Halaman

Jumat, 06 Agustus 2021

Mendapatkan Anugerah Dawuh, Visi dan Ilham

By Mang Anas


Kebanyakan orang beranggapan, bahwa bisa mendapatkan suatu dawuh, visi dan ilham itu sebagai sesuatu yang mewah dan merupakan pencapaian rohani yang luar biasa. Padahal sebenarnya tidaklah demikian. Sebab bagi para pelaku rohani dan penempuh jalan Salik,  hal - hal yang demikian itu dianggap sebagai pencapaian yang biasa, karena mereka sudah pernah mengalami hal itu beratus kali dan bahkan ribuan kali.

Bagan :  Dzikir, Fase dan Tingkat Kedalamannya.

Bagaimana bisa mencapai hal itu, sulitkah ? 

Tidak terlalu sulit bahkan boleh dibilang cukup mudah. Sebab manakala dzikir anda sudah masuk pada fase dzikir Siir [ Rahsa ] atau minimal dzikir ruh, maka yang namanya dawuh, visi dan ilham itu akan datang dengan sendirinya, tanpa harus anda minta atau harap - harapkan. Karena setiap apa yang anda lihat, dengar, tonton, baca dan alami semua bisa menjadi pemantik dan menjadi sebab datangnya ilham.

Bagaimana cara melakukan dzikir Siir [ Rahsa ], sulitkah ?

Cukup mudah, dan mencapai kevel itu sebenarnya tidak terlalu sulit. Asalkan anda tahu cara dan tehniknya. Kuncinya ada pada cara olah rasa, yaitu bagaimana kita bisa meleburkan rasa kita kedalam dzikir - dzikir kita [ pengetahuan ini bisa anda dapatkan dari buku buku atau dari bimbingan langsung guru guru rohani anda ].

Pada tahap awal mungkin anda baru bisa menyadari [ bisa merasakan ]  bahwa ternyata setiap bacaan dzikir itu mempunyai sensasi rasa dan prabawa yang berbeda - beda. Ada dzikir - dzikir tertentu yang kalau anda rasakan prabawanya seperti mendatangkan rasa haru dan tangis [ misal, istigfar ], ada bacaan dzikir lainnya yang prabawanya bisa mendatangkan rasa sejuk, nyaman dan damai [ misal, La khaula ]  ada juga dzikir yang prabawanya mendatangkan rasa rindu dan sensasi mabok kepayang [ seperti, Hu Allah atau Allah Hu ] dst. 

Pada tahap berikutnya mungkin anda akan bisa menjumpai, bahwa ternyata pada lafadz dzikir yang anda baca itu nampak dalam pandangan batin anda seperti memancarkan aura [ warna ] yang khas dan beraneka-ragam. Beberapa lafadz dzikir akan nampak seperti memancarkan aura kekuningan, beberapa lainnya akan nampak seperti berwarna kehijauan, pink, kebiruan, putih,  putih bening dan seterusnya. Aura-aura itu akan nampak dalam pandangan mata batin seperti sedang menyelimuti seluruh tubuh anda atau kadang hanya sebatas kepala. 

Tahap selanjutnya anda mungkin akan merasa seperti tengah berenang didalam lautan dzikir. Nah, perhatikan baik - baik inilah ciri utama bahwa anda sudah masuk pada level dzikir Ruh. Pada tahap ini anda sudah mulai bisa memanen buah dzikir anda,  karena setiap lafadz - lafadz dzikir yang anda baca itu semuanya akan bertransformasi menjadi ilmu [ pengetahuan ]. Lafadz - lafadz itu seakan-akan memperkenalkan dirinya kepada anda serta menjelaskan hakikat dirinya masing - masing, lalu  andapun dibuat-nya dapat memahami maksud perkataan mereka serta seluruh makna yang terkandung didalamnya. Fase ini disebut sebagai fase ilmu atau fase samudra pengetahuan. Maka bila anda sudah bisa masuk pada fase ini maka setiap lafadz dan kalimat yang anda baca, apapun itu bentuknya dari mulai bacaan dzikir, bacaan shalat hingga ayat - ayat suci al Qu'ran, semuanya akan berubah menjadi lautan ilmu, hal itu terjadi karena anda sudah menceburkan diri serta berenang didalamnya.

Selanjutnya, jika nasib anda memang ditakdirkan menjadi orang orang yang beruntung [ Humul Muflihun ], maka anda akan diberi tiket [ beasiswa ] untuk belajar di atas langit. Disana anda akan mendapatkan pengajaran ilmu ilmu ketinggian dari Sosok Maha Guru yang eksistensinya tidak mungkin bisa anda lihat [ Sosok yang Maha Ghaib ]. Dia akan mengajarkan ilmu-Nya kepada anda lewat bahasa Rahsa [ tanpa huruf tanpa suara ]. Disana kepada anda akan diajarkan tentang apa itu hidup dan apa yang disebut dengan sejatinya hidup, apa itu benar dan apa yang disebut dengan sejatinya kebenaran serta pengajaran tentang Alam Semesta [ langit, bumi serta isi yang ada didalamnya serta apa - apa yang ada diantara keduanya ]. Inilah yang disebut dengan ilmu bibit, yang merupakan cikal bakal dari semua cabang ilmu pengetahuan [ Anugerah ilmu laduni ].

Nah cukup sekian dulu, muda - mudahan tulisan ini dapat memotivasi anda dan membuat wawasan anda menjadi sedikit terbuka, khususnya yang terkait dengan apa itu dunia rohani serta manfaat yang bisa didapat jika kita mau menekuninya dengan sungguh - sungguh dengan niat lurus dan semata - mata karena Allah Swt.

Buang jauh jauh segala sesuatu yang terindikasi dapat mengotori niat lurus anda, seperti ingin menjadi orang sakti, ingin menjadi kaya, ingin mendapat karier yang bagus,  ingin menjadi dukun, ingin bisa mengobati dan menyembuhkan orang atau bahkan jika terbetik dalam hati anda ingin mendapatkan anugerah ilmu laduni. Niatkan semata - mata untuk taqarub kepada Allah, mengasah diri dan mendapatkan ridho dari -Nya lewat cinta dan kerinduan anda kepada-Nya.

Adapun soal Warid dan Anugerah itu bukanlah wilayah kita, jadi jangan kita menyibukan diri dengannya, jangan pernah berharap - harap dan jangan pula memintanya. Serahkan diri kita sepenuhnya dan bertawakallah kepadaNya, kemudian yakini bahwa Dia pasti akan memberi kita yang terbaik berdasarkan ilmunya. Sebab Dia-lah yang paling mengetahui hakikat diri kita, bakat, minat serta kecendrungannya. Mengingat hal itu telah dilekatkan-Nya kepada kita semenjak diri kita dibentuk didalam rahim ibu, hingga ahirnya kita lahir kedunia dengan menyandang nama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar