Halaman

Rabu, 25 Mei 2022

Rahasia Keutamaan Lafadz Dzikir Empat Kalimat Mulia Yang Jarang Orang Tahu

Seri Ilmu Huruf : 

By Mang Anas 


عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَا عَلَى الأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ إِلاَّ كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ »

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: Laa ilaha illallah, wallahu akbar, subhanallah, wal hamdulillah, wa laa hawla wa laa quwwata illa billah, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Ahmad 2/158, sanadnya hasan)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ ».

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya membaca “subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena sinar matahari.” (HR. Muslim no. 2695).


Gambar  : Tingkatkan Dzikir, Martabat dan Warna - warna Cahayanya [ Warna Cahaya bisa dilihat pada Warna kotaknya dan bukannya huruf ]


1. Makna sirr fadhilah lafad dzikir kata سُبْحَانَ

Kala Huruf س [ diri manusia ] telah menemukan rahasia ب [ pengajaran ilmu sejati ] dan kala ilmu itu dituangkan kedalam dadanya [ ح ]  sebagai bentuk anugerah dari Tuhannya [ ا ],  maka atas kehendak-Nya di dudukkanlah si hamba itu pada maqom huruf ن, yaitu kedudukan orang-orang yang diberi pengajaran dan karunia ilmu langsung dari Tuhannya. 

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ (٣)  الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ (٤)  عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ (٥)

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia (3), Yang mengajar (manusia) dengan pena ( 4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-'Alaq ayat 3 - 5)

2. Makna Siir fadhilah lafad dzikir kata  الْحَمْدُ

Saat Tuhan [ ا ] menghendaki untuk membuka hijab para hambanya [ ل ] yaitu hijab raga, akal dan nafsunya, lalu Tuhan menghendaki untuk menuangkan warid - warid hikmah kedalam dada hambanya [ ح ] atas karunia dari-Nya, maka dengan seketika akan jadilah si hamba itu manusia yang bijaksana [ م ], lalu Allah pun mendudukkannya pada maqom ulil albab [ د ]. Yakni segolongon manusia yang dianugerahi ilmu dan hikmah dari Tuhannya.

يُّؤْتِى الْحِكْمَةَ مَنْ يَّشَاۤءُۚ  وَمَنْ يُّؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ اُوْتِيَ خَيْرًا كَثِيْرًاۗ  وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّآ اُولُوا الْاَلْبَابِ (٢٦٩)

Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali para Ulil Albab. (Q.S. Al-Baqarah ayat 269)


3. Makna Siir fadhilah lafad dzikir kata  اللهُ

Kala Dia, yakni Dzat yang Ghoibul ghuyub [ ا ] menghendaki diri-Nya untuk dikenali maka kepada hamba yang dikehendaki- Nya itu Dia akan memperlihatkan cahaya diri-Nya للل  [ Nurullah dan Nur Muhammad ] kepada diri hamba-Nya. Dan kepada hamba-Nya itu lalu dibentangkanlah segala keagungan dan rahasia kebesaran diri-Nya [ ه ]. 

يٰٓاَيُّهَا الْاِنْسَانُ اِنَّكَ كَادِحٌ اِلٰى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلٰقِيْهِۚ (٦)

Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya. (Q.S. Al-Insyiqaq ayat 6)


4. Makna Siir fadhilah lafad dzikir kata  أَكْبَرُ

Kala Dia [ ا ] telah berkehendak untuk mendekatkan sang hamba kepada  diri-Nya, serta mengangkat derajat hamba yang sangat dikasihi-Nya itu pada maqom khusus [ ك ] dan Dia pun berkehendak untuk memberikan kepada hamba-Nya itu anugerah-Nya yang paling besar, " Sirrun min Asrariy atau Rahasia di antara Rahasia-Ku " [ ب ], maka sebagai tanda dari pencapaian maqom, kepada hamba-Nya itu dihiaskanlah jubah kebesaran- Nya [ ر ]. Demikianlah pentahbisan itu dilakukan-Nya terhadap diri hamba yang Dia kehendaki untuk diangkat derajatnya ke maqom Siddiqin [ وَشَاهِدٍ وَّمَشۡهُوۡدٍؕ ].

اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ (٤)  عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ (٥)  ذُوْ مِرَّةٍۗ  فَاسْتَوٰىۙ (٦)  وَهُوَ بِالْاُفُقِ الْاَعْلٰىۗ (٧) ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ (٨)  فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰىۚ (٩) فَاَوْحٰىٓ اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰىۗ (١٠)  مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى (١١)

Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (4) yang diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat,  (5) yang mempunyai keteguhan; maka Dia menyibakkan rahasia diri-Nya (6) Sedang dia berada di ufuk yang tinggi (7) Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat,  (8) sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi) (9) Lalu disampaikan- Nya wahyu kepada hamba-Nya apa yang telah diwahyukan (10) Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.  (Q.S. An-Najm ayat 5 - 11)


5. Makna Siir fadhilah lafad dzikir kata  حَوْلَ dan kata  قُوَّةَ

a. Makna Sirr huruf- huruf lafad حَوْلَ

Yaitu ketika  para hamba yang dadanya telah dipenuhi oleh ilmu, hikmat, makrifat dan hakikat itu [ ح ] diturunkan kembali ke alam manusia dan dia harus bertindak sebagai agen atau wakil Tuhan dimuka bumi [ و ] untuk menjalankan perannya selaku rijaul ghaib [ ل ], yaitu menjadi guru dan mursyid ditengah - tengah manusia dan mengajari mereka jalan sampai kepada Tuhannya. 

b. Makna Sirr huruf- huruf lafad قُوَّةَ

Maka dengan kehendak-Nya dijadikanlah manusia yang sangat dikasihani-Nya itu pemimpin ditengah tengah umatnya [ ق ] lalu orang-orang pun serentak menjadi sangat takdim dan merasa sangat menyintainya, karena mereka seperti melihat pantulan cahaya Tuhan itu ada pada dirinya [ و ] lalu mereka pun berduyun duyun datang mengerumuninya untuk mendapatkan barokah ilmu yang diajarkannya [ ت ] 

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ (١٢٨)

Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (Q.S. At-Taubah ayat 128)

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ (٢١)

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Q.S. Al-Ahzab ayat 21)


Semoga Tulisan ini bermanfaat dan membawa kebaikan bagi kita semua. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar