Halaman

Minggu, 12 Oktober 2025

Jangan Gugat Takdirmu

By. Mang Anas 


Seringkali manusia mengeluh :

“Kenapa aku lahir miskin?”

“Kenapa aku bukan seperti dia?”

“Kenapa hidupku penuh kesulitan?”

Inilah bentuk menggugat takdir. Padahal keluhan itu lahir dari ketidaktahuan tentang hakikat peran dan fungsi hidup yang Allah tetapkan pada dirimu. Takdir bukan hukuman, bukan kebetulan, bukan belenggu. Takdir adalah arena untuk mengaktualkan dirimu, beribadah, dan bermanfaat bagi sesama. 

1. Takdir = Posisi dan Peranmu

Setiap manusia lahir dengan lingkungan, profesi, dan keadaan tertentu. Semua itu adalah panggung takdir, tempat di mana kita :

Diuji

Ditempa

Diberi kesempatan untuk menjadi saluran rahmat Allah

Petani, nelayan, pedagang, penjahit, guru, dokter, atau pekerja biasa — semua punya peran yang unik. Menjalankan peran itu dengan sungguh-sungguh adalah ibadah hakiki.

2. Liyabudun : Ibadah Sejati di Setiap Peran

Al-Qur’an menegaskan :

> “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Ibadah bukan hanya ritual. Ibadah hakiki adalah :

Petani dan nelayan → memberi makan manusia

Pedagang → memudahkan orang mendapatkan barang.

Penjahit → memberi pakaian dan kenyamanan

Guru, dokter, pemimpin → membimbing, melindungi, melayani

Setiap pekerjaan yang dijalankan dengan niat lillah dan manfaat bagi sesama adalah ibadah nyata.

3. Dunia dan Akhirat Bersatu

Salah satu kesalahan terbesar : membagi hidup menjadi dua wilayah.

Dunia = pasar, sawah, kantor, rumah tangga

Akhirat = masjid, jam'iyah dan majlis ta’lim

Padahal Allah tidak membagi begitu. Setiap aktivitas yang bermanfaat dan dilakukan dengan kesadaran akan Allah [ ikhsan  ] adalah ladang ibadah dan akhirat.

4. Kunci Agar Takdirmu Menjadi Jalan Keselamatan

1. Pahami Takdirmu dan Istiqomah di Peranmu

Jalankan tugasmu dengan sungguh-sungguh.

2. Terima Posisi dan Statusmu

Sadari bahwa kaya atau miskin, majikan atau buruh, guru, petani atau pedagang — adalah arena ibadah, semuanya tugas ilahi. Jangan digugat.

3. Jalankan Semua Peran dalam Koridor Shirath Mustaqim

Dengan kejujuran, amanah, niat suci, dan kebermanfaatan bagi sesama.

Jika langkah ini dilakukan, maka dengan sekali hidup saja, tanpa harus reinkarnasi berkali-kali, [ bagi yang percaya reinkarnasi ], kita akan sampai kehadirat Allah dengan sempurna.

5. Renungan

♥️Buruhmu, tani-mu, dagang-mu, jahit-mu adalah ibadahmu.

♥️Setiap pekerjaan, setiap interaksi, bisa menjadi ladang akhirat jika dilakukan dengan kesadaran ikhsan dan niat lillah.

♥️Takdirmu bukan beban, tapi amanah. Jangan pernah menggugatnya.

🌱 Hidupmu bermakna saat kamu menyadari bahwa dunia dan akhirat bersatu, takdir adalah ladang ibadah, dan setiap peranmu adalah panggilan Allah untuk memberi manfaat dan menjadi sarana untuk menjadi semakin dekat kepada-Nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar