By. Mang Anas
1. Dari Dinding Dzulqarnain ke Dunia Modern
Dalam kisah Al-Qur’an, Ya’juj & Ma’juj digambarkan sebagai bangsa perusak, yang merusak tanah, merusak kehidupan, dan akhirnya dikurung oleh Dzulqarnain di balik dinding besi dan tembaga. Tetapi Nabi mengabarkan, menjelang akhir zaman, dinding itu akan runtuh, dan Ya’juj & Ma’juj akan keluar memenuhi bumi.
Apakah ini bangsa mitologis ? Atau makhluk aneh dari ujung dunia? Tafsir hakikat memberi kunci : Ya’juj & Ma’juj adalah simbol arus besar peradaban manusia yang lepas kendali, tidak lagi bisa diatur oleh satu dinding, satu kekuasaan, satu nilai.
---
2. Karakter Ya’juj & Ma’juj
Dari hadits dan isyarat Qur’an, sifat utama mereka adalah :
Jumlahnya sangat banyak (“Setiap hari mereka menggali dinding…”).
Merusak bumi tanpa kendali.
Menjadi gelombang tak terbendung yang akhirnya menyapu segalanya.
Dalam tafsir kontemporer, ini bisa kita baca sebagai arus kapitalisme dan komunisme, dua kekuatan ideologi besar yang sama-sama lahir dari modernitas tanpa ruh :
Kapitalisme → kerakusan pasar, konsumerisme, menguras bumi.
Komunisme → revolusi tanpa iman, menghancurkan nilai, menggerakkan massa.
Keduanya berawal dari Eropa modern, lalu menyebar ke seluruh dunia, seperti banjir besar yang menghanyutkan tatanan lama.
---
3. Gejolak Timur & Barat
Perhatikan : setelah runtuhnya dinding ideologi lama (feodalisme, kerajaan tradisional), muncullah bangsa-bangsa baru dengan energi luar biasa. Revolusi industri, revolusi politik, perang dunia—semua itu adalah wajah Ya’juj & Ma’juj dalam sejarah modern.
Dan kini, dalam abad ke-21, kita melihat bagaimana penduduk bumi mencapai angka 8 miliar: ledakan populasi, urbanisasi, migrasi besar-besaran, semuanya tampak seperti gelombang yang tak terbendung.
---
4. Ya’juj & Ma’juj sebagai “Chaos Global”
Jika Dajjal adalah sistem peradaban bermata satu (rasionalisme–modernisme), maka Ya’juj & Ma’juj adalah gejolak massa yang lahir dari sistem itu. Mereka bukan individu, tapi arus. Bukan satu tokoh, tapi kerumunan.
Itulah kenapa Qur’an menggambarkan: “Mereka turun dari setiap tempat yang tinggi (yansilūna min kulli ḥadab).” Artinya, mereka muncul dari segala arah, menembus batas negara, melampaui gunung, melewati samudra. Itulah globalisasi.
---
5. Antara Harapan dan Bencana
Fitnah Ya’juj & Ma’juj memang tampak menakutkan, tetapi tidak semua sisi mereka gelap. Arus teknologi, industrialisasi, dan globalisasi juga membawa banyak kemajuan. Bedanya: tanpa kendali ruh, kemajuan itu berubah menjadi bencana.
Seperti air bah : ia bisa menyuburkan sawah bila diatur, tapi bisa menghancurkan desa bila dibiarkan.
---
6. Kesimpulan
Ya’juj & Ma’juj bukan sekadar bangsa mitos, tetapi arus besar umat manusia yang kehilangan kendali. Mereka adalah wajah dari globalisasi, ideologi massal, dan ledakan populasi yang menyapu dunia.
Jika Dajjal menipu dengan ideologi bermata satu, maka Ya’juj & Ma’juj menekan dengan jumlah, kekuatan, dan arus besar yang sulit dihentikan. Keduanya adalah pasangan dalam tanda-tanda akhir zaman: akal yang kehilangan ruh, dan massa yang kehilangan arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar