By Mang Anas
Selama ini ada banyak orang yang bertanya dimana adanya dalil nash al Qur'an yang membicarakan tentang adanya tujuh Nafsu didalam diri manusia.
Maka berikut ini saya sajikan dalil Nash al - Qur'an tentang adanya tiga Macam Hawa dan empat macam Nafsu dalam diri Manusia. Pengambilan dalil - dalil Nash ini didasarkan pada makna batin ayat atau dari makna tersiratnya, oleh karena itu dibutuhkan kecermatan agar anda bisa betul -betul memahaminya. Lihat Bagan berikut ini, dan pahami baik - baik makna tersiratnya.
A. Tiga sifat Nafsu [ Potensi Diri Manusia ] dan letaknya bila dilihat dari gejalanya.
a. Nafsu [ Potensi Diri Manusia ] yang timbul dari sifat Qorin _ Fujuroh :
1. Nafsu Amaroh : dibawah susu kiri
2. Nafsu Lawwamah : di sebeleh kiri susu kiri
3. Nafsu Sufiyah atau Mulhammah : diatas susu kiri
b. Nafsu [ Potensi Diri Manusia ] Yang timbul dari sifat Diri Murni _ Fitrah Adam :
4. Nafsu Mutmainnah : ditengah dada
c. Nafsu [ Potensi Diri Manusia ] yang timbul dari sifat Mulkan _ Taqwaha :
5. Nafsu Radiyah : dibawah susu kanan
6. Nafsu Mardiyah : disebelah kanan susu kanan
7. Nafsu Kamilah : diatas susu kanan
B. Senyawa dan Unsur dasar pembentuk Nafsu [ Potensi diri Manusia ]
1. Senyawa Api = Menjadi Nafsu Amaroh
2. Senyawa Angin = Menjadi Nafsu Lawwamah
3. Senyawa Air = Menjadi Nafsu Sufiyah/ Mulhammah
4. Senyawa Tanah = Menjadi Nafsu Mutmainnah
5. Unsur Cahaya = Menjadi Nafsu Rodiyah
6. Unsur Oksigen = Menjadi Nafsu Mardiyah
7. Unsur Hidrogen = Menjadi Nafsu Kamilah
Nafsu itu harus kita terjemahkan sebagai potensi diri manusia _ dengan demikian keberadaan nafsu didalam diri kita itu tidak harus disikapi secara negatif. Sebab keberadaan semua nafsu itu dalam diri kita sangat berguna termasuk didalamnya adanya nafsu amaroh, nafsu lawwamah dan juga nafsu mulhammah atau sufiyah.
Dengan nafsu amaroh kita akan dapat menyelamatkan diri atau bisa melindungi diri kala diri kita merasa mendapat ancaman_ misal dari bahaya binatang buas, bahaya kebakaran atau kala kita tengah berada dalam zona peperangan. Dengan nafsu lawwamah maka kita akan punya kehendak dan rasa memiliki dan dengan nafsu sufiyah kita bisa dapat mencintai lawan jenis, beranak - pianak dan berketurunan. Dengan demikian satu satunya intervensi yang dapat kita lakukan terhadap nafsu kita adalah dengan memenej, mengarahkan dan mengendalikannya. Jadi bukan dengan cara membunuh dan mematikannya.
C. Simbol Nafsu dalam Rukun Shalat
1. Nafsu Amaroh = Takbir
2. Nafsu Lawwamah = Tubuh yang Bardiri
3. Nafsu Sufiyah/ Mulhammah = Tubuh yang Ruku
4. Nafsu Mutmainnah = Tubuh yang 'Itidal
5. Nafsu Rodiyah = Tubuh yang duduk
6. Nafsu Mardiyah = Tubuh yang Sujud
7. Nafsu Kamilah = Salam
D. Pribadi Nafsu
1. Senyawa Api = Nafsu Amaroh ---> Sombong, Merasa paling hebat, tidak suka mendapat saingan,gampang marah, kejam, terburu - buru dan kurang pertimbangan.
2. Senyawa Angin = Nafsu Lawwamah ---> Serakah, ingin menguasai, pamer, bangga dan tidak pernah merasa puas
3. Senyawa Air = Nafsu Sufiyah / Mulhammah ---> Males, ingin selalu hidup mewah, ingin selalu mencari aman, kurang teguh pada pendirian, gampang tergoda, dan sangat gandrung pada yang enak - enak.
4. Senyawa Tanah = Nafsu Mutmainnah ---> Sabar, diam, Nrimo, tenang, pandai menimbang, cermat dan teliti
5. Unsur Cahaya = Nafsu Rodiyah ---> Selalu Bersyukur, selalu husnu -dhon, sangat giat dan semangat, cepat, trengginas, tidak berputus asa, sangat keras dan sangat teguh berpegang pada kebenaran.
6. Unsur Oksigen = Nafsu Mardiyah ---> Hatinya dipenuhi Cinta, pandangannya selalu dalam visi ilahiyah, inginnya selalu menghidupi, aktif menebar kebaikan, berkeinginan kuat dan bercita - cita menjaga kehidupan.
7. Unsur Hidrogen = Nafsu Kamilah ---> Sangat Ikhlas, sangat luwes, sangat lembut, sangat murah hati, selalu ingin melayani, dan sangat suka mengalah. Semboyannya adalah perdamaian, salam, keseimbangan dan kesejahteraan.
E. Alam alam Nafsu
1. Alam Nasut
a. Nafsu Amaroh
2. Alam Malakut
a. Nafsu Lawwamah
b. Nafsu Sufiyah / Mulhammah
3. Alam Antara
a. Nafsu Mutmainnah
4. Alam Jabarut
a. Nafsu Rodiyah
b. Nafsu Mardiyah
5. Alam Lahut
a. Nafsu Kamilah
F. Cara Memenej Nafsu
1. Nafsu Amarah [ Senyawa Api = huruf Alif ] ---> Api yang kecendrungannya tegak lurus keatas seperti huruf Alif itu, hanya mampu diarahkan oleh angin dan ditundukan dengan Air. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa temannya Api adalah Angin dan Lawannya Api adalah Air. Api hanya mau mendengar nasihat temannya yaitu Angin dan hanya mau berkolaborasi dengannya.
Contoh Api yang diarahkan adalah api yang biasa dipakai oleh tukang las, dimana api yang kecendrungannya ingin selalu keatas itu dapat diarahkan lurus ke depan oleh kekuatan hembusan angin. Adapun contoh api yang ditundukan adalah api yang disemprot dengan air. Dengan demikian sisi baik dari Api yang berupa_ kekuatan Semangat itu _ bisa kita jadikan modal untuk mewujudkan visi dan juga bisa digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita - cita _ yang keduanya merupakan _unsur Angin. Adapun sisi negatif dari Api yaitu _ sombong, merasa paling hebat dan ingin menang sendiri serta pemarah _ bisa ditundukan dengan sisi baik dari sifat Air yaitu _ luwes, lembut, murah hati dan suka mengalah. Bagi orang yang karakternya lebih didominasi oleh nafsu Amaroh [ unsur Api ] maka latihan yang dianjurkan adalah agar sering melakukan khalwat atau menyepikan diri, banyak tafakur dan banyak merenungi diri.
2. Nafsu Lawwamah [ Senyawa Angin = Huruf Lam ] ---> Anasir asli dari Angin adalah udara yang memiliki kecendrungan ingin selalu ke atas, tetapi manakala udara itu berubah menjadi angin karena pengaruh suhu ( api ] dan kelembaban [ air ] maka udara yang berubah menjadi angin itu akan bisa bergerak ke semua arah disebabkan oleh kondisi ruangnya yang dipengaruhi oleh kadar suhu dan kelembaban itu. Dengan demikian sifat angin itu sangat dipengaruhi oleh sifat Air dan Api dan Angin biasa berteman dan berkolaborasi dengan Air dan Api. Oleh karena itu untuk memenej nafsu Lawwamah ini dan agar potensi angin ini dapat diambil hanya sisi baiknya yaitu _ aktif dan rajin serta fokus pada tujuan, visi dan cita - cita _ maka caranya dengan lebih menguatkan sisi baik dari sifat Api dan Air yaitu _ semangat, trengginas dan teguh pendirian serta belajar bersikap luwes, lembut, murah hati dan suka Mengalah. Orang yang karakternya didominasi oleh nafsu lawwamah ini bila dapat meng - kolaborasikan ketiga potensi baik dari Angin, Api dan Air maka insya Allah kehidupannya bisa sukses, dan yang bersangkutan dapat mencapai kejayaan dimata Tuhan dan diantara manusia.
Adapun lawan dari Angin adalah Tanah, maka bila sisi buruk dari sifat angin pada diri manusia itu terlalu dominan, satu - satunya cara untuk menundukkannya adalah dengan menguatkan sifat - sifat baik dari unsur tanah yaitu dengan belajar atau berlatih untuk bisa _ Tenang, pandai menimbang, cermat dan teliti. Dalam kondisi ini maka latihan yang dianjurkan adalah, banyak shalat, banyak dzikir, sering semedi atau bermeditasi.
3. Nafsu Sufiyah / Mulhammah [ Senyawa Air = Huruf Mim ] ---> Berlawanan dengan Api dan Angin yang kecendrungannya selalu mengarah ke atas, maka Air akan selalu mencari tempat yang terendah. Sifat air adalah selalu mencari aman, suka kemewahan, malas dan cendrung mencari yang enak enak. Tetapi air juga banyak menyimpan sisi baik yaitu _ cendrung luwes dan sebisa mungkin akan menghindari konflik, murah hati dan selalu berusaha untuk mengalah.
Udara atau Angin adalah teman dan sahabat bagi Air, dan Tanah adalah pasangannya. Maka untuk dapat menguatkan sifat - sifat baik dari air yaitu _ yang cendrung luwes, mampu meredam konflik, murah hati dan suka mengalah itu _ caranya adalah dengan menguatkan sisi baik dari sifat - sifat yang dikandung oleh udara yaitu _ aktif, rajin, berkeinginan dan bercita - cita _ kemudian dikombinasikan dengan sifat sifat Tanah yang_Tenang, pandai menimbang, cermat dan teliti.
Dengan mengkolaborasikan sifat dari ketiga unsur itu yaitu _ sisi baik dari sifat Angin, Air dan Tanah_ maka sisi buruk sifat Air akan bisa dinetralisir, dan manusia dengan tipikal ini akan memiliki potensi yang sangat besar jika bertindak sebagai mediator untuk mendamaikan konflik, ia pun dapat menjadi komunikator yang ulung, karena akan dipercaya dan disukai banyak orang.
Lawan dari Air adalah Api maka jika pada diri seseorang sifat sifat buruk dari air terlalu dominan maka untuk menundukannya adalah mendominasikan sisi - sisi baik dari sifat Api yaitu _ sekali - kali harus diberi tindakan Tegas [ Sanksi disiplin ] , harus selalu diberi dorongan semangat agar tidak malas, kerjanya cepat, trengginas dan dapat tetap teguh pada pendirian. Bagi orang dengan tipikal Air _ yang karakternya didominasi nafsu Sufiyah _ maka latihan yang disarankan adalah banyak Tirakat dan Puasa serta mendisiplinkan diri untuk tidak banyak makan dan minum, mengurangi kecanduan belanja dan menjauhkannya dari barang - barang mewah. Sebab jika tidak ia akan gampang tergoda dan bisa kembali jatuh ke titik lemah.
4. Nafsu Mutmainnah [ Senyawa Tanah = Huruf Dal ] ---> Dari ketiga anasir diatas maka sifat dari tanah adalah yang paling unik. Sifat sifat yang melekat pada Tanah ini jauh berbeda dengan sifat ketiga unsur lainnya. _Diam, Tenang, cermat, pandai menimbang dan teliti _ adalah keunggulan dari sifat tanah. Sifat tanah ini sangat akrab dengan sifat Air tetapi tidak dapat terpengaruh oleh sifat buruknya Air. Meskipun sepanjang hidupnya Ia akan selalu berpasangan dengan Air _ bagai Adam dan Siti Hawa_ tetapi sifat - sifat Tanah tetap bersih dan murni. Ia akan tetap duduk teguh seperti layaknya huruf Dal [ د ], sikap orang yang sedang duduk diam atau duduk tasyahud atau orang yang sedang bertapa. Ia tidak akan menengok ke kanan atau ke kiri sebelum semua pekerjaannya selesai.
Tanah meskipun sekali kali berhubungan dengan Api dan Angin tetapi anasirnya tetap tidak mau bercampur. Tanah saat bersentuhan dengan Api bahkan jika dibakarnya jati dirinya justru akan tambah kuat dan mengeras, begitupun saat tanah harus bersentuhan dengan angin atau udara maka ia akan tetap berpijak pada tempatnya dan bahkan angin atau udara itu lah yang bakal menyisih. Itulah sifat Tanah, lambang dari Nafsu Mutmainnah.
Manusia jika sudah mampu " Jumeneng " didalam sifat sifat tanah maka jaraknya dengan Tuhan tinggal sejengkal. Dia sudah dalam posisi mengajukan proposal untuk sebentar lagi diantar menemui Tuhan, yaitu_ masuk ke alam Jabarut atau alam Tuhan, alam Makrifat.
Sumber : Petunjuk_ kala membaca surat Asy- Syams.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar