Seri ilmu huruf :
By. Mang Anas
Tafsir Hurufi Kalimat كُنْ فَيَكُونُ dalam perspektif tujuh lapis diri manusia.
بَدِيعُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَإِذَا قَضٰىٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُنْ فَيَكُونُ
"(Allah) Pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 117)
a. Kalimat كُنْ pada ayat diatas adalah kalam yang berada pada tataran Ilahiyah yakni dimensi Nur dan Dzat
1. Huruf ك yang ada pada kalimat كُنْ adalah dimensi Dzat = Garis vertikal yang ada pada huruf ك melambangkan sifat Kudratnya Allah Swt, adapun garis horizontalnya adalah perlambang dari sifat Irodatnya, sedangkan atribut hamzah yang ada pada huruf ك itu melambangkan sifat Hayatnya Allah Swt.
2. Kedudukan Huruf ن yang ada pada kalimat كُنْ adalah dimensi Nur = Garis vertikal yang ada pada huruf ن melambangkang sifat Sami' nya Allah, garis horizontal melambangkan sifat Basharnya Allah sedangkan simbol titik pada huruf ن melambangkan sifat Mutakalim- Nya.
b. Adapun Huruf ف yang ada pada kalimat فَيَكُونُ kedudukannya ada di " Alam Antara " yakni dimensi Siir atau Rahsa. Huruf ف atau Siir adalah merupakan Transfonder [ penghubung ] Antara Alam pada dimensi manusia dengan Alam Ilahiyyah.
Huruf ف yang kita sebut sebagai Siir itu pada hakikatnya adalah sebuah " chip ghaib " yang oleh Allah Swt sengaja ditanamkan kedalam hati manusia. Fungsi Siir atau ف itu adalah sebagai radar super canggih yang akan bisa kita pergunakan untuk menangkap sinyal - sinyal ketuhanan yang terpancar di area langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya. Asal saja kita mampu memberdayakannya.
c. Tafsir Hurufi kalimat يَكُونُ
Huruf ي melambangkan Jasad , huruf ك melambangkan Akal, Huruf و melambangkan Jiwa dan Huruf ن melambangkan Jasad atau jasmani.
1. Huruf ي yang disimbolkan dengan huruf yang tampak seperti angsa yang sedang berenang itu melambangkan diri manusia yang terdiri dari jasad [ tubuh angsa ] dan fitrah yang tertanam didalam dirinya [ dua titik dibawah ]. Dimana dua titik yang dibawah ini merupakan perwujudan diri fitrah manusia yang memiliki kecendrungan pada kebaikan dan keburukan sebagaimana firman-Nya,
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوٰىهَا
"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya," (QS. Asy-Syams 91: Ayat 8)
2. Akal yang disimbolkan oleh huruf ك itu melambang sifat kehendak dan kuasa manusia atas dirinya sendiri [ sebagai makhluk otonom ] dan atas alam semesta yang ada disekelilingnya. Akal atau huruf ك adalah simbol kekhalifahan manusia dimuka bumi dimana oleh Allah Swt potensi kehendak dan kekuasaan manusia itu kemudian disempurnakan dengan kemampuan kecerdasannya [ yaitu huruf hamzah ء yang ada didalam huruf ك ]. Maka Lewat huruf ك itu ahirnya diri manusia diberi kepercayaan oleh Allah untuk mewarisi bumi. Hak mengatur, mengelola, memanfaatkan dan memberdayakan semua potensi yang ada didalamnya untuk kepentingan kesejahteraan dan kemakmurannya sendiri.Sebagaimana firmannya,
وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِئُونِى بِأَسْمَآءِ هٰٓؤُلَآءِ إِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِينَ
"Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!" (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 31)
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
Lihatlah kata كُلَّهَا pada ayat tersebut dimana huruf ك disitu ditetapkan sebagai taukid [ penegasan ] atas kalimat sebelumnya yaitu kata وَعَلَّمَ dan kata الْأَسْمَآءَ. Dengan demikian berkat anugerah Akal itulah Allah Swt ahirnya menetapkan manusia sebagai penguasa dimuka bumi.
3. Jiwa pada kalimat كُنْ فَيَكُونُ dilambangkan dengan huruf و, huruf و itu lambang dari sikap tunduknya jiwa kepada Allah Swt, sebagaimana firmannya,
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلٰى ۛ شَهِدْنَآ ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِينَ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka _ أَنْفُسِهِمْ (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 172)
Lihatlah ada tujuh huruf و pada ayat tersebut diatas, ketujuh huruf و itu melambangkan lima jenis amaliyah wajib dalam Islam yaitu, syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji serta dua amaliyah rohaninya yaitu Iman dan Ikhsan.
Ketiga hal tersebut diatas lah yang kemudian oleh kita dikenal sebagai tiga dimensi agama, yaitu dimensi Iman, dimensi Islam dan dimensi Ikhsan. Dimana tanpa melaksanakan dengan sungguh - sungguh ketiga sendi agama tersebut diatas seseorang tidak mungkin akan dapat mencapai maqom perjumpaannya dengan Allah Swt [ مُّلٰقُوا رَبِّهِمْ ], karena tidak ada sebab wasilah yang akan dapat mengantarkannya kesana _ قَالُوا بَلٰى ۛ شَهِدْنَآ [ maqom Musyahadah ] kecuali melaui huruf و itu yang memang secara maknawi berfungsi sebagai wasilah [ penyambung ] antara kita dengan Allah. Sebagaimana firmannya,
الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُّلٰقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رٰجِعُونَ
"(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 46)
Hakikat dari kata يَظُنُّونَ adalah batin dari huruf و yang menjadi penghubung antara manusia dengan Rabb-nya.
Penempatan ketujuh huruf و pada ayat itu bukanlah kebetulan, sebab al Qur'an yang dirancang sebagai mukjizat yang paling besar dan sebagai tanda eksistensi diri Rasulallah SAW itu tidak mungkin dibuat tanpa perencanaan yang matang oleh Allah Yang Maha Sempurna. Bagi seorang hamba yang sudah bersih hatinya dan yang sudah sangat peka rahsanya maka seluruh keajaiban Al Qur'an itu pasti akan nampak, mulai dari substansi isi pesan, rahasia susunan dan penempatan babnya, rahasia penempatan ayatnya, rahasia susunan kata dan redaksi kalimatnya, rahasia dibalik gaya bahasanya, rahasia dibalik nada dan iramanya, rahasia yang ada dibalik susunan dan kombinasi hurufnya, serta rahasia ruh yang ada dibalik setiap huruf, kata, kalimat dan surat -suratnya, yang memungkin seorang hamba yang telah dikehendaki dapat menjalin koneksi batin [ rahsa ] dengan struktur ruh yang ada didalamnya. Dan pada ahirnya seluruh makna batin dari al Qur'an dapat terungkap.
"Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 191)
4. Adapun huruf ن itu melambangkan jasad jasmani manusia yang ditandai dengan bentuk garis lengkung yang membulat setengah lingkaran, sedangkan titik yang ada diatas huruf ن itu diartikan sebagai bentuk dari manisfestasi Dzat Allah pada diri manusia, huruf ن yang ada pada kalimat فَيَكُونُ adalah simbol dari asma Allah " As Somad " [ QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 2 ] yang ada didalam diri manusia, yang kemudian mengejawantah dalam bentuk naluri untuk senantiasa bergantung dan berkebutuhan kepada sesuatu yang lebih kuat dan lebih perkasa dari dirinya sendiri, tempatnya untuk mendapatkan rasa nyaman dan menyandarkan diri.
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسٰنُ ضَعِيفًا
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 28)
إِنَّ الْإِنْسٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا
"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh." (QS. Al-Ma'arij 70: Ayat 19)
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
"Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah," (QS. Al-Ma'arij 70: Ayat 20)
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ ۚ أَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِينَ
(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
Itulah penjelasan tentang hakikat dari huruf ن yang menjadi simbol diri manusia dalam pandangan makna hakikat dan bila dilihat dari bentuk lahiriyah hurufnya.
Demikianlah semoga paparan ini bermanfaat dan dapat meyakinkan khalayak bahwasanya al qur'an itu dibalik maknanya yang dohir juga terdapat makna lainnya yang batin yang tersembunyi dibalik setiap ayat dan huruf - hurufnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar