Halaman

Selasa, 11 Juli 2023

Kenapa Para Penerima Wahyu disebut Nabi ?

Serial Ilmu Huruf,

By Mang Anas 


Kata " Nabi " dalam bahasa Arab itu berasal dari kata dasar  نبأ yang artinya berita. Dan adapun berdasarkan kajian ilmu huruf maka kata  ن ب أ  bermakna sebagai berikut,

1. Makna huruf ن ---->  huruf ن adalah bangun garis lengkung yang bentuknya menyerupai sebuah wadah dan lalu diatas bertengger sebuah titik. Bermakna diri seorang hamba yang menyandang wahyu atau diri seorang hamba yang menjadi lokus turunnya sebuah wahyu. 

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اِفْكُ ِۨافْتَرٰىهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَۚ فَقَدْ جَاۤءُوْ ظُلْمًا وَّزُوْرًاۚ (٤)

Dan orang-orang kafir berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia (Muhammad), dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar. (Q.S. Al-Furqan ayat 4)

وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا (٥)

Dan mereka berkata, “(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.” (Q.S. Al-Furqan ayat 5)

قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ  فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا (٦)

Katakanlah (Muhammad), “(Al-Qur'an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”  (Q.S. Al-Furqan ayat 6)

وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ  لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ (٧)

Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia, (Q.S. Al-Furqan ayat 7)

اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ وَقَالَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا (٨)

atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau (mengapa tidak ada) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari (hasil)nya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.” (Q.S. Al-Furqan ayat 8)

اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا (٩)

Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).  (Q.S. Al-Furqan ayat 9)

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰىۚ (٢)

kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, (Q.S. An-Najm ayat 2)

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى (٣)

dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. (Q.S. An-Najm ayat 3)

اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ (٤)

Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), (Q.S. An-Najm ayat 4)

عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ (٥)

yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,  (Q.S. An-Najm ayat 5)

2. Makna Huruf ب  ----> huruf ب posisi titiknya tersembunyi  dibawah wadah, ia bermakna sebuah hakikat firman [ firman Allah ] yang disampaikan tanpa huruf dan suara dan atau yang disampaikan dari balik tabir. Disini huruf ب itu diartikan sebagai media wahyu, atau hakikat Jibril, dan kadang juga disebut sang rasa sejati. 

۞ تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ وَاٰتَيْنَا عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنٰتِ وَاَيَّدْنٰهُ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ(  ٢٥٣ )  

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia dengan Rohulkudus. (Q.S. Al-Baqarah ayat 253)

۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ (٥١)

Dan tidaklah patut bagi seorang manusia [ biasa ] bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana. (Q.S. Asy-Syura ayat 51)

3. Dan adapun makna huruf أ pada kata نبأ adalah simbol dari diri Allah SWT  sebagai subyek wahyu atau Sang Pemilik Firman. [ lihat Q.S. Al-Furqan ayat 6, diatas ]


Demikian semoga penuturan ini bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar