By Mang Anas
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ (١٩٠)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (Q.S. Ali 'Imran ayat 190)
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١)
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Q.S. Ali 'Imran ayat 191)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ (١٦)
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. (Q.S. Al-Anbiya' ayat 16)
Gambar : Letak IKN Sebagai Ibu Kota Negara dan Jantung Nusantara
1.Mengapa pulau Kalimantan bentuknya persis seperti Semar ?
2. Mengapa Provinsi Kalimantan Timur Akhirnya dipilih sebagai posisi Ibu kota baru 🇲🇨 republik ini ?
3. Apa kesan yang muncul dibenak saudara tentang letak Ibu Kota Negara [ IKN ] di Kalimantan Timur pada gambar diatas ?
4. Bukankah itu adalah gambar kaki kanan sang Semar yang sedang berjalan dan melangkah ke depan ?
5. Mengapa dalam gambar itu [ yaitu pulau Kalimantan ] sang Semar tampak menghadap ke Timur ?
6. Mengapa pula dalam gambar pulau Kalimantan itu sang Semar tampak seperti sedang mengekspos bagian tubuhnya yang sebelah kanan ?
♠️Hubungkan fakta-fakta tersebut diatas dengan kedua ayat dibawah ini :
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ يَسْعٰى نُوْرُهُمْ بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ بُشْرٰىكُمُ الْيَوْمَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۚ (١٢)
"Pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung.” (Q.S. Al-Hadid ayat 12)
يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْۗ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ (٨)
Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. (Q.S. As-Saff ayat 8)
7. Apakah menurut saudara fakta -fakta itu terjadi karena faktor kebetulan belaka atau itu merupakan design takdir dari Allah SWT. Adakah design takdir itu ada hubungannya dengan peran bangsa ini kedepan, negeri dengan jumlah penduduk mayoritas Islam terbesar dimuka bumi ?
8. Atau adakah bangsa ini kedepan ditakdirkan menjadi sosok Semar dan ia harus menjadi pembimbing rohani umat manusia dimuka bumi ?
9. Apakah filosofi Pancasila kita sudah mencerminkan secara utuh filosofi agung dari sang Semar ?
10. Apakah semua fakta-fakta diatas secara keseluruhan merupakan suatu kebetulan belaka. Ataukah itu memang cerminan gambaran besar takdir dari bangsa ini ?
وَمِمَّنْ خَلَقْنَآ اُمَّةٌ يَّهْدُوْنَ بِالْحَقِّ وَبِهٖ يَعْدِلُوْنَ (١٨١)
Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil (Q.S. Al-A'raf ayat 181)
◇ Substansi nilainya sudah tercermin dalam kelima sila dalam Pancasila
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِۗ (١١٠)
Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali 'Imran ayat 110)
◇ Substansi nilainya sudah tercermin di beberapa pasal dalam Undang-undang dasar 1945 " menghapuskan penjajahan diseluruh dunia, perdamaian abadi dan menegakkan ketertiban dunia "
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًاۗ (١٤٣)
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas ( apa yang diperbuat oleh) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (Q.S. Al-Baqarah ayat 143)
◇Merupakan sikap dasar dari pendirian negara-negara non blok.
🌖 Filosofi Semar dan Maknanya :
♠️Semar merupakan simbol dari ketuhanan dan sekaligus kebertuhanan. Artinya, Semar memiliki sifat-sifat ketuhanan sekaligus juga kemanusiaan. Tokoh ini memiliki karakter fisik lucu, bahkan bisa dibilang cukup aneh. Tapi, dalam cerita pewayangan, ternyata tokoh Semar ini mendapatkan posisi terhormat dalam karakternya. Ia adalah seorang penasihat sekaligus pengasuh para ksatria. Selain itu, karakter Semar ini merupakan tokoh dengan karakter yang sederhana, jujur, tulus, berpengetahuan, cerdas, cerdik, juga memiliki mata batin yang tajam. Raut wajah Semar yang selalu tersenyum dan juga mata yang selalu sembab mengeluarkan air mata, ini merupakan simbol dari sikap welas asih dan kepekaan hati sang Semar terhadap penderitaan manusia disekelilingnya.
♠️Nama asli Semar adalah Ismaya [ yang nyata ] yang merupakan kebalikan sifat dari adiknya, yaitu Manikmaya [ yang semu ]. Nama lainnya yaitu Ki Lurah Badranaya [ sosok Semar sebagai khalifah dan wakil Tuhan dimuka bumi ]. Nama tersebut melambangkan bahwa sosok Semar itu berasal dari alam lahut [ alam ketuhanan ] yang kemudian menjelma dalam wujud manusia dengan rupa rakyat jelata. Maka Semar hidup sangat miskin, tetapi hatinya tidak pernah terikat dengan hal-hal keduniaan. Yang demikian itu melahirkan konsekuensi bahwa hakikat Semar adalah seorang Arif-billah dan sekaligus seorang Waliyullah. Maka dalam interaksinya dengan manusia, Semar selalu berbicara dan menasihati siapapun yang dipandang perlu untuk diberinya nasehat.
♠️Dari segi fisik, Semar memiliki bentuk tubuh bulat yang mana bentuk tubuh bulat itu melambangkan keadaan batinnya yang seluas samudera dan bahkan alam semesta. Wajahnya terlihat keriput, tua, tetapi dia memiliki kuncung sehingga membuatnya terlihat seperti anak-anak. Itu adalah cermin dari matangnya daya pikir dan sekaligus juga simbol dari kesucian dan kemurnian hatinya. Semar nampak seperti sosok lelaki, tetapi juga nampak seperti memiliki payudara, ia bukanlah pria dan bukan pula wanita. Yang demikian itu adalah simbol dari diri Semar selaku manusia yang berkepribadian universal, dan tipikal diri Semar sebagai manusia yang benar-benar telah sepenuhnya merdeka. Ia tidak lagi mengikat dirinya dengan sesuatu, baik itu persepsi orang, label label moral dipermukaan, atribut fisik keagamaan, serta identitas - identitas non substansial lainnya.
♠️Semar adalah sosok dewa memiliki kekuatan-kekuatan yang tidak akan pernah terkalahkan oleh siapapun yang berani menentangnya : ia tidak pernah lapar [ tidak memiliki pamrih ], tidak mengantuk [ diri yang selalu waspada agar tidak terjerembab dalam perbuatan dosa ], tidak jatuh cinta [ hatinya tidak pernah terikat dengan dunia ], tidak sedih [ tidak merasa memiliki, maka ia tidak akan pernah merasa kehilangan sesuatu ], tidak merasa capai [ karena hakikat dari semua daya dan kekuatan itu datangnya dari Allah yang Maha Perkasa dan bukan dari dirinya ], tidak pernah sakit [ karena semua penderitaan dan cobaan kehidupan itu hakikatnya adalah takdir dari yang Maha Kuasa, yang dengannya sebenarnya manusia tengah diasah agar dapat terus meningkatkan kualitas dirinya ], tidak pernah kepanasan atau kedinginan yang artinya, dia tidak pernah terpengaruh oleh kekuatan -kekuatan yang berasal dari luar dirinya. Semua kekuatan-kekuatan tersebut diatas disimbolkan pada fisik Semar dengan kuncung yang berjumlah delapan. Delapan karakter Semar tersebut diatas adalah merupakan cerminan tajalli sifat -sifat Tuhan sebagaimana yang tergambar pada ayat kursi berikut ini,
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ (٢٥٥)
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha tinggi, Maha besar. (Q.S. Al-Baqarah ayat 255)
♠️Pada bentuk tangannya juga terlihat bahwa tangan yang satu menghadap ke atas dan tangan yang lain menghadap ke bawah sebagai simbol bahwa rezeki yang datang kepada kita agar dimintakan kepada yang ada di atas, tetapi ketika sudah mendapatkannya jangan lupa untuk selalu berbagi kepada yang ada di bawah kita. Berbagi kepada siapapun, dari strata sosial apa pun, dari warna kulit apa pun. Warna kulit hitam pada Semar menyimbolkan bumi, lambang dari sikap ikhlas, rendah hati, dan tidak menyombongkan diri.
♠️Semar mampu menjadi teman, kerabat, rekan, atau partner yang senantiasa objektif, kritis, tegas dan terbuka. Antitesis dari Semar adalah Krisna. Krisna merupakan rakyat yang mendewa. Dia lahir dari seorang dewa. Yang demikian ini dapat diinterpretasikan bahwa Krisna merupakan rakyat yang bergaya seperti pemimpin. Tetapi terlepas dari itu semua, kita tetap dapat mengambil hikmah dari kebijaksanaan Krisna.
Begitulah gambaran dari sosok Semar dan karakter sejatinya.
♠️ Makna Simbolik Pulau Kalimantan
◇Seperti yang tergambar dalam lanskap pulau Kalimantan pada gambar diatas, dimana didalam pulau itu ketiga negara dengan penduduk mayoritas muslim harus berbagi wilayah [ yakni negara Malaysia, kerajaan Brunai Darussalam dan negara Republik Indonesia ]. Maka bila kedepan ketiga bangsa itu ditakdirkan Tuhan untuk menjadi sosok Semar bagi dunia [ menjadi guru jagat ] dan menjadi pemain penting dalam percaturan politik global, maka syarat utama yang harus dimiliki oleh para pemimpinnya adalah, tajalli dari delapan karakter sifat-sifat Semar tersebut diatas, yakni penjelmaan substansi dari saripati ayat- ayat kursi. Atau dengan kata lain masing-masing pihak harus bisa mewarisi secara sempurna kedelapan sifat dan karakter Semar tersebut diatas sesuai dengan tabiat dan peranannya masing-masing.
◇ Peran Bangsa Malaysia
a. Selaku kepala dari Semar, yang organnya terdiri atas otak, mata, telinga, hidung dan mulut. Maka bangsa Malaysia kedepan memang ditakdirkan untuk mengambil peran sebagai pusat lembaga Think- thank, penguasa teknologi informasi dan menjadi tulang punggung kaum muslimin dalam urusan politik dan diplomasi. Bagi Malaysia peran itu dirasa cukup wajar dan masuk akal, mengingat Malaysia adalah negara multi ras yang dominan serta menjadi satu-satunya negeri serumpun yang menjadikan bahasa nasionalnya terdiri atas empat bahasa, yaitu bahasa Melayu, bahasa Inggris, Bahasa Mandarin [ Tionghoa ] dan Bahasa Tamil [ India ]. Empat Bahasa utama yang dimasa yang akan datang akan mendominasi dunia.
b. Selaku Punggung dan Tulang belakang, maka peran Malaysia adalah menjamin stabilitas kawasan, menopang kekuatan pertahanan dan keamanan, mendorong pertumbuhan ekonomi dikawasan serta menegakkan prinsip- prinsip kehidupan bersama.
◇ Peran Brunai Darussalam
a. Selaku tengkuk [ jitok : bs.jawa ] dari Semar maka Brunai Darussalam akan berperan sebagai radar, yaitu menjadi pusat data dan informasi intelijen bagi kepentingan negara-negara serumpun.
b. Selaku punggung atas, maka Brunai-darussalam sangat dibutuhkan dalam menopang tugas - tugas yang diemban oleh dua saudaranya, yaitu Indonesia dan Malaysia.
◇ Lalu apa peran bangsa Indonesia ?
a. Selaku leher dari Semar maka ia harus dapat menopang tegaknya kepala [ yaitu bangsa Malaysia ]. Agar kepala itu dapat menjalankan segala fungsinya dengan baik dan benar.
b. Selaku dada yang organnya terdiri atas hati, jantung dan paru-paru, maka tugas bangsa Indonesia adalah mendamaikan, kemudian menuntun dan mengarahkan bangsa- bangsa hingga tercipta tata kehidupan dunia yang tertib, rukun, aman dan damai. Serta agar segala bangsa selalu hidup dalam Tuhan dan menjunjung tinggi prinsip- prinsip kemanusiaan.
c. Adapun selaku kedua tangan dari Semar, maka fungsi bangsa Indonesia adalah menjaga, merawat, mengatur dan melindungi segala bangsa. Dan segala apa yang menjadi penopang dari keberadaannya.
d. Selaku Perut maka fungsi bangsa Indonesia adalah memimpin usaha penataan ekonomi dunia yang berkeadilan, serta melestarikan potensi sumber daya alam yang ada demi kelangsungan hidup manusia, dan jaminan kesejahteraan bagi generasi dibelakangnya.
e. Selanjutnya adalah, selaku pantat maka fungsi bangsa Indonesia adalah memimpin upaya pengendalian pencemaran lingkungan dan berupaya maksimal mengatasi sebab- sebab dan dampak dari perubahan iklim.
f. Dan yang terakhir adalah selaku kedua kaki maka bangsa ini ditakdirkan untuk memimpin dunia, darinya akan lahir seorang " Mahdi " yang diberkati. Seorang Semar yang akan menjadi soko guru bagi jagat raya. Lihat dan cermati sudut dari " Hajar Aswad ", bukankah sudut itu langsung mengarah ke kita, tepatnya ke pulau Jawa. Sudut itu tidak mengarah ke wilayah Iran atau Pakistan [ dua negara muslim yang mampu membuat senjata nuklir ] tetapi mengarah tepat ke pulau Jawa. Tempat dimana komunitas muslim moderat yang cinta damai tinggal, dan juga merupakan suku terbesar dinegeri ini.
♠️ Fenome Akhir Zaman
Pernahkah saudara berpikir, apa makna sisi dan makna sudut- sudut ka'bah itu. Tahukan saudara bahwa sisi - sisi dari ka'bah itu adalah simbol dari diri manusia yang dohir, yaitu unsur Api, Angin, Air dan Tanah. Sementara sudut - sudut ka'bah adalah menjadi perlambang dari diri manusia yang batin, yaitu Ruh, Sirr, Nur dan Dzat Insan yang hakikatnya berupa cahaya.
Lihatlah sudut " Ruh ", atau rukun Iraki [ yaitu sudut ka'bah yang mengarah ke negeri Irak ], betapa negeri itu sekarang kondisinya hancur berantakan karena dilanda perang yang berkepanjangan.
Lihat pula sudut " Sirr ", atau rukun Syami [ sudut ka'bah yang mengarah ke negeri Syam atau Suriah ], betapa negeri itu sekarang juga kondisinya hancur lebur diporak- perandakan oleh perang saudara.
Lalu lihatlah lagi sudut " Nur ", atau rukun Yamani [ sudut ka'bah yang mengarah ke negeri Yaman ], bukankah kehancuran yang sama juga sekarang sedang melanda negeri itu.
Lalu bagaimana dengan pertahanan terahir, yaitu sudut " Dzat ", atau rukun Hajar Aswad, yaitu sudut yang mengarah ke negeri Oman dan Indonesia ? Adakah situasi bencana yang terjadi di kedua negeri yang diberkati itu ? Apa saja kesamaan karakter dari kedua bangsa yang menerima pancaran cahaya Hajar Aswad itu ? Lalu apa kira - kira yang bakal terjadi jika kedua bangsa [ yang mewakili entitas dzat ] itu bila ikut terseret kedalam konflik ? Akankah itu menjadi pertanda kiamat atau akhir dari dunia ?
Gambar : Peta Penggolongan Jiwa Manusia dan Persebarannya dimuka Bumi
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًاۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (١١٥)
Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An'am ayat 115)
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِۗ وَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِۗ ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَۗ وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ (٢٩)
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir [ para Dajjalis : yaitu kaum yang mempraktekkan tata kehidupan materialisme, kapitalisme, imperialisme, kolonialisme dan hedonisme ], tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka [ yaitu terhadap orang -orang yang sama -sama beriman dan taat kepada Tuhannya, yang mengusahakan perdamaian dan memelihara kehidupan. Serta terhadap orang-orang yang memiliki cita-cita ingin menegakkan keadilan dan mengusahakan kesejahteraan bersama ]. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu tumbuh menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath ayat 29)
Demikianlah dan semoga Tulisan ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar