Halaman

Jumat, 03 Desember 2021

Empat Hal yang menghalangi Masuknya Hidayah


By. Mang Anas

Empat hal yang menghalangi Masuknya Hidayah 

1. Kesombongan
2. Rasa dendam [ iri dengki ]
3. Kebodohan
4. Malas [ yaitu tidak mau berusaha menjemput Hidayah
    dan bersikap acuh tak acuh ]

A. Kesombongan [ sisi negatif sifat Udara ]

Kesombongan akan menyebabkan tertutupnya hati. 
Kesombongan adalah penyakit yang paling sering menjangkiti orang orang yang merasa dirinya pintar, merasa dirinya kuat dan berkuasa dan orang- orang yang merasa dirinya serba cukup. 

Orang orang seperti itu [ yang merasa dirinya serba cukup ] maka ia akan merasa bahwa kedudukan dirinya berada diatas orang lain. Ia beranggapan bahwa orang banyak itu pada dasarnya sangat membutuhkan dirinya serta akan senantiasa bergantung kepadanya.
Karenanya ia selalu merasa bahwa dirinya itu adalah orang yang paling penting maka dimanapun ia berada orang- orang harus berkiblat kepadanya. 

Bagi orang yang merasa dirinya paling pintar, serba cukup, merasa paling kuat dan merasa sangat berkuasa itu maka apa yang paling di inginkannya adalah, semua orang  haruslah tunduk pada apa yang sudah menjadi kemauannya. Serta semua orang harus bisa menerima semua pandangan dan apa - apa yang sudah diputuskannya.  Ia sangat tidak suka jika ditentang dan sama sekali tidak punya selera untuk mendengar.  
Sifat Sombong muncul dari sisi gelap Nafsu Mulhammah yaitu sisi negatif dari unsur Udara atau angin.
Itulah sederet penyakit berbahaya yang ada pada golongan ini. 


B. Dendam, Iri - dengki [ sisi negatif sifat Api ]

Dendam, dengki dan Iri hati itu akan dapat menyebabkan kerasnya hati. 
Ini adalah sejenis penyakit yang biasa menghinggapi hati orang - orang kalah atau yang merasa dikalahkan , orang - orang  yang merasa dirinya lemah atau yang merasa dilemahkan, dan juga akan menghinggapi hati orang orang yang merasa dirinya hidup didalam satu tatanan yang sangat menindas dan intimidatif.
Dendam muncul dari sisi gelap Nafsu Amaroh yang merupakan sisi negatif unsur Api.
 
Dendam dapat menyebabkan hati orang menjadi keras dan sampai pada ahirnya menyebabkan pintu hatinya menjadi tertutup sama sekali.  
Dendam itu apa bila ia terus dibiarkan dan apalagi jika ia dipelihara maka akan menyebabkan tertutupnya semua pintu rasa, yang menyebabkan orang tidak lagi memiliki rasa simpaty dan belas kasih. Dan dendam juga akan melumpuhkan semua potensi hati nurani sehingga itu akan menyebabkan dia tidak akan dapat lagi membedakan benar dan salah, tidak dapat lagi memilah baik dan buruk, serta tidak dapat lagi melihat dengan jelas mana pantas dan mana yang tidak pantas. Intinya sifat dendam itu akan dapat mengaburkan semua pertimbangan akal sehat manusia. Jadi ini sangat berbahaya sekali.

C. Kebodohan [ sisi negatif sifat Air ]

Kebodohan menyebabkan manusia gampang terlena dan sangat mudah tertipu oleh bujukan setan. 
Terhadap orang - orang bodoh ini setan akan sangat mudah membuat tipu daya, ia akan dapat dengan mudah membelokan hatinya serta mempengaruhi pikirannya. Setan juga akan dapat menguasai sepenuhnya pikiran orang - orang bodoh itu, sehingga oleh setan orang orang bodoh ini selalu dipermainkan.

Terhadap orang orang bodoh ini  setan akan menjadi pemimpin. Ia senantiasa akan mengarahkan pikiran orang - orang bodoh itu agar  salah memilih fokus, salah memilih prioritas dan agar salah dalam  menentukan apa yang sebenarnya paling menjadi kebutuhkannya.
Setan akan menuntun orang bodoh itu untuk lebih mengutamakan kepentingan jangka pendek [ kehidupan dunia ] dibanding kepentingan jangka panjangnya. Setan akan menjebak kelompok terahir ini dengan pernak - pernik  dan gemerlapnya kehidupan dunia. Maka orang - orang bodoh itu akan menyintai kehidupan dunia secara berlebihan. 
Untuk menjerat kelompok ini maka setan akan masuk melalui sisi gelap dari nafsu Lawwamah yang merupakan sifat negatif dari unsur Air.

D. Malas, tidak mau berusaha menjemput Hidayah dan Sikap Acuh Tak Acuh [ sisi negatif sifat Tanah ]

Dari ketiga unsur yang disebutkan diatas yaitu Udara, Api dan Air, maka kedudukan unsur ke empat ini cendrung unik. Bila ketiga unsur yang disebutkan diatas semuanya cendrung bersifat aktif dan responsif maka tanah [ jasmani ] adalah kebalikannya. Ia cendrung diam dan acuh tak acuh. Ia akan mandah dan pasrah saja, serta rela menjadikan dirinya sebagai medan dan tempat pertempuran ketiga unsur lainnya.

Maka bila unsur negatif dari Air adalah simbol dari kebodohan dan kedunguan manusia maka unsur negatif dari Tanah adalah adalah simbol dari sifat Ambiguitas manusia. 
Sifat ambigu dan tidak memihak dari Tanah ini akan membuatnya rela dibawa oleh siapapun dan dijadikan apapun oleh pihak - pihak yang dapat memenangi pertempuran.

Tetapi manakala Ruh [ sifat positif dari unsur Api ] dan Jiwa Unversal atau Diri Murni [ sifat positif dari Air ] serta Rahsa [ sifat positif dari Udara ] yang ketiganya sebenarnya ada dan terpendam jauh didalam tanah [ di dalam lubuk hati manusia ] itu semuanya dapat digali, diasah dan dimunculkan melalui proses " riyadhoh dan mujahadah nafs "  yang bersungguh - sungguh. Maka pertempuran ketiga elemen liar [ unsur negatif ] diatas akan bisa diahiri dan dihentikan. Dan hanya elemen positif dari tanahlah satu - satunya yang bisa melakukan itu.  
Karena Tanah sebenarnya memiliki kekuatan atau potensi untuk bisa mengikat semua unsur unsur negatif itu dalam satu kesatuan dan bahkan menjinakkannya. Sebagaimana butiran debu yang mampu mengikat dan memerangkap didalamnya unsur unsur atom, unsur ion, proton, neutron dan elektron yang pada dasarnya sangat aktif itu [ sifat nuklir ].

Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kunci atau prasyarat dari datangnya hidayah adalah :

1.Bersikap terbuka terhadap kebenaran dan tidak mengunci diri di dalam pola pikir yang kaku dan salah.

2.Menumbuhkan kemauan dari dalam diri agar potensi jiwanya bisa terus tumbuh dan berkembang.

3.Membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan rohani yang cukup, yaitu dengan memahami petunjuk wahyu [ Al Quran ]. Khususnya tentang bagaimana cara memerangi setan dan menundukan hawa nafsu yang ada didalam diri [ hal yang paling banyak disinggung dan diterangkan pada banyak ayat didalam Al Quran ].

4.Mengambil langkah pro-aktif dalam menjemput hidayah serta bersemangat dalam mencari dan menemukan kebenaran sejati yang sebenarnya terpendam dan sudah tersedia didalam diri itu. Yaitu al Quran yang batin yang tersimpan didalam fitrah dan relung hati manusia yang dinamakan hati nurani [ al Quran qodim yang tersimpan didalam jagat Alit ]. 

Beberapa kalangan kejawen dan juga Ibnu Arabi serta Abdul Karim Al Jaili justru menyatakan sebaliknya, bahwa alam semesta adalah yang sesungguhnya jagat alit dan batin manusia sebagai yang sesungguhnya jagat gede. Karena diri manusia adalah tempat persemayaman Ruhul Qudus yang eksistensinya jauh lebih Agung, lebih Besar dan jauh lebih Luas dari pada Alam Semesta.

5.Berusaha merenung dan mencocokan al quran yang batin atau al quran didalam diri yang berupa fitrah itu dengan al quran yang dohir [ Al Quran yang tertulis yang dicetak dalam lembaran kertas ]. Dengan Nalar dan Rasha serta didalam jiwa dan ruh. 

Dengan melakukan lima hal itu maka insya Allah segala hambatan yang menghalangi penerimaan hidayah dapat disingkirkan, dan jalan menuju kebenaran sejati [  mencapai Wushul ] akan terbuka lebar.
 

■Ketahuilah bahwa musuh utama bagi kebodohan adalah setan, karena setan tercipta dari api sementara kebodohan tercipta dari sisi negatif air. Api selamanya akan menjadi musuh abadi bagi Air dan bahkan hingga hari kiamat.

■ Begitupun dengan dendam [ api ] , ia bisa muncul sewaktu - waktu akibat luka benturan dengan sifat sombong [ udara ].
Lihatlah udara, ia kodratnya selalu berada diatas api dan lihat pula api yang meskipun secara kodrat sebenarnya harusnya dibawah udara tetapi ia ingin dirinya naik keatas berandeng dengan udara, agar dapat memposisikan dirinya sejajar atau bahkan bila mungkin ingin lebih tinggi lagi. Tetapi ketentuan kodrat mengatakan, Api tidak boleh lebih tinggi dari udara dan sampai kapan pun Api tidak akan bisa mengunggulinya.  Maka ketahuilah bahwa dalam pandangan orang - orang yang sudah memahami ilmu hakikat, maka api itu dikatakan memendam sifat dendam dan iri dengki terhadap udara. Sehingga hukum yang berlaku didunia nyata adalah sebagai berikut :  bahwa sikap sombong seseorang itu akan cendrung melukai hati orang yang disombonginya. Dan luka hati itu akan muncul dari padanya, sebagai dendam. Seperti api yang selalu dendam  terhadap udara karena berat jenisnya kalah ringan dan kedudukannya kalah tinggi.

■ Adapun Tanah [ jasmani ] ia malas bersaing , acuh tak acuh dan bahkan cendrung pasrah, tetapi Air [ jiwa manusia ] bersikap lebih aktif dan ia cendrung bergerak kemanapun ada ruang dan tempat yang lebih rendah dari tempatnya sekarang. Dan setan sangat memahami hal itu. Maka setan akan memanfaatkan celah itu untuk menggiring manusia dan membawanya jatuh ke tempat yang serendah - rendahnya. Dan jiwa sangat menyukai hal itu karena itu memang salah satu wataknya, menyukai kerendahan. Begitulah jiwa manusia bila tanpa ilmu, ia akan mudah terjebak oleh siasat setan yang sudah sejak lama mengincar kelemahannya. Karena itulah kenapa kemudian Allah Swt membekali manusia dengan wahyu dan rahsa [ unsur udara ] agar jiwa yang cendrung kepada kejatuhan itu dapat ditahannya dan bila perlu dibawanya naik sebagaimana angin yang membawa butiran uap air naik ke atas langit sebelum ahirnya jatuh sebagai air hujan.

♤ Kesombongan ---> dari sisi negatif
    unsur Udara  ----> Sisi gelap Nafsu
    Mulhammah.
♤ Dendam, Iri, dengki --> dari sisi
    negatif unsur Api ---> Sisi gelap
    Nafsu Amaroh.
♤  Kebodohan ---> dari sisi negatif
    unsur Air ---> Sisi gelap Nafsu
    Lawwamah.
♤ Malas dan Sikap Acuh Tak Acuh -->      diri sisi negatif unsur Debu ---->   
    Sisi gelap Nafsu Mutmainnah.

--------◇---------

♡ Ruh Suci ---> sisi positip dari unsur
    Api ---> ia merupakan cahaya dan
    mutiara yang terpendam dari
    nafsu Amaroh [ lokus Kepala ].
♡ Siir atau Rasha ---> sisi positip dari
    unsur Udara ---> ia merupakan
    cahaya dan mutiara yang
    terpendam dari Nafsu Mulhamah
    [ lokus Dada ]
♡ Nur Ilahi atau Mukasyafah ---> sisi
    positip dari unsur Tanah ---> ia
    Merupakan cahaya dan mutiara
    yang terpendam dari Nafsu
    Mutmainnah [ lokus Perut ].
♡ Dzat atau Martabat Wushul ---> sisi
    positip dari unsur Air ---> ia
    merupakan mutiara dari Nafsu
    Lawwamah [ lokus Kelamin ].
♡ Perut menumbuhkan jasmani dan
    otak.
♡ Kelamin mendewasakan akal, jiwa 
    dan Ruh.
♡ Akal menumbuhkan Nur.
♡ Pada Jiwa dan Ruh bersemayam
    didalamnya Dzat.

"Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah 
yang menciptakan langit dan bumi 
dalam enam masa, 
lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.  
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 54)


"Dan Dialah yang menciptakan 

langit dan Bumi dalam enam masa, 

dan 'Arsy-Nya di atas air, 

agar Dia menguji 

siapakah di antara kamu 

yang lebih baik amalnya. " 

(QS. Hud 11: Ayat 7)


--------◇---------

Tujuh Lapis Diri Manusia

1. Raga Jasmani
2. Akal
3. Jiwa atau Nafs
4. Ruh
5. Siir atau Rasha
6. Nur
7. Dzat

Dari 1 sd 7 semuanya ada didalam diri, maka carilah Tuhan itu didalam dirimu sendiri. Dan jangan mencarinya ke atas langit, sebab itu tidak lebih dari kesia - sian dan dijamin tidak akan pernah ketemu.


Sekian, dan semoga artikel ini bermanfaat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar