Halaman

Rabu, 24 September 2025

Pohon Gharqad, Media, dan Tafsir Profetik Akhir Zaman

By. Mang Anas 


Hadits Nabi ﷺ tentang perang akhir zaman antara kaum Muslim dan Yahudi, yang menyebut bahwa batu dan pohon akan bersaksi, selalu memantik diskusi luas. Dalam teks lengkapnya, hadits itu menegaskan :

> لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ، فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ، حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ، فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ: يَا مُسْلِمُ، يَا عَبْدَ اللهِ، هَذَا يَهُودِيٌّ خَلْفِي، فَتَعَالَ فَاقْتُلْهُ، إِلَّا الْغَرْقَدَ، فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ.

> “Tidak akan terjadi kiamat sampai kaum Muslim memerangi orang-orang Yahudi. Lalu orang Yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon. Maka batu atau pohon berkata : Wahai Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada orang Yahudi, kemarilah dan bunuhlah dia. Kecuali pohon gharqad, karena ia adalah pohon orang Yahudi.” (HR. Muslim).

Selama berabad-abad, teks ini dianggap misterius. Namun dalam konteks dunia modern, ia menghadirkan simbol-simbol yang bisa dibaca kembali melalui kaca mata sejarah dan geopolitik.

Pohon Gharqad sebagai Amerika dan Media Arus Utama

Jika ditarik ke realitas hari ini, pohon gharqad bisa dipahami sebagai Amerika Serikat beserta jaringan media mainstream yang menjadi pelindung utama Israel.

Gharqad disebut sebagai pohon khusus yang tidak ikut bersaksi. Artinya, ada kekuatan besar yang tetap melindungi Yahudi-Israel walau seluruh dunia membuka kedok kezaliman mereka.

Peran itu jelas terlihat dalam veto Amerika di Dewan Keamanan PBB : walau 14 anggota lain mendukung resolusi gencatan senjata, satu veto Amerika sudah cukup untuk membatalkan suara mayoritas dunia.

Begitu pula media arus utama seperti CNN, Fox News, BBC, dan sebagian besar outlet Barat, yang memutar narasi sedemikian rupa sehingga Israel selalu tampil sebagai pihak “membela diri”, sementara penderitaan rakyat Palestina direduksi atau bahkan disembunyikan.

Dengan demikian, gharqad dalam tafsir kontemporer adalah sistem politik dan media tradisional yang berfungsi sebagai tameng permanen bagi Israel.

Batu dan Pohon Lain : Gelombang Media Sosial

Namun hadits juga menyebut bahwa batu-batu dan pohon-pohon lain justru bersuara, menyingkap tempat persembunyian musuh. Inilah yang dapat kita pahami sebagai metafora bagi arus informasi rakyat — medsos global yang tidak bisa dikontrol total oleh kekuatan lama.

Di Twitter/X, Facebook, WhatsApp, TikTok, dan YouTube, jutaan video kesaksian warga Gaza menyebar tanpa bisa dibendung. Dunia melihat dengan mata kepala sendiri : rumah-rumah hancur, anak-anak tertimbun reruntuhan, rumah sakit diserang, dan masjid serta gereja dibom.

Fakta-fakta itu menyingkap “tempat persembunyian” Israel : semua kejahatan yang selama ini ditutupi oleh media mainstream, kini ditelanjangi oleh netizen, jurnalis independen, dan aktivis digital.

Kolom komentar menjadi “batu dan pohon yang bersuara”: opini global mengalir deras, menekan, dan memalukan rezim yang bersembunyi di balik propaganda resmi.

Dengan kata lain, hadits ini menemukan relevansinya dalam perang media  : suara rakyat jelata yang tak terbendung, berhadapan dengan benteng propaganda yang dikuasai oleh kekuatan besar.

“Ya Muslimin” dan “Ya Abdallah” di Panggung Diplomasi

Dalam dimensi politik, kita juga menemukan gema nubuatan. Sidang Umum PBB baru-baru ini [ Senin, 22 September 2025 di New York ] dipelopori oleh Arab Saudi dan Prancis . Inilah simbol dari dua frase hadits :

“Ya Muslimin” → representasi resmi umat Islam melalui Arab Saudi.

“Ya Abdallah” → hamba Allah dari kalangan non-Muslim yang digerakkan untuk ikut menegakkan keadilan, yakni Prancis.

Keduanya menunjukkan bahwa Allah menggerakkan hati bangsa-bangsa, baik Muslim maupun non-Muslim, untuk menjadi saksi dan penegak keadilan dalam sejarah.

Penutup : Tafsir Profetik yang Hidup

Maka, tafsir profetik kontemporer membawa kita pada pemahaman baru :

⏩ Pohon gharqad = Amerika Serikat dan media mainstream, benteng yang melindungi Israel.

⏩ Batu dan pohon lain = arus media sosial, suara suara kritis serta opini global masyarakat dunia yang menyingkap kejahatan.

⏩ Ya Muslimin = kekuatan resmi dunia Islam.

⏩ Ya Abdallah = bangsa-bangsa lain yang Allah gerakkan sebagai instrumen-Nya.

Dengan kacamata ini, hadits Nabi ﷺ bukanlah teks mati, melainkan peta makna yang sedang hidup di hadapan kita. Ia mengajarkan bahwa fitnah Dajjal bergerak di ruang propaganda dan tipu daya, sementara tanda-tanda kebenaran muncul dari saksi-saksi yang tak disangka : rakyat kecil, suara global, bahkan algoritma media sosial.

Sejarah pun membuktikan : Allah tidak meninggalkan bumi tanpa tanda. Tinggal, apakah manusia mau membaca tanda itu dengan hati yang hidup — atau tetap bersembunyi di balik gharqad propaganda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar