1. Emanasi : dari Huwa Menjadi Kita
By. Mang Anas
Semua bermula dari sebuah titik,
Tunggal dan Sendirian,
Titik itu satu - satu-Nya keberadaan.
belum ada apa,
Tidak ada siapa,
belum ada kapan,
atau dimana.
Titik itu disebut Ba
Ba menjadi Alif,
Alif menjadi Hu
Hu menjadi Wawu
Lalu Hu dan Wawu itu
menjadi Hua
Hua itu belum dapat disebut
tidak dapat dijangkau,
tidak dapat dibayangkan,
tidak dapat dipikirkan
dan apalagi dikenali.
Dengan sifat ilmu-Nya
Hua itu berkehendak,
Lalu memancarlah dari padanya Cahaya,
Itulah Cahaya Muhammad
Itulah Hakikatul Muhammadiyah
Atau Hakikat Al Hamdu
Al Hamdu itu adalah Ilah
Ilah itu adalah Rabb
Lalu disebutlah Ilah itu Allah,
Dia lah,
Ar Rahman,
Ar Rahim
dan Al Malik.
tiga sifat-Nya yang utama
Dan induk dari semua Nama.
Dari Rabb,
terpancar lah kemudian Alam Rasha,
Atau Barzah,
Yaitu alam hakikat atau alam kesejatian
dari segala sesuatu.
Maka ketahui,
pahami,
dan camkan ini
baik baik.
bahwa didalam Alam Rasha atau Barzah itu
sekalipun disana sudah mulai didapati
Adanya A atau B
hitam atau putih,
benar atau salah,
gelap atau terang,
baik atau buruk,
bahagia atau nestapa
manis atau pahit,
serta laki atau perempuan.
Tetapi hakikat dari ragam itu barulah
sebatas gatra dan guratan,
dan baru berupa kecendrungan.
Sebab di alam Rasha segala sesuatu itu,
semuanya,
masih ada didalam kemanunggalan,
semua unsurnya masih sama
dan masih didalam biji yang sama.
Lalu dari Alam Rasha yang pada mulanya
satu, tunggal dan sama itu
terpancarlah kemudian
empat jenis hakikat penciptaan,
1. Yaitu Ruh yang menghidupi,
ia tercipta dari unsur Api,
akan muncul di dikepala.
2. Jiwa yang selalu mendambakan
rasa tenang dan kenyamanan,
ia tercipta dari unsur Air,
akan muncul di dada.
3. Raga Jasmani yang hitam,
teguh, bisu dan tuli,
ia tercipta dari unsur Tanah,
akan muncul di perut.
4. Dan Akal yang senantiasa berpikir,
berkreasi dan berimajinasi,
ia tercipta dari unsur Udara,
akan muncul dari Kelamin @.
Saat Jiwa dan Ruh,
Yaitu disaat Air dan Api Itu berpasangan
maka terciptalah hakikat hidup
yang tidak lain adalah nafsu
dan penghidupannya.
Itulah Esensi batin kita dan
esensi batin dari Semesta.
Kala Akal dan Raga,
Yakni dikala Udara dan Tanah berpasangan,
maka terciptalah hakikat kesempurnaan
Qolam dan Pena,
serta energi dari nafsu.
Itulah Esensi Lahir kita dan juga
esensi lahir dari Semesta
Begitulah kita
Manusia dan Semesta itu diciptakan
Pada kali pertama
Lalu kita harus mengurai dan memurnikan
setiap unsur dan hakikat diri kita itu kembali,
satu - persatu.
Agar dapat kembali pulang dan menyatu ke asal.
Maka biarlah Api kembali menjadi Api
Air kembali menjadi Air
Udara kembali menjadi Udara
Dan biarlah debu itu kembali
menyatu dengan tanah.
Ketahuilah,
Bahwa hakikat yang sebenarnya dari
diri kita adalah jiwa,
dan jiwa tercipta dari Air,
Dan Air itu berasal dari Arasy,
Tempat segala yang hidup bermula.
Dari sanalah kita semua berasal
Dan kesanalah kita semua nanti
harus kembali.
"Dan apakah orang-orang kafir
tidak mengetahui bahwa langit dan bumi
keduanya dahulu menyatu
kemudian Kami pisahkan antara keduanya;
dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup
berasal dari air;
maka mengapa mereka tidak beriman?"
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 30)
"Dan Dialah yang menciptakan
langit dan Bumi dalam enam masa,
dan 'Arsy-Nya di atas air,
agar Dia menguji
siapakah di antara kamu
yang lebih baik amalnya. "
(QS. Hud 11: Ayat 7)
"Hanya kepada-Nya
kamu semua akan kembali.
Itu merupakan janji Allah yang benar
dan pasti. Sesungguhnya Dialah
yang memulai penciptaan makhluk
kemudian mengulanginya,
agar Dia memberi balasan
kepada orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan dengan adil.
Sedangkan untuk orang-orang kafir
minuman air yang mendidih
dan siksaan yang pedih
karena kekafiran mereka."
(QS. Yunus 10: Ayat 4)
"Maka Maha Tinggi Allah,
Raja yang sebenarnya;
tidak ada Tuhan selain Dia,
Tuhan 'Arsy yang mulia."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 116 )
@Keterangan dan penjelasan :
1. Pertumbuhan Jasmani manusia sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang diolah melalui perut.
2. Pertumbuhan otak dan perkembangan akal manusia sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon yang bekerja dibalik organ kelamin. Makanya kenapa batasan usia baligh [ kesempurnaan perkembangan akal manusia ] ditandai dengan peristiwa ikhtilam [ mimpi basah ] pada organ kelamin laki - laki dan keluarnya darah mesnstruasi [ haid ] pada organ kelamin seorang perempuan.
3. Ruh bekerja dibalik otak dan akal, dan mekanisme kerja organ otak atau akal itu sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon yang ada dibalik kelamin. Tahapan Masa bayi, masa kanak - kanak, masa remaja, masa dewasa dan masa tua seseorang itu diatur oleh perubahan yang terjadi pada horman testosteron [ pada diri seorang laki - laki ] dan hormon progesteron [ pada diri seorang perempuan ]. Hormon - hormon itulah yang sangat mempengaruhi kinerja pembelahan sel didalam tubuh dan kematiannya, serta hormon - hormon itu pula yang sangat mempengaruhi kinerja dan performa DNA pada tubuh manusia.
4. Jiwa atau Nafsu itu tumbuh dari air maka untuk menundukan liarnya nafsu kita perlu menyeimbangkan asupan mineral yang menjadi komponen utama dari molekul air.
5. Jadi kesimpulannya, organ perut itu bekerja untuk mengontrol pertumbuhan fisik yaitu tubuh dan otak [ aspek dohir ] sementara organ kelamin bekerja untuk mengontrol perkembangan batinnya yaitu akal, jiwa dan ruh.
Indramayu, 30 Nopember 2021
-------------◇♤◇----------
2. RINDU ku
By. Mang Anas
Tidak ada lagi HURUF
Tidak ada lagi SUARA
Hanya Isak Tangis
dan Belitan Rasa Haru
Lalu
ku tilik
ke dasar hati
Terus ....
Terus ....
Terus ....
hingga ke relung Hati
Yang ku jumpai adalah DIA
Ada DIA
Hanya DIA
DIA
Tidak ada yang selain DIA
DIA lah Sumber Rindu
dan Isak Tangis itu
DIA lah pusat Magnet dan Getar Hati itu
DIA lah yang telah Menjalarkan angan
ke dalam Hati ku
DIA meliputkan Rasa Haru,
DIA mendatangkan Rasa Rindu,
dan
DIA lah yang telah Memeras Air Mata ku
Wahai Robb ...
Duhai Sang Kekasih
Untuk apa KAU betot hatiku
Jika hanya membuatku terperangkap dalam Rindu
Indramayu, 19 Februari 2020
-----------◇♤◇---------------
3. " Perempuan Menggugat "
By. Citra Bayanty
Katanya kemanusiaan yang adil
dan beradab.
Katanya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat.
Katanya melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah.
Tetapi mengapa jutaan perempuan
diceraikan tanpa alasan,
mengapa jutaan perempuan
harus mengasuh dan membesarkan
anak sendirian,
mengapa jutaan perempuan
tidak dinafkahi dibiarkan,
Mengapa jutaan anak yang
diterlantarkan juga diabaikan.
Mengapa susah sekali
kami memperoleh keadilan
dan bahkan jika sekedar
mendapatkan perlindungan.
-------◇-------
Siapakah yang dapat menegur
laki - laki kami
yang pemberani dan sangat
perkasa itu ?!
Siapakah yang dapat menundukkan
hati pria - pria keras
dan yang sewenang - wenang itu, ?!
Siapakah yang dapat mengubahnya ?!
--------◇-------
" Wahai keadilan dan keadaban,
wahai yang melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah "
Siapakah engkau,
Dimanakah kamu adanya,
Bagaimana caranya kami mengadu,
menumpah - ruah derita hati
dan haru kelabu itu.
------◇------
Ribuan tahun kami mencari tahu,
Puluhan abad kami mencarimu,
Dari Adam hingga Muhammad.
Dari Thales hingga Feminism.
Dari abad kegelapan
hingga zaman pencerahan.
Dari zaman kami dijajah hingga kini
katanya kami telah merdeka.
Siapakah engkau,
Wahai Keadilan dan Keadaban,
Dimanakah engkau,
wahai yang melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah.
Mengapa engkau tidak berada disini,
Tidak disitu,
Tidak juga berada disana.
Hanya sebentar - sebentar engkau
datang lalu kemudian bergegas
pergi pulang
------◇-------
Wahai Keadilan dan Keadaban,
dan Wahai yang melindungi
segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah.
Lihatlah debu, garam, cuka, dan kotoran
yang melekat dan yang menempel pada
luka borok ini,
sudah berpuluh tahun ia ada disini,
Dimanakah kami dapat membersihkannya ?!
Dimanakah kami harus mengobatinya ?!
-----◇-----
Jika engkau tidak juga datang,
Jika kotoran ini tidak dapat dibersihkan,
Jika luka ini tidak dapat diobati,
Maka.....biarkanlah kami menggugatnya
dihadapan Tuhan.
Dan biarkanlah kami menulis atas
nama hati nurani
Biarkan kami berbicara atas
nama rakyat dan keadilan.
Biarkan arwah - arwah kami yang
mati dan kelaparan itu bergentayangan,
keluar masuk seperti hantu.
Menitis, merasuk, dan ber- reinkarnasi
kedalam Hati,
Jantung, dan
Pikiran para Hakim,
para Jaksa,
para Polisi,
dan orang - orang yang kami pilih
diantara bangsa manusia.
----------◇----------
Biarkan ruh dan sukma - sukma kami itu
bergerak seperti kawanan Zombi,
merasuk dan menggerakkan
mereka dari pikiran,
menyeret dan mengadili satu - persatu
para lelaki gagah dan
yang sangat perkasa itu.
Biarkan kami melihat
mimik wajah
pria - pria kuat dan perkasa itu,
duduk cemas dikursi terdakwa
dengan mata tunduk,
dengan wajah menciut,
dan dengan nyali,
serta kesombongan yang jauh surut.
Rasakanlah sekarang pengadilan ala hantu,
menerima dakwaan,
" sisi gelap, dan merah - pekat perbuatan."
Tidak ada penolong, dan tidak ada yang
akan bisa membantu.
Maka biarkan kami sekarang melihatnya,
Biarkan kami gantian menontonnya,
Biarkan kami terus menikmatinya,
dan Jangan ganggu,
biarkan kami memuaskan diri dengannya.
Biarkan, hingga kelak mereka
betul - betul akan memahami dan
merasakannya.
Biarkan, dan kelak mereka
sungguh - sungguh akan menyesalinya.
----------◇----------
Wahai Rabb,
Wahai Ar Rahman,
Wahai Ar Rahim,
Wahai Al Malik dan
Wahai As Somad,
Jadilah kelima Sifat-Mu itu
mukjizat dan keniscayaan.
Jadilah kelima Asma-Mu itu
jimat dan mantra - mantra Sakti.
Hilang dan lenyaplah dari kepala mereka
Api ego,
dan kesombongan,
Dari perut - perut mereka
Angin zalim,
dan keserakahan
Dari kelamin mereka
Air Syahwat,
dan tabiat kebinatangan
Dan dari dada - dada mereka
Tanah malas,
dan kemasabodohan
--------◇ --------------
Lukiskan sifat, nama dan wajah agung-Mu itu
pada wajah hati mereka.
Tambatkan jiwa - jiwa kami dan
jiwa putra - putri kami itu
Ke dalam simpul - simpul darah,
tulang, otot, kulit, syaraf, urat leher,
Otak, jantung dan lubuk hati mereka.
Maka demi Keagungan dan Kemulian- Mu,
itulah satu - satunya cara
untuk dapat melembutkan hatinya.
Itulah satu - satunya jalan untuk
dapat menundukkan dan
mengalahkannya.
Itulah Tuhan,
pintaku,
hanya Itu Tuhan,
cuma itu
hanya dan cuma
itu saja.
Maka tolong aku,
dan wujudkanlah.
Indramayu, 10 Nopember 2021