By Mang Anas
Inilah pertanyaan mendasar para Salik dan para penempuh jalan ketuhanan :
Apa itu Rasa ?
Apa itu Rahsa ?
Bagaimana mendapatkannya ?
Apa manfaatnya ?
Kalau kamu sudah bisa merasakan lezatnya dzikir, lezatnya shalat, lezatnya baca al qur'an, lezatnya mendengar pitutur guru mursyid, lezatnya suara kebajikan. Barulah kamu dapat memahami apa yang disebut rasa.
Jika belum, mendekatlah terus kepada-Nya dengan sepenuh hati, tanpa tendensi apapun selain semata mata untuk mengharap ridho dariNya.
Suatu saat insya Allah Tuhan akan merespon ketulusanmu, dan Dia akan melatakkan warid-Nya kedalam hatimu. Warid itulah hakikatnya bibit cinta kita kepada Tuhan, yang dengannya kamu akan bisa merasakan lezatnya semua ibadah. Dengan warid itu maka kamu akan betah shalat berjam - jam, berdzikir berjam - jam, membaca Qur'an berjam - jam, menulis dan menuangkan " ide - ide yang di ilhamkan " selama berjam - jam dan kamu tidak akan merasakan lelah atau dihantui perasaan bosan saat melakukannya.
Selain rasa ada lagi yang namanya " Rahsa " ....yaitu rasa yang bisa merasa, rasa yang bisa melihat, rasa yang bisa mendengar, rasa yang bisa membau dan rasa yang akan membuat otak dan kecerdasan kamu naik berkali - kali lipat.
Rasha adalah pintu dari semua Ilham, lewat Rahsa nanti kamu akan mendapat beberapa pengajaran berupa ilmu dan hikmah, ia akan diajarkan kepada kamu lewat mimpi dan jagamu.
Dengan bekal itu maka insya Allah nanti kamu akan dapat memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang tidak pernah dipikirkan orang, dan kamu akan bisa berpikir dengan pola pikir yang tidak sebagaimana umumnya orang. Sehingga sesuatu yang sebelumnya terasa biasa, ditanganmu akan menjadi luar biasa.
Contoh kongkrit dalam kasus itu dimasa kini adalah " Fenomena Gus Baha, Dr. Nurcholis Madjid, KH.Buya Syakur Yasin, Dr. Fakhrudin Fais, Kang Agus Santoso [Cirebon], Gus Rofiq [Yogyakarta] dan Pastur Philip Mantofa [Gereja Mawar Sharon Surabaya] " dan contoh kasusnya dimasa lalu adalah fenomena yang dialami oleh Ibnu Arabi, Syekh Abdul Qodir Al Jaelani, Abdul Karim Al Jaili, Imam Abu Hanifah, Imam Nawawi, Imam Syafi'i dan Imam Ghajali.
Apa Rahasia kecerdasan beliau - beliau itu ?
Rahasianya terletak pada RAHSA [ Warid ] yang sudah menempel pada hati, pada Fuad [ pikiran ], pada pendengaran [ Telinga batin ], pada penglihatan [ Mata batin ], pada kulit dan pada penciuman batin mereka.
Maka mari kita cintai Allah saja, mari selalu berprasangka baik terhadap- Nya, mari percayakan, dan mari pasrahkan sepenuhnya diri kita, istri kita, anak - anak kita hanya kepada-Nya, jangan sekali - kali mendua - kan Dia. Inilah kuncinya oleh karenanya pahami ini baik baik.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.
Sumber inspirasi :
1. Fusus Al Hikam _ Syekhul Akbar Ibnu Arabi
2. Futukhat Al Makiyyah _ Syekhul Akbar Ibu Arabi
3. Sirrul Asror _ Syekh Abdul Qodir Al Jaelani
5. Insanul Kamil _ Syekh Abdul Karim al Jaili
6. Yang dialami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar