By Mang Anas
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيم
---------- ☆☆☆ ------------
الٓمٓصٓ
"Alif Lam Mim Sad." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 1)
Makna Takwil :
ال = Akal Pertama atau Nur Muhammad
م = Akal Semesta atau Ruh Muhammad
ص = Akal Kehidupan atau Qolbu Manusia
------------ ☆☆☆ -------------
كِتٰبٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ فَلَا يَكُنْ فِى صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنْذِرَ بِهِۦ وَذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِينَ
"(Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu ; maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan ( kitab ) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman ." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 2)
Makna Takwil :
Dengan penakwilan berikut ini maka subtansi makna dari المص itu dijabarkan secara gamblang oleh ayat yang ke 2 :
"(Inilah) Kitab [ ال ] yang diturunkan kepadamu [ م ] ; maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan ( ال ) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman [ ص ]. "
Proses Tajalli Al Qur'an dari Al Qolam hingga ke Ranah Qolbu Manusia
Pada mulanya adalah Dzat Allah, dan Dzat itu kemudian bertajalli menjadi ----> [ ال ] Akal Pertama atau Nur Muhammad [ ibarat matahari yang bersinar ], dan Nur Muhammad itu kemudian kembali mentajallikan dirinya menjadi -----> [ م ] Akal Semesta atau Jibril atau Ruh Muhammad [ ibarat Bulan yang menerima pantulan sinar dari matahari ], dan Jibril atau Ruh Muhammad itu kemudian kembali mentajallikan dirinya menjadi ------> [ ص ] Akal Kehidupan atau Qolbu manusia. Qolbu manusia itu ibarat bumi yang diterangi oleh semburat cahaya bulan [ karena Qolbu - Qolbu itu menerima pantulan cahaya dari huruf م _ Bulan ] dimana terangnya cahaya Mim [ م ] itu dalam qolbu manusia akan ditangkap dalam kadar yang berbeda - beda. Ada 14 macam bentuk tajjali huruf م di dalam hati manusia, dan ke 14 macam tajalli itu terbagi dalam 14 manjilah, mulai dari manjilah yang paling terang yaitu manjilah bulan purnama [ Qolbu para Nabi dan Rasul ] sampai pada manjilah yang paling gelap yaitu saat posisi م [ bulan ] berada dimanjilahnya yang pertama [ saat bulan masih baru berbentuk hilal ] yaitu Qolbu Orang orang kafir dan orang orang munafik.
------------ ☆☆☆ ------------
اتَّبِعُوا مَآ أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِۦٓ أَوْلِيَآءَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
" Hai manusia _ Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 3)
Makna Takwil :
1. " Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu " , kata " diturunkan " ini konotasinya merujuk pada sosok Jibril atau Ruh Muhammad [ م ], sosok Jibril atau Ruh Muhammad itu adalah hakikat dari Al Qur'an itu sendiri. Yaitu al Qur'an yang masih suci dan murni, yang tersimpan di lauhul makhfudz, atau al quran yang masih berupa rahsa, atau al quran yang belum ditranslit atau diterjemahkan kedalam bahasa apapun juga. Dengan demikian hakikat yang sebenarnya dari Jibril atau Ruh Muhammad adalah al Qur'an dalam bentuknya yang masih berupa Ruh atau masih berbentuk Rahsa. Atau dapat dikatakan bahwa hakekat al quran adalah Jibril atau Ruh Muhammad dan hakekat Jibril atau Ruh Muhammad adalah al quran itu sendiri. Sebagaimana firmannya,
وَكَذٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ رُوحًا مِّنْ أَمْرِنَا ۚ
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Ruh _ رُوحًا _ [ Al-Qur'an ] dengan perintah Kami." - (QS. Asy-Syura 42: Ayat 52)
2. " dari Rabb - mu ", Hakikat Rabb disini adalah Akal Pertama atau Nur Muhammad [ ال ]
3. " dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin ", kata selain Dia merujuk pada pengertian Iblis, Setan, Thogut dan orang - orang kafir . Maksudnya janganlah engkau menjadikan Iblis, Setan, Thogut dan orang - orang kafir sebagai pemimpin
☆ Referensi : Lihat QS. An Nisa : 144, QS. Al Baqarah : 256, QS. An nisa' : 60 dan QS.Al Kafh : 50.
4. " Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran." , Maksudnya apakah kamu sama sekali tidak dapat mengambil pelajaran dari kisah kejatuhan Ibu bapakmu yaitu Adam dan Hawa saat keduanya [ didalam surga ] diperdayakan oleh Setan dan Iblis.
☆ Referensi : QS. Al A'raf : 27 dan ada banyak ayat lainnya
Dengan demikian ayat dalam surat Al-A'raf 7: Ayat 3 diatas secara takwil dapat diterjemahkan sebagai berikut,
" Hai manusia _ hadapkanlah selalu wajahmu [ ص ] ke wajah Tuhan-mu [ ال ] dimanapun kamu berada, belajarlah langsung kepada - Nya dan jangan kamu belajar kepada selain Dia. Sebagaimana dulu Rabb - mu pernah membimbing dan mengajari Adam, bapak dan nenek moyang - mu ".
Bandingkan dengan terjemahan harfiahnya ,
" Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu, dan janganlah kamu ikuti selain Dia sebagai pemimpin. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 3)
------------ ☆☆☆ ------------
وَكَمْ مِّنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنٰهَا فَجَآءَهَا بَأْسُنَا بَيٰتًا أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ
" Sungguh _ Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, siksaan Kami datang (menimpa penduduknya) pada malam hari, atau pada saat mereka beristirahat pada siang hari." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 4)
Makna Takwil :
1. " Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan " , dalam pemaknaan rohani [ makna batin ] kata " negeri " diartikan sebagai hati atau Qolb atau Akal kehidupan, dan kata " binasakan " dapat diartikan sebagai dikunci mati. Dengan demikian pemaknaannya menjadi " betapa banyak hati yang telah kami kunci mati "
2. " siksaan Kami datang (menimpa penduduknya) pada malam hari ", Kata " siksa " disini mengandung konotasi dijauhkannya hati itu dari rahmat Allah Swt, yaitu dari Allah selaku Cahaya langit dan bumi. Sedangkan kata " Malam hari " dapat dimaknai sebagai hati yang sudah menghitam atau keadaannya sudah gelap gulita.
3. " atau pada saat mereka beristirahat pada siang hari " , kata " istirahat " mengandung pengertian hati yang lengah atau lalai dari mengingat Allah.
Dengan demikian makna ayat pada Surat Al-A'raf 7: Ayat 4 itu dapat diterjemahkan,
" Sungguh _ Betapa banyak mata hati [ ص ] yang telah kami tutup dan kami kunci mati, atau kami padamkan cahayanya [ م ], sehingga hati itu benar - benar berada dalam keadaan gelap gulita dan sedikitpun tidak bisa melihat cahaya , yang demikian itu karena mereka selalu memalingkan wajahnya dari wajah- Tuhannya [ ال ] ."
☆ Referensi : QS. Al-Baqarah 2: Ayat 7, 10 dan 17
Bandingkan sekali lagi terjamahan itu dengan terjemahan harfiahnya,
" Sungguh _ Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan, siksaan Kami datang (menimpa penduduknya) pada malam hari, atau pada saat mereka beristirahat pada siang hari." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 4)
--------------- ☆☆☆ -------------
فَمَا كَانَ دَعْوٰىهُمْ إِذْ جَآءَهُمْ بَأْسُنَآ إِلَّآ أَنْ قَالُوٓا إِنَّا كُنَّا ظٰلِمِينَ
"Maka, ketika siksaan Kami datang menimpa mereka, keluhan mereka tidak lain, hanya mengucap, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 5)
Makna Takwil :
" Maka, akan kami biarkan mereka itu terperangkap dalam gelap selama - lamanya. Mereka merasa diri mereka berjalan, tetapi sesungguhnya mereka hanya bergerak berputar - putar, dan mereka itu berada dalam kebingungan yang sangat. Maka dalam keadaan berputus - asa itu mereka akan berucap, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang telah tersesat terlalu jauh [ zalim ]".
☆ Referensi : QS. Al-Baqarah 2: Ayat 18, 19 dan 20
---------- ☆☆☆ -------------
فَلَنَسْئَلَنَّ الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْئَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ
"Maka, pasti akan Kami tanyakan kepada umat yang telah mendapat seruan (dari rasul-rasul) dan Kami akan tanyai (pula) para rasul," - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 6)
Makna Takwil :
" Maka, pasti kelak kepada ص kami tanyakan, bukankah dinegeri kalian telah kami tampakkan bulan purnama [ م ]. Dan kepada bulan [ م ] kami akan tanyakan pula prihalnya, apakah dia telah benar benar datang ke negeri itu , atau mengapa indah cahayanya sama sekali tidak dapat memikat hati mereka ".
------------ ☆☆☆ ---------------
فَلَنَقُصَّنَّ عَلَيْهِمْ بِعِلْمٍ ۖ وَمَا كُنَّا غَآئِبِينَ
"dan pasti akan Kami beritakan kepada mereka dengan ilmu (Kami) dan Kami tidak jauh (dari mereka)." - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 7)
Makna Takwil :
" dan kelak pasti akan kami buka hijab [ tutup ] yang selama ini menghalangi pandangan mata, telinga dan hati mereka, hal demikian itu karena sebelumnya mereka benar - benar berada dalam keadaan buta, bebal dan tuli. Maka pada hari itu akan kami perlihatkan kepada mereka apa - apa yang sebelumnya tidak pernah mereka lihat [ yaitu kesejatian dari segala sesuatu ], kami jadikan pada hari itu pendengaran, penglihatan dan mata hati mereka tajam luar biasa [ Kasyaf ]. Hal itu kami lakukan supaya pada hari itu masing - masing diri dapat melihat dengan gamblang daftar dosa dan kesalahannya serta agar pada hari itu masing - masing diri menjadi saksi atas dirinya sendiri. Dan Kami pada hari itu tidak akan berada jauh (dari mereka) dan kamu pasti akan menyaksikan kejadiannya . "
☆ Referensi :
لَّقَدْ كُنْتَ فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيدٌ
"Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam." - (QS. Qaf 50: Ayat 22)
أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا ۖ لٰكِنِ الظّٰلِمُونَ الْيَوْمَ فِى ضَلٰلٍ مُّبِينٍ
"Alangkah tajam pendengaran mereka dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata." - ( QS. Maryam 19: Ayat 38)
------------ ☆☆☆ ---------------
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوٰزِينُهُۥ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka, barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung," - (QS. Al-A'raf 7: Ayat 8)
Makna Takwil :
" Pada hari itu Al Quran [ ال ] benar - benar akan menjadi satu - satunya tolak ukur kebenaran. Maka barang siapa yang paling banyak dapat memetik kebenaran darinya kemudian bersegera mengerjakannya mereka itulah orang yang beruntung ".
☆ Referensi :
وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْأَايٰتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ
"Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur'an, (agar terlihat jelas jalan orang-orang yang saleh) dan agar terlihat jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa." - (QS. Al-An'am 6: Ayat 55)
يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَكُمْ بُرْهٰنٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَآ إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينًا
"Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur'an)." - (QS. An-Nisa' 4: Ayat 174)
------------ ☆☆☆ --------------
وَمَنْ خَفَّتْ مَوٰزِينُهُۥ فَأُولٰٓئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوٓا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِئَايٰتِنَا يَظْلِمُونَ
"dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami." ' (QS. Al-A'raf 7: Ayat 9)
Makna Takwil :
" dan barang siapa yang paling sedikit menangkap kebenaran darinya [ ال ] atau tidak segera mengerjakannya maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena dahulu mereka ragu dan bahkan mendustakan al Qur'an dan pertemuannya dengan kami pada hari ini. Maka kelak mereka akan berkata " Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang pertemuan pada hari ini ".
------------ ☆☆☆ --------------
Wallahu 'alam. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar