Halaman

Sabtu, 30 Oktober 2021

Dampak dari menyantap makanan yang tidak dibarengi dengan kesadaran akan Allah.

By. Mang Anas


Allah Swt menciptakan setiap benda itu berpasang - pasangan, dan bahwa setiap benda itu memiliki dua unsur yaitu unsur dohir dan unsur batin, termasuk juga pada benda benda mati seperti halnya makanan dan minuman. Maka pada apa yang nampak dari makanan dan minuman yang biasa kita santap itu terdapat didalamnya unsur yang tidak nampak dan itu disebut sebagai esensi setan dari makanan [zat redikal bebas ]. 

Jenis makanan apapun jika pada saat kita menyantapnya tidak dibarengi dengan kesadaran akan Allah, maka itu akan membuat hakikat dari sifat sifat setan yang melekat pada makanan itu [ yaitu sifat - sifat liar, buas dan tamak ] menjadi tidak terseterilkan.  

Oleh karena itu jika kita menyantap makanan atau minuman tanpa terlebih dahulu menghadirkan Tuhan didalam kesadaran kita maka perbuatan memakannya itu sama saja dengan membiarkan esensi  setan [ zat redikal bebas ] yang terdapat  pada makanan dan minuman itu masuk seluruhnya kedalam tubuh kita tanpa filter sama sekali. 

Dengan demikian hakikat dari hadirnya kesadaran ilahiyah pada saat kita menyantap suatu makanan itu tujuannya tidak lain adalah untuk menstrerilkan sifat - sifat setan yang melekat pada makanan itu.

Selanjutnya janganlah kita berlebih -  lebihan dalam hal makan dan minum, sebab sikap berlebih-lebihan dalam hal makan dan minum  itu sama dengan  kita sedang menumpukan sifat - sifat setan itu kedalam diri kita hingga melebihi ambang batas yang bisa ditoleransi. Sebagaimana firman - Nya,


يٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوٓا  ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 31)

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُۥ لَفِسْقٌ  ۗ وَإِنَّ الشَّيٰطِينَ لَيُوحُونَ إِلٰىٓ أَوْلِيَآئِهِمْ لِيُجٰدِلُوكُمْ  ۖ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ

"Dan janganlah kamu memakan suatu makanan tanpa kesadaran akan Allah [ yang telah mengkaruniakan makanan itu sebagai rejeki buatmu ], perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan-setan itu akan membisikkan kepada kawan-kawannya [ yaitu nafsu Amaroh dan nafsu Lawwamah yang didalam diri kamu ]  agar mereka membantah kamu. Dan jika kamu menuruti mereka  tentu kamu telah menjadi orang musyrik [ yaitu kesadaranmu tidak lagi tinggal bersama Allah ]." (QS. Al-An'am 6: Ayat 121)

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 172)

وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعٰيِشَ  ۗ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ

"Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 10)

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ  ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7)


Penting untuk dicatat, bahwa pengetahuan ini hanya bisa didapat melalui jalan kasyaf, tanpa itu pengetahuan kita hanya akan berkutat pada hal hal yang sifatnya dohiriyah.

Semoga tulisan ini dapat menumbuhkan kesadaran kita semua terkait pentingnya menghadirkan kesadaran ilahiyah terlebih dahulu sesaat sebelum kita menyantap makanan dan minuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar