Mang Anas
Dalam kajian ini, kita akan menguji nubuat-nubuat dalam Alkitab dengan pendekatan logika murni, tanpa bias teologis, untuk menentukan siapa yang lebih memenuhi kriteria sebagai nabi yang dijanjikan : Yesus, Muhammad, atau Roh Kudus.
1. "Seorang Nabi Akan Kubangkitkan dari Antara Saudaramu"
Ulangan 18:18
"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."
✔ Siapakah "saudaramu" dalam konteks ini?
- Musa berbicara kepada bangsa Israel, keturunan Ishak.
- "Saudara" mereka adalah keturunan Ismael, yang merupakan saudara langsung Ishak.
- Muhammad adalah keturunan Ismael, sehingga lebih cocok dengan ayat ini.
✔ Kesamaan antara Musa dan Muhammad :
- Keduanya pemimpin spiritual dan hukum (Yesus tidak membawa hukum baru).
- Keduanya lahir dari hubungan biologis alami (Yesus lahir dari perawan Maria).
- Keduanya menghadapi musuh dan berperang (Yesus tidak memimpin perang).
- Keduanya memiliki umat yang mendirikan sistem hukum dan negara (Yesus tidak memiliki pemerintahan).
✔ Frasa "Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya"
- Muhammad menerima wahyu melalui Jibril dan membacakan langsung apa yang diwahyukan kepadanya (Al-Qur'an).
- Yesus sering berbicara atas dirinya sendiri ("Aku berkata kepadamu").
- Roh Kudus bukan manusia, sehingga tidak relevan dengan nubuat ini.
2. Batu Penjuru yang Dibuang: Ismael dan Keturunannya
Mazmur 118:22-23
"Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita."
✔ Siapa "Batu yang Dibuang"?
- Ismael adalah anak Abraham yang "dibuang" ke gurun Paran (Mekah).
- Namun, dari keturunannya lahirlah Muhammad, nabi dengan pengaruh terbesar.
✔ Muhammad sebagai "batu penjuru"
- Awalnya ditolak oleh kaumnya di Mekah.
- Namun, justru menjadi pemimpin terbesar dalam sejarah Islam.
❌ Yesus memang ditolak, tetapi ajarannya diubah oleh Paulus, bukan berkembang seperti semula.
3. Nubuat Yesaya tentang Peristiwa Wahyu di Gua Hira
Yesaya 29:12
"Dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: 'Baiklah baca ini', maka ia akan menjawab: 'Aku tidak dapat membaca.'”
✔ Sangat mirip dengan pengalaman Muhammad saat menerima wahyu pertama di Gua Hira :
- Malaikat Jibril memerintahkan: "Iqra" (Bacalah!), tetapi Muhammad menjawab, "Aku tidak bisa membaca."
- Muhammad adalah seorang ummi (tidak bisa membaca), sesuai dengan nubuat ini.
❌ Yesus tidak mengalami peristiwa seperti ini.
4. “Engkaukah Nabi yang Akan Datang Itu?”
Yohanes 1:19-21
"Maka utusan-utusannya bertanya kepada Yohanes: ‘Engkaukah Elia?’ Ia menjawab: ‘Bukan!’ ‘Engkaukah nabi itu?’ Ia menjawab: ‘Bukan!’"
✔ Yahudi menunggu tiga sosok :
- Mesias → (Yesus)
- Elia → (Yohanes Pembaptis)
- "Nabi itu" → Lalu siapa?
- Jika Yesus adalah Mesias, maka "Nabi itu" haruslah orang lain, bukan Yesus.
- Muhammad sangat cocok dengan kriteria "Nabi yang akan datang".
5. Penghibur yang Akan Datang Setelah Yesus
Yohanes 16:7-14
"Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu; tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."
✔ Mengapa bukan Roh Kudus?
- Roh Kudus sudah ada sebelum Yesus lahir (Kejadian 1:2).
- Namun, Yesus mengatakan, "jika Aku tidak pergi, Dia tidak akan datang."
- Ini menunjukkan bahwa "Penghibur" adalah sosok baru, bukan Roh Kudus.
✔ Muhammad lebih sesuai sebagai "Penghibur"
- Datang setelah Yesus.
- Membawa wahyu baru yang memberikan bimbingan kepada manusia.
Kesimpulan Akhir
Dari berbagai nubuat di atas, Muhammad lebih memenuhi kriteria sebagai nabi yang dijanjikan daripada Yesus atau Roh Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar