By Mang Anas
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (١) مَلِكِ النَّاسِۙ (٢) اِلٰهِ النَّاسِۙ (٣) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ (٤) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (٥) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (٦)
A. Makna Dohir :
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia (1), Raja manusia (2), sembahan manusia (3), dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi (4), yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5), dari (golongan) jin dan manusia " (Q.S. An-Nas ayat 6).
B. Makna Takwil
Serukanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang mengasuh Diri Manusia [1], Yang Menguasai Diri Manusia [2], Yang menciptakan Diri Manusia [3], dari keragu-raguan dan rasa was-was yang sering menghantui hati manusia [4], dari bisikan jahat yang sering melintas dan berkecamuk dalam pikiran manusia [5], Yang dipancarkan oleh tabiat Jin [ nafsu Amarah ] dan Manusia [ nafsu Lawwamah ] (6)
Bagan : Keberadaan Jiwa Manusia Antara Kuasa Baik dan Kuasa Jahat
------@-------
Pemaknaan Surat Al-Falak
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ (١) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (٢) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (٣) وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ (٤) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (٥)
A. Makna Dohir :
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai fajar (1), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan (2), dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita ( 3), dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)( 4), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. (Q.S. Al-Falaq ayat 1 - 5)
B. Makna Isyarat :
" Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai Kesadaran (1), Dari tipu daya Tagut yang meracuni pola pikir dan cara pandang manusia (2), Dan dari berputus asa terhadap besarnya kasih dan rahmat Tuhan (3), Dan dari dorongan-dorongan hawa nafsu yang mencoba memalingkan hati dari Tuhannya (4), Dan dari kecenderungan jasad yang senantiasa ingin memenjarakan ruh pada tabiat ke-jasadan-nya (5) ".
Catatan : Dasar penerjemahan adalah makna batin ayat dan bukan pada makna dahirnya. Maka jika kemudian terjadi seakan - akan ada perbedaan pemaknaan dengan terjemahan versi mainstream maka itu hanyalah pada makna lahiriyahnya semata. Makna substansinya sebenarnya sama dan masih bersesuaian.
Mohon disadari, khususnya dalam surat al falak Allah swt dalam firman-Nya sarat sekali menggunakan bahasa- bahasa metafor [ perumpamaan ], maka jika disana-sini terdapat perbedaan yang sangat mencolok dengan makna yang sudah mainstream maka disitulah sebenarnya terletak perbedaan penafsirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar