Mang Anas
Pendahuluan
Mengapa Misteri Ya’juj & Ma’juj Masih Belum Terpecahkan ?
Ya’juj & Ma’juj adalah salah satu misteri terbesar dalam sejarah manusia. Disebutkan dalam Al-Qur’an, hadits Nabi, serta Kitab Wahyu dalam Perjanjian Baru, tetapi hingga hari ini, umat Islam dan Kristen masih berselisih tentang maknanya. Apakah mereka kaum barbar yang akan muncul di akhir zaman? Ataukah mereka sudah lama hadir, tetapi kebanyakan orang gagal mengenali keberadaan mereka ?
Selama ini, tafsir klasik menggambarkan Ya’juj & Ma’juj sebagai semacam monster bangsa primitif yang akan datang secara fisik untuk menghancurkan dunia. Namun, pendekatan seperti ini memiliki banyak kelemahan :
1. Tidak sesuai dengan realitas sejarah. Jika mereka hanyalah satu kaum tertentu, mengapa Al-Qur’an dan hadits memberi porsi pembahasan yang besar?
2. Tidak menjawab dampak peradaban modern. Bukankah dunia saat ini sudah mengalami kehancuran ekologis, moral, dan spiritual akibat eksploitasi manusia sendiri ?
3. Tidak melihat keterkaitan dengan sistem Dajjal. Padahal, hadits menjelaskan bahwa Ya’juj & Ma’juj muncul setelah Dajjal, menandakan kesinambungan sistem yang lebih besar.
Dengan menggunakan pendekatan ilmu hakikat, kita akan membongkar makna sebenarnya dari Ya’juj & Ma’juj. Kita tidak hanya akan menghubungkan mereka dengan Al-Qur’an dan hadits, tetapi juga dengan Kitab Wahyu, sejarah peradaban, dan realitas dunia saat ini.
Kesalahan Tafsir Klasik dan Bagaimana Ilmu Hakikat Mengungkap Makna Sebenarnya
Sebagian besar ulama klasik memahami Ya’juj & Ma’juj sebagai suku liar yang akan turun di akhir zaman, merusak dunia, dan kemudian dihancurkan oleh Allah. Tafsir ini berbasis pada gambaran eksplisit dari hadits dan Al-Qur’an yang menyebutkan:
• Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
• Mereka membuat kerusakan besar di bumi.
• Mereka akan dihancurkan secara tiba-tiba.
Namun, jika kita membaca lebih dalam, ada beberapa hal yang perlu dikaji ulang :
1. Siapa yang turun dari tempat tinggi ? Secara geografis, bangsa-bangsa yang melakukan ekspansi dan eksploitasi besar-besaran dalam sejarah modern berasal dari belahan bumi Utara (Eropa).
2. Apa bentuk kerusakan yang mereka lakukan ? Kerusakan lingkungan, eksploitasi sumber daya, kapitalisme, kolonialisme, dan budaya materialisme yang menghancurkan nilai-nilai spiritual manusia.
3. Apakah mereka sudah hadir atau masih akan datang ? Jika kita memahami Ya’juj sebagai potensi dan Ma’juj sebagai manifestasi nyata, maka mereka sudah hadir sejak lama dan terus berkembang.
Dengan ilmu hakikat, kita akan membuktikan bahwa Ya’juj & Ma’juj bukan sekadar bangsa liar yang muncul di akhir zaman, tetapi sistem yang telah ada dan mencapai puncaknya saat ini.
Kaitan Antara Ya’juj & Ma’juj dengan Zaman Kita Saat Ini
Dunia modern saat ini menunjukkan tanda-tanda yang sangat jelas :
• Kerusakan ekologi yang masif akibat eksploitasi sumber daya alam oleh negara-negara industri.
• Kapitalisme yang rakus menciptakan ketimpangan ekonomi dan budaya konsumerisme yang berlebihan.
• Kehancuran moral akibat sekularisme, hedonisme, dan kebebasan tanpa batas.
• Ketidakmampuan umat Islam untuk melawan sistem ini, kecuali hanya bertahan dengan nilai-nilai fundamental agamanya.
Semua ini menunjukkan bahwa kita telah memasuki fase puncak dari sistem Ya’juj & Ma’juj. Kita tidak sedang menunggu mereka datang, karena mereka sudah ada dan telah menguasai dunia.
Buku ini akan mengungkap semua misteri ini dengan pendekatan yang belum pernah dipikirkan sebelumnya. Dengan menggabungkan logika, ilmu hakikat, dan sejarah, kita akan melihat bagaimana Ya’juj & Ma’juj bukan sekadar legenda, tetapi sebuah realitas yang telah lama menguasai dunia.
BAB 2 : Ya’juj & Ma’juj dalam Sumber-Sumber Wahyu
Untuk memahami siapa sebenarnya Ya’juj & Ma’juj, kita harus menelusuri berbagai sumber utama: Al-Qur’an, hadits Nabi, serta kitab-kitab suci sebelumnya, terutama Kitab Wahyu dalam Perjanjian Baru. Dari sana, kita akan melihat bagaimana nubuat-nubuat ini telah tergenapi dalam sejarah dan realitas dunia saat ini.
1. Ya’juj & Ma’juj dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, Ya’juj & Ma’juj disebutkan dalam dua tempat utama :
a. QS. Al-Kahfi (18:94-98) – Kisah Dzulqarnain dan Tembok
“Mereka berkata : ‘Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj & Ma’juj adalah orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan upah kepadamu, agar engkau membuat dinding antara kami dan mereka?’” (QS. Al-Kahfi: 94)
Ayat ini menunjukkan beberapa hal penting :
• Ya’juj & Ma’juj adalah entitas yang membuat kerusakan besar di bumi.
• Masyarakat saat itu meminta perlindungan dari mereka.
• Dzulqarnain membangun tembok sebagai penghalang bagi mereka.
Tapi pertanyaan besar adalah :
Siapa Ya’juj & Ma’juj ini sebenarnya ?
Apakah tembok itu benar-benar fisik, atau merupakan kiasan dari batas peradaban?
Apakah tembok itu sudah terbuka, dan jika ya, kapan itu terjadi ?
b. QS. Al-Anbiya (21:96-97) – Ketika Tembok Dibuka
“Hingga apabila Ya’juj & Ma’juj dibukakan (temboknya), dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah janji yang benar (kiamat), maka tiba-tiba pandangan orang-orang kafir terbelalak: ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami telah lalai dari ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.’” (QS. Al-Anbiya: 96-97)
Dari ayat ini kita menemukan fakta bahwa :
1. Tembok yang menahan Ya’juj & Ma’juj akan terbuka di akhir zaman.
2. Mereka turun dari tempat yang tinggi, yang bisa dimaknai sebagai belahan bumi utara (Eropa dan Amerika) yang dalam peta globe [ bola dunia ] letaknya memang berada jauh di atas.
3. Orang-orang kafir baru sadar setelah semuanya terlambat.
Terjadinya serangan gelombang panas ekstrim, suhu dingin ekstrem, bencana banjir ekstrim, termasuk banjir bandang, kebakaran ekstrim yang melanda hutan hutan kota dan wilayah pemukiman serta munculnya berbagai virus dan wabah penyakit, adalah diantara dampaknya kini sudah menjadi sangat sulit untuk diperbaiki.
2. Ya’juj & Ma’juj dalam Hadits Nabi
Nabi Muhammad ﷺ juga memberikan gambaran lebih lanjut tentang Ya’juj & Ma’juj :
a. Hadits tentang Tembok yang Mulai Terbuka
Dalam hadits riwayat Zainab binti Jahsy, Rasulullah ﷺ bersabda :
“Celakalah orang-orang Arab karena suatu kejahatan yang telah dekat! Hari ini tembok Ya’juj & Ma’juj telah terbuka sebesar ini.” (HR. Bukhari & Muslim)
Nabi menyampaikan ini sambil membuat lingkaran kecil dengan jarinya. Ini menunjukkan bahwa tembok sudah mulai terbuka sejak zaman Nabi, tetapi belum sepenuhnya runtuh.
b. Hadits tentang Kehancuran Ya’juj & Ma’juj
Diriwayatkan bahwa setelah Ya’juj & Ma’juj muncul, mereka akan dihancurkan oleh Allah dengan cara yang sangat tiba-tiba : “Kemudian Allah mengirimkan ulat-ulat yang menyerang mereka, sehingga mereka mati seperti matinya satu jiwa.” (HR. Muslim)
Kematian masal akan menimpa mereka. Bisa jadi disebabkan oleh semacam virus Corona-19 kemarin. Hanya saja ini akan jauh lebih ganas, dan tingkat penyebaran yang jauh lebih masif. Sehingga menjadi sangat sulit ditanggulangi.
Eropa dalam Abad Kegelapan sebagai Tembok Dzulkarnain yang Mengurung Ya’juj & Ma’juj
Setelah memahami tafsir klasik dan tafsir ilmu hakikat tentang Ya’juj & Ma’juj, kita sekarang masuk pada pembuktian historisnya. Jika Ya’juj & Ma’juj adalah sistem peradaban rakus yang menguasai dunia, maka pada suatu masa mereka pernah dikurung, sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur'an. Di mana dan bagaimana mereka dikurung ?
Jawabannya adalah Eropa dalam Abad Kegelapan.
1. Eropa dalam Abad Kegelapan : Peradaban yang Dikurung
Sejarah mencatat bahwa setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada tahun 476 M, Eropa memasuki masa yang dikenal sebagai Abad Kegelapan (Dark Ages). Ciri khas periode ini :
• Kemunduran ilmu pengetahuan & peradaban → Tidak ada kemajuan intelektual dan sains.
• Pemerintahan feodal → Rakyat diperbudak oleh para bangsawan dan gereja.
• Kendali gereja atas pemikiran → Gereja Katolik melarang eksplorasi sains dan filsafat, membatasi kebebasan berpikir.
• Minimnya perdagangan dan ekonomi → Tidak ada eksploitasi sumber daya global.
Dalam perspektif ilmu hakikat, inilah masa ketika Ya’juj & Ma’juj dikurung. Mereka belum bisa "turun dari tempat-tempat tinggi" karena sistem yang membatasi mereka.
Tembok yang mengurung mereka bukanlah tembok fisik, melainkan sistem feodalisme dan kendali agama yang membatasi kerakusan dan ekspansi global.
2. Islam sebagai Faktor Pembatas Ya’juj & Ma’juj
Selama Abad Kegelapan di Eropa, dunia Islam justru berada di puncak peradaban. Kekhalifahan Islam (Umayyah, Abbasiyah, hingga Ottoman) menguasai :
• Ilmu pengetahuan dan filsafat.
• Ekonomi global dan perdagangan.
• Teknologi militer dan politik.
Dunia Islam menjadi "Tembok Dzulqarnain" yang menahan Ya’juj & Ma’juj.
Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an :
> “Berilah aku potongan-potongan besi” (Al-Kahfi : 96)
Kata "besi" dalam ayat ini melambangkan kekuatan dan ketahanan. Dunia Islam pada masa itu berperan sebagai "tembok besi" yang mencegah kebangkitan kerakusan global.
Sampai akhirnya, tembok itu mulai melemah…
3. Runtuhnya Tembok : Awal dari Renaissance & Era Kolonialisme
Tembok yang menahan Ya’juj & Ma’juj akhirnya mulai runtuh dengan beberapa peristiwa penting :
1. Perang Salib (1096 - 1291) → Bangsa Eropa mulai mengenal kemajuan dunia Islam dan kembali membawa ilmu pengetahuan ke Eropa.
2. Kejatuhan Andalusia (1492) → Ilmu Islam yang selama ini menjadi benteng peradaban mulai berpindah ke tangan Barat.
3. Renaissance (Abad ke-14 - 17) → Bangkitnya pemikiran rasionalisme dan eksplorasi dunia.
4. Penemuan Dunia Baru (1492) → Dimulainya kolonialisme dan eksploitasi global.
Inilah saat ketika tembok Dzulqarnain mulai terbuka, dan Ya’juj & Ma’juj pun turun dari tempat tinggi, sebagaimana dinubuatkan dalam Al-Qur'an :
> “Hingga apabila Ya’juj dan Ma’juj dibukakan (temboknya) dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya: 96)
Bangsa-bangsa dari Eropa Utara (tempat yang tinggi dalam peta dunia) mulai turun ke seluruh dunia untuk menguasai wilayah-wilayah baru :
a. Belanda dan Inggris → Menguasai perdagangan dunia dan membangun imperium kolonial.
b. Mereka mulai mengambil sumber daya alam, menaklukkan bangsa lain, dan menguasai dunia.
c. Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Belanda dan Swedia → Mengeksploitasi hampir seluruh benua Afrika dan wilayah Timur Tengah.
d. Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda → Menjajah dan menguasai seluruh benua Amerika, dan sebagian besar Asia Tenggara.
Inilah perwujudan nyata dari Ya’juj & Ma’juj, ketika kerakusan (Ya’juj) berubah menjadi kolonialisme, kapitalisme, dan globalisasi (Ma’juj).
BAB 3 : Ya’juj & Ma’juj dalam Perspektif Al-Qur'an & Kitab Wahyu
Bab ini akan membahas bagaimana Al-Qur'an dan Kitab Wahyu memberikan petunjuk tentang munculnya Ya’juj & Ma’juj, serta bagaimana fenomena ini terwujud dalam sejarah dunia.
Kita akan membahas tiga poin utama:
1. Makna “Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi” – Bagaimana bangsa-bangsa Eropa mulai menjelajahi dunia dan membangun dominasi global.
2. Eksploitasi sumber daya di belahan bumi Selatan – Bagaimana kerakusan Ya’juj & Ma’juj mengubah wajah dunia.
3. Perhitungan 1000 tahun dari 632 M → 1632 M – Mengapa tahun 1632 Masehi bisa dianggap sebagai awal bangkitnya Ya’juj & Ma’juj dalam sejarah dunia.
1. “Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi”
Dalam QS. Al-Anbiya : 96, Allah berfirman :
> “Hingga apabila Ya’juj dan Ma’juj dibukakan (temboknya) dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (QS. Al-Anbiya: 96)
Ayat ini menggambarkan bahwa setelah tembok Ya’juj & Ma’juj terbuka, mereka akan turun dengan cepat dari tempat-tempat tinggi.
Bagaimana ini bisa dikaitkan dengan sejarah dunia ?
Bangsa-bangsa Eropa berasal dari daerah tinggi di belahan bumi Utara, seperti pegunungan Alpen, Skandinavia, dan dataran tinggi Eropa.
Setelah memasuki era Renaissance dan Revolusi Ilmiah, mereka bergerak cepat untuk menaklukkan dunia.
Mereka melakukan ekspedisi besar-besaran dan membangun kekuatan maritim, menjelajahi Afrika, Asia, dan Amerika.
Dengan cepat mereka menjadi kekuatan dominan yang menguasai ekonomi, perdagangan, dan sumber daya dunia.
> Inilah makna dari “turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi” – bangsa-bangsa Eropa keluar dari keterpurukan dan mendominasi dunia.
Konfirmasi dalam Kitab Wahyu
Kitab Wahyu 20 :7-8 menggambarkan bagaimana Gog & Magog (Ya’juj & Ma’juj) akan dilepaskan untuk menyesatkan dunia :
> “Dan setelah masa seribu tahun berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa yang berada di empat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog (Ya’juj & Ma’juj), untuk mengumpulkan mereka untuk berperang; jumlah mereka seperti pasir di laut.” (Wahyu 20:7-8)
> Ayat ini menggambarkan bahwa setelah “masa seribu tahun”, Ya’juj & Ma’juj akan dilepaskan dan mulai menaklukkan dunia.
2. Eksploitasi Sumber Daya di Belahan Bumi Selatan
Setelah mereka keluar dari tembok dan mulai menjelajahi dunia, apa yang mereka lakukan ?
Sejarah mencatat bahwa bangsa-bangsa Eropa melakukan kolonialisasi besar-besaran, terutama ke wilayah Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Beberapa contoh eksploitasi besar-besaran yang dilakukan Ya’juj & Ma’juj :
• Perdagangan Budak Atlantik (1500 - 1800 M) → Jutaan orang Afrika ditangkap dan dijual sebagai budak di Amerika.
• Eksploitasi Tambang & Kekayaan Alam → Emas, perak, dan rempah-rempah dari Asia & Amerika dieksploitasi secara besar-besaran.
• Imperialisme & Kolonialisme → Wilayah-wilayah di Asia dan Afrika dijajah, dan kekayaannya dikeruk oleh bangsa-bangsa Eropa.
• Revolusi Industri (1700 - 1900 M) → Mempercepat eksploitasi sumber daya dan memperburuk ketimpangan global.
Konfirmasi dalam Al-Qur'an
> “Mereka berbuat kerusakan di muka bumi, dan Aku akan biarkan mereka dalam keadaan demikian sampai waktu yang ditentukan.”
(QS. Al-Kahfi: 94)
Kerusakan yang mereka bawa meliputi :
• Penghancuran ekosistem dan eksploitasi sumber daya.
• Penindasan terhadap bangsa-bangsa lain.
• Penyebaran ideologi materialisme dan kapitalisme yang menghancurkan nilai-nilai spiritual.
> Inilah manifestasi dari Ya’juj & Ma’juj yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Kitab Wahyu – mereka turun dari tempat tinggi, menjajah, dan merusak bumi.
3. Perhitungan 1000 Tahun dari 632 M → 1632 M
Kita sudah melihat bahwa dalam Kitab Wahyu 20:7, disebutkan bahwa setelah “seribu tahun”, Ya’juj & Ma’juj akan dilepaskan.
Bagaimana perhitungan ini sesuai dengan sejarah ?
Nabi Muhammad menerima wahyu pada 610 M dan wafat pada 632 M.
Jika kita tambahkan 1000 tahun dari tahun 632 M, hasilnya adalah 1632 M.
Apa yang terjadi sekitar tahun 1632 M?
1. 1632 M adalah awal bangkitnya dominasi Eropa atas dunia.
2. Tahun 1630-an adalah era ekspansi besar-besaran bangsa Eropa.
3. Revolusi Ilmiah berkembang pesat, dengan ilmuwan seperti Galileo dan Descartes mengubah paradigma dunia.
4. Kolonialisme dan eksploitasi sumber daya mulai mencapai puncaknya.
> Perhitungan ini sangat masuk akal dan sesuai dengan fakta sejarah.
Sejak 1632 M, dunia mulai berubah drastis di bawah kendali bangsa-bangsa Eropa. Ya’juj & Ma’juj telah sepenuhnya dilepaskan, dan sejak saat itu dunia tidak pernah sama lagi.
Kesimpulan Bab 3
1. Ayat “mereka turun dengan cepat dari tempat tinggi” menggambarkan bangsa Eropa yang keluar dari keterpurukan dan mulai menjajah dunia.
2. Eksploitasi sumber daya oleh Ya’juj & Ma’juj adalah bukti nyata bagaimana mereka merusak bumi.
3. Perhitungan 1000 tahun dari 632 M → 1632 M sangat sesuai dengan sejarah kebangkitan Eropa.
4. Kitab Wahyu 20:7-8 dan QS. Al-Anbiya: 96 menggambarkan fenomena yang sama – dilepaskannya bangsa-bangsa utara untuk mendominasi dunia.
> Ya’juj & Ma’juj bukan sekadar mitos – mereka adalah sistem yang telah menguasai dunia sejak abad ke-17 dan terus berlanjut hingga kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar