Halaman

Senin, 01 November 2021

Substansi Ajaran Kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur'an



By. Mang Anas


وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوٰجًا وَذُرِّيَّةً  ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِىَ بِئَايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ  ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ

"Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada kitab (tertentu)." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 38)

يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ  ۖ وَعِنْدَهُۥٓ أُمُّ الْكِتٰبِ

"Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuz)." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 39)






Semua bermula ketika Allah Swt memberikan kepada Musa AS 9 gulungan [ luh ] kitab : 

a. Tujuh luh dari kitab itu terbuat dari lempengan batu,  itu diperuntukkan bagi umat Musa, isinya berupa hukum dan aturan aturan hidup dalam Makna  Harfiyah [ syariat ]. Timbul kemudian Para pembangkang [ Kelompok Al Magdub ] karena sebagian para pengikut Musa AS merasa keberatan menjalankan aturan aturan yang ketat sebagaimana yang tertuang didalam Taurat.

b. Dua luh kitab yang terbuat dari Cahaya , pada awalnya kitab ini khusus untuk pegangan Musa. Tetapi di kemudian hari dua luh kitab itu termanifestasikan masing - masing dalam bentuk Kitab Zabur [ Kitab Daud dan Sulaiman ] yang berisi Rahasia Asma - asma dan Ilmu Pengetahuan serta Kitab Injil yang diajarkan oleh Nabi Isa AS kepada umatnya yang berisi tentang doktrin - doktrin Tasawuf dan Hakikat Ketuhanan.  Timbul kemudian kelompok yang tersesat karena para pengikut Isa AS  yang lahir kemudian [ yang bukan murid langsung Isa AS ] ternyata tidak mampu mencerna dengan benar substansi isi ajaran ajaran kebatinan yang disampaikan oleh Isa AS. 

c. Kedatangan dua Nabi dan Rasul yang diutus secara bersamaan, di dalam waktu yang sama, ditempat yang sama, ditengah kaum yang sama, dari cabang nasab yang sama, dengan umur yang hampir sama dan dengan kualitas keilmuan keduanya yang benar - benar setara, yakni Yahya dan Isa Al Masih. Dimana dakwah Yahya lebih menekankan pada upaya pemurnian kitab Taurat dan penegakan hukum - hukumnya. Sementara Isa Al Masih dengan risalah barunya yang berupa kitab injil. Maka hakikatnya keduanya pada masa itu adalah merupakan simbol dan sekaligus juga sebagai gerbang pembuka dari sisi kiri dan kanan bagi kedatangan baginda Rasulallah Muhammad SAW selaku nabi penutup dan rasul ahir zaman.  Dimana ajaran dan doktrin - doktrin yang akan dibawa oleh nabi penutup itu nanti akan merupakan gabungan dan kombinasi yang sempurna dari ajaran yang pernah dibawa oleh keduanya, yakni Yahya dan Isa AS.  

Dengan demikian ajaran kitab nabi ahir zaman itu akan merupakan sebuah sintesa antara aturan - aturan hukum yang terdapat didalam kitab Taurat dengan ajaran moral, akhlak dan cinta kasih yang menjadi ruh dari kitab Injil. Yaitu kitab Al Quran yang isi pesannya lebih ketengah, berupa nilai - nilai keadilan, kemanusiaan dan semangat rahmatan lil alamin.  Penegakan hukum dan keadilan bagi semua.

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِالْقِسْطِ  ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَئَانُ قَوْمٍ 
عَلٰىٓ أَلَّا تَعْدِلُوا  ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوٰى  ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ  ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 8)

وَمِمَّنْ خَلَقْنَآ أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِۦ يَعْدِلُونَ

"Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 181)

لَّا يَنْهٰىكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقٰتِلُوكُمْ فِى الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِّنْ دِيٰرِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا إِلَيْهِمْ  ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 8)

إِنَّمَا يَنْهٰىكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قٰتَلُوكُمْ فِى الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِّنْ دِيٰرِكُمْ وَظٰهَرُوا عَلٰىٓ إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ  ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُونَ

"Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang yang zalim." (QS. Al-Mumtahanah 60: Ayat 9)

فَلِذٰلِكَ فَادْعُ  ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ  ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ  ۖ وَقُلْ ءَامَنْتُ بِمَآ أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتٰبٍ  ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ  ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ  ۖ لَنَآ أَعْمٰلُنَا وَلَكُمْ أَعْمٰلُكُمْ  ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ  ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا  ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ

"Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, "Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali." (QS. Asy-Syura 42: Ayat 15)


d. Kitab Taurat [ Syariat ] , Kitab Injil [ Hakikat ]  dan Kitab Zabur [ Makrifat ] dan adapun Kitab al Qur'an adalah rangkuman dari seluruh substansi yang ada pada kitab - kitab sebelumnya.
Jika umat Yahudi basisnya ajarannya adalah Syariat dan umat Nasrani adalah Tasawuf [ Gnostik ], maka basis ajaran untuk umat Islam adalah berupa syariat, hakikat dan makrifat sekaligus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar