Halaman

Senin, 01 November 2021

QS. Al-Baqarah 26 - 27 : Orang Kafir itu Bodoh, Sombong dan Ngawur

By. Mang Anas

☆☆☆

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا  ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ  ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ اللَّهُ بِهٰذَا مَثَلًا  ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًا وَيَهْدِى بِهِۦ كَثِيرًا  ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا الْفٰسِقِينَ

"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 26)

الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ اللَّهُ بِهِۦٓ أَنْ يُوصَلَ

 وَيُفْسِدُونَ فِى الْأَرْضِ  ۚ أُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُونَ

"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 27)


☆☆☆

Penjelasan :

1. " Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu " : kalimat itu sebenarnya dimaksudkan sebagai sindirin bahwa betapa diri manusia sesungguhnya bodoh dan lemah. Sebab hakikatnya dia tidak sanggup berkuasa atas apapun juga, bahkan jika untuk sekedar menciptakan seekor nyamuk atau sejenis binatang yang lebih kecil dan yang lebih sederhana dari itu.

Betapapun majunya ilmu pengetahuan dan teknologi  yang dapat dicapai dan dikuasai oleh manusia tetapi kala mereka ditantang untuk menciptakan sebuah mahluk bernyawa [ yang sederhana semisal nyamuk ] mereka tidak akan sanggup. Sampai kapan pun. Tetapi kepada Tuhan anehnya mereka bersikap angkuh dan sombong. Sikap ini sesungguhnya ngawur dan sangat tidak masuk akal.

2. " Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan " : kebenaran yang dimaksud adalah fakta fakta bahwa kemampuan manusia itu sebenarnya sangatlah terbatas. Berkat semakin berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, boleh jadi manusia akan berhasil menciptakan berbagai mesin super cerdas, semisal robot-robot industri atau mesin mesin perang modern, tetapi itu akan tetap terbatas hanya diranah pengembangan ilmu-ilmu fisika [ obyek pengetahuan yang berkaitan dengan benda-benda mati ]. Dan adapun untuk obyek pengetahuan yang berhubungan dengan ruh [ ranah disiplin ilmu biologi ] seperti misalnya dalam hal penciptaan " seekor nyamuk " [ yang oleh kebanyakan manusia dianggapnya sepele ] teknologi manusia tidak akan sanggup mencapainya, hingga kapanpun.

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا (٨٥)

Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.”( Q.S. Al-Isra' ayat 85)

3. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik, [ yaitu ] orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan " : yaitu perjanjian antara manusia dengan Tuhan di alam Ruh [ Syahadat Ruh ], sebagaimana firman-Nya,

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ  ۖ قَالُوا بَلٰى  ۛ شَهِدْنَآ  ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِينَ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini,"(QS. Al-A'raf 7: Ayat 172)

Perjanjian jiwa-jiwa manusia dengan Allah sebagaimana yang diceritakan pada ayat diatas, itu akan tetap terpelihara jika manusia mau fokus terhadap apa apa yang ada didalam dirinya. Tetapi jika perhatiannya lebih disibukkan terhadap hal hal yang diluar  [ lebih sibuk mengejar kenikmatan yang bersifat jasmani ] maka dialam bawah sadar " memori perjanjian dengan Tuhan itu akan menjadi kabur. Dan apabila keadaan itu berlangsung dalam masa yang panjang, maka akan menyebabkan hati menjadi mati. Dalam terminologi al Quran keadaan ini disebut hati yang buta.

4. " dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan " : yang maksudnya adalah mereka itu sangat menyia-nyiakan shalat. 

Mengapa ditafsirkan sebagai shalat ? Jawabnya adalah karena shalat [ yang secara harfiah berarti doa ] itu satu-satunya sarana bagi manusia untuk bisa berhubungan dengan Tuhan secara langsung. 

5. " dan berbuat kerusakan di bumi : hal itu terjadi sebagai imbas dari ditinggalkannya perintah 3 dan 4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar