Mang Anas
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
" Tidak ada daya dan tidak pula ada kekuatan kecuali ia datang dan berasal dari Allah "
-
Jasad (La Haula - Daya) → Kendaraan
- Jasad adalah seperti mobil. Ia memiliki mesin, tenaga, dan potensi untuk bergerak, tetapi tidak bisa berjalan sendiri tanpa sopir.
- Tanpa kendali, jasad hanyalah benda mati yang tidak bisa menentukan arah atau tujuan.
- Inilah makna dari Lā Haula → "Tidak ada daya yang bisa menggerakkan dirinya sendiri".
-
Jiwa (Wa la Kuwwata - Kekuatan) → Sopir
- Jiwa adalah pengendali dan pengambil keputusan, seperti sopir mobil.
- Sopir yang menentukan apakah mobil akan berjalan ke arah yang benar atau justru menuju kecelakaan.
- Oleh karena itu, jiwa-lah yang bertanggung jawab di hadapan Allah, karena ia yang menentukan bagaimana jasad digunakan.
- Inilah makna dari Wa la Kuwwata → "Tidak ada kekuatan yang bisa menentukan arah tanpa kendali".
-
Ruh (Illa Billah - Sumber Ilahi) → Bahan Bakar
- Ruh adalah sumber energi yang memungkinkan mobil dan sopir bisa berfungsi.
- Tanpa bahan bakar, mobil tidak bisa berjalan dan sopir tidak bisa mengendalikannya.
- Namun, bahan bakar bukanlah "pengendali", ia hanya memberikan daya.
- Inilah makna dari Illa Billah → "Segala daya dan kekuatan berasal dari Allah".
Dengan analogi ini, pemahaman tentang hubungan antara jasad, jiwa, dan ruh menjadi lebih konkret dan mudah dicerna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar