Halaman

Sabtu, 28 November 2020

Hakekat Orang - orang Shaleh.

 By Mang Anas

♤ Orang - orang Shaleh = Hakekat mereka adalah Para penyanggah bumi, tulang pungguh kehidupan alam semesta. Hakekat mereka adalah simpul - simpul sistem dalam kehidupan alam semesta, tanpa mereka kehidupan dibumi ini akan hancur luluh dan akan dengan cepat menuju kemusnahan.

♤ Siapakah para Sholikhin itu = Hakikat dari Shalihin adalah para pecinta, para penyeru,  para penganjur , para pelaku dan para pemangku kebaikan yang didalam dirinya telah bersemayam Ruh Ar - Rahman.

Mereka itu terdiri dari para Amir / penguasa yang adil,  termasuk dalam kelompok ini juga adalah Para da'i yang ikhlas yang menyeru manusia untuk kembali ke jalan Tuhan,  para relawan, para pekerja yang beriman yang sabar yang ikhlas dan yang mencintai pekerjaannya, para pengusaha yang jujur yang adil yang peduli dan yang memperhatikan nasib para karyawannya,  para Aktivis Sosial kemasyarakatan, para aktivis lingkungan, para aktivis dibidang penegakan hukum dan HAM yang beriman yang ikhlas dan yang sejalan dengan ketentuan hukum yang digariskan oleh Allah Swt,  serta para pribadi atau kelompok yang peduli pada kehidupan orang banyak. Mereka inilah yang disebut sebagai Hamba hamba Allah yang shaleh, karena telah dituangkan kedalam dirinya Ruh Ar - Rahman. Manusia jenis ini disadari atau tidak, bila ia berbicara maka ia berbicara dengan substansi dari  kalamNya, iapun menghiasi dirinya  dengan sifat - sifatNya, ia memandang segala sesuatu dengan cara pandangNya,  dan bila mereka bergerak atau bertindak itupun atas dasar perintah dan kehendakNya semata. Itulah Auliya Allah dalam pengertian yang sebenarnya, hakekat mereka adalah para kekasih Allah dan para Khalifah yang dikuasakan untuk mengurus dan mewarisi Bumi.

Hakekat mereka ini sebenarnya  adalah merupakan perpaduan, yaitu perpaduan dari yang lahir dengan yang batin. Secara lahirnya mereka adalah sosok - sosok basyariyah, mereka manusia biasa dengan dengan darah dan daging, tetapi didalam batin- batin mereka ada sosok yang bekerja secara kasat mata, inilah yang disebut dengan rijalul ghaib, yakni sosok yang membimbing dan yang menggerakan manusia yang dhohiriyah tersebut. Itulah maksud makna dari tembung dalam firman Allah " Waddhohiru wal Batinu " ( yang dhohir dan yang batin ) dan " Wa kaana Allahu Saein Mukhit "  ( dan Allah Maha meliputi segala sesuatu ).

♤ Predikat Shalihin ini mengandung pengertian yang sangat luas, tercakup didalamnya para Nabi dan Para Rasul, para Sidhikin dan para Syuhada. Sekalipun dalam terminologi al Qur' an ( disuatu ayat ) predikat shalihin ini pernah disebut secara khusus ( dipisahkan dengan tiga predikat lainnya ). Hal itu tentu punya maksud lain, yaitu berupa pemisahan berdasarkan masing - masing fungsinya yang khusus. 

Sebagai penjelasan tambahan bahwa dibalik yang dhohir ada yang batin, dibalik yang umum terdapat yang khusus, dan dibalik yang mencakup ada yang dicakupi. Semua itu penjelasannya ada pada doa yang sering kita baca didalam shalat shalat kita , yaitu ucapan doa disaat kita duduk dan ber - Tasyahud, " - Assalamu Alaina -  wa'ala Ibadillahi Shalihin - ".

Ucapan " - Assalamu Alaina -" itu pada hakekatnya adalah doa untuk kesejahteraan lahiriyah kita dan adapun  ucapan " Wa'ala Ibadillahi Shalihin " , itu adalah suatu doa atau ucapan yang sebenarnya  ditujukan untuk menyempurnakan batin kita sendiri tetapi diutarakan dengan cara yang khusus yang rahasianya hanya bisa dibuka atau diketahui dengan jalan khasaf, yaitu berupa terjadinya efek timbal balik, dimana doa yang kita kirim kepada para Ibadillahi Sholihin atau para Auliya dan Rijalul Ghaib itu nantinya akan mereka balas,  mereka semua akan turut mendoakan kita. Itulah yang disebut dengan istilah " Berkah ". Dengan adanya berkah ini maka cahaya rohani kita akan terus berbinar sehingga nantinya akan bisa terbang ke alam yang lebih tinggi, yakni negeri qurbah atau alam kedekatan dengan Al Haq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar