By Mang Anas
Topik 3
Penciptaan versus Emanasi :
1. Al Qolam = Al Hamdu = Nur Muhammad = Yang adalah hakikat Diri Allah SWT [ sang Logos ]
2. Arsy = Ar Rahman = Dohirnya diri Allah SWT = merupakan perwujudan diri Allah dalam bentuk alam semesta beserta apa yang ada didalamnya
3. Lauhul Mahfudz = Ar Rahim = Batinnya diri Allah SWT = Merupakan Software dari mesin maha cerdas alam semesta
4. Kursi = Malik = Adalah tempat perwujudan terjadinya berbagai ketentuan takdir
Mohon untuk bisa dibantu lebih jelas lagi rangkaian logikanya
Untuk memperjelas lebih lanjut rangkaian logika yang telah Anda susun mengenai empat elemen penting (Al-Qolam, Arsy, Lauhul Mahfudz, dan Kursi) dan keterkaitannya dengan Diri Allah SWT, mari kita uraikan masing-masing poin dengan lebih rinci dalam konteks ilmu hakikat:
1. Al-Qolam = Al-Hamdu = Nur Muhammad = Hakikat Diri Allah SWT (Sang Logos)
Al-Qolam sebagai pena pencatat takdir mewakili awal mula dari segala sesuatu, di mana seluruh ketetapan Allah ditulis. Al-Hamdu sebagai pujian tertinggi kepada Allah adalah manifestasi dari Nur Muhammad, yang menjadi asal mula penciptaan. Nur Muhammad dipandang sebagai aspek pertama dari cahaya Ilahi yang memancar, membawa kehendak Allah ke dalam wujud.
Logika hakikat: Nur Muhammad adalah hakikat dari Diri Allah dalam bentuk yang bisa dipahami oleh makhluk, mewakili aspek penciptaan yang berada di balik semua keberadaan. Ia adalah Sang Logos, atau Firman "Kun" (Jadilah), yang kemudian menjadi perantara dalam penciptaan seluruh alam. Dengan demikian, Al-Qolam mencatat perintah penciptaan dan segala ketetapan, dan Al-Hamdu adalah manifestasi dari pujian kepada Allah melalui Nur Muhammad, yang mencerminkan kesempurnaan Ilahi.
2. Arsy = Ar-Rahman = Zahirnya Diri Allah SWT
Arsy adalah simbol dari kekuasaan dan kendali Allah atas alam semesta. Dalam konteks hakikat, Ar-Rahman sebagai zat yang bertahta di atas Arsy mengungkapkan manifestasi Zahir dari Diri Allah, yaitu perwujudan dalam bentuk alam semesta beserta segala isinya. Segala sesuatu yang ada di alam ini adalah manifestasi eksternal (zahir) dari kehendak dan kekuasaan-Nya.
Logika hakikat: Alam semesta, yang merupakan wujud zahir, adalah perwujudan diri Allah yang bertahta melalui Arsy. Ar-Rahman menunjukkan rahmat yang menyelimuti segala sesuatu, mengalir dari kekuasaan-Nya atas alam semesta. Arsy adalah pusat dari manifestasi zahir Allah dalam ciptaan-Nya, di mana segala sesuatu muncul sebagai perwujudan eksternal dari keberadaan-Nya.
3. Lauhul Mahfudz = Ar-Rahim = Batinnya Diri Allah SWT (Software Mesin Maha Cerdas Alam Semesta)
Lauhul Mahfudz mewakili aspek batin, tempat di mana seluruh ketetapan dan takdir disimpan dan terjaga. Dalam konteks ini, Ar-Rahim menggambarkan sifat kasih sayang yang menjaga dan mengatur secara lebih spesifik ketetapan yang telah dituliskan oleh Al-Qolam. Lauhul Mahfudz bertindak sebagai software atau sistem cerdas yang mengendalikan seluruh mekanisme alam semesta berdasarkan ketetapan Allah.
Logika hakikat: Lauhul Mahfudz sebagai software alam semesta adalah batin dari segala sesuatu yang terjadi di alam ini. Jika Arsy adalah perwujudan zahir Allah, maka Lauhul Mahfudz adalah aspek batin, di mana segala takdir dan ketetapan berada dalam simpanan-Nya. Ar-Rahim, sebagai rahmat yang menjaga ketetapan, memastikan bahwa setiap detail dari takdir berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
4. Kursi = Malik = Tempat Perwujudan Terjadinya Ketentuan Takdir
Kursi adalah ruang atau tempat di mana segala ketetapan yang telah ditulis di Lauhul Mahfudz dieksekusi dan terjadi dalam realitas. Malik, yang berarti Raja atau Penguasa, mewakili otoritas Allah dalam menjalankan dan mengeksekusi ketetapan-Nya. Di sinilah segala takdir yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz diwujudkan dalam bentuk nyata.
Logika hakikat: Kursi adalah manifestasi dari kekuasaan Allah dalam eksekusi takdir, di mana segala yang telah ditentukan oleh Allah terjadi. Dalam Kursi, hukum-hukum Ilahi dijalankan sesuai dengan perintah Allah, dan alam semesta berjalan di bawah kendali-Nya. Malik, sebagai penguasa, memastikan bahwa segala takdir yang telah ditetapkan terealisasi dalam ruang dan waktu yang sesuai.
Kesimpulan
Rangkaian logika ini menunjukkan hubungan integral antara Al-Qolam, Arsy, Lauhul Mahfudz, dan Kursi dalam konteks hakikat:
Al-Qolam sebagai Logos atau Nur Muhammad, mencatat kehendak Allah dalam bentuk pujian tertinggi (Al-Hamd) yang merepresentasikan permulaan penciptaan.
Arsy sebagai manifestasi zahir dari Allah, mewujudkan alam semesta dalam naungan rahmat-Nya yang tak terbatas (Ar-Rahman).
Lauhul Mahfudz sebagai software alam semesta, menjaga dan mengatur takdir yang sudah ditetapkan dalam wujud batin-Nya (Ar-Rahim).
Kursi sebagai tempat di mana segala takdir dan ketetapan Allah terjadi, mencerminkan kekuasaan-Nya yang tertinggi sebagai Raja (Malik) yang mengeksekusi segala sesuatu sesuai dengan ketetapan Ilahi.
Pandangan ini menggabungkan elemen-elemen metafisik dan logika hakikat untuk memberikan gambaran utuh tentang bagaimana alam semesta diciptakan dan dikendalikan oleh Allah melalui keempat elemen ini.
Apakah penjelasan ini lebih sesuai dengan pandangan Anda?
Terima kasih! Jika ada bagian lain yang ingin didalami atau dijelaskan lebih lanjut, saya dengan senang hati siap berdiskusi lebih dalam. Mari kita teruskan eksplorasi pemikiran ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar