kenapa sebagian besar dari kita justru seperti telah menyia nyiakan ibrah Allah Swt kepada Bani Israil itu, kita yg sejak kecil terlahir sebagai muslim kadang menganggap anugerah ini sepele, menganggap anugerah ini tidak penting, sesuatu yang bahkan seperti tidak ada harganya. Lalu apa sebabnya dan dimana persoalannya.

Rahasia Iman

Ternyata karena Kebesaran Anugerah Iman itu nikmatnya hanya bisa dikenali lewat rasa dan hanya bisa dirasakan adanya dengan Rasa. Akal dan pikiran tidak akan bisa menjejak wilayah ini dan tidak akan bisa mengenali nikmatnya, akal hanya bisa mengendus realitas, sesuatu yang tampak, yang jasmani, sedang iman ada dimensi ghaib, jadi Iman bukanlah realitas, iman itu soal rasa makanya iman hanya bisa dijangkau lewat rasa dan jika kemudian Tuhan berkenan memberikan rasanya kepada kita maka satu satunya media yang digunananya adalah rasa. 

Dengan banyak melakukanlah Dzikir Khofi ( dzikir dalam hati ), maka rasa dan hati kita akan terasa seperti diasah, jika hal itu terus kita lakukan maka dari hari ke hari hati dan rasa kita akan menjadi semakin tajam, dan ia nantinya akan bening seperti kaca, dan saat hati kita telah menjadi bening dengan sebening - beningnya maka Nur - pun akan turun, Qalbu kita akan dipenuhi oleh cahayaNya. Dalam kondisi seperti itulah ilham ilham nantinya akan turun, dan saat ilham itu masuk ( Biasanya Bersamaan dengan Hadirnya Rasa Dzauk ) maka kita baru akan bisa merasakan dengan hati dan rasa kita sendiri, betapa lezatnya iman, betapa manisnya, betapa berharganya dan betapa kita harus terus menerus mensyukurinya.

B. Apa yang membuat Bani Israel Istimewa sehingga disebut dalam ayat itu Allah telah melebihkannya atas semua umat yang lain ( pada masa itu ), lagi lagi Hati dan Rasaku menjawab : keimanan Mereka, Iman adalah anugerah terbesar Allah Swt yang hanya diberikan kepada bani Israil pada saat itu.

Jadi Bani Israel itu Allah tinggikan derajatkannya dan menjadi bangsa yang Allah pilih itu disebabkan karena kemurnian nilai Iman dan kepercayaan Tauhidnya kepada Tuhan, jadi bukan karena pertimbangan ras, suku dan keturunannya. Orang yahudi tidak akan menjadi istimewa jika didalamnya tidak ada iman, begitupun orang Arab atau orang Jawa tidak akan lebih rendah derajatnya dibanding orang Yahudi jika ketiganya sama sama mukmin ( orang orang yang beriman ). Semua manusia pada dasarnya sederajat sepanjang tingkatan iman mereka itu sama dan sederajat. Jadi Imanlah yang menentukan tinggi rendahnya derajat seseorang, bukan Ilmu, Nasab, Pangkat dan kedudukan, Jenis kelamin, Kepemilikan Harta benda, Profesi pekerjaan dan rupa fisiknya.


Indramayu, 10 Nopember 2020

Tafsir Isyari Atas Dua Kalimat Syahadat

 Tafsir Isyari Atas Dua Kalimat Syahadat

By Mang Anas

Saat Shalat Isya , waktu membaca Surat Al Falaq kemudian disambungkan dengan Surat Al Ikhlas dan Al Ashr : Saya mendapat pemahaman bahwa Al Ikhlas adalah penjabaran dari “ Ashadu Allaailaha Illalah “ dan Surat Al Ashr merupakan penjabaran dari “ Wa Ashadu Anna Muhammadar Rasulallah “ sedang kalimat “ Qul A’dhu birobbil falaq “ dalam Surat An Falaq ( Aku berlindung kepada Tuhan yang memiliki Cahaya Subuh ) hakikatnya merupakan Alas dari kedua surat itu. 

Dengan demikian bila ditinjau dari dari segi prosesnya,  Orang yang bisa mendapatkan anugerah pemahaman hakiki  atas “ dua kalimah Syahadat “ ( Petunjuk kepada keimanan sampai kepada derajat Haqqul Yaqin )  hanyalah orang orang yang dikehendakinya  , dalam hal ini adalah oleh Allah Swt,  Tuhan yang Maha Kuasa & Yang Memiliki Hak Mutlak atas Cahaya ( Robbil Falaq ).

Indramayu, Sabtu 08 Pebruari 2020

Fenomena Ilham, Macam dan Bentuk Bentuknya


By Mang Anas

Pendahuluan

     Tidak semua peristiwa yang terjadi baik didalam diri kita maupun yang terjadi diluar sana bisa kita pahami hakikatnya. Ada terlalu banyak obyek diluar sana dan bahkan didalam diri kita sendiri yang belum bisa kita pahami sepenuhnya. Intinya sebagai manusia kita ini memiliki banyak keterbatasan, karena tidak semua permasalahan dan segala apa terjadi dapat kita jelaskan. Untuk melengkapi kekurangan itu maka disamping akal yang ada dikepala, Allah Swt juga memberi kita kelengkapan yang lain, yaitu Akal yang ada dihati kita. Hanya saja jika akal yang ada dikepala bisa otomatis berfungsi hanya selang beberapa jam setelah kita dilahirkan, maka untuk akal yang ada dihati itu baru akan bisa tumbuh dan berkembang serta dapat berfungsi secara maksimal hanya manakala kita telah menekuni laku dzikir yang panjang, atau saat kita mengalami peristiwa ektase dan Fenomena Dzauk.

     Perbendaharaan  Ilmu Allah yang Maha Luas yang tersembunyi dibawah alam bawah sadar kita ( Alam Hakikat ) ternyata jauh lebih melimpah , lebih dalam dan berkali kali lebih dasyat dibanding ilmu ilmu Dhohir ( Ilmu yang didapat dari hasil belajar ), dan Ilmu itu ternyata hanya bisa dikenali lewat rasa yang ada dihati kita.

     Percayalah bahwa Ilmu Laduni itu bukan sekedar mitos, ada banyak orang disekitar kita yang mendapatkan anugerah ilmu ini, sebagian dari mereka mungkin anda kenal dan ada banyak lainnya memang tidak mau menonjolkan diri sehingga sulit bagi anda untuk mengetahui keberadaannya.  

Kuncinya adalah anda harus terlebih dahulu memahami apa itu dzikir rasa,  kemudian mencoba mengamalkannya hingga anda benar - benar bisa merasakan sendiri hakikat dzikir itu lewat rasa anda. Ketahuilah bahwa setiap bacaan dzikir itu memiliki warna dan cita rasanya sendiri. Setiap bacaan dzikir atau bunyi alunan dari ayat ayat suci,  itu bila dibaca didalam hati atau diperdengarkan maka ia akan mengalirkan gelombang energi tertentu, memantulkan pancaran warna cahaya dan jenis spectrumnya sendiri. Gelombang, warna cahaya dan aneka ragam jenis spectrum bacaan dzikir itu bila menyentuh dinding hati sang Salik ( para pelaku dzikir rahsa ) maka sang Pe - dzikir pasti akan merasakan adanya sensasi tertentu direlung hatinya, bila sensasi yang berwujud seperti energi gelombang elektromagnetik itu bergerak dan terus merambat serta menjalar memenuhi relung hati sang salik, maka sensasi rahsa yang ditimbulkan dan yang dirasakan oleh pe- dzikir itu bisa saja berupa sensasi gabungan dari beberapa macam sensasi rahsa. Ada titik tertentu didasar hati kita yang bila titik itu kita elaborasi dengan dzikir yang panjang dan terus - menerus akan menimbulkan sensasi rasa nikmat yang amat sangat, akan muncul rasa indah yang luar biasa, ada sensasi semangat yang menggebu, sensasi rasa sejahtera, sensasi rasa rindu yang meluap, atau bahkan sensasi rasa sedih, isak tangis dan haru sekaligus, semua tergantung jenis bacaan dzikirnya. 

Keadaan itu bila terus menerus kita latih,  dengan penjiwaan sepenuhnya maka rasa dzikir itu lama kelamaan akan menjadi semakin lembut, menjadi semakin fokus dan kelak rahsa itu akan menajam dan terus menajam hingga pada ahirnya menjadi seperti sebuah titik.

Dalam kondisi itulah maka dinding dinding hatipun dengan sendirinya akan terbuka sehingga aliran energi dzikir itu akan terus mengalir dan menembusi seluruh dinding hati kita beserta lapisan - lapisannya, dan jika keadaan ini terus berlangsung dalam waktu yang lama maka beberapa waktu kemudian bisa dipastikan aliran energi dzikir itu juga akan masuk jauh ke - rulang hati kita yang paling dalam, dimana Sirullah dalam diri kita berada.

Jika keadaan ini bisa kita capai maka itu menjadi pertanda bahwa hati kita sudah sangat subur, sudah sangat kondusif dan telah siap untuk menjadi persemaian.

Ilmu Hakikat  & Jenis jenis Ilmu yang di - Ilhamkan

Ilmu hakikat atau Ilmu yang  dari sisi Allah Swt itu bisa datang dengan rupa dan bentuknya yang bermacam macam. 

a.Bisa berupa pemahaman tentang suatu hal yang datangnya ujug ujug dan nempel begitu saja kedalam hati. 

Baik saat anda sedang shalat, sedang berdzikir, saat anda duduk, saat anda berada dalam perjalanan, saat anda berbaring, saat anda membaca, saat anda sedang menonton tayangan video youtube bahkan saat anda berada dikamar mandi.

Untuk Ilham Jenis ini  mengingat datangnya kadang sepotong sepotong ( tidak utuh ) maka agar bisa menangkapnya dengan utuh ,maka kita butuh bersabar dan bertafakur, dalam tafakur itulah nantinya Allah akan menurunkan KaruniaNya lebih lanjut hingga pada ahirnya kitapun bisa melengkapinya dan memahaminya secara utuh. 

Terkait substansi pengetahuan yang anda proleh lewat proses ilham, maka akan sia sia saja jika anda mencoba mencari cari penjelasanya dari buku buku atau dari kitab kitab atau dari penjelasan para Ulama yang mendasarkan ilmunya semata pada Ilmu ilmu Dhohir.  Sebab untuk bisa menangkap atau menerangkan substasi ilham dengan sebenar -benarnya, hanya anda sendirilah yang paham dan yang jauh lebih kompeten untuk menjelaskannya.

Tetapi manakala rasa penasaran anda untuk meminta Tashih  atau sekedar meminta pandangan sulit dibendung maka datangilah ulama ulama atau kyai yang sudah bergelut lama diduni tharikat atau tasawuf, dari mereka mungkin anda bisa mendapatkan sesuatu,  minimal anda bisa membandingan pemahaman anda sendiri dengan pemahaman mereka dan juga untuk melengkapi apa apa yang kurang dari anda dan juga ada manfaat lainnya, yaitu anda dapat menyempurnakan pemahaman anda sendiri lewat pandangan para tokoh yang lebih senior yang mungkin saja pernah mendapatkan materi ilham yang hampir mirip dengan apa yang pernah anda dapat. Disini keduanya mungkin akan mendapat manfaat.

b. Ilham juga biasaanya akan datang kepada anda saat anda berada pada puncak pengalaman Dzauk ( Ketika Rasa Rohani anda sedang ada di Puncaknya ),  kualitas ilham yang diperoleh lewat pengalaman Zauk ini biasanya akan jauh lebih dalam dari apa yang anda alami di butir “ a “ sebab pada ilham jenis ini disamping anda akan mendapatkan pemahaman suatu perkara lewat hati, anda juga sekaligus bisa merasakan hakikat isinya lewat rasa anda, jadi istilahnya disamping anda akan mendapatkan beberapa pengertian hakikat lewat akal yang ada dihati anda,  anda juga sekaligus akan tahu apa hakikat ilham yang anda terima itu melalui rasa anda. Penjelasan ini mungkin agak sulit dicerna, tetapi saat anda mengalaminya nanti barulah penjelasan saya ini akan bisa anda pahami.

c. Ilham juga bisa datang dalam bentuk penglihatan hati, baik dalam bentuk gambar atau Video. Ilham Jenis ini biasanya bukan berupa Pengajaran ilmu tetapi hanya sejenis fenomena penglihatan hati dari apa apa yang tidak nampak dan yang tidak bisa ditangkap lewat panca indra manusia, tetapi bisa juga tentang fenomena apa yang akan segera terjadi ( dalam waktu dekat ).

Pemahaman yang anda peroleh dari Jenisnya yang " c " yang dalam istilah jawa dikenal dengan istilah " Weruh Sadurunge Winara " bila kita ukur kedalamanya maka secara hakikat ia masih ada dilapisan pertama. Untuk memahaminya kita tidak perlu berpikir terlalu Mbelit karena isyarat isyarat yang anda terima lewat bentuk gambar dan video itu biasanya sudah cukup jelas dan terang benderang. Untuk menafsirkannya semua tergantung pada kecerdasan nalar dan kemampuan logika yang anda miliki.

d. Berupa Pengajaran Lewat Mimpi.

    Ilham yang berupa pengajaran lewat mimpi ini biasanya berupa pengajaran Ilmu Pengetahuan tertentu yang sifatnya sangat khusus dan hanya dianugerahkan kepada orang orang tertentu yang memiliki sifat dasar atau potensi kemampuan logika dan pemikiran yang sangat kuat. Dan ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan tingkat pendidikan seseorang. Ilmu ini sifatnya anugerah, sepenuhnya merupakan anugerah, yakni anugerah yang sangat besar dan sangat istimewa yang Allah berikan kepada hamba hambaNya yang dikehendaki.

Sebagai gambaran maka disini perlu dijelaskan, bahwa ketika kita mengalami pengajaran jenis ini, maka saat itu kita layaknya seperti ada disebuah tempat atau disebuah keadaan, dalam keadaan itu kita tidak akan jumpai apapun juga selain keberadaan diri kita dan sang pengajar itu sendiri. Untuk menghindari kesalapahaman maka disini perlu ditambahkan, bahwa dalam kondisi mimpi seperti itu keberadaan sang pengajar atau " Sang Guru "  itu sendiri tidak akan bisa kita lihat dengan mata telanjang dan bahkan dengan mata batin (mata hati ). Keberadaan Dia ( Sang Guru )  itu meskipun nyata adanya, dan Dia betul betul hadir didepan kita, Dia betul betul ada, betul betul nyata, tetapi adanya Dia itu cuma bisa kita kenali lewat rahsa, adanya dia itu hanya bisa kita rasakan didalam rahsa kita. Itulah fenomena mimpi yang pernah secara pribadi saya alami, tidak menutup kemungkinan hal yang sama juga pernah dialami oleh beberapa orang. Hanya saja diantara kita tidak saling mengetahui keberadaan masing -masing.  Sehingga satu sama lain belum bisa bersua dan mendiskusikan halnya diatara mereka yang pernah mengalami.

    Apa yang diperoleh lewat ilham jenis ini biasanya adalah berupa "  Hakikat dari ilmu ilmu yang - sangat - sangat - sangat - Dalam " , saking dalamnya hakikat  pengetahuan yang disampaikan lewat ilham  jenis ini,  sampai sampai kita hanya bisa berkata " Oh " --- " Ooh " --- " Oooh " dengan O yang sangat panjang, saking takjubnya. Rasakanlah sendiri nanti,  Saya jamin Akal dan logika anda akan  benar benar  tersentak, mata anda akan melolong, kepala anda tidak akan henti hentinya mengangguk. Kesombongan Akal dengan sendirinya akan runtuh disini, sebab akal tidak akan pernah punya daya untuk beradu argumentasi guna menolak kebenaran Ilham Jenis ini.

     Peng- Ilhaman jenis ini hakikat isinya adalah semua Pengetahuan yang luar biasa dalamnya, ia akan diajarkan kepada kita lewat mimpi mimpi kita, suatu jenis pengetahuan yang tidak pernah terpikirkan oleh otak manusia, bahkan terlintas pun tidak.

Ilmu ini juga tidak akan bisa ditulis kedalam lembaran lembaran buku dan juga kitab -  kitab, karena memang tidak akan cukup tersedia kosa kata atau bentuk kalimat dalam bahasa manusia yang mampu merangkainya menjadi sebuah pengertian agar ilmu ini bisa dipahami orang. 

Satu hal perlu digaris bawahi, bahwa terkait dengan peristiwa pengajaran yang terjadi lewat mimpi itu, yakni meskipun pada saat bermimpi kita merasa telah dapat menguasai sepenuhnya segala isi materi yang diajarkan, dan meskipun kita merasa betu betul paham dan betul betul mengerti semua yang diajarkan, tetapi harap jangan kaget begitu kita terjaga atau sesaat setelah kita terbangun dari tidur, seluruh isi pengajaran itu seakan terhapus atau begitu akan saja hilang dari ingatan. Sekalipun begitu kita tidak perlu terlalu kecewa, sebabnya karena kesan -  kesan akan peristiwa serta kerangka dasar dari pengajaran itu akan tetap dapat  kita ingat, khusunya " judul - judul topik dari materi yang diajarkan itu, kesan dan juga pesan - pesan kuncinya ". Seperti yang nanti akan saya paparkan dibawah ini.

Diluar itu semua, terutama yang terkait dengan detail isi dan semua penjelasannya, semua akan ditutup atau disembunyikan kembali, dan semua itu terjadi karena Tuhan sangat tahu berapa kapasitas maksimal atau batas daya tampung kemampuan otak sadar kita. Sebab andai semua itu dipaksakan masuk dan dicangkokkan kedalam memori otak sadar kita sekaligus, maka begitu kita bangun, bisa dipastikan batang otak kitapun akan meleleh. Karena saking dasyatnya pengajaran, dan karena otak sadar manusia memang tidak disiapkan untuk itu. 

Jadi ibarat pada sistem jaringan komputer, maka data itu ( keseluruhan materi Pengajaran Yang kita peroleh lewat mimpi itu ) harus kita simpan dulu kedalam sistem " Cloud " atau sistem penyimpanan milik Google dan bukannya dimemori data komputer kita. Sehingga sewaktu - waktu manakala itu diperlukan, maka data milik kita itu bisa kita unduh kembali ( tentunya dengan kehendak Allah Swt ) dan itu akan terjadi secara bertahap dan sesuai kebutuhan melalui ilham - ilham yang datang dan yang bakal kita terima didalam kehidupan kita sehari - hari. Baik dalam keadaan jaga maupun tidur, dalam keadaan kita berada dirumah atau didalam perjalanan, dalam keadaan kita berdiri atau duduk, dalam keadaan kita shalat dan duduk berdzikir atau saat kita berada dikamar mandi, membaca buku dan bahkan saat kita menonton tayangan video youtube. Jadi kesimpulannya yang namanya pengajaran melalui mimpi itu adalah sejenis pengajaran laduni yang sifatnya masih global, rincian dari pokok - pokok pengajaran itu berikut penjelasannya akan datang kepada kita dan biasanya akan diturunkan dalam bentuk khotir atau ilham - ilham melalui rangkaian peristiwa yang kita alami dalam kehidupan kita sehari hari. Demikianlah hal hal itu terjadi. Semoga gambaran ini bisa dicerna dengan mudah dan andapun dapat memahaminya. 

     Adapun obyek materi yang diajarkan lewat mimpi mimpi itu biasanya akan terbagi dalam tiga katagori,  yang semuanya merupakan ilmu ilmu induk atau Cikal Bakal dari Pokok - Pokok Pengajaran  ilmu Laduni. Dan Allah akan menganugerahkan semua ilmu itu kepada para hambanya yang Dia pilih dan yang Dia Kehendaki, Allah pun tidak peduli dengan latar belakang hambanya, apakah dia orang baik,  atau justru dia seorang Jahat dan ahlul - maksiat, Allah juga tidak akan memperdulikan tingkat pendidikan hambaNya, Tugas dan profesi pekerjaanya atau garis keturunanya. Apa saja yang menjadi kehendakNya pasti akan terjadi, sebab jika Allah telah berkehendak memberikan petunjuk kepada seorang hamba, maka Allah sendirilah yang akan mengubah sifat - sifat hamba-Nya dan itu bisa terjadi secara ujug - ujug atau seketika, selanjutnya Dialah yang akan menghiasi sifat hamba itu dengan sifat sifat-Nya sendiri. Sebab Allah berkuasa mutlak dan pemberianNya tidak akan bisa halang - dihalangi, juga tidak bisa ditolak, oleh siapapun juga.

Adapun ketiga katagori ilmu yang akan diajarkan lewat mimpi itu adalah sebagai berikut :

1.Ilmu tentang Hidup Sejati ( Ilmu Sejati - neng Urip ).  Lewat mimpi ini kepada kita nanti akan diajarkan pokok pokok dari ilmu itu, yakni apa itu Hakikat Hidup dan Kehidupan itu sendiri berikut contoh contohnya. Semua itu dijelaskan secara gamblang sekali dengan metode penyampaian yang amat - sangat menawan sehingga seluruh perhatian dan segenap potensi sukma kita akan terbetot kesana dan kita akan dibuat fokus sepenuhnya kepada sang pengajar dan terhadap apa yang disampaikanya. Hakekat dari pengajaran ini sesungguhnya adalah pemaknaan yang mendalam serta penjelasan yang sempurna atas inti kandungan dari Surat Al - Ikhlas. 

2. Ilmu tentang Kebenaran Sejati. Disana kepada kita juga akan diajarkan apa itu Hakikat Kebenaran dan berikut contoh contohnya. Disini kita akan dibuat terkagum kagum dengan uraiannya, dan saking kagumnya maka mata kitapun akan dibuatnya melolong dan dalam kondisi itu pula kita dihadapanya akan merasa sangat kerdil, sangat bodoh, merasa sangat rendah dan sangat tidak berkemampuan. Lewat peristiwa itulah nantinya segala kesombongan yang mungkin selama ini masih melekat pada kita, semuanya musnah dan segala keakuan akan lenyap. Intinya dengan cara itu jiwa kita akan disucikan dan dibentuk oleh Allah Swt menjadi manusia baru dengan dasar kepercayaan Tauhid yang lebih kuat dan disinari dengan cahaya ilmuNya. Hakekat dari pengajaran ini sesungguhnya adalah pemaknaan yang mendalam serta penjelasan yang sempurna atas inti kandungan dari Ummul Kitab yaitu Surat Al - Fatiha.

3. Ilmu tentang Alam Semesta. Saat anda menerima pengajaran tentang alam semesta lewat mimpi, kepada kita akan dijelaskan apa itu Hakikat Alam Semesta ( hakikat dari semua Penciptaan ), dalam kondisi itu kepada kita akan diperlihatkan bentang alam semesta dengan bintang - bintang dan seluruh planet yang mengitarinya. Kita serasa ada dilangit yang paling atas dan bentang alam raya berikut bintang - bintang dan planet - planet yang mengitarinya semuanya ada dibawah kita, termasuk juga fenomena lubang hitam dan bintang - bintang mati yang tersedot oleh pusarannya yang terkenal maha dasyat itu. Disitu akan dijelaskan secara detail tentang bagaimana alam semesta ini bekerja menurut hukum hukum yang telah Allah tetapkan, bagaimana segala benda yang telah Allah ciptakan itu semua tunduk, taat dan patuh secara mutlak dan sempurna kepada  hukum penciptaan, semua benda - benda langit itu beredar dan berotasi sesuai dengan hakekat penciptaannya masing - masing. Semua memiliki tugas, fungsi dan kegunaannya masing masing. Itulah hakikat dari makna dzikir " Subkhanallah wal khamdulillah hu ala ilah ha illahu Allahu akbar ". Hakekat dari pengajaran ini sesungguhnya adalah pemaknaan yang mendalam serta penjelasan yang sempurna atas inti - inti kandungan dari Ayatul  -Kursy'.

Ketiga macam pengajaran itu hakekatnya merupakan pembekalan atau bentuk pengajaran ilmu - ilmu  yang terkait dengan tugas kekhalifahan manusia dibumi. Yakni Tugas yang pernah diamanatkan kepada Bapak kita Adam AS, lalu diteruskan  oleh para Nabi dan Rasul, kemudian dilanjutkan oleh para Auliya Allah beserta  hamba - hambaNya yang sholeh.

      Itulah yang bisa disampaikan untuk sebarluaskan semoga ini banyak memberi manfaat khususnya bagi kaum muda dari kalangan muslim yang sedang menuntut ilmu baik pelajar maupun para mahasiswa  yang sedang ada di jenjang pendidikan menengah dan perguruan tinggi.

    Berusahalah dengan sungguh sungguh untuk menempuh jalan rohani dari semenjak muda dan berdoalah guna mendapat ridhoNya, Semoga Allah benar benar berkenan dan mengarunia anda ilmuNya.

Sekian Semoga bermanfaat.  

Wasalam & Salam Rohani.

Indramayu, 10 Nopember 2020


Senin, 09 November 2020

Tafsir Isyari Surat Al Fatiha

Al Fatiha : RAHASIA TAKDIR DALAM POHON KESELAMATAN 

By Mang Anas

Tafsir Ringkas : 

1.Surat Al Fatiha Episod Pertama : Rahasia Takdir dalam VISI  TUHAN SEMESTA ALAM

-------- ☆☆☆☆ -----------

Al-Quran 1:1

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

" Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam "

♤  Makna Isyari : Semua bermula dari sebutir biji ( yaitu biji ٱلْحَمْدُ ) ;   dimana didalam biji itu, inang dari batang, dahan, cabang-cabang, ranting, daun-daun, kembang dan buahnya masih tersembunyi dan belum terpisah-pisah.

------------ ☆☆☆☆ -------------

Al-Quran 1: 2

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

" Maha Pemurah lagi Maha Penyayang "

♤ Makna Isyari :

☆ Di dalam biji itu tangan الرحمن  menuliskan ketetapan takdir dan kadar kehidupan dari semua dahan dahan pohon, cabang cabang, ranting dan daun daun yang akan diciptakannya. Sebagiannya telah ia tetapkan untuk Tumbuh dan Condong ke arah Kanan sehingga akan menghasilkan buah yang baik  dan sebagiannya lagi Ia tetapkan untuk Tumbuh dan Condong ke arah Kiri dan akan menghasilkan buah yang buruk. Di dalam nama  الرحمن maka dahan itu disebut dahan Asbab/ Kasbi.

☆ Di dalam biji itu juga tangan - الرحمن - dengan Asma -  الرحيم - telah menetapkan guratan takdir dan kadar kehidupan bagi cikal bakal dahan, cabang cabang, ranting dan daun daun yang akan diciptakanNya secara istimewa . Dengan cara ini maka - الرحيم -  akan menumbuhkan dahan itu beserta cabang- cabang, ranting dan daun - daunnya ke arah Kanan, ia secara langsung akan dihadapkan ke sumber cahaya. Karenanya Ia akan menghasilkan buah yang sangat lebat, masak dan bermutu tinggi.  Di dalam nama  الرحيم  maka dahan itu disebut dahan Tajrid.

Sebagaimana firman- Nya :

إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِّنَّا الْحُسْنٰىٓ أُولٰٓئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ

"Sungguh, sejak dahulu bagi orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik dari Kami, mereka itu akan dijauhkan (dari neraka)."- (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 101)

لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا  ۖ وَهُمْ فِى مَا اشْتَهَتْ أَنْفُسُهُمْ خٰلِدُونَ

"Mereka tidak mendengar bunyi desisnya (api neraka) dan mereka kekal dalam (menikmati) semua yang mereka inginkan."- (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 102)

لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ وَتَتَلَقّٰىهُمُ الْمَلٰٓئِكَةُ هٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِى كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

"Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu."- (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 103)


------------- ☆☆☆ -----------

Al-Quran 1:3

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

" Yang menguasai di Hari Pembalasan " 

♤ Makna Isyari  : 

ملك يوم الدين = Arsy , tempat kembali, ia berada jauh diatas langit, dan menjadi sumber dari semua cahaya, arah yang seharusnya dituju oleh semua pucuk pohon. Dan karena الحمد atau biji yang menumbuhkan pohon itu adalah wujud mumkin yang berasal dari-Nya, maka pada saatnya pohon itu pasti akan kembali lebur [ fana ] ke pangkuan Dzat - Nya sesuai dengan tabiat dan kodrat penciptannya. Sebagaiman firman-Nya,

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ (٢٦)

Semua yang ada di muka bumi akan binasa(Q.S. Ar-Rahman ayat 26)

وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ (٢٧)

Tetapi wajah Tuhamu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan akan tetap kekal. (Q.S. Ar-Rahman ayat 27)

فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ (٢٨)

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?( Q.S. Ar-Rahman ayat 28)


----------- ☆☆☆☆  ----------

2. Surat Al Fatikha Episod Dua : MISI Keselamatan Manusia


Al-Quran 1:4

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

" Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan "

♤ Makna Isyari : 

اياك نعبد واياك نستعين =  Dari biji itu lalu tumbuh satu batang pohon yang disebut dengan Pohon semesta, kemudian dari batang pohon itu akan tumbuh dua macam dahan, yaitu dahan As-khaabul Yamin dan dahan As- khabus Syimal. Lalu dari masing - masing dahan itu menumbuhkan pula dua macam cabang. 

Catatan ;

# As- khabul Yamin, adalah makna yang nyata, atau makna yang nampak pada dhohirnya ayat. Adapun As- khabus Syimal, adalah makna-nya yang tersembunyi / makna itu dikandung tetapi tidak dinyatakan ( Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah, QS 51:49 ).


----------- ☆☆☆☆ -----------

Al-Quran 1:5

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

" Tunjukilah kami jalan yang lurus, "

♤ Makna Isyari :

اهدنا الصراط المستقيم =   Kudrat dari dahan - dahan, cabang dan ranting serta mata dari pucuk pohon Semesta yang cendrung mengarah ke Sumber Cahaya ( Al - Qur'an ), yaitu sebagian dari dahan dan cabang pohon yang ada dalam genggaman kuasa  الرحمن  dan semua cabang dan ranting pohon yang ada dalam berkah dan curahan rahmat dari  الرحيم.

------------ ☆☆☆☆ -------------

Al-Quran 1:6

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ 

" (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka ; "

♤ Makna Isyari : 

صراط الذيب انعمت عليهم = Yaitu dahan, cabang dan ranting serta pucuk pohon Semesta yang tidak terhalang ( Tidak Terhijab ) dari Sumber Cahaya,  yaitu dahan Askhaabul Yamin yang memiliki dua buah cabang pohon, yaitu cabang  pohon yang bernama نعبد  dan  cabang pohon yang bernama نستعين.

Dari cabang yang bernama  نعبد  akan tumbuh dari padanya dua buah ranting yaitu ranting Syuhada dan ranting  Solihin,   serta dari cabang pohon نستعين , akan tumbuh dari padanya ranting Ambiya dan ranting Siddiqin. Itulah suratan takdir empat buah ranting yang semenjak jaman azali Ar Rahman telah mengguratkannya didalam sebuah biji, yaitu biji الحمد.


------------- ☆☆☆☆ -------------

Al-Quran 1:7

غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

" bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat "

♤ Makna Isyari :

 غيرالمغظوب عليهم ولا الظا لينغ = Bukan batang ,dahan dan cabang - cabang serta ranting dan pucuk pohon yang terhalang dari sumber Cahaya, Yaitu dahan Askhabus Syimal  yang memiliki dua cabang , Yaitu cabang   المغضوب  dan cabang  yang bernama الضالين

Daun, ranting, cabang dan dahan pohon itu hampir hampir semuanya tidak tertimpa oleh cahaya atau hanya sedikit sekali  menerima cahaya, maka dahan pohon itu akan tumbuh bengkok dan  menyamping / mengarah ke kiri, menjadi dahan yang meranggas, memiliki sedikit daun, layu dan tumbuh merana, ia tidak hidup dan tidak pula mati. 

Wallahu a'lamu bi murodihi.



Minggu, 08 November 2020

SIAPAKAH TUHANMU ?

 By Mang Anas


Kebanyakan orang akan marah mendengar pertanyaan ini : 


Apa maksudmu dengan bertanya, ' Siapa tuhanmu ?


Atau Mereka akan berkata, " Tuhanku adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi ".


Dan kebanyakan dari orang-orang ini akan terkejut saat mengetahui bahwa pernyataan mereka bahwa tuhan mereka adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi tidak lebih dari basa-basi, dan bahwa dalam kehidupnya sehari hari sadar atau tidak mereka telah menuhankan yang lain.

" Dan Kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah ( dengan sungguh sungguh ), bahkan mereka menyekutukan-Nya ". 

( QS. 12 : 106 )


TUHAN ANDA ADALAH SIAPAPUN ATAU APAPUN YANG MEMENUHI PIKIRAN ANDA HAMPIR SEPANJANG WAKTU. 

TUHAN ANDA saat ini bisa jadi ANAK ANAK ANDA ( QS. 7: 190 ), ISTRI ANDA ATAU PACAR ANDA  ( QS. 9:24 ), BISNIS ANDA ( QS.18:35 ), atau EGO ANDA ( QS. 25:43 ). Inilah mengapa kami mencatat bahwa salah satu perintah yang paling penting dan paling sering diulang dalam Alquran adalah:

[Quran 33:41]  " Wahai orang orang yang beriman, ingatlah kepada Allah, dengan mengingatnya sebanyak banyaknya ( On Time dan Setiap Saat ) ".


Untuk mempraktikkan perintah ini, kita harus menetapkan kebiasaan tertentu di mana KITA MENJAMIN BAHWA TUHAN MENEMPATI RUANG PIKIRAN KITA LEBIH DARI APAPUN.

Tafsir Isyari Surat Al Ashr

 

By Mang Anas

A. Tafsir Al Asrh dalam Konteks Mikro

Al-'Ashr 103:1 - 3

وَٱلْعَصْرِ 

Demi masa, 

إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ 

Sungguh selamanya manusia akan senantiasa berada dalam kebutaan 

إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟  

Kecuali mereka yang mendapati cahaya Tuhan - Nya ( ت ) .

 وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ

dan lalu dengan cahaya itu mereka menerangi apa yang berada disekelilingnya ( ط ) 

وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ 

Dan lalu dengan sesamanya mereka hidup berkasih sayang  (ب )


B. Al - Ashr dalam Perspektif  Makro

1.  وَٱلْعَصْرِ  

Demi Putaran Waktu

2.  إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ   

Sungguh mereka akan terperangkap selamanya di dalam Sistem Dajjal [ Eropa dan Amerika  ] 

3.  إِلَّا ٱلَّذِينَ 

Kecuali mereka yang terus berjuang dan berusaha 

4.  ءَامَنُوا۟

Mengubah dirinya menjadi Mahdi ( ت )

5.  وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ  

lalu dengan semangat kemahdiannya itu mereka berusaha menciptakan sebuah tatanan  ( ط )

6.  وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ  

yang " Baldatun Thoyibatun warobbul ghofur " ( ب )


Indramay, 10 Nepember 2020

Sumber :  Khatir