By Mang Anas
Apakah Hakikat dari SIROTOL MUSTAQIM ?
Sirot adalah Jalan dan arti Mustaqim adalah Al Quran, sedangkan hakikat dari Al Quran adalah Ruh, dan hakikat dari Ruh al Qur'an adalah sosok Jibril.
Dengan demikian maka yang dimaksud dengan sirotol mustaqim adalah jalan al qur'an atau jalan Jibril.
Pada diri manusia sosok Jibril itu menjelma menjadi sosok utusan yang ada didalam diri, dan sosok utusan yang ada didalam diri itulah yang kemudian kita sebut sebagai al Qur'an yang qodim atau yang dalam bahasa lokal disebut sebagai hati nurani. Yaitu al Qur'an yang tersusun dalam bahasa rahsa, tidak berhuruf dan tidak bersuara.
Kalau begitu, apakah berarti hakikat Sirotol Mustaqim itu sama dengan Fitrah ?
Betul, hakikat yang sesungguhnya dari sirotol mustaqim adalah fitrah, dan hakikat dari fitrah adalah sepercik cahaya, Hanya saja oleh Allah Swt cahaya itu diletakkannya didalam sebuah selubung, selubung itu terbuat dari kaca, selubung kaca itu kemudian diletakan - Nya didalam Qolbu yang diluarnya meliput tujuh kekuatan hawa dan nafsu.
Dengan cara itu Allah swt sebenarnya hendak menguji, memilih dan memilah siapakah diantara hambanya yang akan mendapatkan nilai diatas standar dan siapa saja diantara mereka yang nilainya akan berada dibawah standar.
Dalam hal ini lalu adakah pertolongan Allah kepada diri manusia ?
Ada !
Manakala Allah swt berkenan untuk menolong diri hambanya maka kepada diri hamba itu Ia akan menganugerahkan waridnya.
Bagaimana cara mendapatkan Warid ?
Pada diri setiap orang Allah Swt sudah tanamkan didalam dirinya potensi warid, maka pada dasarnya setiap orang itu dapat menemukan warid itu didalam dirinya sendiri. Dengan demikian warid itu bukan saja dapat diperoleh dengan cara diturunkan [ melalui jalan nasta'in atau jalan pertolongan ] tetapi ia juga dapat diperoleh dengan cara digali dan dimunculkan [ diperoleh melalui jalan " na'budu " atau jalan usaha, berupa taqarub yang bersungguh - sungguh ].
Ibarat mencari butiran mutiara tentu kita harus mencarinya kedasar laut dan bukannya dengan naik keatas langit. Demikian juga cara kita dalam mencari dan menemukan warid, bukannya dengan mendongak keatas langit, tetapi justru kita harus menghunjamkan diri kita jauh ke lubuk hati kita sendiri. Begitulah yang sesungguhnya dari hakikat laku rohani, dan ini yang harus terlebih dahulu dimengerti dan dipahami oleh semua pelaku yang ingin meniti jalan rohani.
Apa pentingnya keterangan itu ?
Keterangan itu sangatlah penting, sebab bila saudara tidak dapat memahami hal itu maka berapa tahun pun lamanya saudara berjuang dan berjibaku dalam laku rohani hasilnya akan nihil.
Apa sebabnya ?
Sebabnya karena mencari Tuhan yang berada diuar diri itu [ Tuhan yang bersamayam diatas langit ] tidak lebih dari kebodohan dan kesia siaan. Mencari Tuhan dengan cara itu dijamin tidak akan pernah ketemu.
Oleh karena itu carilah Tuhan itu didalam lubuk hati kita sendiri.
1. " Man 'Arofa Nafsahu Faqod 'Arufa Robbahu " : Barang siapa yang dapat mengenali dirinya maka ia akan dapat mengenali Tuhannya ".
2. " Allahu Somad " : Mencari AKU itu jangan kemana mana, carilah AKU ini didalam Hatimu sendiri ".
Mengingat Hakikat " As Somad " itu adalah eksistensi dari Fitrah, sedangkan fitrah itu telah ada didalam diri kita masing masing, maka tugas kita yang paling utama dan yang seharusnya didahulukan adalah sungguh - sungguh mencari keberadaan diri - Nya didalam diri kita.
Bila kita mau melakukan itu dengan tulus ikhlas, dan dengan sepenuh hati maka insya Allah Dia akan menjamah kita dengan warid - Nya.
Lewat warid itulah nantinya kita akan dibimbing se- tahap demi tahap menapaki jalannya sampai kita benar benar diperkenankan untuk berjumpa dan menemui diri- Nya dalam wushul dan musyahadah.
Wasalam,
Semoga keterangan singkat ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar