By Mang Anas
اِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُۖ اسْمُهُ الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيْهًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ (٤٥)
(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (fir-man) dari-Nya (yaitu seorang putra), namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (Q.S. Ali 'Imran ayat 45)
قَالَتْ رَبِّ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ وَلَدٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌۗ قَالَ كَذٰلِكِ اللّٰهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۗ اِذَا قَضٰٓى اَمْرًا فَاِنَّمَا يَقُوْلُ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ (٤٧)
Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (Q.S. Ali 'Imran ayat 47)
Dalam disiplin ilmu genetika dan biologi molekular modern kita tentu mengenal apa yang disebut dengan istilah Genom, yang pada dasarnya merupakan gabungan dari gen dan kromosom, atau sebuah kumpulan gen.
Setiap organisme memiliki genom yang mengandung informasi biologis yang diperlukan untuk membangun tubuhnya dan mempertahankan hidupnya serta diwariskan ke generasi berikutnya. Kebanyakan genom, termasuk milik manusia dan makhluk hidup bersel lainnya, terbuat dari DNA [ asam deoksiribonukleat ].
Bagan : Silsilah Estafet Nur Kenabian Dari Adam, Ibrahim, Isa hingga Nabi Muhammad Saw.
DNA menjelaskan bagaimana manusia memiliki kekerabatan antara satu sama lain. Kekerabatan ini dapat ditelusuri melalui rantai DNA, yang menjadi komponen penting dari genom. Ada tiga marka yang dapat digunakan untuk melacak dan mengetahui asal usul DNA dari seseorang. Ketiga marka itu adalah kromosom Y yang diturunkan dari ayah kepada anak laki-lakinya. Kedua, DNA mitokondria yang diturunkan dari ibu kepada seluruh anak-anaknya. Dan yang ketiga, adalah DNA autosomal yang mencerminkan pembauran genetik dari kedua orang tua.
Dari gambar silsilah nur kenabian tersebut diatas kita dapat menyimpulkan, bahwa sebagaimana asal usul dari sebuah Genom yang dapat ditelusur melalui jaring rantai DNA-nya, maka begitupun dengan Nur Kenabian, iapun akan dapat dilacak melalui silsilah dari garis keturunannya. Khususnya melalui jalur ayah atau jalur dari orang tua laki-lakinya.
A. Dari mana DNA Kenabian Isa Ibn Maryam [ Yesus ] itu berasal,
Sebagai mana diatas telah dijelaskan bahwa kromosom " Y " itu hanya dapat diturunkan dari pihak ayah kepada anak laki-laki-nya, maka begitu pula dengan nur kenabian, ia pun akan menitis melalui jalur ayah kepada anak laki-laki-nya. Sebagaimana nur kenabian Ibrahim kemudian menitis kepada putranya yaitu Ismail dan Ishak, lalu dari Yaqub kepada putranya yaitu Yusuf, Dawud kepada Sulaiman serta dari Zakaria kepada putra tunggalnya yang diberi nama Yahya.
Tetapi hal yang demikian itu rupanya tidak berlaku pada kasus Al-Masih Isa Ibnu Maryam. Sebab " ia ditahbiskan sebagai nabi tidak dari rantai DNA kenabian yang diturunkan dari jalur ayah, tetapi DNA kenabiannya justru diproses secara khusus melalui tiupan roh dari-Nya didalam rahim ibunya ".
اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗۚ اَلْقٰىهَآ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِّنْهُ
Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya. (Q.S. An-Nisa' ayat 171)
اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ (٥٩)
Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu. (Q.S. Ali 'Imran ayat 59)
Itulah sebabnya mengapa didalam Al-Quran kenabian Isa Al-Masih disebut dengan istilah " Rohul kudus ". Sebutan istimewa itu hanya disematkan kepadanya, dan tidak diperuntukan bagi nabi-nabi yang lainnya.
۞ تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ (٢٥٣)
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia dengan Rohul kudus. (Q.S. Al-Baqarah ayat 253)
B. Isa Al-Masih Sebagai Sosok Yang Paling Banyak Disalah Pahami.
وَاِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُمِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ قَالَ سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْٓ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَيْسَ لِيْ بِحَقٍّۗ اِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗۗ تَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَآ اَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِكَۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ (١١٦)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?” (Isa) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.” (Q.S. Al-Ma'idah ayat 116)
مَا قُلْتُ لَهُمْ اِلَّا مَآ اَمَرْتَنِيْ بِهٖٓ اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْۚ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًا مَّا دُمْتُ فِيْهِمْۚ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِيْ كُنْتَ اَنْتَ الرَّقِيْبَ عَلَيْهِمْۗ وَاَنْتَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ (١١٧)
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu,” dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Ma'idah ayat 117)
اِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَاِنَّهُمْ عِبَادُكَۚ وَاِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَاِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ (١١٨)
Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Q.S. Al-Ma'idah ayat 118)
Yang sangat menarik dan yang perlu digaris bawahi disini adalah permohonan Isa As sebagaimana yang tertera pada QS. Al-Ma'idah ayat 118 diatas, " Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana ”.
Sikap Nabi Isa itu sungguh menarik, karena tersirat pada pernyataan permohonannya itu semacam pembelaan, bahkan terhadap para pengikutnya yang selama ini telah menyalapahami status dan kedudukan dirinya dihadapan Tuhan. Yakni mereka yang menyatakan bahwa " dirinya dan ibunya sebagai dua tuhan selain Allah ". Sikap Isa ini tentunya bukan tanpa alasan. Disini Isa seakan-akan hendak mengatakan, " karena dulu Engkau pernah memberiku banyak sekali mukjizat dan Engkau menyelubungiku dengan banyak rahasia, oleh karena itu aku mohon dengan sangat janganlah Engkau terlalu menyalahkan mereka jika ahirnya mereka sampai salah memahamiku, atau jika mereka sampai menganggap bahwa aku dan ibuku layak disandingkan dengan-Mu. Semua itu terjadi karena mereka memang tidak tahu hakikat dari yang ghaib, yaitu hakikat-Mu, hakikat Ibuku dan hakikat yang sebenarnya dari diriku. Oleh karena itu aku mohon sekali lagi, jika sekiranya ketidaktahuan mereka itu layak Kau ampuni, maka ampunilah mereka dan kasihanilah mereka, sebab sesungguhnya mereka itu adalah hamba-hamba-Mu ".
C. Isa Al-Masih Sebagai Sosok Yang Paling Banyak Menuai Kontroversi
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَۘ اِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًاۚ وَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۚ وَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِيْ وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْۚ وَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْۚ وَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ (١١٠)
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan " Rohul Kudus ". Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang yang menentangmu di antara para pemuka agama Yahudi itu berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (Q.S. Al-Ma'idah ayat 110)
Diantara sekian banyak nabi dan utusan Allah, Isa Al-Masih adalah nabi yang paling banyak menuai kontroversi, dan paling banyak disalah pahami.
Proses kelahirannya yang ajaib, mukjizat-nya yang membuat takjub, tutur katanya yang lembut, sikapnya yang bijaksana, dan ungkapan -ungkapan kalimatnya yang syarat dengan bahasa roh. Tak urung membuatnya selalu menjadi pusat perbincangan, memicu kontroversi, dan mengundang sikap pro dan kontra dikalangan bangsa Yahudi dan umat-umat lain disekitarnya.
Para pemuka agama Yahudi yang pada waktu itu paling banyak dikritiknya dan yang sekaligus juga menjadi penentangnya yang paling keras, kerap menganggap bahwa mukjizat-mukjizat yang diperlihatkannya itu sebagai tidak bersumber dari Tuhan. Dalam pandangan mereka, itu hanyalah sihir semata [ lihat QS. Al-Ma'idah ayat 110 diatas ].
Ungkapan kata-kata Isa yang terkait dengan fenomena spiritual ketuhanan juga kerap dituding oleh para ahli Taurat sebagai berpotensi menyesatkan dan mengandung bid'ah. Mereka rupanya merasa kesulitan untuk dapat mencerna dan memahami ungkapan kata-kata Isa yang syarat dengan bahasa roh itu, dengan akal dan pengetahuan mereka. Demikianlah situasi itu ahirnya tambah memanas dan sampai akhirnya berujung pada rencana makar penyaliban Isa As.
وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ (٥٤)
Dan mereka membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Q.S. Ali 'Imran ayat 54 )
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسٰٓى اِنِّيْ مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ اِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَجَاعِلُ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْكَ فَوْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيْمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ (٥٥)
(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.” (Q.S. Ali 'Imran ayat 55)
Situasi serupa, dan seperti yang dialami oleh Isa juga ahirnya menimpa para guru-guru sufi yang hidup dizaman pertengahan islam. Abul Mugith Al-Husayn bin Mansur al-Hallaj [ 858 -922 M ], Fazlallah Astarabadi [ 1340–1394 ], Imadaddin Nasimi (1369 – 1417) dan Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemahabang [ 1426 - 1517 ] adalah diantara deretan para sufi besar yang mengalami nasib serupa. Mereka semua dihukum mati hanya gara-gara ungkapan yang terucap dari mulut mereka yang sedang berada dalam keadaan fana itu terbawa keluar, dan kemudian disalah pahami orang. Sikap para pemuka agama Yahudi terhadap Isa dan perlakuan para ulama dohiriyah [ kaum fuqoha ] terhadap para sufi dan ahli-ahli rohani lainnya adalah sama dan serupa. Keduanya sama-sama telah bersikap melampaui batas. Karena mereka berani menghakimi suatu perkara, yang mereka sendiri sebenarnya tidak pernah mengetahui hakikatnya.
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ (١١٢)
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi, tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas. (Q.S. Ali 'Imran ayat 112)
لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ (٧٨)
"Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas " [QS. Al-Ma'idah ayat 78]
Bagan : Dohir dan Batin Surat Al Fatiha
D. Nasib Tragis Yang Dialami Para Pemilik Ilmu Isawi.
Kelima Tokoh yang disebutkan diatas, yakni Isa Al-Masih, Al-Husyn bin Mansyur Al Hallaj, Fazlullah Astarabadi, An Nassimi dan Syekh Siti Jenar adalah tokoh-tokoh sufi yang oleh Allah SWT dianugerahi ilmu huruf atau ilmu Isawi. Dan empat diantaranya harus mengalami nasib tragis. Ibnu Arabi dan Isa Al-Masih adalah sebuah pengecualian karena Allah SWT memiliki kehendak khusus terhadapnya. Maka dia diselamatkan.
وَجَعَلْنَا ابْنَ مَرْيَمَ وَاُمَّهٗٓ اٰيَةً وَّاٰوَيْنٰهُمَآ اِلٰى رَبْوَةٍ ذَاتِ قَرَارٍ وَّمَعِيْنٍ (٥٠)
Dan telah Kami jadikan (Isa) putra Maryam bersama ibunya sebagai suatu bukti yang nyata bagi (kebesaran Kami), dan Kami melindungi mereka di sebuah dataran tinggi, dengan mata air yang mengalir [ mungkin yang dimaksud adalah sebuah lembah didataran tinggi Kasmier, India_ lihat buku Yesus wafat di Kasmier, India ]. (Q.S. Al-Mu'minun ayat 50)
1. Ilmu Huruf adalah asal muasal dari pembentukan ilmu asma atau ilmu sabda dadi atau ilmu dawuh atau ucapan. Sebab asma, sabda, dawuh atau ucapan itu dibentuk dan disusun diatas rangkaian huruf-huruf.
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ (٤٠)
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).” (Q.S. An-Naml ayat 40)
2. Ilmu Huruf juga disebut ilmu Isawi, atau ilmunya nabi Isa, sebab mukzijat-mukzijat nabi Isa itu pada dasarnya terbentuk diatas dasar keajaiban ilmu huruf. Ilmu huruf juga menjadi ilmunya Musa Samiri, dengan memakai ilmu itu dulu Musa Samiri pernah membuat anak lembu dari emas, dan anak lembu itu nampak seperti hidup, dan bukan itu saja, ia pun bahkan bisa melenguh sebagaimana anak sapi pada umumnya. Saking takjubnya orang-orang bani Israèl terhadap anak lembu ciptaan Samiri itu, maka mereka pun akhiirnya tergerak untuk menyembahnya.
قَالَ فَاِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْۢ بَعْدِكَ وَاَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ (٨٥)
Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, Kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.” (Q.S. Taha ayat 85)
Ilmu huruf juga nanti akan menjadi ilmunya Dajjal. Dengan mengandalkan kekuatan ilmu itu nanti di akhir zaman Dajjal akan berhadapan secara face to face dengan Isa Al-Masih.
3. Hakikat dari nabi Isa dan Dajjal adalah ibarat dua mata coin. Yang satu sengaja Allah tempatkan dikutub positif dan yang satunya lagi Allah tempatkan dikutub negatif. Keduanya sama-sama desain dari Tuhan, dan kedua-duanya dianugerahi dasar ilmu yang sama [ yaitu ilmu Huruf ] dan kekuatannya pun seimbang. Oleh karena itu moments pertemuan antar keduanya saat menjelang hari kiamat, akan menjadi pertarungan yang menentukan antara dua kutub kekuatan, yaitu kutub kebaikan dengan poros kejahatan. Pertemuan itu juga akan menjadi pertarungan pamungkas untuk menyelesaikan pertikaian lama antara Adam dan Iblis.
قَالَ اَرَاَيْتَكَ هٰذَا الَّذِيْ كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَىِٕنْ اَخَّرْتَنِ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَاَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهٗٓ اِلَّا قَلِيْلًا (٦٢)
Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan daripada aku ? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku sampai hari Kiamat, pasti akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil.” (Q.S. Al-Isra' ayat 62)
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ (١٤)
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Q.S. Ali 'Imran ayat 14)
اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ...... وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ (٢٠)
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, ...... Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (Q.S. Al-Hadid ayat 20 )
4. Diatas ilmu huruf ada ilmu yang lebih tinggi lagi, yaitu ilmu titik. Itulah " ilmu-Kun " atau yang disebut ilmu penciptaan atau ilmu tentang asal dari segala penciptaan. Ilmu itu hanya menjadi ranah Tuhan, tidak ada satupun makhluk baik dibumi maupun yang dilangit yang diijinkan untuk menguasainya.
Demikianlah, semoga paparan yang panjang- lebar ini bermanfaat.