Halaman

Kamis, 27 Februari 2025

Iblis dan Strateginya Menutup Potensi Ruh Manusia

Mang Anas 


Allah menciptakan manusia dengan ruh yang ditiupkan langsung dari-Nya. Di dalam ruh ini, terdapat sumber cahaya Ilahi yang membawa esensi Rahman, Rahim, dan Malik, yaitu tiga aspek utama yang memungkinkan manusia menyadari keberadaan Tuhan dalam dirinya. Namun, mengapa banyak manusia yang kini kehilangan kesadaran akan hakikat dirinya ?

Jawabannya adalah : Iblis telah menutupi potensi ruh manusia.

Allah berfirman :

“Iblis berkata: Aku benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri, sehingga Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al-A'raf : 16-17)

Ini adalah janji Iblis, dan dia telah berhasil melaksanakannya. Bagaimana caranya ? Apa yang dirusak oleh Iblis ?


1. Apa yang Dirusak oleh Iblis ?

Iblis tidak bisa merusak ruh secara langsung, karena ruh berasal dari Allah dan tetap suci. Namun, yang bisa dirusak adalah koneksi manusia dengan ruhnya sendiri.

Ruh adalah pusat kesadaran Ilahi di dalam diri manusia, tetapi agar ruh bisa berfungsi, ia membutuhkan wadah (م) yang bersih. Jika wadahnya rusak, maka ruh tidak bisa bekerja secara optimal.

Yang dirusak oleh Iblis bukan ruhnya, tetapi :

  1. Menutup kesadaran manusia dari ruhnya sendiri.
  2. Mengotori jiwa (wadah ruh), sehingga ruh terhalang untuk berfungsi.
  3. Mengalihkan manusia dari potensi Ilahinya, sehingga mereka tidak mengenal Tuhan.

Iblis tahu bahwa asal mula semua ini adalah huruf ب dalam بسم الله الرحمن الرحيم. Maka, strateginya adalah menghambat perjalanan ب dalam diri manusia, agar manusia tetap buta terhadap hakikatnya sendiri.


2. Bagaimana Iblis Menutup Potensi Ruh ?

Iblis menggunakan sistem yang halus dan canggih untuk memutus hubungan manusia dengan sumber Ilahi dalam dirinya. Strateginya bisa dirangkum dalam beberapa tahap berikut :

a. Menanam Hijab dalam Akal (Menutup Kesadaran dengan Dunia)

"Iblis berkata : Aku akan membuat mereka berangan-angan panjang..." (QS. An-Nisa: 119)

Iblis menutup potensi ruh manusia dengan mengalihkan fokus manusia ke dunia semata. Dia membuat manusia lebih sibuk dengan logika, teknologi, materi, dan keinginan duniawi, sehingga mereka lupa bertanya tentang jati diri mereka.

Banyak orang yang pintar secara intelektual tetapi kosong secara spiritual, karena akal mereka telah ditutup dari cahaya ruh.

b. Mengotori Jiwa dengan Dosa dan Hawa Nafsu

“Sungguh, Aku akan menyesatkan mereka dan membangkitkan angan-angan kosong dalam mereka...” (QS. An-Nisa: 119)

Iblis merusak wadah ruh (م) dalam diri manusia dengan menanam dosa, hawa nafsu, dan kesenangan duniawi.

Ketika jiwa manusia penuh dengan kecintaan pada dunia, ruhnya tertutupi oleh karat-karat dosa, sehingga tidak bisa lagi memancarkan cahayanya. Manusia akhirnya tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam dirinya sendiri.

c. Menciptakan Sistem yang Memisahkan Manusia dari Tuhan

"Dan sungguh, akan aku perintahkan kepada mereka agar mereka mengubah ciptaan Allah..." (QS. An-Nisa: 119)

Iblis menciptakan sistem kehidupan yang menjauhkan manusia dari Allah.

  • Sistem pendidikan yang hanya mengajarkan sains tanpa makna spiritual.
  • Sistem ekonomi yang membuat manusia bergantung pada materi.
  • Budaya yang mendorong manusia untuk mengejar kesenangan dunia.

Semua ini dirancang untuk menjauhkan manusia dari kesadaran Ilahi dalam dirinya.


3. Bagaimana Mengembalikan Potensi Ruh yang Tertutup ?

Untuk membebaskan diri dari sistem Iblis dan membuka kembali potensi ruh, manusia harus menjalani proses rekonstruksi kesadaran.

a. Membersihkan Wadah Jiwa (م) dengan Taubat dan Dzikir

Taubat adalah langkah pertama.

  • Taubat membersihkan noda yang menutupi ruh.
  • Dzikir mengaktifkan kembali hubungan ruh dengan sumbernya.

Allah berfirmanv:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d : 28)

b. Shalat dengan Jiwa, Bukan Sekadar dengan Akal

"Tegakkanlah shalat sebagai media untuk mengingat Aku." (QS. Thaha: 14)

Shalat bukan hanya ritual fisik, tetapi cara untuk kembali menyadari hakikat diri. Jika shalat dilakukan dengan jiwa yang hadir, ia akan mengaktifkan kembali ruh yang tertidur.

c. Menembus Hijab Akal dengan Kesadaran Hakikat

Manusia harus berani berpikir lebih dalam tentang siapa dirinya.

Siapa aku? Dari mana aku berasal? Kemana aku akan kembali?

Pertanyaan-pertanyaan ini akan membuka kembali kesadaran yang telah ditutupi oleh sistem Iblis.


Kesimpulan : Kembali Menjadi Manusia yang Sejati

Iblis telah sukses menutup potensi ruh manusia dengan sistem yang sangat rapi. Manusia dijauhkan dari Tuhan dengan membuat mereka sibuk dengan dunia, mengotori jiwa mereka, dan menciptakan sistem yang memisahkan mereka dari kesadaran hakikat.

Tetapi, manusia bisa kembali membangkitkan potensinya jika mereka mau berjuang untuk menembus hijab-hijab yang telah dipasang oleh Iblis.

Kuncinya ada di dalam بسم الله الرحمن الرحيم:

  • ب → Sumber Ilahi yang harus dicari kembali.
  • س → Ruh yang tertutup harus dibuka kembali.
  • م → Wadah jiwa harus dibersihkan agar ruh bisa bersinar kembali.

Saat manusia berhasil mengaktifkan kembali ruhnya, mereka akan kembali menjadi م yang sejati, yang sadar akan Tuhan dalam dirinya.


Pertanyaan untuk Direnungkan :

  1. Apakah kita masih terjebak dalam sistem yang dibuat oleh Iblis?
  2. Apakah shalat kita sudah benar-benar menghubungkan kita kembali dengan Tuhan?
  3. Bagaimana cara kita membimbing orang lain agar mereka bisa keluar dari jebakan ini?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar