By. Mang Anas
الٓمٓ
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ = ا
لَا رَيْبَۛ فِيهِۛ = ل
هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ = م
Penjelasan makna Batin الٓمٓ :
ا = ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ - Sebuah kitab yang memuat pesan - pesan wahyu dari Tuhan semesta Alam, yang pada dasarnya pesan pesan wahyu itu telah termanifestasikan secara nyata dan sempurna pada diri rasulallah Muhammad SAW
ل = لَا رَيْبَۛ فِيهِۛ - Yang dengan pesan - pesan itu Allah hendak menguatkan hati orang - orang yang beriman, dan akan membuat hati orang- orang kafir serta orang - orang yang masih ragu dalam menerima kebenaran al quran benar benar terguncang.
م = هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ - Kitab itu berisi petunjuk bagi orang orang yang beriman yang ingin menguatkan ketakwaannya, serta menjadi petunjuk bagi mereka yang ingin kembali menemui Tuhan- nya dengan hati ridha dan di-ridhai -Nya
1. Kata ذَٰلِكَ [☝️ ] memiliki tiga dimensi makna, yaitu al quran yang dohir [ yang disimbolkan oleh jari telunjuk ] yang turun dalam bentuk wahyu yang disampaikan melalui nabiyullah Muhammad SAW [ yang disimbolkan dengan ibu jari ]. Ibu jari yang meskipun nampaknya ia juga ikut menunjuk kedepan tetapi pada waktu yang bersamaan ia juga berusaha untuk menempelkan dirinya kepada tiga jari yang lainnya, yang pada hakikatnya merupakan simbol dari ketiga golongan umatnya _ yang mukmin _ yang kafir _ dan yang munafik.
Adapun tiga jari yang ditekuk itu yaitu, jari tengah, jari manis dan jari kelingking yang semuanya menunjuk " kepada diri sendiri " dimaknai sebagai Al Quran yang batin, yaitu Substansi Nilai nilai Al Quran yang telah Allah tanamkan didalam diri manusia pada saat terjadinya peristiwa peniupan ruh pada diri Janin [ yaitu saat manusia masih berada dalam kandungan ibunya/ di alam ajsam ], pada apa yang ditiupkan dalam rupa ruh itu tersirat didalamnya esensi Al Qur'an yang masih dalam wujud Kitab kebenaran yang tersegel [ tergembok ] didalam " Lubuk Hati Nurani sang Janin " , baik pada janin manusia yang mukmin, yang kafir dan juga pada janin orang - orang munafik.
Kitab kebenaran yang tersegel itu pada hakikatnya merupakan esensi dari nilai nilai ketuhanan dan esensi kemanusiaan yang kemudian kita namakan dengan Islam yang berarti kedamaian dan keselamatan yang kuncinya terdapat pada dua kalimat syahadat yaitu pada kata,
Asyhadu al Lailaha Illa Allah [ berseminya nilai nilai dasar Ketuhanan ]
Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulallah [ berseminya nilai nilai dasar Kemanusiaan ].
2. Makna Huruf ذ pada Kata ذَٰلِكَ adalah perlambang diri Rasulallah SAW [ dalam hal ini adalah huruf dzal ذ yang diatasnya terdapat tanda titik ]. Adapun eksistensi huruf alif yang menjadi harokat fatkha dari huruf ذ adalah merupakan Alif batin [ alif yang tersembunyi ] perlambang dari dari adanya eksistensi Ruhul Qudus [ Nur Muhammad ] didalam diri beliau dan sekaligus juga menjadi bukti legalitas kerasulannya.
3. Makna dari huruf ل pada kata ذَٰلِكَ adalah perlambang dari eksistensi seluruh umat Nabi Muhammad SAW yang kepadanya Al Quran hendak diajarkan. Dan adapun makna huruf Kaf_ ك dari kata ذَٰلِكَ eksistensinya merujuk pada kitab al qur'an yang diwahyukan, yang pada hakikatnya telah termanifestasikan secara sempurna didalam diri rasulallah SAW selaku Uswatun Khasanah. Dimana semua orang yang mengaku dirinya beriman sudah sepatutnya menjadikan beliau sebagai satu - satunya panutan dan dengan suka rela menteladani semua sifat beliau yang tercermin dari akhlaknya yang senantiasa lurus, konsisten dan lemah - lembut.
4. Adapun Makna dari huruf lam Alif _ لا _ pada kata " لَا رَيْبَۛ فِيهِۛ " , dimana huruf ل sebagaimana yang nampak ia berhadapan langsung dengan huruf alif _آ [ Alif Dhohir ] adalah perlambang dari para pengikut Muhammad yang telah meng- ikrarkan keimanannya dihadapan rasulallah SAW dan juga sekaligus merupakan perlambang dari kuatnya keyakinan mereka terhadap wahyu al quran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang hadir ditengah tengah mereka.
Makna huruf Ro_ ر pada kalimat لَا رَيْبَۛ فِيهِۛ disini diartikan sebagai hamba yang senantiasa memegang teguh semangat dua kalimah syahadat yang dilambangkan dengan huruf ي pada kalimat diatas. Dan adapun arti dari huruf ب adalah simbol dari cita cita masyarakat Tauhid yang hendak diciptakan oleh rasulallah, dimana didalam masyarakat itu [ فِيهِۛ ] nilai nilai ilahiyah dan nilai nilai kemanusiaan diharapkan dapat tumbuh dengan subur dan prinsip prinsipnya dapat berdiri dengan tegak sebagaimana digambarkan dalam firman Allah berikut ini ,
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوٰنًا ۖ سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِى الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْئَهُۥ فَئَازَرَهُۥ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوقِهِۦ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Fath 48: Ayat 29)
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُورِ مِنۢ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ الصّٰلِحُونَ
"Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuz), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh." (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 105)
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُونَ
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur 24: Ayat 55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar