By Mang Anas
Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah Swt, setelah diciptakan-Nya makhluk lain seperti hamparan alam semesta, malaikat, jin, binatang, tumbuhan dan lainnya. Allah Swt pun menciptakan manusia untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena manusia dipersiapkan untuk menjadi khalifah di muka bumi dan memakmurkannya. Tetapi tidak sebagaimana malaikat dan jin, manusia diberi umur yang jauh lebih pendek. Dan pada fase umurnya yang singkat dan pendek itu malaikat Izrail akan datang kepadanya untuk mencabut rohnya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya di Lauhul Mahfud. Dan rohnya akan dibawa naik oleh malaikat sebelum kemudian dikembalikan lagi ke bumi, untuk hidup di alam barzah. Tetapi mengenai hakikat kehidupan ruh setelah mati ini tak seorang pun di antara kita yang mengetahuinya kecuali sebatas apa yang dibocorkan melalui ayat-ayat-Nya, hadits qudsi, atau hadits-hadits sahih Rasulullah Saw lainnya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Nasa’i, Ahmad al-Hakim, dan al-Thayalisi, dan diakui sahih oleh al-Hakim dan al-Dzahabi.
Dalam hadits itu dikabarkannya bahwa manusia saat dijemput kematian terbagi menjadi dua golongan, ada yang beriman dan ada yang kufur. Dan perbedaan di antara keduanya sangatlah mendasar, sebagaimana diceritakan dalam hadits berikut ini,
"Kami sedang mengantarkan jenazah di Baqi. Kemudian datanglah Nabi dan duduk bersama kami di dekat jenazah. Kami tundukkan kepala kami seakan-akan burung hinggap di atasnya. Ia berkata: "Aku berlindung dari siksa kubur 3X.
A. Perjalanan Ruh Orang-orang Mukmin
Sesungguhnya manusia mukmin ketika hendak memasuki akhirat dan meninggalkan dunia, turunlah malaikat kepadanya dengan wajah yang bersinar seperti cahaya matahari. Mereka duduk di dekat mayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malaikat maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: “Hai roh yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya.”
Allah berfirman: “Tuliskan kitab hamba-Ku di tempat yang tinggi. Kembalikan dia ke bumi karena aku menciptakannya dari bumi, mengembalikannya ke bumi, dan mengeluarkannya dari bumi sekali lagi. Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya seraya berkata:
“Siapa Tuhanmu?” Ia berkata: “Tuhanku Allah.”
“Apa agamamu?” “Agamaku Islam.” Jawabnya
“Siapa laki-laki yang diutus kepadamu?”. “ Rasulullah.” Jawabya.
“Darimana kamu mengetahui hal ini?”. “Aku membaca Kitabullah, beriman kepadanya, dan membenarkannya.” Jawabnya.
Lalu seorang penyeru berseru dari langit: “Benar hambaku. Hamparkan baginya tikar dari surga. Bukakan baginya pintu dari surga.” Lalu angin dan semerbak surga datang kepadanya. Kuburan dilegakan seluas pandangan mata. Seseorang yang berwajah tampan datang kepadanya dengan baju yang indah dan bau yang harum. Ia berkata: “Bergembiralah dengan apa-apa yang akan membahagiakan kamu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu.”
Mayit bertanya: “Siapakah kamu?” Wajahmu wajah yang membawa kebaikan.
Ia berkata: “Saya amal shalehmu.”
Mayit itupun berkata: “Tuhanku, tegakkanlah hari kiamat supaya aku kembali kepada keluargaku dan kekayaanku.”
۞ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌۗ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوْهَهُمْ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّةٌۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ (٢٦)
" Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. " (Q.S. Yunus ayat 26)
B. Perjalanan Ruh Orang-orang Kafir
Bila seorang kafir meninggalkan dunia dan memasuki akhirat, dari langit turunlah malaikat berwajah buruk dan membawa kain yang buruk. Mereka duduk di dekat mayit sepanjang mata memandang. Lalu datanglah malaikat maut dan duduk di dekat kepalanya dan berkata: “Hai roh yang buruk, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya. Malaikat maut mencabut nyawanya seperti sisir besi mencabuti bulu yang basah sehingga terputuslah seluruh urat dan saraf-sarafnya.
” Dan apabila malaikat maut sudah mengambilnya, maka ia tidak akan membiarkannya ruh yang berada di tangannya walau hanya sekejap, iapun segera menyimpannya di dalam kain yang buruk. Dari roh itu keluar bau yang lebih busuk dari bau bangkai dan memenuhi permukaan bumi. Lalu para malaikat membawa roh itu naik. Setiap kali mereka melewati kelompok malaikat yang lain mereka ditanya. "Siapa roh yang buruk ini?" Mereka menjawab; ”Fulan bin Fulan dan menyebutnya dengan nama-nama yang buruk yang diperolehnya dari dunia.” Maka seluruh malaikat mengutuknya.
Ketika ia sampai ke langit dunia, ia minta dibukakan pintu langit, tetapi pintu langit itu tidak dibukakan baginya. Kemudian Rasulullah Saw membaca ayat Al-Quran,
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ "
" Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan kepada mereka pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surga, seperti tidak mungkinnya unta masuk ke lubang jarum." (QS. Al-A'raf 40)
Allah Swt berfirman, 'Tuliskanlah kitabnya di bumi yang paling rendah. Maka mereka pun mencatat nama hamba tersebut dalam sijjin yang ada di lapisan bumi ketujuh. Dan roh itu kemudian dilemparkannya. Kemudian Nabi membaca ayat Al-Quran,
وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ "
" Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. AI-Haj 31)
Lalu rohnya dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat datang dan duduk bersamanya, seraya berkata: “Siapa Tuhanmu?” Ia berkata: “Ah, aku tidak tahu.” Seorang penyeru berteriak dari langit: “Bohong hambaku. Hamparkan kepadanya tikar dari api neraka. Bukakan baginya pintu neraka.“ Panas dan keringnya neraka mendatanginya. Kuburannya disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya. “Seseorang yang berwajah buruk, berpakaian buruk, berbau busuk datang kepadanya dan berkata: “Terimalah berita yang menyusahkan kamu. Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu." Mayit bertanya, “Siapakah kamu?” “Wajahmu wajah yang membawa keburukan.” Ia menjawab, “Aku amalmu yang buruk.” Mayit itu berkata: “Tuhanku jangan tegakkan hari kiamat.”
وَالَّذِيْنَ كَسَبُوا السَّيِّاٰتِ جَزَاۤءُ سَيِّئَةٍ ۢبِمِثْلِهَاۙ وَتَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌۗ مَا لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ عَاصِمٍۚ كَاَنَّمَآ اُغْشِيَتْ وُجُوْهُهُمْ قِطَعًا مِّنَ الَّيْلِ مُظْلِمًاۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ (٢٧)
" Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal dan mereka diselubungi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan wajah mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. " (Q.S. Yunus ayat 27)
Dengan membaca hadits tersebut diatas kiranya saudara dapat menyimpulkan sendiri, tentang ada atau tidak adanya reinkarnasi dalam Islam. Hanya Allah lah yang paling mengetahui hakikatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar