By Mang Anas
Secara umum jenis kesadaran manusia dibagi dalam dua keadaan, yaitu keadaan berada dialam sadar dan keadaan berada dialam bawah sadar. Disebut berada dialam sadar jika kita melakukan sesuatu dengan mempertimbangkannya terlebih dahulu dan disebut berada dalam kondisi alam bawah sadar jika kita melakukan sesuatu tanpa disengaja atau mengerjakan sesuatu tanpa melewati suatu pertimbangan terlebih dahulu. Begitulah pengertian dua istilah itu secara umum, seperti yang biasa kita kenal.
Tetapi yang mau kita bahas disini bukanlah alam sadar dan alam bawah sadar dalam pengertian diatas, tetapi kita akan meninjaunya dari sisi dunia rohani, berdasarkan pengalaman batin para pelaku dijalan suluk.
A. Letak Alam Sadar dan Alam Bawah Sadar Manusia
a. Alam Sadar :
1. Otak Kiri
2. Otak Kanan
b. Alam Bawah Sadar :
1. Otak Besar atau Otak Tengah
2. Otak Depan
3. Otak Belakang
B. Apa yang bisa Menyambungkan keduanya
Yang bisa menyambungkan kaduanya adalah Warid. Jika Allah menghendaki untuk membuka rahasia diriNya kepada sang hamba maka Allah akan meletakkan WaridNya kepada hamba tersebut. Dengan anugerah warid itu maka semua fungsi rohani dari organ tubuhnya akan jadi hidup, semua potensi rahasia kemanusiaannya yang dulu pernah Allah Swt ajarkan kapada Adam AS yang berupa pengetahuan tentang esensi dari asma asma akan dicurahkan kedalam diri hambaNya dan semua memori genetik itu akan terlahir kambali pada diri hamba yang ruh dan jiwanya Tuhan jamah.
Hamba itulah yang diharapkan Tuhan untuk menjadi wakil dan kepanjangan tanganaNya dimuka bumi [ khalifah ]. Ia akan menyatakan diriNya melalui diri hambaNya, dan hamba itu tidak lain adalah yang telah dianugerahi warid darinya.
C. Cara Mendapatkan Warid
Cara manusia mendapatkan warid telah disinggung dalam QS. Al Baqarah 2 : 186 dan dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ghurairah dan dinukil dalam kitab Sahih Muslim,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِى وَلْيُؤْمِنُوا بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu [ Muhammad ] tentang Aku, maka [ katakan ] Aku dekat, Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan hamba hambaku jika ia bermohon kepada-Ku. Tetapi hendaklah mereka itu memenuhi [ perintah] -Ku dengan tulus dan banyak mengingat Aku agar mereka mendapat petunjuk [ yaitu anugerah berupa Ilmu dan Hikmah Ketuhanan ] ". - (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)
قال النبي - صلى الله عليه وسلم - : يقول الله تعالى : أنا عند ظن عبدي بي ، وأنا معه إذا ذكرني
”Rasulullah SAW bersabda,’ Sesungguhnya Allah berkata: "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku akan bersamanya apabila ia mengingat -Ku" (HR Muslim)
Dengan membaca kedua Nash itu maka menjadi cukup jelas bahwa untuk mendapatkan warid kita harus mengkondisikan tiga syarat yaitu,
1. Hendaklah engkau memenuhi [ perintah] -Ku dengan tulus
2. Banyak banyaklah mengingat Aku [ Allah ] agar engkau mendapat petunjuk
3. Hendaklah selalu berprasangka positif kepada Allah Swt, percaya penuh kepadaNya dan memasrahkan diri.
D. Rahasia tersembunyi di Alam Sadar Manusia :
Alam sadar adalah tempatnya ilmu dan hikmah, pada alam ini Allah Swt meletakkan kalimat " subkhanallah wal hamdulillah ".
1. Pada Otak Kiri Manusia Allah Swt meletakkan potensi IlmuNya dengan AsmaNya : Al - 'Aliim Yang Maha Tahu, Ar - Rasyid Yang Maha Pandai dan Al Waajid Yang Maha Penemu _ asma asma itu merupakan padanan dari kalimat " Subkhanallah ". Dari ketiga Asma itulah potensi kecerdasan manusia berasal.
2. Pada Otak Kanan Manusia Allah Swt meletakkan potensi HikmahNya dengan AsmaNya : Al - Hakiim Yang Maha Bijaksana, Al - 'Adl Yang Maha Adil, Ar Ra`uuf Yang Maha Pengasuh, Al Wahhaab Yang Maha Pemberi Karunia, Al Lathiif Yang Maha Lembut, Al Haliim Yang Maha Penyantun, Al Kariim Yang Maha Pemurah, Al Waduud Yang Maha Mengasihi, Al Afuww Yang Maha Pemaaf dan Al Ghaffaar Yang Maha Pengampun _ yang merupakan padanan dari kalimat " Alhamdulillah ". Dari kesepuluh asma tersebut diataslah sifat, watak, moral, karakter dan akhlak manusia itu dibentuk.
Dengan memasangkan anugerah - anugerah asma itu Allah Swt tahu pasti bahwa manusia akan dapat mengenali diriNya melalui tanda tanda kebesaran yang ditampakkanNya baik yang ada dilangit maupun dibumi, serta tanda tanda kebesaran dan kekuasaan diriNya yang ada pada diri manusia itu sendiri dan dari apa apa yang bisa dirasakannya, yaitu atas segala nikmat yang telah diberikanNya dalam bingkai asmanya Yang Maha Pengasih [ Asma Ar - Rahman ].
E. Rahasia tersembunyi di Alam Bawah Sadar Manusia :
Alam bawah sadar adalah tempat diletakkannya rahasia - rahasia ketuhanan didalam diri manusia, dialam inilah Dzat Tuhan bersemayam dan meletakan perbendaharaanNya. Inilah makna yang sebenarnya dari tembung " Tuhan adalah Perbendaharaan yang tersembunyi ". Di alam inilah Allah Swt meletakkan kalimat " La Ilaha illa Allah, Allahu Akbar dan La haula wala kuwwata illa billahil 'aliyyul adhim " dalam bingkai asmanya Yang Maha Penyayang [ Ar Rahim ].
Lantas dimana saja perbendaharaan itu diletakkan, dan apa saja isinya ?
1. Pada Otak Besar atau Otak Tengah, ditempat ini Allah Swt menyimpan rahasia Kaweruh tentang Hakikat dari Alam Semesta [ Pokok pokok pengetahuan tentang Alam Semesta ] yang merupakan wujud dari asmanya Al - Khalik Yang Maha Pencipta, Al - Kabiir Yang Maha Besar, Al - Azhiim Yang Maha Agung , Al - Ghaniyy Yang Maha Kaya, dan Al - Malik Yang Maha Berkuasa_ asma asama itu merupakan padanan dari kalimat " Allahu Akbar " dan merupakan substansi dari ayatul Kursy.
2. Pada Otak Depan, ditempat ini Allah Swt menyimpan rahasia Kaweruh tentang Hakikat dari Kebenaran [ Pokok poko pengetahuan tentang Kebenaran Sejati ] yang merupakan wujud dari asmanya Al - Haqq Yang Maha Benar, dan Al - Wahid Yang Maha Tunggal, Al Haadii Yang Maha Pemberi Petunjuk, As Syahiid Yang Maha Menyaksikan _ asma asma itu merupakan padanan dari kalimat " La ilaha illa Allah " dan substansi jiwa dari suratul Fatiha.
3. Pada Otak Belakang, ditempat ini Allah Swt menyimpan rahasia kaweruh tentang Hakikat Hidup dan Kehidupan [ Pokok pokok pengetahuan tentang Sejatineng Urip ] yang merupakan wujud dari asmanya Al - Hayyu Yang Maha Hidup, Al - Qaabidh Yang Maha Menyempitkan, Al - Baasith Yang Maha Melapangkan, Al - Khaafidh Yang Maha Merendahkan, Ar - Raafi Yang Maha Meninggikan, Al - Mu`izz Yang Maha Memuliakan, Al - Mudzil Yang Maha Menghinakan, Al - Muhyii Yang Maha Menghidupkan, Al - Mumiitu Yang Maha Mematikan, Al Waliyy Yang Maha Melindungi, Al - Hafizh Yang Maha Memelihara, Al - Wakiil Yang Maha Memelihara, Al Muqtadir Yang Maha Berkuasa, Al Muhaimin Yang Maha Mengatur, Ad - Dhaar Yang Maha Penimpa Kemudharatan, An - Nafii Yang Maha Memberi Manfaat, As - Shamad Yang Maha Dibutuhkan, Al - Barru Yang Maha Penderma, As - Shabuur Yang Maha Sabar dan As - Salaam Yang Maha Memberi Kesejahteraan. Dengan tujuh belas asma itulah rona kehidupan manusia dibentuk. Kesembilan belas asma itu merupakan padanan dari kalimat " La haula wala kuwwata illa billahil 'aliyyul adhim " dan merupakan substansi dari Suratul Ikhlas.
F. Lalu Apa Fungsi Dada, Hati dan Qolb Manusia ?
DADA atau HATI yang ROHANI adalah pusat RADAR SPIRITUAL manusia, yang dengannya manusia bisa menangkap berbagai sinyal dan gelombang - gelombang kosmik serta isyarat - isyarat ketuhanan. Organ organ yang ada didalam dada baik yang fisik maupun yang rohani semuanya tersambung dengan sebuah mesin yang dinamakan Otak Besar dimana Alam Bawah Sadar manusia berada. Kedua organ ini [ dalam jenisnya yang rohani ] bila disambungkan [ lewat anugerah warid ] maka itu akan menjadi ibarat TV dengan Antenanya, atau ibarat Sebuah Handpone dengan alat penangkap sinyalnya.
Dengan menghubungkan fungsi dari kedua alat itu maka kita akan dapat melihat semua gambar dan mendengar suara dari layar HP dan televisi kita. Itulah gambaran fungsi hati secara rohani. Pada Hati ini Allah Swt meletakkan ketujuh asmanya yang utama yaitu, Al - Bashiir Yang Maha Melihat, Al - Samii' Yang Maha Mendengar, An - Nuur Yang Maha Bercahaya , Al - Khabiir Yang Maha Mengenal, Ar - Raqiib Yang Maha Mengawasi, Al - Baathin Yang Maha Ghaib dan Az - Zhaahir Yang Maha Nyata.
G. Bagaimana Cara Mengasah Hati atau Mempertajam Daya Tangkap Sinyal pada Radar Rohani kita ?
Satu - satunya yang paling efektif untuk mengasah hati adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah, dan akan lebih efektif lagi apabila metode dzikir yang kita pakai atau kita pergunakan adalah " dzikir Rasa " yaitu kita melakukan dzikir dengan sepenuh hati, sepenuh perasaan dan dengan sepenuh penghayatan. Caranya yaitu, Saat hati membunyikan dzikir maka leburkanlah rasa kita kedalamnya.
- Kosongkan pikiran, lalu
- Deteksi bunyi lafadz dzikir hati anda, tetapi harap jangan berlama lama memfokuskan pikiran untuk mendengarkan bunyi dzikir itu dan jangan pula terpancing untuk membawa kesadaran pikiran kesana. Sebab itu akan bisa menyebabkan anda berhenti distasiun itu.
- Jangan pula anda biarkan rasa anda mencoba untuk menumpangi dzikir itu dan atau berusaha untuk menempal dan berjalan bersamanya, dan
- Jangan pula kita biarkan diri kita terpancing atau terbius berlama lama dalam merasakan ledzatnya rasa dzikir yang masih dipermukaan itu, segera sadari bahwa itu sesungguhnya masih ada diwilayah kulit. Maka masuklah terus lalu meresaplah, masuk dan masuklah terus, meresap dan meresaplah terus dan teruslah basahi dzikirmu dengan seluruh rasamu sehingga antara dzikir dan rasa itu benar benar menyatu, sehingga keduanya benar benar jadi tunggal, tidak bisa lagi dipisah atau dibedakan. Di titik itulah nantinya anda akan bisa merasakan ketiadaan diri anda sendiri, dan yang akan tinggal hanyalah semata - mata kesadaran yang sudah manunggal dengan dzikir - dzikir anda.
Jika dengan penjelasan itu anda merasa belum juga paham maka cermati Tips berikut ini :
" Yakni begitu anda menyadari adanya bunyi lafadz dzikir yang ada di hati anda maka segeralah leburkan rasa anda kedalamnya, leburkan, leburkanlah sepenuhnya. Biarkanlah rasa kita itu melarutkan diri didalamnya sebagaimana larutnya gula atau garam kedalam air, atau seperti cairan sebuah warna yang menembus serat kain."
Itulah sejatinya dari ungkapan " yang isi itu kosong dan yang kosong itu isi ", itulah sejatinya dzikir ruh dan yang sejatinya gerbang menuju Fana, Yaitu ketika rasa kita sudah betul betul bisa manunggal dengan dzikir - dzikir kita dan keduanya secara bersama - sama telah tenggelam didalam wilayah alam bawah sadar kita.
Demikianlah penjelasannya, semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat mengubah cara pendang kita terhadap segala sesuatu.
Sumber : Disarikan dari peristiwa yang dialami dalam sebuah mimpi.
subhanallah ...
BalasHapus