Halaman

Minggu, 06 Juni 2021

Makna Batin Surat Asy - Syams [ 91]

 By Mang Anas

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

A. Makna Batin Surat Asy - Syams ayat 1 - 6  [ Paragraf Simbol ]

وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَا

"Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari," - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 1)

[ Demi Dzat yang telah mentajalikan diri- Nya menjadi Nur Muhammad ]

وَالْقَمَرِ إِذَا تَلٰىهَا

"demi bulan apabila mengiringinya," - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 2)

[ Demi Nur Nuhammad yang mentajalikan dirinya dalam diri ruh para Nabi dan Rasul ]

وَالنَّهَارِ إِذَا جَلّٰىهَا

"demi siang apabila menampakkannya," - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 3)

[ Demi Para Rasul yang diutus ditengah tengah manusia ]

وَالَّيْلِ إِذَا يَغْشٰىهَا

"demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)," - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 4)

[ Demi Jiwa apabila dimasukan ke alam jasad _ yaitu kondisi jiwa manusia setelah dibenamkan kedalam nafsunya, yaitu _ nafsu jasadi, yang meng-hijab antara dirinya dari Tuhan- nya _ itu semata ujian bagi jiwa ]

وَالسَّمَآءِ وَمَا بَنٰىهَا

"demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan),"- (QS. Asy-Syams 91: Ayat 5)

[ Demi anasir Angin dan anasir Api yang terlepas dari hukum gravitasi _yaitu anasir jisim latif yang ada pada jiwa yang tabiatnya selalu condong ke atas ]

وَالْأَرْضِ وَمَا طَحٰىهَا

"demi bumi serta penghamparannya," -QS. Asy-Syams 91: Ayat 6)

[ Demi anasir air dan anasir tanah yang terikat dengan hukum gravitasi _ yaitu anasir jisim latif yang ada pada jiwa yang tabiatnya selalu condong ke bawah ]


B. Makna Batin surat Asy - Syams ayat 7 - 10 [ Paragraf Dohir _ kata katanya jelas dan nampak ]


وَنَفْسٍ وَمَا سَوّٰىهَا

"demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya," - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 7)

[ Demi Fitrah yang menjadi esensi kesejatian manusia ]

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوٰىهَا

"maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya," - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 8)

[ Maka Dia tanamkan kedalam fitrah itu_ nafsu amaroh, nafsu lawwamah, nafsu sufiyah_ _Nafsu mutmainnah_ _Nafsu rodiyah, nafsu mardiyah dan nafsu kamilah ]

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَا

"sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),"- (QS. Asy-Syams 91: Ayat 9)

[ Sungguh anugerah warid itu akan kami berikan kepada siapa saja diantara mereka yang mau bekerja keras dalam menata dan menyeimbangkan ke tujuh unsur nafsunya _ yaitu mereka yang berusaha memurnikan dirinya dengan banyak ber- dzikir kepada Allah dan orang - orang yang didasar hatinya mengeram sebuah rasa_ yaitu rasa positip dan selalu berprasangka baik kepada Allah ]

وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَا

"dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 10)

[ Dan adapun orang - orang yang tidak memiliki kemauan dalam menata dan menyeimbangkan ke tujuh unsur nafsunya, maka akan kami biarkan mereka selalu terombang ambing dalam kesesatannya ]


C. Makna Batin surat Asy - Syams ayat 11 - 15  [ paragraf kisah ]

كَذَّبَتْ ثَمُودُ بِطَغْوٰىهَآ

"(Kaum) Samud telah mendustakan (Rasul-Nya) karena mereka melampaui batas (zalim)," - ( QS. Asy-Syams 91: Ayat 11)

[ Sungguh hitamnya karakter jasad benar - benar telah menutup hati mereka ]

إِذِ انۢبَعَثَ أَشْقٰىهَا

"ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka," - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 12)

[ akibat kekuatan hawa nafsu benar benar telah menguasai jiwanya ]

فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ نَاقَةَ اللَّهِ وَسُقْيٰهَا

"lalu Rasul Allah (Salih) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya."- (QS. Asy-Syams 91: Ayat 13)

[ maka dalam keadaan itu sekalipun cahaya ruhul qudus dan kesadaran fitrah dimunculkan, _ dan membersit dihati mereka _ untuk mengajaknya kembali _ kepada kesadaran murni hati dan esensi hati nurani ]

فَكَذَّبُوهُ فَعَقَرُوهَا فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَا

"Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah)." - (QS. Asy-Syams 91: Ayat 14)

[ Mereka akan selalu menepisnya dan bahkan tanpa pikir panjang mereka akan segera menolak kesadaran itu, dan itu pada dasarnya mereka sedang menghancurkan potensi fitrahnya sendiri _  serta membinasakan dirinya sendiri __  untuk selama - lamanya __ akibatnya hati mereka menjadi keras disebabkan banyaknya kejahatan dan perbuatan dosa yang mereka lakukan.

Maka kelak diahirat Tuhan tidak akan menyapa dan memandang mereka, dan terhadap apapun yang bakal terjadi pada mereka dan yang akan menimpanya,  Tuhan tidak akan peduli dan tidak akan menolongnya ].

وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَا

"Dan Dia tidak takut terhadap akibatnya."- (QS. Asy-Syams 91: Ayat 15)

[ hal itu disebabkan karena Tuhan telah mencabut rahmat-Nya atas mereka akibat perbuatan mereka yang melampaui batas, maka jika Tuhan menetapkan " azab-Nya ", mereka sama sekali tidak punya hak untuk menuntut dan menggugat keadilan-Nya _ karena hal itu sudah merupakan ketentuan dan janji yang telah ditetapkannya,  dan semua ketentuan dan janji janji- Nya itu telah disampaikan kepada manusia melalui lisan para nabi dan orang orang yang diangkat sebagai utusan-Nya ]

D. Tafsir dan Pembahasan

1. Dalam paragraf simbol =  terdapat 6 ayat ---> dalam paragraf ini digambarkan tentang tahapan dan alur proses Tanajulnya Jiwa Manusia dari alam qurbah [ alam kelangitan ] hingga ke alam dunia [ alam jasad ].

2. Dalam paragraf dhohir = terdapat 4 ayat ---> Dalam paragraf ini digambarkan tentang esensi dari jiwa serta beberapa tabiat yang terkandung didalamnya. Dalam Ayat itu Allah Swt juga memberikan petunjuk bagaimana jiwa itu seharusnya kita perlakukan, agar setelah jiwa itu dibanamkan ke alam jasad [ alam kegelapan ] jiwa itu bisa tetap murni pada fitrahnya, tidak terseret atau terpengaruh oleh pernak - pernik kehidupan yang serba jasad dan yang serba materi.

Dengan demikian sekalipun jiwa itu ada dalam kondisi terkurung dialam jasad dan menerima banyak pengaruh darinya tetapi dia tetap dapat menatap tegak lurus ke langit , dan selalu memandang wajah Tuhan -nya. Dengan begitu ia pun akan senantiasa merindukan jalan pulang dan sangat menginginkan untuk kembali ke asalnya, yaitu negeri Qurbah. Dalam posisi ini manusia akan dapat tegak lurus diatas prinsipnya, tahan terhadap segala godaan dan akan rela mengorbankan harta, jiwa dan raganya untuk dapat melayani Tuhannya.

3. Dalam paragraf kisah = terdapat 5 ayat ---> Dalam paragraf ini Allah Swt menggelar sebuah lakon tentang kisah kaum Samud [ Simbol Nafsu Fujuroh ], bangkitnya orang yang paling celaka [ Simbol Thagut ] serta Nabi Salih AS [ Simbol Ruhul Kudus ] dan seekor Unta [ Simbol kesadaran Fitrah ] dan Minuman Unta [ Simbol Nafsu Takwaha ]. Kemudian konflik pun terjadi dimana anasir - anasir kegelapan yaitu sisi buram dari tiga anasir Nafsu Fujurah [ Nafsu Amarah, Nafsu Lawwamah dan Nafsu Sufiyah ] dapat digerakan dan diprovokasi oleh Thagut agar mereka menjauhkan unta [ Esensi Fitrah ]  itu dari minumannya yaitu tiga anasir nafsu Takwaha [ Nafsu Rodiyah, Nafsu Mardiyah dan Nafsu Kamilah ]. Bahkan kemudian unta [ Esensi Fitrah ] itupun dibunuhnya pula.

Demikianlah drama tragis itu terjadi, dan nabi Salih [ Simbol Ruhul Kudus ] tidak dapat mencegah dan mendamaikannya, karena provokasi Thagut itu benar benar telah mencengkeram sedemikian rupa tiga sisi buram anasir nafsu fujurohnya, sedangkan si - Fitrah yang disimbolkan dengan seekor unta ada dalam posisi sudah lemas dan tersandra karena berhari - hari telah dijauhkan dari minumannya [ tiga unsur nafsu Takwaha ]. Begitulah drama tragis itu digambarkan melaui sebuah lakon kaum Samud,  dan kita harus menjadikan kisah ini sebagai ibroh dan harus dapat mengambil pelajaran darinya. Bahwa Manusia dapat menjadi celaka jika mereka tidak dapat terus tegak lurus berdiri diatas fitrahnya karena terlalu condong ke kiri _ menjadi seperti binatang _ buas dan kasar_ atau karena terlalu ke kanan _ menjadikan dirinya seperti Malaikat _ diam dan pasif serta tidak memiliki kapasitas untuk ber - ekpresi, mengambil tanggung jawab dan ber-inisiatif.


------- @@@ --------


Catatan : 

Tiga Sifat Nafsu dan Letak letak Nafsu bila dilihat dari gejalanya.

A. Nafsu yang timbul dari sifat Qorin [ Fujuroh ] : 

1. Nafsu Amaroh :  dibawah susu kiri

2. Nafsu Lawwamah : di sebeleh kiri susu kiri

3. Nafsu Sufiyah : diatas susu kiri


B. Nafsu Yang timbul dari sifat Diri Murni [ Fitrah Adam ] :

4. Nafsu Mutmainnah : ditengah dada


C. Nafsu yang timbul dari sifat Mulkan [ Taqwaha ] :

5. Nafsu Radiyah : dibawah susu kanan

6. Nafsu Mardiyah : disebelah kanan susu kanan

7. Nafsu Kamilah : diatas susu kanan

Sumber : Petunjuk Rahsa kala membaca surat Asy- Syams.


Wallahu 'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar