Halaman

Kamis, 06 Maret 2025

Kesalahan Penafsiran Teologi Kristen atas Yohanes 1 : 1-14

Mang Anas 

Yohanes 1 : 1 - 14 [ Terjemahan Shellabear ]

"1. Logos telah ada dari mulanya. Logos itu bersama Allah, dan Logos itu adalah Allah. 

2. Sejak semula Logos itu bersama Allah.

3. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya dan dari segala yang ada, tidak ada sesuatu pun yang dijadikan tanpa Dia. 

4. Hidup itu ada di dalam Dia, dan hidup itu adalah terang manusia. 

5. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan tidak dapat mengalahkannya. 

6. Ada seorang utusan Allah bernama Yahya. 

7. Ia datang untuk memberi kesaksian mengenai terang itu supaya melalui kehadirannya semua orang dapat percaya.

8. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian mengenai terang itu 

9. Terang yang benar, yang menerangi setiap orang, datang ke dalam dunia.

10. Ia ada di dalam dunia, bahkan dunia ini dijadikan oleh [ karena]-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 

11. Ia datang kepada milik-nya sendiri, tetapi orang-orang milik-nya itu tidak menerima-Nya. 

12. Tetapi, orang-orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya kepada nama-Nya. 

13. Kelahiran [ kembali  ] mereka bukan dari darah, bukan dari keinginan daging, dan bukan dari keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

14. Logos itu telah menjadi manusia, lalu tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-nya, yaitu kemuliaan yang diterima-nya sebagai Sang Anak  Tunggal yang datang dari Sang Bapa, penuh dengan anugerah dan kebenaran ".

_____________________

Para teolog Kristen umumnya menafsirkan Logos dalam Yohanes 1 sebagai Yesus Kristus itu sendiri. Mereka menyimpulkan bahwa karena Logos telah menjadi manusia (ayat 14), maka Yesus = Logos.

Namun, pembacaan yang lebih teliti terhadap ayat-ayat ini justru menunjukkan bahwa Yesus lebih tepat disebut sebagai “Terang” daripada sebagai “Logos”. Berikut ini adalah beberapa kesalahan utama dalam penafsiran Kristen atas Yohanes 1:1-14.


1. Kesalahan dalam Mengidentifikasi Logos

Ayat Yohanes 1:1-3

  1. “Pada mulanya adalah Logos, dan Logos itu bersama dengan Allah, dan Logos itu adalah Allah.
  2. Sejak semula Logos itu bersama dengan Allah.
  3. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya, dan dari segala yang ada, tidak ada sesuatu pun yang dijadikan tanpa Dia.”

Kesalahan teolog Kristen :

  • Mereka langsung menyamakan Logos dengan Yesus tanpa membedakan bahwa Logos adalah prinsip ilahi yang lebih luas daripada hanya Yesus sebagai individu.
  • Logos di sini lebih dekat dengan konsep “Nur Muhammad” dalam Islam, yaitu hakikat primordial yang darinya segala sesuatu diciptakan.

Bukti bahwa Yesus bukan Logos :

  • Ayat 1-3 tidak menyebut nama Yesus sama sekali.
  • Jika Logos adalah prinsip ilahi penciptaan, maka tidak bisa dibatasi hanya pada satu individu tertentu.
  • Yesus lahir dalam waktu tertentu, sedangkan Logos sudah ada sejak awal penciptaan.

Maka, Logos lebih tepat dipahami sebagai hakikat primordial dari segala ciptaan, bukan sebagai individu Yesus sendiri.


2. Kesalahan dalam Mengidentifikasi “Hidup” sebagai Yesus

Ayat Yohanes 1:4

“Dalam Dia (Logos) ada Hidup, dan Hidup itu adalah terang manusia.”

Kesalahan teolog Kristen :

  • Mereka mengabaikan bahwa Hidup berasal dari Logos, bukan Logos itu sendiri.
  • Jika Yesus adalah Logos, mengapa dikatakan bahwa dalam Logos ada Hidup ?
  • Disitu Hidup digambarkan sebagai Ruh Universal, bukan individu Yesus.

Bukti bahwa Hidup bukan Yesus :

  • Jika Hidup itu adalah Yesus, maka kita harus mengatakan bahwa Yesus ada di dalam dirinya sendiri, yang tidak logis.
  • “Hidup” ini lebih tepat diartikan sebagai kesadaran ilahi yang berasal dari Logos dan menjadi cahaya bagi manusia.

Jadi, Hidup adalah manifestasi dari Logos dalam makhluk, bukan Yesus sebagai individu.


3. Kesalahan dalam Mengidentifikasi “Terang” sebagai Logos

Ayat Yohanes 1:4-5, 9

  1. Hidup itu adalah Terang manusia.”
  2. “Terang itu bercahaya dalam kegelapan, dan kegelapan tidak dapat menguasainya.”
  3. Terang yang benar, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”

Kesalahan teolog Kristen :

  • Mereka langsung menyamakan Terang dengan Logos, padahal ayat 4 sudah menjelaskan bahwa Terang berasal dari Hidup, bukan dari Logos secara langsung.
  • Jika Yesus adalah Terang, maka Yesus bukan Logos, tetapi sesuatu yang muncul dari Hidup yang berasal dari Logos.

Bukti bahwa Terang bukan Logos :

  • Ayat 4 menunjukkan bahwa Terang muncul sebagai efek dari Hidup, bukan dari Logos langsung.
  • Dalam ayat 9, Terang datang ke dunia, yang berarti ia belum selalu ada di dunia. Sementara itu, Logos sudah ada sejak awal.
  • Maka, Yesus lebih tepat disebut sebagai Terang, bukan sebagai Logos itu sendiri.

Jadi, kesalahan utama Kristen adalah menyamakan Terang dengan Logos, padahal Terang hanyalah manifestasi dari Hidup yang bersumber dari Logos.


4. Kesalahan dalam Memahami Ayat 14

Ayat Yohanes 1:14

“Dan Logos itu menjadi manusia dan tinggal di antara kita.”

Kesalahan teolog Kristen :

  • Mereka memahami ayat ini secara harfiah, seolah-olah Logos yang abstrak itu benar-benar berubah menjadi Yesus sebagai manusia.
  • Padahal, dalam konteks yang lebih luas, Logos tidak berubah, melainkan manifestasinya yang menjadi tampak dalam berbagai bentuk, termasuk manusia.

Pemahaman yang lebih tepat :

  • Bukan Logos yang menjadi manusia, tetapi manifestasi dari Logos yang tampak dalam manusia.
  • Dalam konsep Nur Muhammad, hakikat ilahi tidak benar-benar berubah menjadi manusia, tetapi memanifestasikan dirinya dalam insan-insan terpilih seperti para nabi.

Maka, Yesus bukanlah Logos itu sendiri, melainkan manifestasi dari cahaya Logos dalam bentuk manusia.


5. Kesalahan dalam Memahami Ayat 11-12 tentang “Miliknya”

Ayat Yohanes 1:11-12

  1. “Ia datang kepada milik-Nya sendiri, tetapi orang-orang milik-Nya itu tidak menerima-Nya.”
  2. “Tetapi, semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Tuhan.”

Kesalahan teolog Kristen :

  • Mereka menafsirkan “milik-Nya” sebagai bangsa Yahudi yang menolak Yesus, padahal ayat ini bisa dibaca lebih dalam.
  • Jika dikaitkan dengan konsep hati, “milik-Nya” adalah hati manusia, karena hati adalah rumah kesadaran ilahi.
  • Ayat ini lebih tepat dipahami sebagai Logos datang untuk membimbing hati manusia, tetapi hati yang gelap menolak-Nya.

Maka, ayat ini lebih bermakna secara esoteris sebagai perjuangan antara nur ilahi dan kegelapan dalam diri manusia, bukan sekadar konflik antara Yesus dan orang Yahudi.


Kesimpulan : Letak Kesalahan Tafsir Kristen

  1. Yesus bukanlah Logos, tetapi Terang → Terang berasal dari Hidup, yang dalam dirinya bersumber dari Logos.
  2. Logos adalah prinsip ilahi universal, bukan individu tertentu → Lebih dekat dengan konsep Nur Muhammad sebagai hakikat awal penciptaan.
  3. Hidup adalah manifestasi dari Logos dalam makhluk, bukan Yesus itu sendiri → Hidup yang dimaksudkan disitu lebih mirip dengan ruh universal yang menghidupi seluruh makhluk.
  4. Yesus adalah manifestasi dari Terang yang berasal dari Hidup, bukan Logos itu sendiri → Ia adalah penerima cahaya, bukan sumber cahaya mutlak.
  5. “Milik-Nya” bukan hanya bangsa Yahudi, tetapi hati manusia yang seharusnya menjadi tempat Logos, tetapi telah dibajak oleh nafsu dan kegelapan.

Jadi, kesalahan utama teologi Kristen bukan pada teks Yohanes, tetapi pada cara mereka menafsirkannya secara tidak teliti dan langsung mengaitkannya dengan doktrin Yesus sebagai Tuhan.

Padahal, jika dibaca dengan pendekatan hakikat, Yohanes 1:1-14 justru lebih dekat dengan konsep Nur Muhammad dalam Islam, di mana Logos adalah sumber penciptaan, sedangkan Yesus hanya salah satu manifestasi dari cahaya Logos di dunia.

_________________________

Isa Al-Masih [ Yesus ] Dalam Al Qur'an 

Dalam Al-Qur'an, Isa al-Masih [ Yesus ] disebut dengan dua gelar utama yang sangat menarik, yaitu Ruhullah (Ruh dari Allah) dan Kalimatullah (Kalimat dari Allah). Kedua istilah ini memiliki makna yang sangat dalam jika ditelusuri dari perspektif ilmu hakikat dan ilmu huruf.

1. Isa sebagai Ruhullah (Ruh Pilihan )

Ayat kunci:

> إِنَّمَا ٱلْمَسِيحُ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ ٱللَّهِ وَكَلِمَتُهُۥٓ أَلْقَىٰهَآ إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌۭ مِّنْهُ

"Sesungguhnya Al-Masih, Isa putra Maryam, itu adalah seorang Rasul Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dia adalah) ruh dari-Nya." (QS. An-Nisa: 171)

Makna Ruhullah

1. Ruh dari Allah bukan berarti bagian dari Tuhan

Jika Isa disebut "ruh dari Allah", bukan berarti Isa adalah bagian dari Tuhan.

Setiap manusia juga memiliki ruh yang berasal dari Allah :

> "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Nya..." (QS. As-Sajdah: 9).

Namun, gelar Ruhullah pada Isa menunjukkan keistimewaan karena ruh itu diberikan langsung tanpa perantara laki-laki (tanpa ayah).

2. Isa sebagai manifestasi ruh suci yang lebih dominan daripada jasad

Dalam ilmu hakikat, manusia terdiri dari tiga unsur : ruh, jiwa, dan jasad.

Ruh berasal dari Allah, tetapi ketika masuk ke dalam jiwa dan jasad, ia sering terhalangi oleh nafsu duniawi.

Isa disebut Ruhullah karena keberadaannya lebih condong ke aspek ruhani daripada jasmani, berbeda dengan kebanyakan manusia yang lebih dominan unsur jasadnya.

Ini menjelaskan mengapa Isa memiliki kekuatan spiritual luar biasa, seperti menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati atas izin Allah (QS. Al-Ma'idah : 110).

3. Perbedaan Isa dengan manusia biasa dalam aspek penciptaan
Isa lahir tanpa ayah, seolah-olah ruh ilahi langsung menjelma dalam bentuk manusia.
Ini mengingatkan pada penciptaan Adam, yang juga diciptakan langsung oleh Allah tanpa proses biologis biasa.

2. Isa sebagai Kalimatullah (Bukti Kebesaran Kekuasaan Allah)

Ayat kunci :

> وَإِذْ قَالَتِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرْيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍۢ مِّنْهُ ٱسْمُهُ ٱلْمَسِيحُ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ

"(Ingatlah) ketika malaikat berkata, 'Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menggembirakanmu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih, Isa putra Maryam...'" (QS. Ali 'Imran: 45)

Makna Kalimatullah

1. Isa diciptakan dengan "Kalimat" dari Allah

Biasanya manusia lahir melalui hubungan biologis.
Tetapi Isa lahir melalui "Kalimatullah", yaitu perintah "Kun Fayakun" (Jadilah, maka jadilah).
Ini menunjukkan bahwa Isa adalah manifestasi langsung dari kehendak Allah tanpa perantara manusia biasa.

2. Kalimatullah berkaitan dengan konsep Nur Muhammad

•Dalam ilmu hakikat, "Kalimat" adalah perintah ilahi yang mengandung esensi ciptaan.
•Semua yang ada di alam semesta ini berasal dari Kalimat Allah, tetapi Isa disebut secara khusus sebagai Kalimatullah karena ia merupakan manifestasi langsung dari kalimat itu dalam bentuk manusia.
•Ini mirip dengan konsep Nur Muhammad, yaitu hakikat awal dari semua ciptaan yang berasal dari "Kun Fayakun".

3. Isa sebagai simbol kebangkitan dan kebenaran ilahi

•Dalam Injil, Isa dikenal sebagai "Firman yang hidup".

•Dalam Islam, ia disebut sebagai "Kalimatullah", yang berarti ia adalah perwujudan dari kehendak ilahi yang berjalan di muka bumi.

•Sebagai Kalimatullah, Isa adalah tanda kekuasaan Allah dan bukti bahwa segala sesuatu bisa terjadi hanya dengan perintah-Nya.

Kesimpulan : Mengapa Isa Disebut Ruhullah dan Kalimatullah ?

1. Isa disebut Ruhullah karena ruhnya lebih dominan daripada jasadnya, dan ia diciptakan langsung oleh Allah tanpa proses biologis biasa.
2. Isa disebut Kalimatullah karena penciptaannya terjadi langsung melalui "Kalimat" Allah (Kun Fayakun), tanpa perantara ayah.
3. Isa bukan bagian dari Tuhan, tetapi manifestasi kehendak Tuhan yang unik.
4. Konsep ini sejalan dengan ilmu hakikat, di mana Isa adalah salah satu bentuk manifestasi Nur Muhammad yang muncul di dunia dalam bentuk manusia.
Jadi, penyebutan Isa sebagai Ruhullah dan Kalimatullah bukan berarti ia adalah Tuhan, tetapi karena ia memiliki sifat penciptaan yang unik sebagai manifestasi dari Kalimat dan Ruh yang berasal dari Allah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar