Halaman

Sabtu, 20 November 2021

Ontologi Puisi



1. Emanasi : dari Huwa Menjadi Kita

By. Mang Anas


Semua bermula dari sebuah titik,

Tunggal dan Sendirian,

Titik itu satu - satu-Nya keberadaan.

belum ada apa,

Tidak ada siapa,

belum ada kapan, 

atau dimana.


Titik itu disebut Ba

Ba menjadi Alif,

Alif menjadi Hu

Hu menjadi Wawu

Lalu Hu dan Wawu itu 

menjadi Hua


Hua itu belum dapat disebut 

tidak dapat dijangkau,

tidak dapat dibayangkan,

tidak dapat dipikirkan

dan apalagi dikenali.


Dengan sifat ilmu-Nya

Hua itu berkehendak,

 Lalu memancarlah dari padanya Cahaya,

Itulah Cahaya Muhammad

Itulah Hakikatul Muhammadiyah

Atau Hakikat Al Hamdu


Al Hamdu itu adalah Ilah

 Ilah itu adalah Rabb

Lalu disebutlah Ilah itu Allah,

Dia lah,

Ar Rahman,

Ar Rahim

dan Al Malik.

tiga sifat-Nya yang utama

Dan induk dari semua Nama.


Dari Rabb, 

terpancar lah kemudian Alam Rasha, 

Atau Barzah,

Yaitu alam hakikat atau alam kesejatian 

dari segala sesuatu.


Maka ketahui, 

pahami, 

dan camkan ini

baik baik.

 bahwa didalam Alam Rasha atau Barzah itu 

sekalipun disana sudah mulai didapati 

Adanya  A atau B

hitam atau putih,

 benar atau salah,

 gelap atau terang,

baik atau buruk,

bahagia atau nestapa

manis atau pahit,

serta laki atau perempuan.

Tetapi hakikat dari ragam itu barulah 

sebatas gatra dan guratan,

dan baru berupa kecendrungan.


Sebab di alam Rasha segala sesuatu itu,

semuanya,

masih ada didalam kemanunggalan, 

semua unsurnya masih sama

dan masih didalam biji yang sama.


Lalu dari Alam Rasha yang pada mulanya 

satu, tunggal dan sama itu 

terpancarlah kemudian

empat jenis hakikat penciptaan,


1. Yaitu Ruh yang menghidupi, 

ia tercipta dari unsur Api,

akan muncul di dikepala.

2. Jiwa yang selalu mendambakan 

rasa tenang dan kenyamanan, 

ia tercipta dari unsur Air,

akan muncul di dada.

3. Raga Jasmani yang hitam

teguh, bisu dan tuli, 

ia tercipta dari unsur Tanah,

akan muncul di perut.

4. Dan Akal yang senantiasa berpikir, 

berkreasi dan berimajinasi, 

ia  tercipta dari unsur Udara,

akan muncul dari Kelamin @.


Saat Jiwa dan Ruh,

Yaitu disaat Air dan Api Itu berpasangan

maka terciptalah hakikat hidup 

yang tidak lain adalah nafsu 

dan penghidupannya.

Itulah Esensi batin kita dan 

esensi batin dari Semesta.


Kala Akal dan Raga,

Yakni dikala Udara dan Tanah berpasangan,

maka terciptalah hakikat kesempurnaan 

Qolam dan Pena,

serta energi dari nafsu.

Itulah Esensi Lahir kita dan juga 

esensi lahir dari Semesta


Begitulah kita 

Manusia dan Semesta itu diciptakan

Pada kali pertama


Lalu kita harus mengurai dan memurnikan 

setiap unsur dan hakikat diri kita itu kembali,

satu - persatu.

Agar dapat kembali pulang dan menyatu ke asal.


Maka biarlah Api kembali menjadi Api

Air kembali menjadi Air

Udara kembali menjadi Udara

Dan biarlah debu itu kembali 

menyatu dengan tanah.


Ketahuilah,

Bahwa hakikat yang sebenarnya dari

diri kita adalah jiwa,

dan jiwa tercipta dari Air,

Dan Air itu berasal dari Arasy,

Tempat segala yang hidup bermula.

Dari sanalah kita semua berasal

Dan kesanalah kita semua nanti

harus kembali.


"Dan apakah orang-orang kafir 

tidak mengetahui bahwa langit dan bumi 

keduanya dahulu menyatu 

kemudian Kami pisahkan antara keduanya; 

dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup 

berasal dari air; 

maka mengapa mereka tidak beriman?"

(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 30)


"Dan Dialah yang menciptakan 

langit dan Bumi dalam enam masa, 

dan 'Arsy-Nya di atas air, 

agar Dia menguji 

siapakah di antara kamu 

yang lebih baik amalnya. " 

(QS. Hud 11: Ayat 7)


"Hanya kepada-Nya 

kamu semua akan kembali. 

Itu merupakan janji Allah yang benar 

dan pasti. Sesungguhnya Dialah 

yang memulai penciptaan makhluk 

kemudian mengulanginya, 

agar Dia memberi balasan 

kepada orang-orang yang beriman dan 

mengerjakan kebajikan dengan adil. 

Sedangkan untuk orang-orang kafir 

minuman air yang mendidih 

dan siksaan yang pedih 

karena kekafiran mereka."

(QS. Yunus 10: Ayat 4)


"Maka Maha Tinggi Allah, 

Raja yang sebenarnya; 

tidak ada Tuhan selain Dia, 

Tuhan 'Arsy yang mulia."  

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 116 )


@Keterangan dan penjelasan : 

1. Pertumbuhan Jasmani manusia sangat dipengaruhi oleh asupan makanan yang diolah melalui perut.

2. Pertumbuhan otak dan perkembangan akal manusia sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon yang bekerja dibalik organ kelamin. Makanya kenapa batasan usia baligh [ kesempurnaan perkembangan akal manusia ] ditandai dengan peristiwa ikhtilam [ mimpi basah ] pada organ kelamin laki - laki dan keluarnya darah mesnstruasi [ haid ] pada organ kelamin seorang perempuan.

3. Ruh bekerja dibalik otak dan akal, dan mekanisme kerja organ otak atau akal itu sangat dipengaruhi oleh kinerja hormon yang ada dibalik kelamin. Tahapan Masa bayi, masa kanak - kanak, masa remaja, masa dewasa dan masa tua seseorang itu diatur oleh perubahan yang terjadi pada horman testosteron [ pada diri seorang laki - laki ] dan hormon progesteron [ pada diri seorang perempuan ]. Hormon - hormon itulah yang sangat mempengaruhi kinerja pembelahan sel didalam tubuh dan kematiannya, serta hormon - hormon itu pula yang sangat mempengaruhi kinerja dan performa DNA pada tubuh manusia.

4. Jiwa atau Nafsu itu tumbuh dari air maka untuk menundukan liarnya nafsu kita perlu menyeimbangkan asupan mineral yang menjadi komponen utama dari molekul air.

5. Jadi kesimpulannya, organ perut itu bekerja untuk mengontrol pertumbuhan fisik yaitu tubuh dan otak [ aspek dohir ] sementara organ kelamin bekerja untuk mengontrol perkembangan batinnya yaitu akal, jiwa dan ruh. 


Indramayu, 30 Nopember 2021


-------------◇♤◇----------


2. RINDU ku

By. Mang Anas

 

Tidak ada lagi HURUF

Tidak ada lagi SUARA

Hanya Isak Tangis

dan Belitan Rasa Haru

Lalu

ku tilik

ke dasar hati

Terus ....

Terus ....

Terus ....

hingga ke relung Hati

Yang ku jumpai adalah DIA

Ada DIA

Hanya DIA

DIA

Tidak ada yang selain DIA

DIA lah Sumber Rindu

dan Isak Tangis itu

DIA lah pusat Magnet dan Getar Hati itu

DIA lah yang telah Menjalarkan angan

ke dalam Hati ku

DIA meliputkan Rasa Haru,

DIA mendatangkan Rasa Rindu,

dan

DIA lah yang telah Memeras Air Mata ku

 

Wahai Robb ...

Duhai Sang Kekasih

Untuk apa KAU betot hatiku

Jika hanya membuatku terperangkap dalam Rindu

 

                                         Indramayu, 19 Februari 2020



-----------◇♤◇---------------



3. " Perempuan Menggugat "

By. Citra Bayanty


Katanya kemanusiaan yang adil 

dan beradab.

Katanya keadilan sosial 

bagi seluruh rakyat.

Katanya melindungi segenap bangsa

dan seluruh tumpah darah.


Tetapi mengapa jutaan perempuan

diceraikan tanpa alasan,

mengapa jutaan perempuan

harus mengasuh dan membesarkan 

anak sendirian,

mengapa jutaan perempuan

tidak dinafkahi dibiarkan, 

Mengapa  jutaan anak yang

diterlantarkan juga diabaikan.


Mengapa susah sekali

kami memperoleh keadilan 

dan bahkan jika sekedar 

mendapatkan perlindungan.


-------◇-------


Siapakah yang dapat menegur 

laki - laki kami 

yang pemberani dan sangat 

perkasa itu ?!

Siapakah yang dapat menundukkan 

hati pria - pria keras 

dan yang sewenang - wenang itu, ?!

Siapakah yang dapat mengubahnya ?!


--------◇-------


" Wahai keadilan dan keadaban,

wahai yang melindungi segenap

bangsa dan seluruh tumpah darah "


Siapakah engkau,

Dimanakah kamu adanya,

Bagaimana caranya kami mengadu,

menumpah - ruah derita hati 

dan haru kelabu itu.


------◇------


Ribuan tahun kami mencari tahu,

Puluhan abad kami mencarimu,

Dari Adam hingga Muhammad.

Dari Thales hingga Feminism.

Dari abad kegelapan 

hingga zaman pencerahan.

Dari zaman kami dijajah hingga kini 

katanya kami telah merdeka.


Siapakah engkau,  

Wahai Keadilan dan Keadaban,

Dimanakah engkau, 

wahai yang melindungi segenap

bangsa dan seluruh tumpah darah. 


Mengapa engkau tidak berada disini,

Tidak disitu,

Tidak juga berada disana.


Hanya sebentar - sebentar engkau 

datang lalu kemudian bergegas

pergi pulang


------◇-------


Wahai Keadilan dan Keadaban, 

dan Wahai yang melindungi 

segenap bangsa 

dan seluruh tumpah darah.

Lihatlah debu, garam, cuka, dan kotoran 

yang melekat dan yang menempel pada

luka borok ini,

sudah berpuluh tahun ia ada disini,

Dimanakah kami dapat membersihkannya ?!

Dimanakah kami harus mengobatinya ?!


-----◇-----


Jika engkau tidak juga datang,

Jika kotoran ini tidak dapat dibersihkan,

Jika luka ini tidak dapat diobati,

Maka.....biarkanlah kami menggugatnya

dihadapan Tuhan.


Dan biarkanlah kami menulis atas

nama hati nurani


Biarkan kami berbicara atas

nama rakyat dan keadilan.


Biarkan arwah - arwah kami yang 

mati dan kelaparan itu bergentayangan,

keluar masuk seperti hantu.

Menitis, merasuk, dan ber- reinkarnasi 

kedalam Hati, 

Jantung, dan 

Pikiran para Hakim, 

para Jaksa, 

para Polisi, 

dan orang - orang yang kami pilih 

diantara bangsa manusia.


----------◇----------


Biarkan ruh dan sukma - sukma kami itu

bergerak seperti kawanan Zombi,

merasuk dan menggerakkan 

mereka dari pikiran,


menyeret dan mengadili satu - persatu

para lelaki gagah dan 

yang sangat perkasa itu.


Biarkan kami melihat 

mimik wajah 

pria - pria kuat dan perkasa itu,

duduk cemas dikursi terdakwa

dengan mata tunduk, 

dengan wajah menciut,

dan dengan nyali,

serta kesombongan yang jauh surut.


Rasakanlah sekarang pengadilan ala hantu,

 menerima dakwaan,

" sisi gelap, dan merah - pekat perbuatan."

Tidak ada penolong, dan tidak ada yang

akan bisa membantu.


Maka biarkan kami sekarang melihatnya,

Biarkan kami gantian menontonnya,

Biarkan kami terus menikmatinya, 

dan Jangan ganggu,

biarkan kami memuaskan diri dengannya.


Biarkan, hingga kelak mereka

betul - betul akan memahami dan 

merasakannya.

Biarkan, dan kelak mereka 

sungguh - sungguh akan menyesalinya.


----------◇----------


Wahai Rabb, 

Wahai Ar Rahman,

Wahai Ar Rahim,

Wahai Al Malik dan

Wahai As Somad,


Jadilah kelima Sifat-Mu itu

mukjizat dan keniscayaan.

Jadilah kelima Asma-Mu itu

jimat dan mantra - mantra Sakti.


Hilang dan lenyaplah dari kepala mereka 

Api ego, 

dan kesombongan, 


Dari perut - perut mereka

Angin zalim, 

dan keserakahan


Dari kelamin mereka

Air Syahwat,

 dan tabiat kebinatangan


Dan dari dada - dada mereka

Tanah malas, 

dan kemasabodohan 


--------◇ --------------

 

Lukiskan sifat, nama dan wajah agung-Mu itu

pada wajah hati mereka.


Tambatkan jiwa - jiwa kami dan

jiwa putra - putri kami itu

Ke dalam simpul - simpul darah, 

tulang, otot, kulit, syaraf, urat leher, 

Otak, jantung dan lubuk hati mereka.


Maka demi Keagungan dan Kemulian- Mu, 

itulah satu - satunya cara

untuk dapat melembutkan hatinya.


Itulah satu - satunya jalan untuk

dapat menundukkan dan 

mengalahkannya.


Itulah Tuhan, 

pintaku,

hanya Itu Tuhan,

cuma itu

hanya dan cuma 

itu saja.


Maka tolong aku,

dan wujudkanlah.




Indramayu, 10 Nopember 2021









Tidak ada komentar:

Posting Komentar