Halaman

Rabu, 05 Maret 2025

Dajjal, Kitab Wahyu dan Akhir Zaman Dalam Perspektif Islam. Bagian 1

Mang Anas 

Pendahuluan

Fitnah Terbesar dalam Sejarah Manusia

Sejak awal peradaban, manusia selalu berhadapan dengan ujian besar yang menguji keyakinan, akal, dan moralitasnya. Namun, di antara semua ujian yang pernah ada, Rasulullah ﷺ memperingatkan bahwa tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal. Fitnah ini bukan sekadar ujian biasa, tetapi merupakan bentuk tipu daya yang paling halus, paling sistematis, dan paling merusak dalam sejarah manusia.

Dalam haditsnya, Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sejak penciptaan Adam hingga hari kiamat, tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal." (HR. Muslim)

Peringatan ini menegaskan bahwa Dajjal bukan sekadar sosok individu, melainkan sebuah sistem global yang mengendalikan ekonomi, politik, dan teologi untuk menyesatkan manusia dari jalan yang benar.


Dajjal dalam Perspektif Islam dan Kitab Wahyu

Jika Islam secara eksplisit menyebutkan Dajjal sebagai fitnah terbesar, Kitab Wahyu dalam Alkitab juga menggambarkan kekuatan besar yang akan menguasai dunia di akhir zaman. Beberapa simbol dalam Kitab Wahyu, seperti naga merah besar, binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, serta binatang yang terluka tetapi hidup kembali, semuanya mengarah pada sistem kekuatan global yang dikendalikan oleh Dajjal dan kroni-kroninya.

Kita menemukan benang merah yang kuat antara kedua perspektif ini. QS. Maryam 88-91 menggambarkan bagaimana klaim bahwa Allah memiliki anak adalah kejahatan besar yang nyaris menghancurkan langit dan bumi. Konsili Nicea (325 M) menjadi titik balik ketika Yesus diresmikan sebagai anak Tuhan oleh Kekaisaran Romawi. Sejak saat itu, pemahaman ini menjadi dasar peradaban Barat yang kemudian berkembang menjadi kekuatan global yang kita kenal saat ini.

Jika kita menghubungkan fakta sejarah ini dengan narasi Kitab Wahyu, kita menemukan bahwa Kekaisaran Romawi Barat yang runtuh tetapi bangkit kembali dalam bentuk Eropa Barat dan Amerika Serikat adalah manifestasi dari "binatang yang terluka tetapi hidup kembali." Sementara itu, kelompok G7 dan NATO—yang mengendalikan ekonomi dan militer dunia—adalah wujud nyata dari binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh.


Islam sebagai Sasaran Utama Fitnah Dajjal [ Wahyu 12:4-5 ]

" Ekor naga itu menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit, lalu mencampakkannya ke bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu supaya ia dapat menelan anak dari perempuan itu apabila anak itu sudah dilahirkan.
Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki yang akan memerintah segala bangsa dengan tongkat besi. Tiba-tiba anaknya itu direbut, lalu dibawa kepada Allah dan ke hadapan arasy-Nya".

• Dalam ayat diatas, disebutkan tentang Ekor naga yang menyeret sepertiga bintang-bintang dilangit untuk dicampakannya ke bumi, juga seorang wanita yang sedang hamil dikejar oleh naga merah besar, Dan anaknya yang akhirnya berhasil diselamatkan.

• Sepertiga bintang-bintang, Wanita hamil, dan anak yang dilahirkannya ini melambangkan kebenaran yang diancam oleh sistem Dajjal. Jika kita kaitkan dengan situasi saat ini, yang dimaksud dengan sepertiga bintang-bintang dilangit itu adalah jumlah seluruh bangsa-bangsa muslim yang ada di muka bumi, wanita itu adalah Dinul-Islam, dan anak yang dikandungnya adalah generasi muslim yang saleh yang tetap teguh dalam kebenaran meskipun berada dalam tekanan global.

• Dari perspektif sejarah dan realitas dunia modern, kita melihat bagaimana Islam selalu menjadi target utama dalam politik global, ekonomi, dan perang propaganda.

  • Perang fisik : Invasi terhadap negara-negara Islam, perang di Timur Tengah, dan konflik geopolitik lainnya.
  • Perang pemikiran : Liberalisasi, sekularisme, dan gerakan yang berusaha mendistorsi ajaran Islam.
  • Perang ekonomi : Sistem riba, sanksi ekonomi, dan ketergantungan pada mata uang global yang dikendalikan oleh sistem Dajjal.

Semua ini mengarah pada satu kesimpulan : kita sedang berada dalam fase puncak fitnah Dajjal.


Tujuan Buku Ini

Buku ini bertujuan untuk membongkar sistem Dajjal dari sudut pandang Islam dan Kitab Wahyu, dengan pendekatan yang logis, historis, dan faktual. Kita akan melihat bagaimana fitnah ini terbentuk dari masa ke masa, bagaimana ia beroperasi di dunia modern, dan bagaimana cara menghadapinya.

Beberapa pertanyaan kunci yang akan dijawab dalam buku ini :

  1. Apakah Dajjal itu individu atau sistem?
  2. Bagaimana Kekaisaran Romawi Barat bangkit kembali menjadi Eropa dan Amerika Serikat ?
  3. Apa peran G7 dan NATO dalam sistem Dajjal ?
  4. Mengapa Islam menjadi sasaran utama fitnah ini ?
  5. Bagaimana cara bertahan dan melawan sistem Dajjal ?

Dengan memahami fitnah ini secara mendalam, kita tidak hanya bisa mengenali jebakan-jebakan sistem global, tetapi juga menyiapkan diri untuk menghadapi era paling kritis dalam sejarah umat manusia.

Bersiaplah, karena kita akan memasuki pembuktian logis dan sejarah yang akan membuka mata kita terhadap kenyataan sesungguhnya di balik sistem dunia saat ini.



BAB 1 : Dajjal dalam Islam dan Kristen


1.1. Peringatan Rasulullah ﷺ tentang Fitnah Dajjal

Dalam berbagai hadis, Rasulullah ﷺ memberikan gambaran yang jelas bahwa Dajjal adalah fitnah terbesar yang akan menimpa umat manusia. Fitnah ini begitu besar hingga para nabi sebelum Muhammad ﷺ pun telah memperingatkan umatnya tentang hal ini.

Rasulullah ﷺ bersabda :

"Sejak penciptaan Adam hingga hari kiamat, tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal." (HR. Muslim)

Hadis lain menyebutkan bahwa fitnah Dajjal akan mampu membolak-balikkan kebenaran dan kebatilan, sehingga orang yang lemah imannya akan terjerumus ke dalamnya. Salah satu bentuk tipu dayanya adalah membuat orang-orang percaya bahwa ia adalah Tuhan, dan ia akan mendirikan sistem yang seolah-olah membawa keadilan, padahal sejatinya menyesatkan manusia dari jalan yang benar.


1.2. Apakah Dajjal Individu atau Sistem ?

Ada dua pandangan utama dalam memahami Dajjal :

  1. Dajjal sebagai individu

    • Banyak hadis menyebutkan bahwa Dajjal adalah sosok manusia yang memiliki ciri fisik tertentu, seperti buta sebelah matanya, tertulis "kafir" di dahinya, dan mampu melakukan keajaiban-keajaiban palsu.
    • Ia akan muncul di suatu tempat di Timur dan mengklaim dirinya sebagai Tuhan.
    • Ia akan menyebarkan tipu daya dalam skala global, menggunakan kekuatan yang luar biasa untuk memperdaya umat manusia.
  2. Dajjal sebagai sistem

    • Jika kita melihat dunia modern, banyak aspek dalam kehidupan manusia saat ini yang memiliki karakteristik fitnah Dajjal, seperti kontrol ekonomi global, propaganda media, sistem keuangan berbasis riba, serta penguasaan politik dan militer oleh segelintir kelompok elite dunia.
    • Dajjal mungkin bukan sekadar sosok individu, tetapi sebuah sistem yang bekerja secara kolektif untuk menguasai dunia melalui politik, ekonomi, dan agama.

Dalam konteks ini, sistem Dajjal bisa dipahami sebagai struktur global yang mengendalikan dunia dengan propaganda, penindasan ekonomi, dan perang ideologi.


1.3. Kitab Wahyu : Gambaran Akhir Zaman dalam Kekristenan

Kitab Wahyu dalam Alkitab juga menggambarkan satu kekuatan besar yang akan menguasai dunia di akhir zaman, dengan berbagai simbol yang memiliki kemiripan dengan konsep Dajjal dalam Islam.

Beberapa simbol utama dalam Kitab Wahyu :

  1. Naga merah besar (Wahyu 12:3-4)

    • "3. Lalu, terlihat pula suatu tanda yang lain di langit : Seekor naga besar berwarna merah, berkepala tujuh, bertanduk sepuluh. Di atas kepalanya ada tujuh mahkota. 4. Ekor naga itu menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit, lalu mencampakkannya ke bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu supaya ia dapat menelan anak dari perempuan itu apabila anak itu sudah dilahirkan." 

    • Melambangkan sistem kekuasaan yang ingin menelan kebenaran.
    • Jika dikaitkan dengan dunia modern, naga merah ini adalah Dajjal dan sistemnya yang ingin menghancurkan Islam dan orang-orang yang beriman.
  2. Binatang yang terluka tetapi hidup 
    kembali (Wahyu 13:3)

    "Satu dari kepala-kepalanya itu seperti terluka parah, tetapi luka yang dapat menyebabkan kematiannya itu sudah sembuh. Seluruh dunia mengikuti binatang itu dengan takjub".

    • Mengacu pada kekuatan besar yang hampir hancur tetapi bangkit kembali.
    • Dalam sejarah, Romawi Barat runtuh tetapi bangkit kembali dalam bentuk Eropa dan Amerika Serikat, yang kini mendominasi dunia.
  1. Binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh (Wahyu 13:1)

  2. "Kemudian, aku melihat pula seekor binatang buas keluar dari dalam laut. Ia bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh. Pada tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota, dan di kepala-kepalanya tertulis nama-nama hujah".
    Kepala tujuh = tujuh kekuatan utama dunia (G7).
    Tanduk sepuluh = kekuatan ekonomi dan militer yang mendominasi dunia (G10 dan NATO).
    Nama nama hujah adalah atheisme, liberalisme, matrialisme, sekularisme, feminisme dan sistem demokrasi dan nilai-nilai HAM ala barat.

Dari simbol-simbol ini, Kitab Wahyu menggambarkan sebuah kekuatan global yang akan menguasai dunia, menindas kebenaran, dan menyesatkan manusia.


1.4. Bagaimana Konsili Nicea Menjadi Awal Sistem Dajjal ?

Salah satu peristiwa paling berpengaruh dalam sejarah agama adalah Konsili Nicea tahun 325 M. Dalam peristiwa ini, Kekaisaran Romawi, di bawah Kaisar Konstantinus, menetapkan bahwa Yesus adalah anak Tuhan, yang sesuai dengan QS. Maryam 88-91 :

"Dan mereka berkata, ‘Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.’ Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mengatakan bahwa Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak." (QS. Maryam 88-91)

Dari sini, agama menjadi alat kekuasaan Romawi, dan ajaran Tauhid yang diajarkan oleh Nabi Isa As, harus digantikan oleh konsep Tritunggal. Sejak saat itu, agama digunakan untuk membenarkan dominasi Romawi di dunia.


1.5. Mengapa Islam Menjadi Target Utama?

Jika kita melihat sejarah, setelah Romawi Barat runtuh, sistemnya bangkit kembali dalam bentuk Eropa Barat dan Amerika Serikat. Dari sinilah muncul sistem kapitalisme, imperialisme, dan akhirnya globalisasi.

Namun, ada satu kekuatan yang selalu menjadi penghalang utama sistem ini : Islam.

Islam membawa ajaran Tauhid yang murni, yang menolak eksploitasi, penindasan, dan sistem ekonomi berbasis riba. Karena itu, Islam selalu menjadi target utama perang global, baik secara fisik maupun ideologi.

  • Perang fisik :

    • Perang Salib, kolonialisme, invasi Timur Tengah, perang terhadap negara-negara Islam dan politik adu domba.
  • Perang pemikiran :

    • Penyebaran liberalisme dan sekularisme di dunia Islam.
    • Upaya melemahkan pemahaman Islam dengan paham pluralisme agama.
  • Perang ekonomi :

    • Sistem riba yang mengikat negara-negara Islam dalam hutang.
    • Dominasi mata uang global oleh sistem Dajjal.
    • Sanksi-sanksi ekonomi yang kejam, berat dan keras. Sanksi-sanksi itu akan dikenakan kepada negara-negara Islam yang tidak mau tunduk dan atau belum mau mengadopsi sistem nilai dan paham ideologi mereka .

Semua ini menunjukkan bahwa Islam adalah satu-satunya kekuatan yang mampu menghancurkan sistem Dajjal, dan itulah sebabnya Islam menjadi target utama dalam konspirasi global.


Kesimpulan Bab 1

  1. Dajjal bukan sekadar individu, tetapi sebuah sistem global yang menguasai ekonomi, politik, dan agama.
  2. Kitab Wahyu dan Islam memiliki gambaran yang mirip tentang sistem ini, dengan naga merah, binatang berkepala tujuh, dan binatang yang bangkit kembali.
  3. Romawi Barat adalah cikal bakal sistem Dajjal yang kita lihat hari ini dalam bentuk Eropa dan Amerika Serikat.
  4. Konsili Nicea adalah awal dari sistem Dajjal secara teologis, ketika Yesus ditetapkan sebagai anak Tuhan.
  5. Islam menjadi target utama sistem ini, karena Islam adalah satu-satunya kekuatan yang dapat menghancurkan Dajjal.


BAB 2 : Kekaisaran Romawi dan Kelahiran Sistem Dajjal


2.1. Romawi : Imperium yang Tidak Pernah Mati

Kekaisaran Romawi adalah salah satu peradaban terbesar yang pernah ada. Ia bukan hanya menguasai wilayah yang luas, tetapi juga menciptakan fondasi politik, ekonomi, dan militer yang terus berlanjut hingga hari ini.

Ketika Romawi Barat runtuh pada tahun 476 M, banyak yang mengira bahwa imperium ini telah berakhir. Namun, sejarah menunjukkan bahwa Romawi tidak benar-benar mati, melainkan berevolusi dalam berbagai bentuk :

  1. Romawi Timur (Bizantium) tetap bertahan hingga tahun 1453 M.
  2. Romawi Barat bangkit kembali dalam bentuk Kekaisaran Suci Romawi (Holy Roman Empire) yang bertahan hingga abad ke-19.
  3. Setelah itu, negara-negara Eropa Barat mengambil alih peran Romawi sebagai kekuatan dunia, terutama Inggris, Prancis, dan Jerman.
  4. Pada abad ke-20, Amerika Serikat muncul sebagai pemimpin dunia baru, melanjutkan sistem imperialisme Romawi.

Dari sini, Romawi tidak pernah benar-benar lenyap, melainkan hanya berubah bentuk menjadi sistem global yang kita lihat saat ini.


2.2. Konsili Nicea : Lahirnya Dajjal Teologis

Konsili Nicea tahun 325 M adalah peristiwa penting yang mengubah wajah agama. Sebelum konsili ini, pengikut Nabi Isa (Yesus) masih memegang ajaran Tauhid dan tidak menganggap Yesus sebagai Tuhan atau anak Tuhan.

Namun, Kaisar Konstantinus melihat peluang untuk menggunakan agama sebagai alat politik. Dalam konsili ini, konsep Tritunggal mulai diperkenalkan, dan Yesus diangkat sebagai anak Tuhan.

Inilah awal mula sistem Dajjal dalam aspek teologis, karena sejak saat itu, agama digunakan untuk mengendalikan manusia dan membenarkan ekspansi politik Romawi.

QS. Maryam 88-91 sangat relevan dengan peristiwa ini :

"Dan mereka berkata, ‘Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak.’ Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh."

Keputusan Konsili Nicea tidak hanya berdampak pada agama, tetapi juga membentuk dasar ideologi bagi sistem dunia yang kita kenal saat ini.


2.3. Dari Romawi ke Globalisasi : Transformasi Sistem Dajjal

Setelah Kekaisaran Romawi mengalami transformasi, sistemnya tetap bertahan dan berkembang dalam tiga aspek utama:

1. Ekonomi : Dominasi Global melalui Sistem Riba

Salah satu ciri utama sistem Dajjal adalah kontrol terhadap ekonomi dunia.

  • Sistem perbankan modern, yang berbasis riba, berasal dari tradisi ekonomi Romawi.
  • IMF, World Bank, dan sistem mata uang global saat ini adalah bentuk baru dari sistem Romawi yang mengendalikan dunia dengan utang.
  • Negara-negara berkembang, terutama dunia Islam, dijerat dengan hutang, sehingga mereka tetap berada dalam kendali sistem Dajjal.

2. Kekuasaan : Imperialisme Modern

Sistem imperialisme tidak berakhir dengan runtuhnya Romawi, tetapi terus berlanjut melalui kolonialisme Eropa dan akhirnya dominasi Amerika Serikat.

  • Perang Salib adalah upaya pertama untuk menghancurkan dunia Islam.
  • Kolonialisme abad ke-19 dan 20 adalah cara baru untuk mengontrol dunia dengan eksploitasi ekonomi.
  • NATO dan PBB adalah alat kontrol global yang menggantikan sistem kekaisaran Romawi kuno.

3. Teologi : Penyebaran Ideologi Sekularisme dan Materialisme

  • Kristenisasi massal melalui kolonialisme adalah upaya untuk menggantikan Islam dengan agama yang telah dimanipulasi oleh sistem Romawi.
  • Sekularisme modern adalah kelanjutan dari ideologi Romawi, yang ingin memisahkan agama dari kehidupan sosial dan politik.
  • Propaganda media modern digunakan untuk menjauhkan manusia dari spiritualitas dan menggantinya dengan budaya konsumtif dan hedonisme.

Dari sini, kita melihat bahwa Dajjal bukan hanya individu, tetapi sebuah sistem global yang telah berkembang selama ribuan tahun, dari Kekaisaran Romawi hingga sistem dunia modern.


2.4. Binatang dalam Kitab Wahyu dan Sistem Dajjal Modern

Kitab Wahyu memberikan gambaran simbolik tentang sistem ini:

  1. Binatang yang terluka tetapi hidup kembali (Wahyu 13:3)

    • Ini melambangkan Romawi Barat yang runtuh tetapi bangkit kembali sebagai Eropa dan Amerika Serikat.
    • Sistem ekonomi, politik, dan militer yang mereka gunakan masih berakar pada sistem Romawi kuno.
  2. Binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh (Wahyu 13:1)

    • Tujuh kepala = Tujuh kekuatan ekonomi global (G7)
    • Sepuluh tanduk = Blok ekonomi dan militer global (G10 dan NATO)
  3. Naga merah besar (Wahyu 12:3-4)

    • Ini adalah simbol dari Dajjal itu sendiri, yang mengendalikan sistem global ini dari balik layar.

2.5. Wanita Hamil yang Dikejar oleh Naga : Islam sebagai Target Utama

Dalam Kitab Wahyu 12:1-6, disebutkan bahwa ada seorang wanita hamil yang dikejar-kejar oleh naga merah besar.

Siapakah wanita ini?

  • Wanita ini adalah simbol kebenaran, yang dalam konteks zaman ini melambangkan Islam.
  • Ia dikejar oleh naga karena Islam adalah satu-satunya sistem yang mampu menghancurkan sistem Dajjal.

Siapa yang dikandung oleh wanita ini?

  • Anak yang dikandungnya adalah orang-orang saleh yang tetap teguh dalam keimanan mereka, meskipun dunia dikuasai oleh sistem Dajjal.

Dari sini, kita memahami bahwa pertarungan antara Islam dan sistem Dajjal adalah pertarungan yang sudah dinubuatkan sejak lama, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Kitab Wahyu.


Kesimpulan Bab 2

  1. Kekaisaran Romawi tidak pernah benar-benar runtuh, tetapi terus berevolusi menjadi sistem global yang kita kenal sekarang.
  2. Konsili Nicea adalah awal mula sistem Dajjal secara teologis, ketika konsep Tritunggal mulai diperkenalkan.
  3. Sistem Dajjal modern mencakup tiga aspek utama: ekonomi (riba), kekuasaan (imperialisme), dan teologi (sekularisme).
  4. Kitab Wahyu menggambarkan sistem ini dalam bentuk binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, yang sangat mirip dengan sistem ekonomi dan politik global saat ini.
  5. Islam adalah satu-satunya kekuatan yang mampu menghancurkan sistem Dajjal, dan itulah sebabnya Islam selalu menjadi target utama dalam konspirasi global.


BAB 3 : Manifestasi Dajjal dalam Dunia Modern


Setelah memahami bahwa Dajjal bukan hanya individu, tetapi sistem global yang telah berevolusi dari Kekaisaran Romawi, kita sekarang akan menelaah bagaimana sistem ini beroperasi dalam dunia modern.

Sistem ini bekerja dalam tiga pilar utama, yaitu ekonomi, politik (kekuasaan), dan ideologi (teologi dan budaya).


3.1. Ekonomi Dajjal : Kapitalisme Global dan Riba

Salah satu ciri utama sistem Dajjal adalah kontrol ekonomi berbasis riba.

  1. Riba sebagai Alat Perbudakan Modern

    • Sistem keuangan global dikendalikan oleh lembaga-lembaga berbasis riba, seperti Bank Dunia (World Bank), Dana Moneter Internasional (IMF), dan Federal Reserve di AS.
    • Negara-negara berkembang, termasuk mayoritas negara Muslim, dipaksa berutang dan akhirnya tunduk pada sistem ini.
    • Siapa yang menguasai ekonomi, maka dia menguasai dunia.
  2. Dolar sebagai Senjata Pengendalian Dunia

    • Sistem mata uang berbasis dolar menciptakan monopoli ekonomi global.
    • Negara yang mencoba melepaskan diri dari sistem ini, seperti Libya di bawah Muammar Gaddafi atau Irak di bawah Saddam Hussein, langsung dihancurkan.
  3. Korporasi Multinasional: Perpanjangan Tangan Dajjal

    • Perusahaan raksasa seperti Amazon, Google, Facebook (Meta), Apple, dan Microsoft memiliki lebih banyak kekuatan dibandingkan negara-negara kecil.
    • Data pribadi manusia dikuasai oleh perusahaan-perusahaan ini, yang akhirnya menciptakan masyarakat yang dikontrol oleh teknologi.

Kesimpulan : Sistem riba dan kapitalisme global adalah bentuk nyata dari ekonomi Dajjal, yang bertujuan mengendalikan dunia melalui utang dan monopoli kekayaan.


3.2. Kekuasaan Dajjal : NATO, G7, dan Imperialisme Modern

Sejak jatuhnya Romawi Barat, kekuatan global tetap berada di tangan negara-negara yang lahir dari peradaban Romawi.

  1. G7 : Tujuh Kepala Binatang dalam Kitab Wahyu

    • Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Italia, dan Kanada adalah negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia.
    • Mereka mengontrol perdagangan global, teknologi, dan kebijakan ekonomi dunia.
  2. NATO : Tentara Dajjal di Era Modern

    • NATO bukan sekadar aliansi militer, tetapi alat kontrol global.
    • Semua intervensi militer besar sejak Perang Dunia II selalu melibatkan NATO, terutama dalam menghancurkan dunia Islam:
      • Afghanistan (2001)
      • Irak (2003)
      • Libya (2011)
      • Suriah (2015 - sekarang)
  3. PBB dan Dewan Keamanan : Sistem Kendali Politik Global

    • PBB bukan lembaga netral, tetapi alat bagi negara-negara kuat untuk mengendalikan kebijakan dunia.
    • Hak veto di Dewan Keamanan hanya dimiliki oleh negara-negara Romawi modern (AS, Inggris, Prancis) serta Rusia dan China.

Kesimpulan : Sistem politik global hari ini adalah kelanjutan dari sistem kekaisaran Romawi, dengan G7, NATO, dan PBB sebagai alat kendali.


3.3. Ideologi Dajjal : Sekularisme, Materialisme, dan Budaya Hedonisme

  1. Sekularisme : Memisahkan Tuhan dari Kehidupan Manusia

    • Tujuan utama sistem Dajjal adalah menciptakan dunia tanpa Tuhan.
    • Sekularisme yang lahir di Eropa kini menjadi ideologi global, memaksa semua negara untuk memisahkan agama dari hukum dan pemerintahan.
    • Islam adalah satu-satunya agama yang masih memiliki sistem hukum dan pemerintahan sendiri (syariat), sehingga menjadi musuh utama sistem ini.
  2. Materialisme dan Konsumerisme : Menjadikan Uang sebagai Tuhan

    • Sistem kapitalisme modern membuat manusia mengejar harta dan melupakan Tuhan.
    • Standar kesuksesan di dunia saat ini adalah uang, jabatan, dan popularitas, bukan lagi ketakwaan.
    • Media dan industri hiburan digunakan untuk menciptakan pola pikir ini.
  3. Budaya Hedonisme : Merusak Moralitas Manusia

    • Pornografi, LGBT, narkoba, dan budaya bebas bukan sekadar kebebasan, tetapi salah satu cara menghancurkan nilai-nilai agama.
    • Hollywood dan industri musik global adalah alat utama dalam menyebarkan ideologi ini.

Kesimpulan : Dajjal tidak hanya menguasai ekonomi dan politik, tetapi juga mengendalikan pemikiran manusia agar jauh dari Tuhan dan semakin bergantung pada dunia.


3.4. Bukti dalam Al-Qur'an dan Kitab Wahyu

  1. Binatang yang Terluka tetapi Hidup Kembali (Wahyu 13:3)

    • Ini adalah simbol kebangkitan kembali Kekaisaran Romawi dalam bentuk negara-negara Barat dan Amerika Serikat.
  2. Binatang Berkepala Tujuh dan Bertanduk Sepuluh (Wahyu 13:1)

    • Tujuh kepala = G7
    • Sepuluh tanduk = G10 dan NATO
  3. Naga Merah Besar: Dajjal Itu Sendiri (Wahyu 12:3-4)

    • Sistem global ini dikendalikan oleh kekuatan tersembunyi yang disebut sebagai "Naga Merah Besar" atau Dajjal itu sendiri.
  4. Wanita Hamil yang Dikejar oleh Naga (Wahyu 12:1-6)

    • Wanita = Islam
    • Anak yang dikandung = Orang-orang beriman yang tetap teguh dalam Islam meskipun dunia dikuasai oleh sistem Dajjal.

Kesimpulan Bab 3

  1. Sistem ekonomi Dajjal bekerja melalui kapitalisme, riba, dan utang global.
  2. Dajjal mengendalikan dunia melalui kekuatan politik global seperti G7, NATO, dan PBB.
  3. Ideologi sekularisme, materialisme, dan budaya hedonisme digunakan untuk menjauhkan manusia dari Tuhan.
  4. Al-Qur’an dan Kitab Wahyu sudah menggambarkan sistem ini sejak ribuan tahun lalu.
  5. Islam adalah satu-satunya kekuatan yang mampu menandingi sistem ini, dan itulah mengapa dunia Islam selalu menjadi target utama.

Bab 4 : Strategi Dajjal dalam Menguasai Dunia dan Cara Umat Islam Melawannya ( selanjutnya...)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar