Halaman

Minggu, 02 Juli 2023

Perbandingan Pemaknaan Al Quran Surat Al-Bayyinah Dalam Perspektif Eskatologi Islam Dengan Pemaknaan Depag RI

By. Mang Anas 


لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ (١)

Pemaknaan Depag RI :

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata, (Q.S. Al-Bayyinah ayat 1)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab [ yang Menuhankan Isa Al-Masih ] dan orang-orang musyrik, mereka tidak akan bisa lepas ( dari kesesatannya ) sampai datang kepada mereka " Al-Bayyinah ", ( Q.S. Al-Bayyinah ayat 1 )


------------♡------------

رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ (٢)

Pemaknaan Depag RI :

(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur'an), (Q.S. Al-Bayyinah ayat 2)

Pemaknaan Eskatologi  [ Ilmu Akhir Zaman] :

[ yaitu Isa Al Masih ] seorang Rasul dari Allah yang [ yang menjelang hari kiamat ] akan membacakan [ kepada mereka ] " Suhuf yang disucikan" ( Q.S. Al-Bayyinah ayat 2 )


------------♡------------

فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌۗ (٣)

Pemaknaan Depag RI :

di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar). (Q.S. Al-Bayyinah ayat 3)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Yang di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus [ yang kebenaran hujah-hujahnya tidak bisa dibantah, ditolak atau dipatahkan ]. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 3)


------------♡------------

وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُۗ (٤)

Pemaknaan Depag RI :

Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 4)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab [ Yaitu  kaum Nasrani dimasa lalu ] melainkan setelah datang kepada mereka " Al-Bayyinah " [ yaitu berbagai keterangan dalam kitab Injil yang disampaikan oleh Isa Al-Masih dalam bahasa yang sangat lugas dan fasih.  Dan didalamnya terdapat berbagai macam pengajaran berupa hakikat hidup, nilai-nilai ketauhidan dan pesan-pesan moral yang disampaikan dalam bentuk ibarat dan perumpamaan yang mudah dimengerti dan gampang dipahami orang ]. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 4) 


------------♡------------

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ (٥)

Pemaknaan Depag RI :

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (Q.S. Al-Bayyinah ayat 5)

Pemaknaan Eskatologi  [ Ilmu Akhir Zaman] :

Dan [  Isa Al-Masih ] tidak menyuruh mereka kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas, dan menaati-Nya semata karena agama, dan agar mereka melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang tegak lagi lurus. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 5)


------------♡------------

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ (٦)

Pemaknaan Depag RI :

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.(Q.S. Al-Bayyinah ayat 6)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik ( kelak mereka akan kami masukkan ) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka adalah sejahat-jahat makhluk [ karena telah menfitnah Isa Al-Masih dan menisbatkan kepadanya suatu perkataan yang sangat mungkar terhadap Allah, dan karena mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ]. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 6)


------------♡------------

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ (٧)

Pemaknaan Depag RI :

Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 7)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Sungguh, orang-orang yang beriman [ kepada Tuhannya Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaqub, Musa, Isa dan Muhammad, dan kemudian mereka berusaha memelihara keimanannya itu dengan memperbanyak shalat, berdzikir, mendatabburi isi kandungan kitab-kitab suci, berpuasa dan berhaji ] dan kemudian mengerjakan kebajikan [ Yaitu berjihad, membayar zakat dan menginfakkan hartanya dijalan Allah, kemudian ia berlaku adil dan berbuat baik terhadap sesama ], mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Q.S. Al-Bayyinah ayat 7)


------------♡------------

جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ  ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ (٨)

Pemaknaan Depag RI :

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.  (Q.S. Al-Bayyinah ayat 8)

Pemaknaan Eskatologi [ Ilmu Akhir Zaman] :

Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai ; mereka hidup kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang selalu berusaha mencari jalan untuk mendekat diri kepada Tuhannya.  (Q.S. Al-Bayyinah ayat 8)


Keterangan : 

1. Dasar penafsiran Q.S. Al-Bayyinah ayat 1-3 tersebut diatas adalah Al Qur'an ayat berikut,

وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖۚ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ (١٥٩)

[ Kelak diakhir zaman ] Tidak ada seorang pun di antara Ahli Kitab tidak beriman kepadanya [ Isa Al-Masih ] menjelang kematiannya. Dan pada hari Kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka. (Q.S. An-Nisa' ayat 159)

2. Hendaklah pula diketahui bahwa dari sekian banyak nabi dan Rasul yang mashur, hanya ada lima dari mereka yang diketahui pernah menerima suhuf, kelima nabi dan rasul itu adalah :

a. Nabi Adam as, 10 suhuf
b. Nabi Syits as, 50 suhuf
c. Nabi Idris as, 30 suhuf
d. Nabi Musa as, 10 suhuf
e. Nabi Ibrahim as, 10 suhuf

Dengan demikian maka kiranya menjadi kurang tepat jika kalimat " rasul dari Allah " sebagaimana yang tertera  pada ayat ke dua diatas itu ditafsirkan sebagai nabi Muhammad Saw. Sebab seperti yang telah sama-sama kita ketahui, nabi Muhammad itu tidak pernah menerima wahyu dalam bentuk suhuf. 

3. Disebutkan dalam banyak kitab hadits dan bahkan juga termuat dalam al quran, bahwa satu-satunya nabi yang akan diturunkan Allah SWT  diakhir zaman adalah Isa Al-Masih. Dan tugas pertama yang akan ditunaikannya adalah mematahkan simbol salib [ meluruskan iman kaum Nasrani ].  Dan yang kedua beliau akan membunuh babi yang maksudnya adalah akan menegakkan kembali ketentuan  hukum syariat sebagaimana yang ditegaskan dalam kitab Zabur, Taurat, Injil, Al-Quran dan Suhuf para nabi. Barulah setelah itu beliau kemudian memerangi Dajjal serta Menghalau invasi Ya'juj Wa Ma'juj.

4. Yang dimaksudkan dengan Suhuf disini adalah lembaran kitab - kitab suci yang elemennya berupa cahaya. Dalam kondisi terselimuti oleh kekuatan ruhul qudus nantinya Al-Masih akan membacakan Suhuf-suhuf itu dihadapan orang orang Nasrani.
Penjelasannya itu akan disampaikannya dalam perspektif ilmu sejati [yaitu logika ilmu hakikat atau perspektif supra logika ]. Dengan begitu dipastikan tidak akan ada seorangpun dari kalangan kaum Nasrani yang akan dapat menyangkal kebenaran yang disampaikannya, baik dengan dalil akli, filosofi maupun dalil Nash. Maka pada hari itu semua kaum Nasrani akan menjadi tunduk. Berbagai keterangan dan penjelasan yang disampaikan Isa Al-Masih itu akan membuat mereka menjadi paham sepaham -pahamnya.

Semoga penafsiran surat Al Bayyinah dengan perpekstif eskatologi ini dapat memperkaya wawasan para pecinta Al Quran dan para pemerhatinya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar