Halaman

Jumat, 08 Juli 2022

Makna Perjumpaan Musa dan Khidir dalam Perspektif Jagat Gede dan Jagat Alit

By Mang Anas


فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَآ اٰتَيْنٰهُ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّا عِلْمًا (٦٥)

Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami. (Q.S. Al-Kahf ayat 65)

قَالَ لَهٗ مُوْسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا (٦٦)

Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” (Q.S. Al-Kahf ayat 66)

قَالَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا (٦٧)

Dia menjawab, “Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku. (Q.S. Al-Kahf ayat 67)

وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلٰى مَا لَمْ تُحِطْ بِهٖ خُبْرًا (٦٨)

Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (Q.S. Al-Kahf ayat 68)

قَالَ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ صَابِرًا وَّلَآ اَعْصِيْ لَكَ اَمْرًا (٦٩)

Dia (Musa) berkata, “Insya Allah akan engkau dapati aku orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun.” (Q.S. Al-Kahf ayat 69)

قَالَ فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا  (٧٠)

Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu.” (Q.S. Al-Kahf ayat 70)


A. Makna Khidir Melubangi Dinding Perahu

فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا رَكِبَا فِى السَّفِيْنَةِ خَرَقَهَاۗ قَالَ اَخَرَقْتَهَا لِتُغْرِقَ اَهْلَهَاۚ  لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا اِمْرًا (٧١)

Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya?” Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar. (Q.S. Al-Kahf ayat 71)

قَالَ اَلَمْ اَقُلْ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا (٧٢)

Dia berkata, “Bukankah sudah aku katakan, bahwa sesungguhnya engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?” (Q.S. Al-Kahf ayat 72)

قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِيْ بِمَا نَسِيْتُ وَلَا تُرْهِقْنِيْ مِنْ اَمْرِيْ عُسْرًا (٧٣)

Dia (Musa) berkata, “Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah engkau membebani aku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.”( Q.S. Al-Kahf ayat 73)


Adapun Makna Takwilnya dari QS.Al-Kahf ayat 71 diatas Adalah :  Petunjuk Khidir Mengenai Sifat-sifat Dajjal dan Bahayanya bagi Kehidupan Umat Manusia 


اَمَّا السَّفِيْنَةُ فَكَانَتْ لِمَسٰكِيْنَ يَعْمَلُوْنَ فِى الْبَحْرِ فَاَرَدْتُّ اَنْ اَعِيْبَهَاۗ وَكَانَ وَرَاۤءَهُمْ مَّلِكٌ يَّأْخُذُ كُلَّ سَفِيْنَةٍ غَصْبًا (٧٩)

Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut; aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu. (Q.S. Al-Kahf ayat 79)


🟢 Makna perahu milik orang miskin.

® Makna Jagat Gede, selanjutnya disingkat JG : adalah simbol dari potensi sumberdaya alam yang ada di negara negara miskin [ dunia ketiga ]  yang selama ini menjadi incaran bangsa-bangsa dari negara maju.

© Makna Jagat Alit, selanjutnya disingkat JA : adalah potensi " Al-Hamdu " yang ada pada diri setiap manusia. Yakni berupa anugerah Pendengaran, Penglihatan dan Hati Nurani. Disediakannya segala sumber penghidupan mereka dibumi, dan diutusnya para nabi dan rasul - rasul dengan membawa kitab-kitab suci untuk diajarkan kepada umatnya masing-masing sebagaimana firman-Nya,

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ (٧٨)

Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.( Q.S. Al-Mu'minun ayat 78)

وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْاَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَايِشَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ࣖ (١٠)

Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. (Q.S. Al-A'raf ayat 10)

كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةًۗ  فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِۗ  (٢١٣)

Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. (Q.S. Al-Baqarah ayat 213)

🟢 Dan adapun makna dari Raja Lalim yang akan merampas setiap perahu yang kondisinya baik, 

® Makna JG : adalah simbol dari sosok Dajjal yang sekarang ini berbentuk kekuatan kolonialis - Imperialis yang dipimpin oleh Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan kelompok negara negara maju lainnya. Kelompok ini, berusaha mengatur dan  menguasai potensi sumber daya alam yang ada di negara negara dunia ketiga,  demi sebesar - besarnya kemakmuran dan kesejahteraan bangsa mereka.

© Makna JA :  Raja lalim yang akan merampas setiap perahu adalah simbol dari Medan Magnet Kuasa Tagut [kuasa kegelapan] yang mencoba menarik manusia lewat potensi fujuroh [ fitrah jahat ] yang ada didalam dirinya, sebagaimana firman-Nya,

وَالَّذِيْنَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوْتَ اَنْ يَّعْبُدُوْهَا وَاَنَابُوْٓا اِلَى اللّٰهِ لَهُمُ الْبُشْرٰىۚ فَبَشِّرْ عِبَادِۙ (١٧)

Dan orang-orang yang menjauhi tagut (dan) tidak menyembahnya serta kembali kepada Allah, mereka pantas mendapat berita gembira; sebab itu sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku, (Q.S. Az-Zumar ayat 17)

وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ (٧)

demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, (Q.S. Asy-Syams ayat 7)

فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ (٨)

maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, (Q.S. Asy-Syams ayat 8)

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ (٩)

sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), (Q.S. Asy-Syams ayat 9)

وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ (١٠)

dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. (Q.S. Asy-Syams ayat 10)


🟢 Dan hakikat makna dari peristiwa  Khidir melubangi dinding perahu 

® Makna JG : adalah suatu bentuk ikhtiar cerdik yang harus dilakukan oleh bangsa-bangsa dari dunia ketiga dalam rangka menghalangi keinginan bangsa-bangsa dari negara maju itu itu dengan baik, efektif dan bijak.  Agar disatu sisi bangsa-bangsa dari negara dunia ketiga itu dapat menyelamatkan sumberdaya alam mereka dari ekploitasi dan penjarahan negara-negara maju lewat perusahaan- perusahaan trans-nasional dan multi-nasional mereka. Tetapi secara bersamaan negara-negara dunia ketiga  juga tidak dikenai sanksi, atau dimusuhi atau diperangi baik secara ekonomi maupun militer. Serta urusan politik dalam negerinya tidak dicampuri dan apalagi sampai  diobok-obok lewat konspirasi  politik adu domba, afiliasi oligarki jadi- jadian dan  pemasangan rejim boneka.

© Makna JA : agar manusia dapat membentengi dirinya dari tarikan medan magnet kekuatan Tagut itu, maka manusia diberi petunjuk oleh Tuhan lewat perantara nabi-nabinya untuk senantiasa memelihara dan mendirikan shalat dan agar selalu mendawamkan dzikir kepada-Nya,

a. Janji dan ancaman iblis kepada manusia,

قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْمَۙ (١٦)

(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus, (Q.S. Al-A'raf ayat 16)

ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ (١٧)

kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Q.S. Al-A'raf ayat 17)

قَالَ رَبِّ ..... وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ (٣٩)

Ia (Iblis) berkata, “.....dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, (Q.S. Al-Hijr ayat 39)

اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ (٤٠)

kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.” (Q.S. Al-Hijr ayat 40)

اِنَّ عِبَادِيْ لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنٌ اِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِيْنَ (٤٢)

Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat. (Q.S. Al-Hijr ayat 42)

b. Petunjuk Allah kepada manusia untuk mengatasi ancaman iblis, 

 قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّۚ  فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَاۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ (٢٥٦)

...sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui (Q.S. Al-Baqarah ayat 256)

 اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ (٤٥)

Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-'Ankabut ayat 45)

وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ  لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى (١٣٢)

Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan agar mereka sabar dalam mengerjakannya. (Q.S. Taha ayat 132)

 

B. Makna Khidir membunuh anak kecil.

 

فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰٓى اِذَا لَقِيَا غُلٰمًا فَقَتَلَهٗ ۙقَالَ اَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً؈ۢبِغَيْرِ نَفْسٍۗ  لَقَدْ جِئْتَ شَيْـًٔا نُّكْرًا   ۔ (٧٤)

Maka berjalanlah keduanya; hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, “Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar.” (Q.S. Al-Kahf ayat 74)

۞ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكَ اِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيْعَ مَعِيَ صَبْرًا (٧٥)

Dia berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan mampu sabar bersamaku?” (Q.S. Al-Kahf ayat 75)

قَالَ اِنْ سَاَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍۢ بَعْدَهَا فَلَا تُصٰحِبْنِيْۚ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَّدُنِّيْ عُذْرًا (٧٦)

Dia (Musa) berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku.” (Q.S. Al-Kahf ayat 76)


Adapun Makna Takwilnya QS. Al-Kahf ayat 74 diatas adalah : Penjelasan  Khidir Mengenai Kondisi Moral dan Karakter Kepribadian Para Pengikut Dajjal Serta Petunjuk Dalam Menanggulanginya.


وَاَمَّا الْغُلٰمُ فَكَانَ اَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِيْنَآ اَنْ يُّرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَّكُفْرًاۚ (٨٠)

Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua orang tuanya mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran (Q.S. Al-Kahf ayat 80)

فَاَرَدْنَآ اَنْ يُّبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكٰوةً وَّاَقْرَبَ رُحْمًا (٨١)

Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya). (Q.S. Al-Kahf ayat 81)

🟢 Makna Anak Kecil yang dibunuh oleh Khidir karena khawatir kalau dia dibiarkan tumbuh hingga usia dewasa akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran, 

® Makna JG : Makna takwil dari peristiwa anak kecil yang dibunuh oleh Khidir, adalah prinsip agar kita tidak membiarkan bibit bibit dosa dan kemaksiatan yang selama ini sering disokong atas nama hak asasi manusia, kebebasan dan sekularisme itu terus tumbuh dan berkembang, menjadi semakin besar dan merajalela, hingga pada akhirnya menjadi sangat sulit untuk diatasi. Dan membuat semua upaya amar makruf - nahi mungkar menjadi mandul, dan bahkan sama sekali tidak berdaya. 

Pencegahan itu musti dilakukan demi  menghindari datangnya azab dan murka Allah SWT sebagai mana firman-Nya, 

۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ (٥٩)

Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang jelek, yang menyia-nyiakan salat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan tersesat, (Q.S. Maryam ayat 59)

اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّكُمْ وَاَرْسَلْنَا السَّمَاۤءَ عَلَيْهِمْ مِّدْرَارًا ۖوَّجَعَلْنَا الْاَنْهٰرَ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ (٦)

Tidakkah mereka memperhatikan berapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukannya di bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu. Kami curahkan hujan yang lebat untuk mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan generasi yang lain setelah generasi mereka. (Q.S. Al-An'am ayat 6)


© Makna JA : Adapun makna jagat alitnya adalah hendaklah kita jangan membiasakan atau keseringan menindas perasaan hati nurani kita sendiri, setiap kali perasaan hati nurani itu muncul dan mencoba memprotes  tindakan atau keputusan -keputusan kita yang bertentangan dengan tabiat kesucian dan kemurniannya. 

Kebiasaan menindas dan mengabaikan nasihat hati nurani itu jika terus dilanjutkan akan mengakibatkan matinya potensi hati nurani dan membuat diri manusia itu jatuh pada derajat yang serendah- rendahnya sebagaimana firman-Nya,

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِاٰيٰتِ رَبِّهٖ فَاَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُۗ اِنَّا جَعَلْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اَكِنَّةً اَنْ يَّفْقَهُوْهُ وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ وَاِنْ تَدْعُهُمْ اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْٓا اِذًا اَبَدًا (٥٧)

Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya. (Q.S. Al-Kahf ayat 57)

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ  فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِۗ  اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ (٢٣)

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S. Al-Jasiyah ayat 23)

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ  لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّۗ   اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ (١٧٩)

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (Q.S. Al-A'raf ayat 179)

 

C. Makna Khidir dan Musa Membangun Kembali Dinding Rumah Yang Roboh


فَانْطَلَقَاۗ حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَيَآ اَهْلَ قَرْيَةِ ِۨاسْتَطْعَمَآ اَهْلَهَا فَاَبَوْا اَنْ يُّضَيِّفُوْهُمَا فَوَجَدَا فِيْهَا جِدَارًا يُّرِيْدُ اَنْ يَّنْقَضَّ فَاَقَامَهٗۗ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَتَّخَذْتَ عَلَيْهِ اَجْرًا (٧٧)

Maka keduanya berjalan; hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, “Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.” (Q.S. Al-Kahf ayat 77)

قَالَ هٰذَا فِرَاقُ بَيْنِيْ وَبَيْنِكَۚ سَاُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيْلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًا (٧٨)

Dia berkata, “Inilah perpisahan antara aku dengan engkau; aku akan memberikan penjelasan kepadamu atas perbuatan yang engkau tidak mampu sabar terhadapnya. (Q.S. Al-Kahf ayat 78)


Adapun Makna Takwilnya QS. Al-Kahf ayat 77 diatas adalah : Petunjuk Khidir Mengenai Cara Orang- orang Beriman dan Semua Umat Beragama Harus Melindungi Dirinya dari Buruknya Pengaruh Dajjal 


وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًاۚ فَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ  (٨٢)

Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.”  (Q.S. Al-Kahf ayat 82)

🟢 Makna penduduk kampung yang tidak ramah 

® Makna JG : penduduk kampung yang tidak ramah adalah simbolisasi dari watak dan karakter bangsa -bangsa kolonialis-imperialis  yang biasanya sangat rasis, suka memaksakan kehendak, sombong dan egois.  

© Makna JA : adapun makna jagat alit-nya adalah zahir, atau kulit atau tampilan luar dari nafsu amaroh dan nafsu sufiyah yang ada pada setiap diri manusia. Zahirnya nafsu itu mewujud pada sifat egois, sombong dan protektif yang ada pada diri manusia, serta sifat serakahnya akan kepemilikan pada harta benda dunia. Sebagaimana firman-Nya,

۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ (٣٦)

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri, (Q.S. An-Nisa' ayat 36)

وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَلَى النَّارِۗ  اَذْهَبْتُمْ طَيِّبٰتِكُمْ فِيْ حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَاۚ فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُوْنَ ࣖ (٢٠)

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (seraya dikatakan kepada mereka), “Kamu telah menghabiskan (rezeki) yang baik untuk kehidupan duniamu dan kamu telah bersenang-senang (menikmati)nya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran dan karena kamu berbuat durhaka (tidak taat kepada Allah).” (Q.S. Al-Ahqaf ayat 20)

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِۗ  ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ (١٤

Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (Q.S. Ali 'Imran ayat 14)

🟢 Makna bangunan yang roboh 

® Makna JG : bangunan yang roboh.adalah simbol dari telah bobroknya tatanan moral, akhlak, dan nilai-nilai kemanusiaan dilingkungan keluarga dan masyarakat kaum Dajjalis [ kelompok pemuja hawa nafsu ] dan para pendukungnya. 

© Makna JA : adapun makna jagat alitnya adalah runtuhnya iman dan kekuatan hati nurani didalam diri seseorang. Karena cahaya iman dan potensi hati nurani itu tidak dijaga dan dirawatnya dengan baik. Hal itu terjadi karena mereka meninggalkan Tuhan [ malas mendirikan shalat, malas melakukan hening, tafakur ataupun meditasi ], mereka hanya menyibukkan dirinya dengan urusan dunia dan sibuk memuaskan hasrat hawa nafsunya. "Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang jelek, yang menyia-nyiakan salat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan tersesat, "  (Q.S. Maryam ayat 59) dan Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (Q.S. Al-A'raf ayat 179)

🟢Makna dari Khidir dan Musa  membangun kembali bangunan yang roboh 

® Dalam Makna Jagat Gede [ JG ] : adalah ajaran tentang pentingnya  membersihkan atau memurnikan diri kita kembali dan juga kaum mudanya, yang selama ini latah dan banyak terpapar oleh nilai nilai sekularisme, kebebasan dan HAM versi kaum Dajjalis yang disponsori oleh kelompok negara-negara maju, atas nama penghargaan terhadap HAM dan demokratisasi. 

© Dan adapun makna jagat alitnya [ JA ] adalah  : wajibnya setiap diri untuk masuk dan mengikat dirinya kedalam zawiyah - zawiyah sufi atau kelompok-kelompok spritual yang tujuannya benar - benar murni kepada Tuhan, dan semata untuk  mendapatkan ridha dari-Nya. Bukan kelompok klenik atau supranatural yang ujung -ujungnya hanya mencari kesaktian atau ilmu per-dukunan.

🟢 Makna dari harta peninggalan kedua orang tuanya yang saleh 

◇Makna JG : adalah pentingnya semua umat beragama untuk terus mengawal, memelihara dan melestarikan nilai nilai luhur mereka sendiri agar bisa diwariskan secara utuh dan sempurna kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka. Serta tidak membiarkan anak keturunannya terpapar oleh paham sekularism, kebebasan dan nilai nilai  HAM kaum Dajjalis, sehingga mereka kehilangan jati diri, pandangannya menjadi sesat dan menyimpang jauh dari agama.

◇ Makna JA : Dan adapun makna perspektif jagat alitnya adalah, pentingnya memperhatikan selalu suara hati, mengasah, menggosok, mempertajam dan membuatnya agar selalu berkilau. Dengan wajah hati yang berkilau itu, maka saat ia dihadapkan kepada wajah Tuhan [ yang dalam hal ini adalah Al Quran sebagai cermin ] maka wajah hati itu pasti akan dapat mengenali siapa dirinya. Karena hakikat dari Al Quran [ yang merupakan kitab Garing ] adalah potret dari dirinya sendiri [ yang merupakan wujud kitab Teles ].

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ مِنْ ذُرِّيَّةِ اٰدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۖ وَّمِنْ ذُرِّيَّةِ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْرَاۤءِيْلَ ۖوَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَاۗ اِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُ الرَّحْمٰنِ خَرُّوْا سُجَّدًا وَّبُكِيًّا ۩ (٥٨)

Mereka itulah orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu dari (golongan) para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil (Yakub) dan dari orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pengasih kepada mereka, maka mereka tunduk sujud dan menangis. (Q.S. Maryam ayat 58)

اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ  تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُوْدُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْۚ  ثُمَّ تَلِيْنُ جُلُوْدُهُمْ وَقُلُوْبُهُمْ اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ (٢٣)

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.  (Q.S. Az-Zumar ayat 23)

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ (٢)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (Q.S. Al-Anfal ayat 2)

🟢 Dan adapun makna dari dua Anak Yatim 

◇Makna JG : adalah generasi laki-laki dan perempuan yang merupakan keturunan baik-baik keluarga umat beragama dan orang orang beriman yang sudah terputus dari akar budaya asalnya. Yakni keluarga para imigran dari kalangan keluarga  muslim dan umat beragama lainnya serta anak- keturunannya yang karena suatu hal harus tinggal dinegara - negara kaum Dajjalis. Mereka inilah yang seharusnya menjadi prioritas untuk terlebih dahulu iman dan akidahnya diselamatkan  dan mendapatkan  pertolongan, karena posisinya yang rentan dan paling tidak kedap pengaruh.

◇ Makna JA :  dan adapun makna dari dua Anak Yatim adalah, diri orang-orang yang mengaku beriman tetapi mereka tidak berusaha menambatkan dirinya kepada pembimbing spiritual yang manapun serta tidak berusaha hidup dilingkungan orang-orang salih. Orang-orang seperti ini adalah seperti seekor domba yang lepas dari kawanannya. Ia menjadi sangat rentan dimangsa kawanan srigala dan binatang buas lainnya.

Demikianlah, semoga tulisan ini bermanfaat 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar